Lahat ng Kabanata ng Pejantan Tangguhku: Kabanata 11 - Kabanata 20
268 Kabanata
Pakai Linggis
Tiba-tiba saat akan menyantap makanan, garpu Andrew terjatuh. Alya langsung masuk di kolong meja untuk mengambilnya. Namun, tatapannya bertemu dengan kaki kokoh sekeras pemain bola. Ditumbuhi bulu-bulu yang maskulin sampai ke atas. Alya  terpana melihat pentungan yang tercetak jelas di celana olahraga yang Andrew pakai.Pandangan Alya langsung terkunci di sana. Ingin sekali Alya memelorotkan celana olahraganya.  Menggenggam keperkasaannya . Memilin-milin sambil menjilat cairan pelumas yang keluar dari sana. Sensasi asin yang begitu nikmat.Darah Alya berdesir. Hasratnya sudah tidak bisa ditahan. Dia merangkak lebih dekat di antara kedua kaki Andrew yang terbuka. Menjulurkan lidahnya, suara bass menggagetkannya.“Ngapain kamu?”Alya terhenyak. Kepalanya sampai kepentok bagian bawah meja. Dia menyentuh bagian atas kepalanya sambil mengaduh.“Ngambil garpu saja lama banget!” sengit Andrew. Dia sama sekali tidak memper
Magbasa pa
Brengsek Dalam Bercinta
Alya bangkit. Dia langsung mengulurkan tangannya. Hendak menyerang Andrew. Tega sekali pria itu mempermainan hasratnya, sampai-sampai Alya bak wanita murahan yang langsung mengiyakan ajakan Andrew. Padahal, dia tahu kalau pria itu hanya mempermainkannya.“Kamu jahat! Aku benci kamu!” ujar Alya sambil menyerang tubuh gempal berotot itu.Andrew dengan sigap mencekal tangan Alya. Alya memekik tatkala genggaman besar itu membelenggu tangannya. Genggaman tangan petarung. Pasti sangat mantap menonjok lawan. Sepertinya Andrew suka olahaga tinju.“Ah, sakit.”Alya langsung menarik tangannya ketika Andrew melepaskan tangannya. Alya meringis sambil memegang pergelangan tangannya.‘Dasar lelaki buas! Tak berperasaan!’ rutuk Alya yang tertahan di hati. Dia membuang pandangannya saat picingan mata menyeramkan itu menghujamnya.  “Kalau kamu enggak suka, silakan angkat kaki dari villa ini! biar kamu ditangkap
Magbasa pa
Yang Brengsek Yang Menantang
Andrew menghentak wanita itu sembari menarik kedua tangan wanita itu ke belakang, sehingga sesuatu yang menggantung indah bagai pepaya terlihat berayun-ayun seiring dengan hentakan pinggul Andrew.Alya speechless. Yang lebih mengejutkan adalah mulut wanita itu yang tersumpal sesuatu yang familiar. Celana dalam Andrew!Alya tidak habis pikir. Begitu buasnya lelaki ini sampai memperlakukan wanita tidak semestinya. Tidak hanya buas tapi tenaganya seolah tidak ada habisnya. Alya menebak kalau Andrew menyodok wanita itu sambil jalan dari halaman samping villa menuju tangga di mana kamarnya berada.“Hrmmmm-hrmmm…” erangan wanita itu tertahan dari mulutnya yang tersumpal. Andre menyeringai sambil melihat Alya yang terkesima dengan pemandangan tidak biasa itu. Andrew tahu kalau Alya juga ingin merasakan apa yang dirasakan wanita itu.Andrew menarik celana dalam yang menyumpal mulut wanita itu. Sekarang terdengar jelas desahan yang menggitu meng
Magbasa pa
Eksibisionis dan Sadisme
