Semua Bab Terjerat Cinta Om Om: Bab 61 - Bab 70
139 Bab
60. Makan malam bersama
 Pak Maman dan Ibu Aminah menangis saat mereka melihat rumah yang akan mereka tempati. Semua ini seperti mimpi bagi mereka. Mereka berbuat baik menolong tetangganya tanpa berniat mendapatkan balasan. Namun ternyata apa yang mereka lakukan mendapat balasan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.  "Bapak Ibu ini rumah barunya dan ini tokonya, saya berharap bapak dan ibu bisa mengembangkan usaha dengan baik, dan Ella bisa membantu di sini,” ucap Attar.  Ibu Aminah menganggukkan kepalanya. “Terima kasih nak Attar,” ucapnya.   “Iya buk, kami Permisi pulang,” pamit Attar.  Aminah sudah tidak sanggup membendung air matanya. “Terima kasih ya nak Alisa,  nak Attar, bila kalian tidak sibuk lihat-lihatlah Ibu di sini,” pintanya.  “Tentu,&rdqu
Baca selengkapnya
61. Ada perawat
 Alisa memeluk tubuh suaminya dari belakang. Ia menyandarkan wajahnya di punggung lebar suami."Ada apa Sayang?" Attar yang memegang tangan istrinya yang berada di atas perutnya."Isa cuma ingin memeluk hubby seperti ini," ungkap Alisa."Apa nggak pengen memeluknya dari depan," ucapnya yang sengaja menggoda istrinya.Alisan yang berada di belakang punggung suaminya tersenyum saat mendengar ucapan suaminya. "Kalau dari depan hubby jahil,"ucapnya.“Jahil apanya?" Tanya Attar."Gak mau, Isa lagi pengen seperti ini.”  Alisa semakin mempererat pelukannya di perut suaminya."Ini mau berapa lama seperti ini?”  Attar bertanya ketika istrinya hanya diam memeluknya dari belakang.“Sampai Isa puas,” jawabnya.“Dari depan lebih puas lagi sayang, pindah ke depan,&rdqu
Baca selengkapnya
62. Kondisi mama yang membaik
  Alisa keluar dari kamar bersama dengan suaminya. Alisa memandang mamanya yang sudah duduk di meja makan menunggunya. "Mama sudah nunggu kami ya.” Alisa yang mencium pipi mamanya kanan dan kiri.  Nur Tersenyum memandang putrinya. “Mama sudah lapar, sekarang makan Mama jadi lebih banyak makan," ucapnya.  “Alhamdulillah Isa senang lihatnya, itu artinya mama sudah semakin sehat."  Alisa duduk di kursi yang berada di samping mamanya. Senyum lebar mengembang di bibirnya.  Attar menarik kursi yang berada di sebelah istrinya. Pria itu mendaratkan tubuhnya di kursi tersebut. Attar tersenyum memandang mama Mertuanya.   “Mama mau apa, Isa ambilkan,” ucapnya.  “Mama sudah pesan bubur ayam,” ucap Nur yang memandang mangkuk yang berisi bubur ayam yang
Baca selengkapnya
63. Mama minta di manja
  Alisa masuk ke dalam kamar mamanya setelah suaminya berangkat ke kantor. Hari ini Ia tidak memiliki jadwal kuliah, Alisa memutuskan untuk di rumah saja dengan mamanya.  "Mama belum mandi ya,” ucap Alisa yang mencium pipi mamanya.  Nur menganggukkan kepalanya.  “Apa Mama mau Isa yang mandikan,” tanya Alisa.  “Iya Mama mau Isa yang mandikan. Mama sengaja nungguin Isa. Soalnya mama tahu hari ini Isa nggak kuliah,” ucapnya yang sedikit tersenyum.  Alisa tersenyum saat melihat sikap manja mamanya.  “Hari ini manja Mama kumat ya,” ucap Alisa yang mulai membuka baju mamanya dan meminta perawat yang di kamar tersebut menyiapkan air untuk membersihkan tubuh badan mamanya.  Alisa membersihkan tubuh mamanya seperti bias
Baca selengkapnya
64. Mama
 Attar terbangun ketika mendengar bunyi sirene di dalam kamarnya. Sirine akan berbunyi bila ada kondisi darurat. Jantungnya berdegup dengan sangat hebat ketika mengetahui bunyi sirine yang berasal dari kamar mertuanya. Attar memandang jam yang menempel di dinding kamarnya yang masih menunjukkan jam 3 pagi. Diambilnya kimono tidurnya yang ada di lantai dan memakai. Attar berlari menuju pintu kamarnya ketika mendengar suara bel yang berbunyi dari luar. Alisa membuka matanya ketika tidurnya mulai terganggu dengan suara yang terdengar berisik di telinganya. Alisa memandang suaminya yang membuka pintu kamarnya, dengan cepat Alisa menarik selimut dan menutup seluruh tubuhnya. Alisa memandang suaminya yang masuk ke dalam kamar. "Ada apa by, kenapa ada yang membunyikan bel di jam segini," ucapnya. Attar diam memandang istrinya, detak jantungnya terasa masih belum bisa distabilkannya saat mendeng
Baca selengkapnya
65.Kunjungan Dari Kampus
