All Chapters of Cinta Pertamaku : Chapter 11 - Chapter 20
33 Chapters
Di ruangan Arjuna
Setibanya di rumah Andini, Arjuna membantu Andini untuk menyiapkan makanan. Arjuna pun mengganti pakaian yang ia kenakan. Arjuna memakai baju koko, ia pun tampak tampan saat mengenakan, namun Andini merasa biasa saja tidak ada getaran cinta."Sudah kamu ganti pakaian dulu, ini sudah sore." Arjuna memerintahkan kepada Andini untuk segera mengganti pakaian yang ia kenakan. "Oke aku akan mengganti pakaian yang rapi." Andini pun pergi untuk mandi. Setelah mandi ia keluar dengan mengenakan baju handuk. Ia menggelung rambutnya dengan handuk. Ia berjalan menuju kamarnya. Tak sengaja Arjuna menabrak Andini.Bruk, Arjuna segera meraih tubuh Andini supaya tidak terjatuh. Andini menatap wajah Arjuna. Arjuna pun menatap wajah Andini. Saat Arjuna hendak menciumnya, Andini segera mengangkat tubuhnya menjauh meninggalkan Arjuna.Cup, Andini menutupi bibir Arjuna dengan tangan. Arjuna merasa malu saat Andini menolak ciumannya."Kenapa?" Tanya Arjuna. Ia ingi
Read more
Kemesraan di proyek
Basri membuntuti mobil Arjuna, mobil Arjuna berhenti di salah satu Restoran. Arjuna dan Andini sangat bahagia, namun Basri merasa kedekatanya membuat hatinya merasa sakit. Basri pun bersedia untuk menjadi informan ibu Arjuna. "Mungkin kalau ibu Arjuna melarang mereka, Andini mungkin bisa jadi kekasihku." Basri sangat mengharapkan cinta Andini. Arjuna memesan makanan untuk mereka berdua. Setelah makanan yang mereka pesan datang, Arjuna segera menyuapi Andini."Ayo Andini, Ayo kita makan." Ajak Arjuna, namun Andini merasa tidak selera saat melihat makanan. Arjuna pun menyuapi Andini. "Ayo makan," sesendok makanan mendarat di depan bibir Andini, Andini pun mulai membuka mulutnya. "Ah bapak aku kan bisa makan sendiri." Rengek Andini. "aku hanya ingin menyuapimu." Andini pun mengambil sendok dan menyuapi Arjuna, mereka semakin mesra. Setelah makan mereka pun kembali ke kantor saat mereka dalam perjalanan ke kantor. T
Read more
Kerusuhan di kantor
Basri berjalan kesana kesini ia sangat bimbang mengenai perasaan yang harus ia rasakan."Bagaimana perasaan ini, hatiku sakit sekali melihat Arjuna dan Andini bersama." Basri pun duduk di kursi kerjanya ia memegang pena dan memainkan pena di antara jari tangan nya. "Aku bingung maju salah, mundur sakit." Basri berusaha untuk menenangkan pikirannya. Ia pun membuka laptopnya dan mengecek pekerjaannya ia tak ingin berlarut larut dalam kesedihan. Iya sudah merasakan nyaman saat ia mulai menyibukkan diri dengan bekerja, perasaan cemburu pun hilang.   Arjuna dan Andini menuju kantor namun saat ia berada di mobil Arjuna menggoda Andini dan membuat Andini tersenyum tersipu malu."Kamu tau nggak apa yang membuatku bahagia?" Tanya Arjuna sembari menatap wajah
Read more
Perdebatan di rumah Andini
Sepulang dari kantor mama Arjuna sudah duduk di Ruang tamu, saat Arjuna masuk ibunya memanggilnya."Arjuna berhenti ada yang ingin mama bicarakan." Panggil mama Arjuna. Arjuna pun berhenti dan berjalan menuju ibunya, hatinya sangat kesal, raut wajah yang ceria sontak berubah menjadi masam."Ada apa sih mamah memanggilku, pasti gara gara si Syelin sialan itu." Gumam Arjuna dalam hati, Arjuna bukan tambah cinta dengan si Syelin ia justru tambah muak melihat wajah Syelin. "Arjuna kenapa kamu kok tega berbuat seperti itu dengan Syelin?"tanya ibu Arjuna. Ibu Arjuna tidak tau sifat Asli Syelin."Mah mamah kan nggak tau gimana sih Shelin." Jawab Arjuna dengan suara lirih tapi sedikit kesal. "Syelin baik, dan mamah sudah merencanakan Perjodohan kalian." Ibu Arjuna berniat untuk menjodohkan Arjuna, namun Arjuna menolak perjodohan itu. Ia tak ingin kalau ia menikah dengan seorang yang ia tidak nyaman bila bersamanya."Jodoh Perjodohan! Aku
Read more
Hotel
Arjuna membawa Andini ke hotel ia takut terjadi sesuatu dengan Andini, ia tak ingin sesuatu hal yang buruk menimpa Andini. "Andini sementara ini kamu tinggal disini, aku tak ingin terjadi sesuatu dengan dirimu." Andini pun masuk ke hotel ia pun mandi dan ganti pakaiannya.Arjuna tertidur di ranjang yang sudah tersedia, Andini tak ingin mengganggunya Andini pun tidur di sofa, Arjuna nampak sangat lelah. Andini tidak bisa tidur, ia tak bisa melihat Arjuna tertidur dengan pakaian kerjanya."Ah bos ni tidur pakai baju kerjanya, aku akan membantunya untuk melepaskan pakaian kerjanya." Andini melepaskan kaos kaki yang Arjuna kenakan, ia pun mencoba membuka dasi di leher nya, saat ia memegang dada Arjuna dengan sigap menarik tubuh Andini dan membawa dirinya kepelukanya. Andini sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Arjuna."Bos," tanya Andini. Arjuna tak menjawab pertanyaan Andini. Ia memeluk Andini dengan sangat erat. "Lepaskan aku bos." P
