All Chapters of Keturunan Terakhir: Chapter 41 - Chapter 50
108 Chapters
BAB 41
Rian berjalan ke atas panggung untuk melakukan transaksi pembayaran. Sementara Fahmi yang melihat Rian yang saat ini menuju panggung untuk pembayaran mencemoh Rian tiada henti."Bocah miskin, lihat saja jika kau tidak mampu membayarnya aku yang akan mematahkan seluruh bagian tubuh mu.Rian tak perduli dengan ucapan Fahmi yang terlihat konyol lalu Rian mengeluarkan kartu Bank dan memberikannya kepada Zulkarnain."Pak Zul, silahkan gesek kartu ku dan tidak perlu kata sandi untuk transaksi dibawah 100 Milyar."Zulkarnain mengambil kartu Bank yang di berikan Rian. Saat Zulkarnain melihat kartu Bank yang di pegangnya ternyata Emerald Platinum Card yang legendaris. Tanpa sadar ia menggosok matanya berulang kali karna tidak percaya. "I..Inii"Zulkarnain menelan ludahnya tanpa sadar. Emerald Platinum Card tidak lebih dari 15 kartu yang ada di negri ini dan salah satu kartu tersebut kini ada di tangannya.Zulkarnain menoleh Rian tak perc
Read more
BAB 42
"Aku adalah penerus dari Jewelry Sky Dragon, aku mohon jangan katakan pada siapapun." Saat Zulkarnain mendengar ucapan Rian tanpa sadar ia mengeluarkan keringat dingin. Mulutnya bergetar dan langsung membungkuk hormat kepada Rian. Dalam hatinya penuh rasa hormat dan kebahagiaan karna baru saja mengetahui pemilik dari Jewelry Sky Dragon yang selalu tertutup. "Ba..Baik tuan." Ternyata pria di hadapannya bukan saja berasal dari orang terkaya negri ini tapi sudah menjadi rahasia umum bahwa keluarga yang mempunyai usaha Sky Dragon adalah salah satu orang terkaya dunia. Rian mengangkat bahu Zulkarnain.  "Pak Zul, apa yang kau lakukan, aku hanyalah manusia biasa tak perlu bersikap seperti ini." Zulkarnain memandang Rian penuh kekaguman, bukan hanya berpenampilan sederhana tapi juga sangat rendah hati. Setelah menerima kotak perhiasan yang berisi Love Garden Necklace Rian lalu menghampiri Syahrina. Rian mem
Read more
BAB 43
"Sungguh aku sangat menyukai sifat tulusmu kak, pasti wanita yang kelak menjadi istri mu akan sangat beruntung memilikimu.""Syahrina, setelah Indah adikku lulus dari sekolah menengah atas, aku dan keluarga ku akan pindah ke Ibu Kota Karta Negara. Itu sebabnya aku memberimu hadiah."Syahrina yang awalnya ceria kini wajahnya berubah menyedihkan. Matanya mulai berkaca-kaca dan tanpa sadar meneteskan air matanya."Jadi kau akan meninggalkan ku di sini sendiri setelah sekian lama kita tak bertemu." Rian menyeka air mata Syahrina yang membasahi pipinya."Kenapa kau menangis, aku pergi ke Ibu Kota bukan ke Surga. Aku harus meneruskan perusahaan keluarga ku.""Tapi itu sama saja kau meninggalkan ku lagi, aku akan menyusul mu disana."Rian hanya tersenyum melihat tingkah manja dan kasih sayang dari Syahrina. "Syahrina, aku punya rencana membangun hotel bintang 5 di sini, aku sudah menemukan sebuah bangunan bekas hotel binta
Read more
BAB 44