 "Sayang kita makan dulu ya," ucap Attar yang memandang istrinya. Alisa menggelengkan kepalanya. "Isa nggak lapar by," ucapnya. “Iya hubby tahu, tapi Isa belum ada makan sama sekali. Hubby gak mau kalau lihat istri hubby sakit. Makan ya sayang, dikit aja," ucap Attar yang merayu istrinya. Alisa mengusap air matanya. Air matanya serasa tidak ada habis-habisnya mengalir, tanpa bisa dibendungnya. “Isa nggak tahu by sampai kapan Isa seperti ini,” ucapnya. “Pagi semalam Isa masih suapin Mama sarapan. Isa masih bawa Mama duduk santai di taman belakang. Isa juga tidur siang sama mama. Tapi sekarang mama sudah pergi," ucapnya yang terisak. Attar memeluk Istrinya. “Isa Harus ikhlas, Isa  harus kuat, harus tabah. Hubby yakin Isa pasti bisa,” ucap Attar yang berusaha menenangkan istrinya. “Isa ikhlas by, tapi r
Baca selengkapnya
66. Makan Rujak
 Alisa membuka pintu ruangan suaminya. “Assalamu’alaikum,” ucapnya yang masuk ke dalam ruangan tersebut. “Wa’alaikum salam," ucap Attar yang tersenyum saat memandang istrinya yang baru pulang dari kampus. “Baru pulang,” ucapnya yang meminta istrinya agar mendekat dengannya. Alisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Alisa berjalan mendekati suaminya yang duduk di kursi kerjanya. Attar menepuk pahanya agar istrinya duduk dipangkuannya. Alisa tersenyum dan duduk di pangkuan suaminya. Alisa mencium pipi suaminya kanan, kiri dan kemudian bibir suaminya. "Hubby lagi sibuk ya,” tanyanya. Attar tersenyum dan menganggukkan kepalanya. “Alhamdulillah, kerja sama perusahaan kita dengan klien yang kemarin hubby ceritakan itu disetujui. Perusahaan mereka mau bekerja sama dengan perusahaan kita," ucapnya yang tersenyum lebar
Baca selengkapnya
67. Romantis
 Attar masuk ke dalam kamar. Pria itu  sangat terkejut ketika melihat istrinya yang duduk di atas tumpukan kain di dekat lemari kamarnya. "Isa lagi ngapain,” tanyanya. Alisa yang sibuk melipat pakaian  yang berserak di lantai mengangkat kepalanya saat mendengar ucapan suaminya. Alisa tersenyum memandang suaminya. "Isa lagi merapikan isi lemari by. Sudah berserak banget," ucapnya. Attar diam saat mendengar ucapan istrinya. Ia menatap istrinya. “Lemari di kamar ini tidak pernah berserak,” ucapnya. “Tadi Isa coba-coba baju by,  jadi Isa keluarin pakaian satu persatu. Ujung-ujungnya isi lemarinya jadi berantakan. Makanya Isa merapikan lagi," ucap Alisa yang tersenyum memandang suaminya. “Kalau tadi lemari pakaian Isa berantakin, Isa bisa meminta pelayan di sini untuk merapikan. Kenapa Isa merapikan sendiri,” ucap Attar. 
Baca selengkapnya
68. Lyra
 "By, Isa boleh duduk di teras gak," ucap Alisa yang tersenyum memandang wajah suaminya. Mau duduk di teras kamar kita?" ucap Attar. Alisa tersenyum dan menganggukan kepalanya. "Ini lantai 20, pasti enak bila melihat keindahan kota Jakarta dari atas sini by," ucap Alisa dengan tersenyum lebar. “Boleh Pakai bajunya dulu," ucapnya. “Iya by,” ucap Alisa yang masih bersembunyi di dalam selimut. Attar mengambil celana pendeknya yang tadi dijatuhkannya di lantai dan memakainya. “Ini bajunya,” ucapnya yang mengambilkan baju istrinya. “Iya by," ucap Alisa yang memakai baju tidur seksi yang diberikan suaminya. Pria itu menggandeng tangan istrinya dan berjalan menuju balkon teras kamarnya. "By, Isa senang melihat pemandangan seperti ini dari atas. Isa bisa li
Baca selengkapnya
69. Kenangan Lama
 “Tante, kita ke mana?" ucap Lyra saat ia sudah terlihat sangat cantik dengan memakai mini dress. Wajahnya juga dirias secantik mungkin. Lyra terlihat seperti gadis genit. Gadis berusia 16 tahun itu masih terlihat bingung saat melihat tampilannya di depan cermin. “Nanti kamu Diam saya. Saat om om itu melakukan apapun dengan kamu. Kamu tidak boleh menolaknya," ucap Tika. “Iya Tante," ucap Lyra. “Ayo kita berangkat sekarang,” ucap Tika yang mengusap punggung keponakannya. Lyra dan Tika keluar dari rumahnya. Lyra memandang mobil mewah sudah menunggunya di depan rumah. “Ayo naik,” ucap Tika yang menarik tangan keponakannya. “Tante ini mobil siapa,” tanya Lyra. “Kamu tidak usah banyak tanya, ikuti saja,” ucap Tika.&n
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status