All Chapters of Me And My Dad: Chapter 21 - Chapter 30
81 Chapters
Pembunuhan Fungki Mulyoto
Brak!Vroom! Vroom! Vroom!Jarot langsung menjalankan mobilnya terus menjauh dari pemancingan Fung.Cokky dan teman – teman yang merasa sudah aman keluar dari persembunyiannya. Dengan sedikit sempoyongan mereka berjalan menuju halaman pemancingan Fung.“Ada perlu apa Jarot menemui Kak Fung? Dia pikir dirinya orang yang penting, cuih! Umpat Cokky sambil meludah dan membuang puntung rokoknya.“Bangsat! Dia mau mencuri awalan dari kita,” sahut Santoso.“Dia tidak akan mungkin menang dari kita, kak Fung kan bagian dari kita,” ucap Cokky sambil merangkul Santoso. “San, hubungi kak tom, yang lain ayo kita masuk,” perintah Cokky.Krek!“Ada apa lagi?” tanya Fung yang mengira Jarot kembali, lalu dia membalikkan badannya. “Oh, kalian. Tumben kemari, pancingan tutup, datang lagi saja besuk,” Lanjut Fung.“Ayolah kak Fung. Kita kesini bukan untuk memancing. Tapi untuk meng
Read more
DPO kepolisian dan Wilayah Dua
Vroom! Vroom! Vroom!Suara bising knalpot mobil yang terdengar sebagai pertanda dimulainya hari ini bagi Ganeeta Tan Harsa. Berseragam sekolah lengkap dengan sepatu hitam dan tas punggungnya yang berwarna hitam.“Selamat Pagi Ayah,” sapa Aneet. “Semalam paman Ojan dan Fahmi tidak pulang?” tanya Aneet sembari makan roti isi yang sudah di siapkan oleh Annan.“Seperti yang kamu lihat, mereka tidak pulang,” jawab Annan sambil mencoba mengikat rambut anaknya. “Sudah sana berangkat nanti telat lagi,” suruh Annan.“Aneet berangkat dulu ya Yah,” pamitnya sambil mencium ayahnya lalu dia berjalan meninggalkan pantri.“Sayang! Jangan lupa ya salam dari ayah untuk ibu Linda,” teriak Annan“Ogah!” jawab Aneet dengan sewot lalu melambaikan tangannya ke arah Annan.***Saat ini tepat pukul 08.00 beberapa pegawai warung apung dan pemancingan kak Fung sudah tampak berdatangan.
Read more
Buruan Wilayah Dua
Tin! Tin! Tin!“Aneet ya?” tanya Gaying yang lagi membaca sebuah buku di ruang kontrol kepada Gayang.“Iya,” jawaban singkat Gayang lalu dia lanjutkan dengan membuka pintu gerbang.Grrreeekkkk!!!!Vroom! Vroom! Vroom!Gaying dan Gayang bergegas naik menuju ruang tengah untuk bersama – sama Annan menunggu Aneet. Mengetahui dirinya sedang ditunggu, Aneet yang keluar dari mobil langsung bergegas masuk ke dalam.“Sorry,” ucapan dari bibir Aneet yang pertama kali keluar saat tiba di ruang tengah lalu dia duduk dan menyandarkan badannya yang tampak lelah ke kursi. Melihat hal tersebut Gaying ke dapur untuk mengambilkan air minum.“Dari mana saja?” tanya Annan. “Ayah hubung tidak ada respons, Ayah telepon sekolah katanya kamu kabur dari sekolah?” tanya Annan lagi.“Minum Net,” sela Gaying sembari meletakan sebuah air mineral dingin di meja. Aneet pun dengan segera menyikat
Read more
Pengakuan Jarot