“Enak sekali Tuan. Aku sampai keluar banyak,” seru wanita itu dengan nafas ngos-ngosan.“Ayo keluarkan lagi.”“Tidak, Tuan. Aku sudah lemas.”“Sudahlah pasti bisa.”“Ah,” pekikan tertahan Wanita itu saat Andrew kembali memainkan ketiga jarinya. Gerakannya begitu tepat ke titik rangsang dan cepat, sehingga lenguhan wanita itu kembali terdengar. Dan untuk kedua kalinya, lahar muncrat lebih kencang.Andrew dengan rakusnya menampung semua cairan itu kemulutnya, seakan merasa kurang, dia mencari sisa-sisanya langsung dari sumbernya. Ketiga jarinya masih bergerak cepat. Wanita itu bersiap untuk menyambut gelombang berikutnya.Kalau Alya menjadi wanita itu. Pasti tidak akan  tahan dan meronta meminta supaya Andrew menghentikannya. Tapi bagaimana bisa kalau posisi tangan terikat.“Cairanmu begitu memabukan. Rasanya melebihi sprite,” ucap Morgan yang mencecap cairan i
Magbasa pa
Jempol Besar
“Ayo nungging sedikit,”  “Tapi, saya sedang masak, Tuan,”“Bodo amat! Cepat lakukan!” hardiknya. Mawar yang sedang memasak nasi goreng terpaksa menunggingkan bokongnya. Wanita itu mendadak tersendak saat Andrew sudah melakukan gerakan menghujam.“Ah!” Mawar langsung mematikan kompornya. Kemudian, memejamkan mata sambil terus menjaga keseimbangan.Hanya saja, hal itu tidak berlangsung lama. Andrew menarik kejantanan yang masih tegak menjulang dari lubang senggama Mawar sampai berbunyi ‘plup’. Mawar yang masih nungging menoleh ke belakang sambil tersenyum genit. Andrew langsung menarik tubuh sintal itu sampai berdiri, kemudian menyerang bibir Mawar. Lidah kasarnya menyusup ke mulut wanita itu, memaksa lidah Mawar, sehingga terjadi pertautan lidah yang cukup liar di sana.Mendadak Andrew melepas lidahnya. Mawar terlihat terengah-engah. Kemudian tersenyum genit.“Cepat masakny
Magbasa pa
Telanjang Malam-Malam
Ternyata itu jempol Mawar yang masuk ke liangnya bukan jempol Andrew. Meskipun Alya menginginkan jempol yang besar dan kasar itu mengaduk-aduk liangnya, tetapi jempol Mawar juga tidak terlalu buruk. Alya seakan larut dalam permainan mereka bertiga.Tiba-tiba terdengar suara telefon rumah berdering. Andrew berdecak kesal. Sepertinya dia tidak suka ada yang menganggu momen bercintanya. Alya yang tanggap langsung bangkit untuk mengangkat telfon tersebut.“Halo!”“Mama! Tolong Leo Ma!” pekik suara anak-anak diseberang sana. Alya langsung menutup mulutnya yang mengangga. Itu suara Leo, anaknya.“Nak kamu di mana?” tanya Alya panik.Suara berganti menjadi suara dewasa, suara serak basah yang Alya benci setengah mati.“Hahaha… kamu dengar sendiri kan? Anakmu sekarang aku siksa, gara-gara kamu yang egois meninggalkannya dan malah menikah dengan Andrew,” tutur Manto brengsek itu.“Ma
Magbasa pa
Wanita Cantik dan Beruang
Alya berjalan sambil menahan malu tiada terkira karena telanjang di tengah jalan. Ini adalah hal tergila yang pernah dia lakukan seumur hidup. Meskipun tidak ada orang sama sekali, tapi tetap saja ini adalah hal yang tak pantas.  Dan dia melakukan hal serendah ini demi bisa menuruti nafsu kakek bejad itu.Hingga akhirnya dia tiba di depan gerbang yang sudah terbuka lebar, seakan mempersilakannya untuk masuk. Alya nyelonong masuk dengan setengah berlari sehingga dua bulatan indahnya bergerak ke kanan dan ke kiri.“Akhirnya kamu datang juga cantik,” ucap sosok yang muncul dari samping garasi. Terlihat pria tua yang tidak lain adalah Manto itu berjalan mendekatinya. Cahaya merah melayang-layang menandakan bahwa dia sedang merokok.Alya nyaris terjingkat. Kemunculan pria tua itu mengejutkannya. Siapa yang mengira kalau dari kegelapan itu muncul seseorang!“Setan! Genderuwo!”Pria tua itu terkekeh.“Iya, aku gen