Saat tiba di loby butik, para penjaga yang melihat mobil pemilik butik menuju mereka langsung hormat dan membukakan ke dua sisi pintu mobil. Mobil pun di parkirkan oleh staf keamanan di tempat khusus milik Syahrina. Saat mereka berdua masuk ke butik, manager butik segera menghampiri dan hormat pada keduanya. Syahrina meminta manager toko membawakan minuman ke ruangan Syahrina. Dan mereka pun menunggu di ruangan yang Syahrina miliki. Rian hanya terpana melihat ruang kerja Syahrina yang penuh dengan desain-desain berbagai jenis pakaian menempel di dinding khusus tempat Syahrina meletakkan hasil gambar desain yang di buatnya. Saat manager toko masuk, Syahrina langsung menarik manager toko dan berbisik padanya. "Sofi, aku ingin kau membungkus 15 jas terbaik satu set dengan ukuran yang sesuai untuk kak Rian seperti ukuran sebelumnya.15 kemeja putih dan 10 kemeja berwarna acak. Juga 4 sepatu terbaik kita serta kaos kakinya 1 lusin." Sofi san
Read more
BAB 45
Saat Rian membuka bagasi mobil untuk menurunkan barang yang di berikan Syahrina, Rian kaget karna bagasi di penuhi dengan barang-barang untuknya. "Syahrina, apa kau bercanda dengan semua ini, semua yang kau berikan terlalu banyak. Lemariku tidak akan muat dengan semua pakaian ini." "Kak Rian, pakaian lama mu yang terlihat buruk lebih baik kau buang karna sudah sangat kusam. Jika tidak kau sumbangkan saja ke panti asuhan atau yang membutuhkan. Mulai sekarang kau akan memakai semua barang dari butikku." "Tapi ini terlalu banyak Syahrina." "Apa yang aku berikan ini tidak sebanding dengan apa yang kau berikan padaku, bahkan se per sepuluh dari apa yang kau berikan juga tidak sebanding." Saat mendengar kebisingan dari luar rumah, Dira dan Indah ke luar untuk melihat. Saat melihat begitu banyak bungkusan yang berisi perlengkapan Rian, Indah mengomel pada Rian. "Kak, kenapa kau belanja dengan kak Syahrina tidak mengajakku." "Indah, ak
Read more
BAB 46
"I.. Ini benar kalung Sky Dragon Hart" Syahrina melihat kalung itu dengan penuh ke kaguman. Akhirnya impiannya untuk melihat kalung legendaris yang di produksi oleh Jewelry Sky Dragon. Sky Dragon Hart, bukan hanya sangat indah dan mempunyai fungsi yang sangat hebat. Perhiasan ini mampu untuk membeli sebuah pulau. "Tante, jadi selama ini kalung legendaris Sky Dragon Hart ada di tangan tante?" "Tante baru saja di berikan Papanya Rian saat berkunjung tempo hari sebelum acara wisuda Rian." "Pantas saja sepertinya tante terlihat lebih bugar dan energik. Tidak ada kerutan penuaan di wajah tante. Tante melihat kalung ini adalah salah satu impianku." "Terima kasih tante telah mengizinkan ku untuk melihatnya." Setelah Syahrina puas melihat kalung Sky Dragon Hart lalu Syahrina memberikan kalung itu pada Dira dan Dira langsung menyimpan kalung tersebut di kamarnya. Setelah selesai memindahkan barang bawaan dari bagasi mobil Syahrina, Rian
Read more
BAB 47
Saat Ramli tiba dan melihat Rian di parkiran. Mereka bergegas masuk ke dalam gedung dan menunggu di salah satu ruangan yang sangat besar. Ruangan itu ukup menampung para peserta yang ingin melamar kerja hingga 500 orang.Para pelamar yang datang untuk melamar di PT Indo Logistik semua sangat antusias. Meski hanya tahu bahwa yang akan di terima hanya 20 orang. Ruangan yang hanya mampu menampung 500 orang kini sudah di penuhi hingga lebih dari 600 orang. Rian dan Ramli sangat bersemangat.Rian adalah orang yang mempunyai nilai sangat baik di Univeraitas pesisir Kota. Jadi dia yakin akan di terima.Setelah menunggu lebih dari 3 jam tibalah giliran Rian dan saat salah satu staff penerimaan melihat nilai IP Rian dia sangat puas, apalagi Rian mencantumkan sertifikat mahasiswa terbaik dan berprestasi.Pria paruh baya yang cukup gemuk itu menatap Rian dan mulai menanyainya. "Perkenalkan sebelumnya nama saya Baryl, saya adalah staff pener