Malam ini setelah menyambangi basecamp milik teratai Cokky langsung memisahkan diri dari rombongan, dirinya langsung menuju tempat persembunyian Tomo.Di sebuah bekas gudang yang sudah lama tidak dipakai. Tempat yang terhitung  cukup terpencil dengan di kelilingi banyak pohon pisang.“Bagaimana, Cok? Sudah ketemu dengan Jarot?” tanya Tomo yang baru saja keluar dari tempat tidurnya.“Belum kak, kita sudah sambang ke markas gangsnya dia tidak ada. Sialnya malah ketemu Annan.” Jawab Cokky dengan lesunya.“Annan pasti menyembunyikannya Jaror, karena dia adalah orang kepercayaannya!” teriak Tomo dengan semangat.“Annan saja wajahnya bingung cari keberadaan Jarot. Tapi dia cukup pintar, Annan berhasil meyakinkan Hendra untuk bersabar dan dia janji sama wilayah dua jika Jarot salah dia yang akan menyeret sendiri,” jelas Cokky.“Ah! Itu bodohnya kalian! Annan itu memang pintar kalau tidak mana mungkin p
Read more
Bertemu dengan Linda
Padahal waktu baru saja menunjukkan pukul 08.00, tapi suasana di rumah susun tua ini sudah sangat sepi. Hanya suara kodok, jangkrik dan kadang burung hantu yang terdengar.“Orang – orang di sini jam segini sudah pada tidur apa ya. Sepi amat,” keluh Fahmi yang mulai merasakan bulu kudunya merinding.“Mungkin karena terletak di daerah pinggiran yang jauh dari kota, makanya jam segini sudah pada masuk rumah,” jelas Ojan yang berjalan paling belakang.Sementara Gayang tengah asyik bercanda dengan suara yang pelan dengan Aneet yang di gendong di punggungnya. Lelucon yang mereka keluarkan berdua kadang terdengar oleh Annan yang berjalan di depan sendiri.“Ayo masuk!” Annan mengajak mereka berenam untuk masukBrak!Suara serempak mereka menutup pintu mobil hingga kesunyian kembali datang.“Jangan, tolong! Tolong!” samar terdengar suara wanita meminta tolong. Mereka langsung saling menatap dan hendak ke
Read more
Guru itu Ayahku
Bertemu dengan Linda dan dimarahi olehnya membuat mood Aneet menjadi sangat berantakan. Apalagi ditambah masalah Pramono yang baru bisa ditemu besuk sore karena dirinya lagi dinas di luar kota.“Aneet cantik, buruan mana tugasnya,” pinta GayingGaying dan Gayang sudah siap untuk membantu bantu Aneet, mereka duduk di depan TV kamar,  di atas karpet bulu yang lumayan hangat dengan memegang bolpoin masing – masing.“Bentar, cari dulu Aneet lupa meletakkan soalnya,” ucap Aneet yang lagi setengah merundukkan badannya di depan meja belajar.“Wah, bisa terancam tidak tidur malam ini, kalau tidak ketemu – ketemu,” keluh Gaying sambil merebahkan badanya di atas karpet bulu tersebut.“ini, ini, paman sudah ketemu.” Aneet langsung berlari ke arah pamannya dan membagikan soal tersebut. “Paman, tolong bantuni sampai selesai ya. Aneet tidak mau banyak urusan sama ibu tadi, please!” ucapan permoho
Read more
Gananndra itu Ayahku
“Iya kamu, Ganeeta! Ceritakan kepada mereka tidak enaknya bergabung Gangster. Ayo silakan,” pinta AnnanTeman – teman di kelas Ganeeta seakan – akan menampakkan wajah tidak percaya jika murid paling pintar dikelasnya menjadi anggota gangster. Tapi bagi Brian dan kawan – kawan yang sudah merasakan pukulan Aneet itu menjadi masuk akal.Ganeeta masuk ke depan kelas, berdiri tepat di samping Annan. Menatap sang guru pengganti dengan tatapan yang tajam.“Aku tidak tahu mesti mulai dari mana, tapi pastinya akan panjang dan lebar. Satu yang pasti ucapan kalian telah bertemu Annan dan sering berlatih dengannya adalah suatu kebohongan,” ucap Aneet.“Tahu dari mana Ganeeta, jika mereka bohong?” tanya salah satu murid yang sering mereka bully dan sering pula dibantu Aneet“Kalau mereka mengenal Ganandra Tan Harsa pastinya sekarang ini mereka tahu Annan di mana,”  jelas Aneet sambil berjalan ke dekat
