All Chapters of Me And My Dad: Chapter 31 - Chapter 40
81 Chapters
Balada Hari Ini
“Terima kasih sudah menjadi anak hebat ayah.” Annan memeluk Aneet setelah pada anggota wilayah dua pergi.Jarot lalu berlari dari arah pelaminan, berlari menuju ke arah Aneet kemudian memeluknya dengan sangat erat tepat di hadapan Annan. Tentu saja hal tersebut dilakukan dengan setelah Annan melepaskan pelukannya.“Terima kasih sayang, terima kasih sudah membela dan menyelamatkan paman,” ucap Jarot yang sambil berkali – kali mencium pipi sang keponakan.Pesta kemudian berlanjut selepas kejadian tadi, mereka kembali untuk menikmati perjamuan makan dan lain – lain hingga selesai.***Saat ini malam terasa mencekam bagi Cokky, di kepalanya selalu terngiang – ngiang tentang ucapan Pramono saat di pesta pernikahan Samuel dan Rika.“Aaahhh!” teriak Cokky yang tidak mampu membendung rasa khawatirnya. Suara Cokky tersebut membuat Dayat dan Santoso yang berada satu mobil bersama dirinya terkejut.
Read more
Kedatanga Rudi
Winda juga dengan senang hati langsung mengambilkan mereka minum.“Memang ayah tidak pamit sama kamu mau mana Net?” tanya Winda sambil meletakkan botol – botol minuman teh dingin.“Pamit Bi, katanya kau ada urusan sama teratai,” jawab Aneet yang masih memejamkan matanya menikmati pijatan dari Jarot.“Ya, kita pikir kak Annan ke sini Kak Win,” jawab Gayang.Gaying dan Gayang juga sedang menyandarkan kepalanya di sandaran kursi dan menikmati pijatan dari anggota teratai yang lain.“Bibi Winda tahu di mana Ayah?” tanya Aneet“Tidak, bibi tidak tahu di mana ayah,” jawab Winda sedikit gugup.Winda yang sebenarnya melihat Annan dan Linda memilih untuk diam. Karena jika dia bicara apa yang dia lihat akan menyakiti hati Aneet karena dibohongi oleh Ayahnya.“Sudah enakkan?” tanya Jarot.“Iya paman, terima kasih,” jawab Aneet dengan senyum tipis di bibir mungi
Read more
Kekecewaan Seorang Anak
Waktu belum terlalu larut malam ini tapi suasana basecamps gangs teratai sudah sepi. Apa lagi setelah ke pulangan Aneet dan dua pamannya dan tak selang beberapa lama Same dan Rika juga pamit pulang. Anggota gangs yang biasanya tidur di basecamp hari ini baru ada acara.Tinggallah mereka berlima yang tersisa Ojan, Fahmi, Raka, Jarot dan Winda. Karena hari ini adalah hari yang sangat melelahkan, mereka berlima lalu bersiap – siap untuk istirahat.Jarot yang berbaring di sebelah Winda terlihat gelisah. Dia selalu bergerak dan tidak bisa tenang, Winda yang akan tidur merasa terganggu dengan hal tersebut.“Kenapa sih yang? Kelihatannya kamu kok gelisah sekali?” tanya Winda.“Kepikiran Kak Annan yang. Ke mana ya dia? Sampai – sampai pesan dari Aneet saja tidak dibalas,” Jawab sambil melihat ke langit – langit rumah.“Alah tidak usah dipikirlah paling juga lagi senang – senang. Dasar laki – laki!” Wi
Read more
Kekecewaan