Read more
Menikah dadakan
Arjuna pergi untuk menemui Andini, ia ingin merencanakan pernikahan yang segera akan ia langsung kan. Arjuna mengendarai mobilnya menuju hotel. Sebelum ia sampai di hotel Arjuna membeli makanan untuk Andini. "Oke aku akan membelikan Andini camilan."Arjuna turun dari mobilnya untuk membeli camilan, setelah ia membeli camilan ia kembali ke mobilnya. Ia segera menuju hotel.  Arjuna masuk ke kamar hotel Andini, ia melihat Andini sedang tertidur pulas, ia melihat wajah polos Andini nampak sangat cantik meskipun banyak masalah yang Andini hadapi.  "Ia begitu kuat, menghadapi cobaan yang menimpanya, aku nggak akan menyia-nyiakan Andini." Tegas Arjuna dalam hati. Arjuna tidur di sofa ia tak ingin mengganggu tidur Andini yang sangat pulas. "Esok aku akan melaksanakan pernikahanku aku tak ingin menunggu restu ibuku." "Aku ingin segera memiliki Anak, usiaku sudah tak muda lagi."  "Aku rasa lebih baik aku menikahi Andini secara diam
Read more
Mama Arjuna menangis
Arjuna menelpon Basri untuk mengetahui apakah berkas-berkas data pernikahan sudah selesai."Halo Bas,"tanya Arjuna. dalam panggilan telepon."Iya bos, ada apa?"tanya Basri. Basri agak tidak bersemangat untuk mengangkat telepon Arjuna, rasa tidak percaya Andini akan menikah dengan bosnya seperti hanya mimpi."Bagaimana sudah siap?" Tanya Arjuna. Arjuna ingin memastikan bahwa semua data data dan penghulu sudah suap."Sudah bos, saksi dan penghulu semuanya sudah siap." Jawab Basri. Basri adalah asisten Arjuna yang bisa diandalkan. Pekerjaan yang Arjuna perintahkan selalu selesai dengan baik."Oke, aku akan kesana." Arjuna pun mengakhiri panggilan nya. Andini yang sedang mengenakan gaun pengantin nampak cantik dan di poles make up yang sangat mempesona, Arjuna semakin terpukau melihat Andini."Gimana bang, tanya Andini." Arjuna menatap Andini, ia merasa sangat kagum melihat kecantikan Andini."Oke, kamu terlihat cantik. Aku akan ganti pak
Read more
Malam pertama
Arjuna sudah selesai mandi ia pun mengenakan handuk keluar dari kamar mandi. Ia melihat Andini sedang bermain ponselnya, Andini memakai baju tidur yang sangat cantik. Baju tidur Andini seperti dress yang terdapat renda cantik di bagian bawah bajunya. Terbuat dari bahan yang sedikit menerawang namun nampak membuat Andini semakin cantik. Arjuna duduk dan menyapa Andini. Ia melihat Andini sedang asyik bermain ponselnya.
Read more
Tangisan Andini
Pagi yang cerah mama Arjuna segera bangun dan duduk di meja makan ia menantikan Arjuna dan Andini bangun. Arjuna dan Andini Belum bangun mereka sangat kelelahan. Mama Arjuna pun menanyakan mereka kepada bibi. "Bi, coba lihat mereka sedang apa? Sudah siang belum bangun," ucap mama Arjuna sangat kesal. Mama Arjuna merasa sangat kesal ketika melihat Andini belum bangun dari tidurnya. "Mba Andini sakit nyonya," jawab Bibi. Bibi tidak ingin terjadi keributan di antara mereka. Namun mama Arjuna tidak mempercayai ucapan bibi. Ia segera naik ke lantai atas untuk mengecek keadaan Andini. "Sakit? Atau memang pemalas," ucap Mama Arjuna. Mama Arjuna sangat marah ketika melihat Andini yang sedang tidur, ia segera mengetuk pintu kamar Andini. Tok,,, tok,,, tok,,, Mama Arjuna mengetuk pintu, ia sangat kesal melihat Andini yang tidak juga keluar. Tok,,, tok,,, tok,,  Mama Arjuna kembali mengetuk pintunya, Arjuna sangat kesal mende
Read more
Hanya bisa menangis
Mama Arjuna melihat Arjuna berangkat ke kantor, ia segera pergi ke kamar Andini, ia melihat Andini sedang tertidur pulas di atas ranjang. Mana Arjuna segera menarik tubuh Andini dengan sangat kasar. "Bangun, ayo bangun," teriak mama Arjuna. Mama Arjuna sangat benci melihat Andini sedang tertidur pulas di rumahnya. "Baik ma," ucap Andini. Andini masih pucat badannya gemetaran, Andini pun duduk di atas ranjang. "Hey Andini, ini sudah siang, kok kamu masih tidur pulas di atas ranjang!" Teriak mama Arjuna. Andini pun meneteskan air matanya, Andini adalah wanita yang sangat cengeng ia hanya bisa menangis ketika mama Arjuna memarahinya. "Bukanya kamu bantu bibi, eh malah kok tiduran, mana suamimu?" Tanya Mama Arjuna. Andini tak bisa menjawab pertanyaan Mama Arjuna. Andini
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status