Read more
Minta Tolong Linda
Sore itu di halaman belakang White House Gaying, Gayang, Ojan, Fahmi, Raka, Jarot, Winda dan Aneet sedang berkumpul untuk mempersiapkan kado untuk pernikahan Same. Seperti biasa jika mereka berkumpul akan ada gelak tawa karena mereka adalah orang – orang yang sangat humoris, bahkan suara ketawa mereka terdengar hingga pintu masuk rumah.“Jangan dong, kalau bentuk dan kata – katanya seperti itu terkesan tua banget. Sama sekali tidak mencerminkan jika Aneet yang masih muda membara ini.” Aneet sambil berdiri protes saat dibuatkan kartu ucapan yang tidak sesuai.“Terus mau yang bagaimana?” tanya Winda yang menampakkan wajah menyerah“Ehm...” sejenak Aneet berpikir. “A.. Ha, Aneet maunya yang simpel saja, kata – katanya yang singkat tapi penuh dengan arti,” pintanya  sambil melipat kedua tangannya di depan.Kedatangan Annan dan Linda tidak dasari oleh mereka, karena mereka sedang sibuk dengan urusa
Read more
Malam sebelum Pernikahan
Hampir dua jam Aneet, Gaying dan Gayang menyelesaikan urusan keamanan, baik dengan orang – orang wilayah dua, intel anak buah Pramono, maupun agen intelijen internasional yang berlambang bunga Lilly.“Akhirnya selesai juga,” Ungkap kelegaan Aneet.“Balik yuk!” ajak Gayang.“Keburu yang lain tidak kepegang nanti,” kata GayingDari tempatnya sekarang menuju gedung pernikahan lumayan cukup jauh. Mereka berjalan setapak demi setapak sembari melihat – lihat lampu toko yang bergemerlap seakan – akan mengundang para pejalan kaki untuk singgah di tokonya.Tak jauh dari gedung mereka bertiga berhenti sejenak untuk membeli sebuah somay.“Pak bungkusi tiga ya, yang satu tidak pedas dan yang dua pedas sekali,” pinta Gaying sambil menunjukkan jari berjumlah tiga.Sembari menunggu somay siap mereka duduk di kursi plastik yang di sediakan oleh penjual.“Ini mas, semuanya tiga puluh ribu,
Read more
Pernikahan Samuel dan Rika
Waktu sudah menunjukkan tengah malam ketika Aneet dan Annan sampai di depan rumah Linda untuk mengantarkannya pulang.“Kita berdua pamit dulu ya. Maaf sudah terlalu malam mengantarkannya. Besuk jika ada waktu datang kamu bisa chat aku,” ucap Annan sambil merangkul pundak Aneet.“Iya tidak apa – apa kok, senang sekali bisa gabung dengan kalian. Eh...  Besuk pasti aku kabari sebelum jam tiga sore,” kata Linda menganggapi ucapan Annan.“Bu Linda, terima kasih banyak tadi sore Aneet sudah dibantu. Untuk tiga hari ke depan Bu Linda bisa tenang karena tidak ada Aneet dikelas. Aneet dan Ayah pamit pulang dulu,” ucap pamit Aneet yang masih bisa sambil bergurau.“Tidak lah mulai sekarang jika tidak ada kamu di sekolah pasti ibu akan rindu,” balas sambil memegang pipi Aneet dengan tangan kanannya. “Maafi ibu ya, selama ini sikap ibu ke kamu sudah sangat menyebalkan dan membuatmu tidak nyaman,” lanjut li
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status