Terjerat Cinta Om Om

Terjerat Cinta Om Om

By:  Liazta  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
21 ratings
139Chapters
24.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sipnosi Tidak ada yang pernah mengetahui seperti apa takdir. Perjalanan hidup sudah diatur hanya tinggal kita menjalankan. Kalimat itulah yang selalu diucapkan oleh gadis bernama Alisa Mahera yang berusia 18 tahun. Yang harus berjuang membiayai kehidupan keluarganya serta pengobatan ibunya yang sedang sakit. " Bila tubuh ini bisa dibelah Aku ingin membelahnya menjadi tiga bagian. Aku akan membagi satu bagian untuk sekolah, Satu bagian lagi untuk mengurus ibu dan satu bagian lagi untuk pekerjaan," Ucap gadis yang berusia 18 tahun yang duduk di bangku kelas 12 SMA tersebut. Ketika Ia merasakan tubuhnya yang begitu amat lelah. Ia bukan hanya lelah bekerja namun juga lelah berfikir. Seperti apa kelanjutan kisah gadis tersebut. mampukah Ia mencapai cita-citanya di saat kondisi yang sulit seperti ini. Apa yang akan terjadi padanya ketika Ia bertemu dengan pria tampan yang berstatus lajang. Berusia 34 tahun yang bernama Attar Aditya Terjerat Cinta Om Om

View More
Terjerat Cinta Om Om Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Liazta
Cinta beda usia sudah di publik ya. Untuk yang menunggu kelanjutannya bisa langsung di ikuti kisah Ferdi dan Azahra.
2021-12-03 14:53:12
0
default avatar
HerniPurwanti14
belum keluar juga kak ferdi azahra nya yah...
2021-11-29 18:40:47
0
user avatar
Herni Purwanti
belum rilis juga Thor.... Ferdi azahranya
2021-11-22 19:44:28
1
user avatar
Herni Adja
mana thor kisah ferdi sama azahra nya... kok lama
2021-11-16 00:09:23
0
default avatar
hernipurwanti044
lira sama zaki.... gak ada kabarnya thor
2021-11-09 19:28:01
0
user avatar
Herni Purwanti
jadiin ferdi sama azahra ya thor... trus Alisa hamil. lagi. masa anak cuma 1
2021-11-09 17:49:30
0
user avatar
Herni Purwanti
kisah ferdi sama azahra ... judulnya apa thor
2021-11-09 17:48:18
0
user avatar
Herni Adja
yesss..... udah baca semua
2021-11-08 23:42:46
0
default avatar
hernipurwanti044
sudah baca semua juga thor...
2021-11-07 02:53:05
0
default avatar
hernipurwanti044
sudah baca semua...
2021-11-06 07:25:14
0
user avatar
Herni Adja
udah baca,... kok cuma 2 bab thor
2021-11-05 05:23:56
0
user avatar
Herni Adja
semakin uwu uwu mereka tuh bikin iri...
2021-10-31 11:59:43
0
user avatar
Herni Purwanti
udah baca semua.... duuhh kok pake di tinggal ke prancis sih thor
2021-10-30 01:01:58
0
user avatar
Herni Adja
up lagi thor...
2021-10-29 19:06:38
0
user avatar
Herni Purwanti
lanjut thor....
2021-10-28 12:21:39
0
  • 1
  • 2
139 Chapters
1. Gak Bisa Jagain Mama
 "Assalamualaikum ma," ucap Alisa yang masuk ke dalam kamar. "Waalaikumsalam," Jawab nur Janah yang tersenyum. "Ma kenapa makan siangnya gak dimakan sih?" tanya Alisa saat melihat nasi yang disediakannya sebelum berangkat ke sekolah masih utuh di atas meja kecil yang berada di samping tempat tidur. "Mama tidak lapar," ucap Nur Janah. “Isa suapin Mama ya?" Alisa mengambil nasi yang di letaknya di atas meja kecil, yang sudah disediakan nya telur mata sapi dan juga sayur bayam. Nur menganggukkan kepalanya, Ia memakan nasi yang disiapkan putrinya Ke dalam mulutnya. "Isa apa sudah makan?" tanya Nur saat mengunyah nasi yang ada di dalam mulutnya. Alisa menganggukkan kepalanya. "Sudah ma," jawabnya berbohong sambil tersenyum lebar. "Maafin Isa yang gak bisa jagain mama, Isa sibuk sekolah," Alisa berkata sambil mencium tangan mamanya. Gadis itu mas
