Angin berembus ringan, namun ketegangan di antara keduanya jauh lebih tajam dari udara pegunungan. Dedaunan bergoyang pelan di sekitar mereka. James meraih tangan Grassiela sebelum wanita itu sempat melangkah pergi, seolah takut kehilangan. Lagi.Mereka saling menatap. Pandangan yang dulu pernah menyala karena cinta, benci, dendam, kini dipenuhi luka dan sisa-sisa rasa yang tak pernah benar-benar padam.“Masuklah,” ucap James lirih, suaranya lebih lembut dari sebelumnya. “Istirahatlah sebentar. Kau terlihat lelah.”“Aku tidak datang untuk itu,” sahut Grassiela, masih berusaha mempertahankan keteguhan suaranya. “Aku datang untuk permintaan yang tak kau penuhi.”“Kalau begitu seharusnya kau tak datang,” jawab James, lalu tanpa menunggu izin, dia membungkuk dan mengangkat Grassiela ke dalam pangkuannya.“James, turunkan aku...”“Jangan mencoba memberontak,” bisiknya tajam namun terdengar cemas. “Kau bahkan terlalu lemah untuk b
Last Updated : 2025-07-19 Read more