Read more
BAB 48
"Ipit, apa kau melihat Niza? Dari tadi aku mencarinya di sekitar kampus namun tak menemukannya." "Kak Rian ternyata, tadi aku melihat Niza bersama temannya sedang makan di kafetaria kampus. Kenapa kak Rian tidak meneleponnya saja?" Rian mengerutkan alisnya ke atas dengan pertanyaan Ipit. "Niza lagi marah padaku, karna itu semua nomor kontakku di blokirnya. Kemaren aku sudah mencoba untuk datang ke rumahnya namun ia pergi ke rumah tantenya. Terima kasih Ipit, aku akan menyusul Niza ke kafetaria kampus kalau begitu." "Semoga cepat baikan, coba saja lihat di sana mungkin Niza masih ada di sana." Rian langsung menuju kafetaria kampus mereka. Saat Rian tiba di kafetaria kampus, Rian melihat Niza duduk bersama pria lain sambil menikmati hidangan makan siang. Dengan hati yang di penuhi banyak pertanyaan, Rian langsung menghampir Niza dan Pria yang bernampilan rapi dengan setelan kemeja yang cukup mewah serta jam tangan Rolex berwarna emas yan
Read more
BAB 49
Dedy pun pergi bersama Niza ke parkiran kampus. Saat tiba di parkiran Dedy membukakan pintu mobil BMW M4 miliknya. Semua gadis yang berada di sekitar kampus merasa iri melihat Niza. "Waw.. Lihat pria itu sangat gagah dan tampan, apa lagi mengendarai mobil mewah BMW M4. Aku ingin sekali menjadi pacarnya walau hanya 1 hari." Para gadis matrek di kampus saling pandang dan sesekali mengedipkan matanya kepada Dedy untuk mencuri perhatiannya. Namun Dedy acuh tak acuh menanggapi mereka. Setelah Niza masuk di bangku samping pengemudi, Dedy langsung membawa Niza pergi dari kampus. Rian mengejar mereka dan saat mobil BMW M4 hitam itu melaju Rian memanggil Niza yang pergi meninggalkannya begitu saja. "Niza tunggu.... Aku merindukanmu." Para gadis yang tadi mengagumi Dedy kini beralih untuk mencibir Rian. "Dasar pria miskim, masih saja berharap dengan wanita secantik Niza. Pasti Niza akan memilih Pria kaya karna dia adalah idola di kampus.
Read more
BAB 50
Mobil BMW M4 Hitam milik Dedy pun melaju ke butik terkenal itu, saat tiba di butik Niza mengerutkan alisnya ke atas saat membaca nama butik. "Syahrina beautique, sepertinya aku familir dengan nama ini." "apa yang kau katakan, apa kau pernah kesini sebelumnya?" "Aku belum pernah kesini, namun nama Syahrina seperti nama seseorang yang menyukai Rian pacarku." "Mungkin semua itu hanya kebetulan saja, ayo kita masuk kedalam. Butik ini sangat terkenal, kau pasti suka dengan semua pakaian yang berada di dalam. Hanya kalangan menegah ke atas yang datang kesini." Niza hanya mengangguk setuju, Niza melihat mobil yang berada disana semua adalah mobil-mobil mewah yang terparkir di depan butik. Saat masuk ke dalam penjaga toko langsung menyambut mereka dengan hangat.  "Selamat datang di Syahrina Beautique tuan dan nona. Silahkan melihat apa saja yang anda suka." "Nona, aku ingin membelikan pakaian terbaik untuk gadis cantik yan
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status