Semua Bab Terjerat Cinta Om Om: Bab 51 - Bab 60
139 Bab
50. Anak kecil
 "Bi, Isa mandi dulu ya by," ucap Alisa ketika  sudah berada di dalam kamarnya."Mandi berdua ya sayang,” ucap Attar yang membuka kancing baju kemeja yang dipakainya.Dengan cepat Alisa menggelengkan kepalanya, "nggak mau,” jawabnya.“Kenapa,” tanya Attar yang tersenyum tipis memandang wajah istrinya yang sudah mulai memerah.“Nanti hubby suruh  Isa yang aneh-aneh,” ucapnya.Attar tertawa saat mendengar ucapan istrinya. “Aneh-aneh bagaimana,” tanyanya.“Pokoknya Isa nggak mau." Alisa  menolak tubuh suaminya yang akan memeluknya."Ingat pesan mama, nolak dosa,” ucap Attar."Hubby tahu dari mana Mama ngomong seperti itu?" tanya Alisa yang menatap mata suaminya. Matanya terbuka dengan sangat lebar."Pagi tadi mama nanya, sewaktu
Baca selengkapnya
51. Pasang dasi
 "Hubby setelan jasnya banyak, tapi kenapa nggak pernah dipakai?” Alisa merasa sangat binggung ketika melihat suaminya yang tidak pernah melihat suaminya memakai setelan jas dan juga dasi. Alisa mencari jas yang menurutnya sangat bagus. Alisa mengeluarkan jas yang berwarna abu-abu pekat dari dalam lemari. "Ini hari Senin, siapa tahu hubby pakai jas dan juga dasi,” ucapnya yang meletakkan jas itu di atas tempat tidur. Alisa kemudian mengambil baju kemeja yang tersusun rapi di deretan baju baju kemeja suaminya. Alisa memilih baju kemeja panjang lengan berwarna biru pekat.  Alisa juga memilih dasi yang begitu sangat banyak tersimpan di dalam box khusus dasi yang ada di dalam lemari. Alisa memilih dasi yang sesuai dengan warna kemeja yang akan dipakai suaminya. Ia memandang kagum saat melihat   perlengkapan ke kantor suaminya. Dasi, setelan jas, kemeja, dan juga ko
Baca selengkapnya
52. Cemburu
 By, Isa kuliah dulu," ucap Alisa yang menempelkan punggung tangan suaminya di keningnya.Attar tersenyum memandang istrinya. Diciumnya kening istrinya dengan sangat lembut.  Ia kemudian menempelkan bibirnya di bibir istrinya.Alisa menolak tubuh suaminya. "By, Pak Jo lihat," ucapnya berbisik di telinga suaminya.Attar menutup kaca pembatas bagian belakang, agar supirnya tidak mendengar dan juga tidak melihat Apa yang dilakukannya di belakang."Aman sayang, pak Jo gak akan lihat dan juga dengar apa yang kita bicarakan." Pria itu  meyakinkan Istrinya."Tapi by"  Alisa yang tidak melanjutkan ucapannya ketika bibir suaminya sudah menyentuh bibirnya. Alisa meremas kerah jas yang dipakai suaminya, ketika suaminya mencium bibirnya. Suaminya mencium bibirnya cukup lama hingga nafasnya terdengar cukup berat ketika suaminya melepaskannya."Tadi di rumah su
Baca selengkapnya
53. Sudah rindu
 “Tumben pakai jas," uca Farhan yang duduk di depan Attar.  Attar memandang sahabatnya,  yang juga merangkap sebagai asisten pribadinya. Pria itu kembali fokus dengan layar komputer.  “Tumben dasinya gak rapi." Farhan yang kembali mengkritik penampilan bosnya.  “Alisa yang pasangkan." Attar sedikit tersenyum dan memegang dasinya.  "Lupa aku kalau pak bos sekarang sudah jadi pengantin baru," ucapnya dengan senyum mengembang di bibirnya. “Pantas betah pakai setelan jas dan dasi." Farhan yang masih terus berkomentar. Ia kenal benar sifat sahabatnya yang tidak pernah betah  memakai setelan jas dan dasi.  "Penampilan pengantin baru itu selalu segar ya,” ucapnya yang mengangkat alisnya. Farhan tidak ada henti-hentinya berkomentar meskipun orang yang duduk di depannya tidak menghiraukan ucapnya.