“Paman! Pelurunya yang 4.5 atau yang 5.5?” tanya Aneet sembari jongkok dan memegang dadanya yang sedang berdetak begitu cepat.“5.5 Sayang, minta tolong ya!” teriak Gayang, Sedang fokus untuk menembak “Oke!” Aneet mengambil peluru yang di maksud lalu berdiri dan berlalu ke arah yang.Annan yang masih berciuman dengan Linda memperhatikan setiap gerakan yang di lakukan Aneet.‘Sial! Aneet pakai lihat aku ciuman dengan Linda tadi. Brengsek! Ayah macam apa aku, tega – teganya menyakiti hati anaknya!’ umpat Annan dalam hati pada dirinya sendiri.Linda yang mulai menyadari ciumannya tidak ada perlawanan dari Annan sehingga dia menghentikan ciumannya.“Ada apa kak? Kakak kurang suka ya?” tanya Linda.“Tidak kok Lin,” jawab Annan sambil menyibakkan rambut Linda. “kita mandi yuk sudah siang,” ajak Annan mengalihkan perhatian.Setelah selesai mandi Annan menc
Read more
Ganeeta dan Ganeesha
“Lin, maaf atas kejadian tidak mengenakkan hari ini,” ucap Annan yang sekaligus memecah keheningan. Annan mengambil barang – barang milik Linda yang ada di kamarnya, dia lantas memberikannya kepada Linda. “Sebentar lagi akan ada taksi yang akan mengantar kamu pulang, sekali lagi aku minta maaf atas kejadian ini,” kata Annan.Brak!Annan masuk ke dalam kamar dengan membanting pintunya. Dia membanting badannya di atas tempat tidur.“Aaakkhhh!!!” teriak Annan dengan begitu kerasnya. “Apa yang kamu lakukan Annan, Bodoh! Berengsek! Mau ditaruh mana wajahmu nanti di depan Ayya,” umpat Annan pada dirinya sendiri.Gaying dan Gayang lalu mengantar Linda setelah sebuah taksi terlihat berhenti  di depan pagar rumah.“Nanti jika Aneet sudah kembali aku minta tolong dikabari ya,” pinta Linda yang sudah berada di dalam mobil.“Siap Bu guru! Nanti saya kabari,” ucap Gaying sambil bersik
Read more
Di mana Kamu Sayang?
Annan yang tanpa mengganti baju, dirinya berjalan ke parkiran. Dia lalu menjalankan mobilnya dengan laju yang cepat. Annan juga menyempatkan melihat ponsel tapi hasilnya tetap nihil karena Aneet masih memblokir nomornya.Jarak antara white house tidak terlalu jauh sehingga dengan cepat Annan sampai di sana. Di basecamp suasana agak sedikit rame karena mereka sedang berkoordinasi untuk menyusun acara kesuksesan Jarot dalam kompetisi wilayah kenanga.“Aneet ada di sini?” tanya Annan saat pertama kali dirinya masuk.“Jam segini harusnya masih di sekolah,” jawab Jarot sambil melihat jam tangannya.“Hari ini Aneet tidak datang ke sekolah, tadi pagi dia sedikit berantem sama aku. Terus pamit beli sereal dan sampai siang ini belum kembali,” Jelas  Annan yang di dengar oleh semua Anggota teratai.“Ying dan Yang bersama Aneet? Terus berantem kenapa?” tanya Jarot kembali“Ying dan Yang ada di rumah, merek
Read more
Aksi Aneet di Jalanan
Tepat tengah malam di pergantian hari anggota gangs motor Gentala menyusuri jalanan ibu kota menuju pelabuhan.Vroom!Vroom!Vroom!Mereka saling mendahului antara satu dengan yang lain menggunakan kecepatan tinggi, tapi sebagai pemimpin dari mereka Anees selalu berjalan di belakang untuk memastikan seluruh anggotanya sampai tujuan dengan aman.Vroom! Vroom! Vroom!Anees sengaja memainkan gas motornya setelah ada mobil yang menyelonong dari samping dan menghalangi laju motor Anees.Vroom!“Aneet!” seru Winda yang sekilas melihat keponakan kesayangannya ity berboncengan dengan motor yang memainkan gasnya saat dapat melewati mobil yang ditumpangi Winda“Mana?” tanya Jarot serius sembari mencari dan diikuti Linda yang maju di tengah jok.“Itu yang boncengan sama pemotor tadi!” seru Winda sambil menunjuk ke depan.Untuk memastikan omongan Winda, Jarot ikut memacu mobilnya dengan tujuan bisa menyus