Read more
2. Pom bensin.
 Jam 11 malam Alisa baru sampai di rumahnya. Ia membuka pintu rumahnya yang sudah terkunci. Biasanya ibu Aminah yang mengunci pintu rumah tersebut. Alisa masuk kedalam rumah nya setelah membuka pintu rumahnya. Ia masuk ke dalam kamar dan melihat mama nya yang sudah tertidur. Melihat mamanya seperti ini, Alisa merasa begitu tidak tega. Ia baru bisa pulang di Jam 11 malam untuk mengantarkan makanan malam mamanya. Gadis itu berdiri tidak jauh dari tempat tidur mamanya. Dengan cepat Alisa mengusap air matanya."Isa berharap mama bisa bertahan sampai Isa dapat duit untuk pengobatan mama," ucapnya dalam hati. Alisa berjalan mendekati wanita yang saat ini berbaring di atas tempat tidur wajah putih Mamanya tampak begitu sangat pucat. Dalam Minggu ini Alisa harus bisa mencari uang untuk menebus obat-obat mamanya. Alisa mengambil tangan namanya dan mencium tangan mamanya. Nur terbangun dan melihat putrinya yang
Read more
3. Anak yang baik
'Mama sudah bangun?" Alisa berkata ketika  masuk ke dalam kamar mamanya."Iya nak," jawab Nur."Ma, Isa ganti baju sementara ya." Alisa tersenyum dan mencium tangan mamanya. Seperti apapun lelah tubuhnya, Alisa akan tetap memperlihatkan kepada ibunya bahwa darinya baik-baik saja. Meskipun raut wajah penuh dengan kelelahan tidak bisa di sembunyikan nya."Iya nak," jawab Nur. Nur memandang wajah lelah putrinya yang baru pulang dari tempat kerjanya. Nur hanya diam duduk di atas tempat tidur. Hari demi hari akan dilaluinya seperti ini.Nur tersenyum ketika melihat putrinya yang sudah masuk ke dalam kamarnya."Kita mandinya pagi-pagi,  nggak apa-apa ya ma?" Alisa membuka baju yang dipakai mamanya. Air matanya serasa ingin menetes saat melihat tubuh kurus wanita yang telah melahirkan serta membesarkannya itu. Saat ini, mamanya hidup bergantung dengan obat. "Ma, gak apa ya mandi nya kep
Read more
4. Utang
  Ini sudah yang kedua kalinya Alisa dipanggil ke ruang bendahara sekolah. Ia berjalan menuju ruang bendahara yang berada di gedung paling depan.   "Permisi buk," ucap Alisa yang berdiri di ambang pintu bendahara sekolahnya.    "Iya Alisa, masuk," ucap bendahara sekolahnya yang bernama Dian.   Alisa masuk ke dalam ruangan, Ia kemudian duduk di depan meja bu Dian.   "Alisa," ucap bendahara sekolah itu memanggil namanya.   Alisa tersenyum memandang bendahara sekolahnya. "Iya Bu Dian," jawab Alisa. Keluar masuk ruang bendahara baginya sudah biasa, setiap kali menunggak seperti ini. Bendahara sekolah pasti akan memanggilnya.   "Alisa ini uang komite kamu sudah menunggak 4 bulan, kemudian uang kegiatan dan terobosan kalau nanti kamu mengikutinya. Namun terobosan ini memang wajib, jadi kamu juga wajib ikut terobosan, dan ditambah lagi uang kegiata
Read more
5. Ferdi
 Ia mengangkat kepalanya dan melihat seorang pria tersenyum memandangnya."Makan dulu baru tidur," ucap Ferdi yang menyodorkan kotak putih kedepannya."Ini apa?" tanya Alisa."Nasi pakai ayam goreng, sambal terasi, mie hun goreng, sayur, sambal teri campur kacang," ucap Ferdian yang mengangkat bungkusan sambal yang berada di luar kotak putih plastik tersebut.Alisa tersenyum memandang sahabatnya itu."Kamu tahu dari mana kalau aku lapar," ucapnya yang tersenyum lebar."Ya tahulah," jawab Ferdi yang memandang gadis di depannya."Kamu udah makan belum?" tanya Alisa ketika Ia mulai memasukkan nasi kedalam mulutnya menggunakan sendok plastik dari kantin.Ferdi menggelengkan kepalanya. "Tapi aku bawa." Ferdi yang mengeluarkan nasi kotak yang sama seperti milik Alisa.Alisa tertawa saat melihat sikap teman
Read more
6. Berjuang untuk menang
 Alisa pulang ke rumahnya membawa kantong yang berisi sate madura kesukaan mamanya. Hari ini Alisa gajian sehingga bisa membelikan makanan favorit mamanya.  "Assalamu'alaikum, Mama Isa pulang," ucap yang menyalami tangan mamanya.  “Wa'alaikumussalam," ucapnya yang tersenyum. Nur begitu sangat senang saat melihat putrinya itu sudah pulang, sejak tadi ia tidak mau tidur karena menunggu putrinya pulang ke rumah. Nur tahu jadwal kerja putrinya, Ia tahu bahwa hari ini putrinya tidak bekerja di pom bensin. Sehingga putrinya bisa pulang lebih cepat untuk beristirahat serta tidur di rumah bersama dengannya.  "Mama Isa bawain Mama sate madura," ucap Alisa yang mengangkat kantong plastik di tangannya.  Nur begitu sangat senang saat melihat putrinya itu datang membawakan sate. "Mama sangat ingin sekali makan sate madura," ucap Nur yang terli