Baca selengkapnya
54. Menurut
 "Sakit sayang." Attar memegang tangan istrinya.  "Kenapa hubby nggak kasi tahu Isa kalau ada orang," kesalnya. Wajah Alisa begitu sangat memerah saat ini. Alisa menyembunyikan wajahnya di dada suaminya.  Attar tersenyum dan memeluk istrinya.  “Hubby sudah ditunggu sayang.”   Alisa menganggukkan kepalanya. Dirinya begitu sangat kesal saat mengetahui ada orang di dalam ruangan itu, namun suaminya tidak memberitahunya. Alisa memandang suaminya yang pergi meninggalkan ruangan.  Alisa menutup wajahnya dengan telapak tangannya, seakan ia berusaha menyembunyikan rasa malu yang saat ini dirasakannya. "Bodo amat, anggap aja orang tadi nggak lihat,” ucapnya yang kembali menempelkan henspri di telinganya dan melanjutkan menonton film drakornya.  Alisa begit
Baca selengkapnya
55. Jalan ketaman
 Menantunya terlihat begitu sangat gagah dengan memakai setelan jas seperti saat ini.  "Hubby, Isa mau bawa Mama jalan-jalan ke taman,” ucapnya.  Attar tersenyum memandang mertuanya. “Mama sudah bosan ya di dalam kamar,” ucapnya.  "Iya Mama pengen lihat yang hijau-hijau,” ucap Nur.  “Tunggu sebentar ya ma,” ucapnya yang membuka jasnya.  Attar mengambil kursi roda yang ada di dalam kamar tersebut. Pria itu menggendong mertuanya dan letakkan mertuanya di atas kursi roda itu dengan sangat berhati-hati.  Alisa diam saat melihat suaminya yang menggendong mamanya. Alisa tidak menyangka suaminya akan melakukan hal tersebut. Awalnya ia mengira suaminya akan memanggil perawat untuk membantu mengindahkan Mamanya ke atas kursi roda. 
Baca selengkapnya
56. Ke sekolah
 "By dua hari lagi Mama akan keluar dari rumah sakit,” ucap Alisa yang berbaring di atas tempat tidur. Tangannya melingkar di pinggang suaminya.  “Iya,” jawab Attar.  “By apa boleh Mama tinggal sama Isa,” pintanya.  Attar memandang istrinya, keningnya sedikit berkerut saat mendengar pertanyaan dari istrinya.  "Bila Mama nggak tinggal sama Isa, Mama tinggal sama siapa,” tanyanya.  Alisa menggelengkan kepalanya. “Cuma Isa  yang mama punya,” ucapnya lirih.  Attar memandang Istrinya. Diciumnya punggung tangan istrinya. "Cinta anaknya sayangi mamanya," ucapnya sambil tersenyum memandang istrinya.  Alisa memandang suaminya. Matanya menatap suaminya cukup lama.  
Baca selengkapnya
57. Tidak menduga
  "Alisa masuk," ucap Dian yang tersenyum.   "Ibu Dian apa kabar?" ucap Alisa menyalami tangan Dian.   “Alhamdulillah baik,” jawab Dian.   Ibu Dian tambah cantik aja," ucap Alisa memuji.   "Alisa yang tambah cantik, cantik banget, penampilannya juga jauh berbeda,” ucap Dian yang memandangnya.   Alisa sedikit tersenyum saat mendengar ucapannya.   “Isa kesini ngapain,” tanya Dian.   “Isa mau bayar hutang,” ucapnya.   “Hutang apa,” tanya Dian.   “Hutang sekolah Isa bu,” jawabnya.   “Hutang sekolah Isa sudah lunas,” jawab Dian.   “Belum,” jawab Alisa.   “Kalau hutangnya belum lunas, ijazahnya nggak bakalan dikasih,” jawab Dian.   “Hutang Isa masih banyak dan Isa belum ada melunasi dan membayar,” jawab Alis
Baca selengkapnya
58. Salah paham
 "Hubby, apa kita masih lama ke rumah sakitnya,”  tanya Alisa.  Attar menggelengkan kepalanya. “Tunggu sebentar ya, ini pekerjaan tinggal dikit lagi.” pria itu sedang menyelesaikan pemeriksa berkas penekanan kontrak terhadap kliennya.  “By, Isa duduk di sofa ya.".  “Iya sayang,” jawab Attar yang tidak terlalu memandang ke arah istrinya. Attar sangat fokus memeriksa berkas-berkas di atas mejanya.  Attar menutup map yang sudah selesai di tanda tanganinya. Matanya mulai memandang ke arah istrinya. Keningnya berkerut saat memandang istrinya yang terlihat hanya diam melamun.  Attar berjalan mendekati istrinya. Pria itu duduk di samping istrinya dan melingkarkan tangannya di pinggang istrinya. "Kenapa diam aja,” tanyanya sambil memandang wajah istrinya.&n
Baca selengkapnya
59. Jemput mama
 "Mama hari ini kita pulang,” ucap Alisa saat sudah berada di dalam kamar mamanya.  “Alhamdulillah akhirnya Mama pulang juga,” ucap Nur yang tersenyum.   "Pak Maman juga pulang Ma hari ini,” ucap Alisa yang memberitahukan mamanya.  “Iya Mama mau ke kamar Pak Maman, ngasi tahu sama Ibu Aminah kalau mama akan pulang,” ucapnya.  Attar yang berdiri di samping istrinya tersenyum memandang mertuanya.  “Ya sudah, ayo ma  kita ke kamar depan,” ucapnya.  Nur tersenyum dan menganggukkan kepalanya.  Attar menggendong mertuanya saat memindahkan mertuanya ke atas kursi roda.   “Mama sekarang sudah mulai berat,” ucap Attar.&nbs
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status