Read more
Kembali Membaik
Vroom!!!Aneet mematikan motornya dari jarak yang tidak begitu jauh dari rumah.Greek!Melalui sensor di ponselnya pintu gerbang terbuka dengan sendirinya. Aneet sengaja mendorong motor barunya agar tidak menciptakan kebisingan.“Sumpah! Berat banget inu motor,” keluh Aneet yang masih terus mendorong hingga dekat pintu masuk rumah.“Huh! Akhirnya,” ucap kelegaan Aneet sambil mengusap peluh yang ada di dahinya.Dia mencoba melihat sedikit ke dalam rumah, hatinya sedikit lega karena seluruh lampu sudah mati yang menandakan semua penghuni sudah tertidur.Pelan – pelan dia membuka dan mengunci pintunya lalu melepas sepatunya agar lebih tidak bersuara jika berjalan. Pelan – pelan juga dia melangkah menuju kamar Gaying dan Gayang.Klik!Lampu menyala dan saat itu pula Aneet memejamkan mata dan menghentikan langkahnya.‘Mati aku! Jangan Ayah! Jangan Ayah, aku mohon!’ umpat Aneet dalam hatinya.
Read more
Gannandra, Ganeeta, dan Ganeesha
“Oh! Jadi kamu yang namanya Ganeesha Putra, punya nyali besar juga ya kamu,” tanya Annan sambil mengelilingi badan Anees. “Ojan, yang lain suruh ke pojokkan sana!” perintah Annan.“Salah saya apa ya kak?” tanya Anees“Masih tanya salah kamu apa? Hm hm hm, berani – beraninya kamu bawa putriku kabur kemarin!” teriak Annan.“Tapi saya tidak membawanya kabur, malam harinya saya Anter dia pulang,” jawab Anees dengan tegas.“Berapa lama kamu sudah kenal putriku? Sampai berani ajak dia balapan, kamu tidak takut jika dia kenapa – kenapa aku pasti anak membunuhmu?” tanya Annan kembali dengan menatap mata Anees dengan tajam.“Baru kenal kemarin, waktu aku lihat di jalan dia lagi menangis. Terus aku tidak menyuruh Aneet balap, aku sudah mencoba melarangnya tapi dia tetap keras kepala untuk balap,” kembali lagi Anees menjawab tegas pertanyaan kepala cabang wilayah lima dengan
Read more
Menyebar Undangan
“Memang mau ke mana kok libur lagi?” tanya Annan yang duduk di samping Aneet.Aneet yang merasa tidak nyaman dengan kedatangan Ayahnya dan Linda seketika berdiri bersamaan saat Annan duduk, Dia berdiri membawa piringnya menuju wastafel.“Aneet masih ada pekerjaan ayah,” jawab Aneet sembari mencuci piring bekas makannya.“Terus opa bagaimana? Kalau opa tahu Ayah bisa dibunuh sama,” tanya Annan kembali sambil terus melihat sang putri.“Nanti opa biar Aneet yang hubungi, Ayah hubungi pak kepala sekolah saja. Oke yah?” pinta Aneet“Oke, oke.” Annan menyetujui permintaan AneetAneet dengan cepat menyelesaikan pekerjaannya. Dia ingin segera meninggalkan Annan dan Linda karena dirinya memang merasa sangat tidak nyaman.Aneet memang tidak suka jika Ayahnya menjalin hubungan dengan para wanita, tapi selama dua bulan ini bersama dia hanya diam saja. Dia hanya protes tidak mau dicium dan tidur dengan
Read more
PREV
1234569
DMCA.com Protection Status