Read more
7. Kenangan ayah
  Ferdi tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Doakan aku menang jangan sampai aku kalah dengan cewek cantik seperti kamu," ucapnya yang mencubit pipi gadis itu.   Alisa memajukan bibirnya."Kamu pandai sekarang ya, cubit-cubit pipi aku," protes Alisa yang mengusap pipinya.   Ferdi hanya tersenyum saat mendengar ucapan Alisa. "Doain aku," pintanya.   "Aku pasti doain kamu, semangat." Alisa kemudian berlari ke tepi saat bendera itu sudah mulai dikibarkan.   Melihat sahabatnya itu berada di barisan paling depan, Alisa  merasa sangat senang. Saat ini sahabatnya itu yang memimpin. Dalam kelompok putaran ketiga ini mereka yang masuk adalah kelas berat. Namun Walaupun begitu belum ada yang mampu mengalahkan Ferdi saat mereka melaju di jalan hitam tersebut.   Alisa memandang motor yang melaju dengan kecepatan tinggi. Ia menutup matanya ketika dua motor terjatuh di bela
Read more
8. Diantar Ferdi
  Nur tersenyum saat mendengar pertanyaan putrinya. "Nanti ya Mama bakalan bangunin Isa, kalau mama sudah bisa berjalan," ucapnya.   Air mata Alisa menetes Saat mendengar ucapan mamanya tersebut. Mengapa dirinya sangat bodoh sekali memberikan pertanyaan yang seperti itu. Alisa membalikkan tubuhnya dan menghapus air matanya agar mamanya tidak melihat bahwa ia sedang menangis.   "Kita siap-siap ya mau mandi nanti kita akan ke rumah sakit," ucap Alisa yang mendekati tempat tidur mamanya.   Nur menggelengkan kepalanya. "Nggak usah dipaksakan Mama harus berobat kalau memang nggak ada uang," Nur berkata pasrah.   Alisa tersenyum dan mencium punggung tangan mamanya. "Kebetulan Isa sudah gajian jadi ada uang. lagipula untuk berobat mama ditanggung Jamkesda. Kita hanya membayar obat yang diluar dari ini," jelas Alisa. Ia akan  selalu berbohong kepada mamanya mengenai biaya pengobatan
Read more
9. Kursi roda
 Ferdi memberhentikan mobilnya di depan pintu masuk rumah sakit. "Sebentar ya ma," dengan cepat Ferdi turun dari dalam mobil.Nur menganggukan kepalanya.Ferdi turun dari dalam mobil, Ia sedikit berlari masuk ke dalam rumah sakit tersebut.Alisa dan nur memandang Ferdi yang masuk ke dalam rumah sakit dan menunggunya.Ferdi datang dengan mendorong kursi roda yang telah dimintanya dengan petugas rumah sakit. Ia membuka pintu penumpang "Kita turun ya Ma," ucapnya yang kemudian menggendong Nur. Ia menurunkan wanita yang bertubuh rapuh itu dengan sangat berhati-hati. Ia mendudukkan nya di atas kursi roda tersebut. ia"Kamu bawa Mama masuk, Aku mau parkir mobil. Langsung ambil no antrian ya" ucapnya yang memerintahkan Alisa.Alisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Fer makasih," ucapnya.Ferdi tersenyum dan mengusap kepalanya. Ia kemu
Read more
10. Cuti sementara
 Ferdi berjalan menuju ruang bendahara sekolahnya. Pria berseragam putih abu-abu itu berdiri di depan pintu sambil mengetuk pintu ruangan yang terbuka tersebut.Dian mengangkat kepalanya dan memandang ke arah pintu.  "Masuk." Dian tersenyum saat melihat Ferdi berdiri di ambang pintu tersebut. ."Assalamu'alaikum Bu Dian," sapa Ferdi dengan sangat sopan. Ia masuk dalam ruangan dan duduk di kursi yang berada di depan bendahara sekolahnya."Wa'alaikumussalam," Dian tersenyum Ramah. Dian memandang Ferdi yang duduk di depannya. Anak itu tidak memiliki tunggakan apapun. Dian sedikit mengerutkan keningnya.Ferdi tersenyum memandangnya. "Aku mau tahu masalah utang-piutang Alisa," ucapnya tanpa basa-basi. Dian kemudian tersenyum. "Ibu sudah menduga," ucapnya."Bu Dian bisa hitungkan berapa semua utang Alisa hingga nanti Alisa tamat dari sini. Termasuk u
Read more
DMCA.com Protection Status