Magbasa pa
Bersenggama Sambil Digendong
Manto rakus sekali makan beef itu yang berujung dengan melahap bibir kecil dari Alya. Alya yang merasakan bau mulut dari Manto seperti terbius. Pasrah saja saat mulut manto Manto melumat bibirnya kemudian lidah kasarnya menyusup ke dalam. Bermain-main liar di dalam sana dengan ludah yang tertelan oleh Alya. Ini adalah sensasi makan beef paling enak yang pernah Alya rasakan.“M-manto.” Alya mendorong tubuh gempal bak beruang itu. Nafasnya tersengal-sengal. Manto tampak tersenyum melihat bibir Alya yang belepotan dengan beef dan ludahnya sendiri.Alya tidak menyangka jika kedatangannya di sini akan disambut dengan permainan buas dari pria tua. Pria bertubuh gempal dengan tonjolan yang sekal di seluruh tubuhnya. Masih terlihat bugar, serta pengalaman bercinta yang tidak perlu dipertanyakan. Alya dibuat terlena dan lupa tentang sosok kejam yang sedang menindih tubuhnya itu. Sosok yang telah menghancurkan keluarganya.Manto melepas tubuh tebalnya dari Aly
Magbasa pa
Hujaman Keras dalam Gendongan
*“Bagaimana denganmu? Apakah kamu sudah ingin dimasukin?” tanya Manto. Alya diam saja. Tapi wajahnya memerah karena sesuatu di bawah sana yang terus digesekan naik turun mengenai perutnya. Manto sengaja melakukan itu untuk merangsang Alya.“Ah!” pekikan Alya tertahan di tenggorokan. Dia semakin kuat menggelayut di leher beton Manto. Betapa gesekan benda jumbo itu begitu menggairahkan. Meskipun tidak sebesar milik Andrew, tapi setidaknya cukuplah sebagai pelampiasan malam ini.Tiba-tiba bayang-bayang wajah bengis Andrew melintas di benaknya. Pria idaman yang justru sering membuatnya sakit hati dengan tingkah kasarnya. Yang juga sering mempermainkan nafsu Alya, padahal Alya sudah sangat berhasrat dengan pria yang mirip dengan aktor film laga itu.Tingkah yang berbeda ditunjukan oleh Manto. Manto juga bengis sebenernya. Namun entah kenapa malam ini, sikapnya itu sangat memanjakan dirinya. Alya seperti diperlakukan seperti  ratu
Magbasa pa
Curang
Manto mengerahkan rudalnya dengan maksimal. Menggaruk dinding-dinding yang gatal. Ceracau Alya semakin tidak karuan. Tanpa dia sadari, Mengeluarkan kata-kata kotor yang justru membangkitkan libido.“Hmmmm… P-pak!”“Kenapa Sayang?”“J-jangan berhenti P-pak!” pinta Alya. Entah untuk ke berapa kalinya dia menjerit panjang karena klimaks yang begitu deras. Beradu dengan rudal yang semakin mudah keluar masuk. Cairan tumpah ruah. Membasahi kaki gempal Manto.“Tahan, Sayang. Mau keluar lagi hah? Liar sekali kamu,” ujarnya terkekeh. Dalam keadaan normal, Alya tentu marah dengan pertanyaan itu. Namun, tidak untuk saat meninggi seperti ini. Baginya, apapun perkataan yang keluar dari mulut Manto adalah semangatnya bercinta.Alya sempat kecewa karena Manto tidak melanjutkan bercinta sambil menggendong. Mungkin dia sudah kehabisan tenaga. Ah, seandainya, ada pria yang lebih muda dengan tenaga maksimal seper
Magbasa pa
PREV
123456
...
27
DMCA.com Protection Status