Lahat ng Kabanata ng Keturunan Terakhir: Kabanata 31 - Kabanata 40
108 Kabanata
BAB 31
Skuter matiknya terus melaju dan tibalah dia di kediaman Ramli. Saat Rian sampai dan kebetulan ramli sedang mencuci sepeda motornya di halaman rumah. Ramli melihat Rian datang dengan wajah yang tidak sedap di pandang."Hai sob, kebetulan kamu datang, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan, dan sepertinya kamu sedang ada masalah Rian?"Rian pun menghampiri Ramli dan duduk di bangku depan teras rumahnya."Ini semua tentang Niza yang marah padaku, saat aku ke rumahnya Tante Widya bilang Niza pergi kerumah tantenya.""Kenapa tidak kau susul saja dia kesana?""Tante Widya minta aku menunggunya pulamg, karna dia sedang marah jadi tante minta aku membiarkannya agar marahnya reda.""Mau gimana lagi, kamu sih terlalu dekat dengan Syahrina, sampai-sampai kamu di ciumnya di depan Niza. Jika aku jadi Nuza mungkin Syahrina akan aku cekik sampai mati, ckckck.""Kau ini, orang lagi sedih bukannya di hibur malah di becandain.""Ea deh maaf, ya s
Magbasa pa
BAB 32
Saat mereka sedang asik mengobrol tiba-tiba telpon Rian berdering. Saat melihat nama di telpon genggamnya alis Rian mengerut ke atas, "Syahrina". Rian mengangkat telpon dan mengaktifkan mode loudspekernya. "Kak Rian, kamu dimana aku sedang di rumahmu tapi kamu tidak di rumah, kamu kemana?" "Aku sedang berada di rumah Ramli, ada apa Syahrina?" "Aku ingin kita makan siang bersama karna itu aku datang ke rumahmu dan membawa beberapa makanan untuk kita makan bersama keluarga mu." "Tapi kenapa kamu tidak mengatakan sebelumnya jika ingin ke rumah ku" "Apa untuk makan siang dan bertemu dengan mu aku harus buat janji?" Wajah Rian semakin jelek di pandang karna ocehan gadis di sebrang telponnya. Sementara Ramli memegangi perutnya dan menahan tawa karna obrolan mereka. "Syahrina, setidaknya jika kau memberi tahuku aku bisa menunggumu atau mengajak mu bertemu di luar. Tidak harus dadakan dan tiba-tiba sudah sampai di rumah.!" "Sud
Magbasa pa
BAB 33
Syahrina pun mengambil cake coklat yang di dalamnya terdapat selai Blue Bery yang sangat nikmat. Lalu Syahrina mengambil sepotong kecil cake dengan sendok dan memasukkannya ke mulut Rian. "Ini di cobain cake nya kak." Rian pun tersenyum pasrah dan memakan cake yang di berikan Syahrina." Dira yang berada di antara mereka hanya terdiam melihat tingkah Syahrina yang sangat perhatian pada anaknya Rian. "Sudah lah Syahrina, aku bisa memakannya sendiri malu di lihat Mama" Dira hanya tertawa kecil dengan tingkah pemalu anaknya. "Sudah lanjutkan saja, anggap saja Mama tidak ada, hahaha" "Lihat tu, Tante aja gak keberatan,  makan lagini yang banyak." Syahrina terus menyuapi Rian tanpa perduli dengan omelannya. Dira lalu menyela adegan romantis itu dengan pertanyaan pada Syahrina. "Syahrina kamu sangat baik dan begitu penuh dengan kasih sayang, begitu beruntungnya kelak yang akan menjadi suamimu. Oh ya apa kamu sudah punya p
Magbasa pa
BAB 34
"Kak Rian, ayo temani aku ke pelelangan perhiasan di Vila Citra Garden. Aku ingin melihat-lihat pelelangan aku harap ada perhiasan yang menarik perhatianku."Rian pun melamun sejenak dan berfikir, "Ini adalah kesempatan yang bagus untuk menawar perhiasan yang mungkin di sukai Syahrina, dengan hal tersebut bisa membalas kebaikan yang Syahrina berikan padanya.""Baiklah ayo kita pergi, kali ini aku yang akan membelikan perhiasan yang kamu suka."Syahrina tersenyum puas dan menggenggam lengan Rian dengan kuat dan menariknya untuk segera bergegas pergi."Jika kau memaksa aku tidak akan keberatan, semoga ada sebuah perhiasan yang aku suka di sana. Ayo kita pergi dengan mobilku."Mereka pun pamit dengan Dira untuk pergi dan Syahrina menyerahkan kunci mobilnya pada Rian agar Rian yang menyetir mobilnya.BMW Seri 3 berwarna putih itupun melaju menuju Vila Citra Garden di pusat kota. Citra Garden dikenal sebagai tempat pelelangan barang-
Magbasa pa
BAB 35
Rian hanya tersenyum pahit saat melewati ke dua pemuda tersebut sementara Syahrina wajahnya memerah karna marah.Syahrina sudah susah payah mengajak Rian untuk menemaninya tapi ada para kecoa busuk yang mengganggu, jika bukan karna menjaga sikap kepada Rian mungkin dua pemuda di hadapannya sudah habis di makinya.Syahrina tak mau ambil pusing dengan keduanya dan semakin erat merangkul tangan Rian, saat Syahrina dan Rian hendak pergi Fahmi menggoda Syahrina. "Nona cantik, kenapa kau mau bersama pemuda kumuh ini? Lebih baik kau menemani ku duduk di bangku paling depan, dan jika ada perhiasan yang kau inginkan aku akan menawarkan perhiasan yang kau inginkan asal kau mau berkencan denganku setelahnya.""Berkencan denganmu! Bermimpi saja kau!"Fahmi tersenyum kecut, baru kali ini ada wanita yang menolaknya apa lagi sudah di tawari perhiasan apapun yang di inginkan wanita tersebut. "Apa kau tidak menginginkan salah satu perhiasan disin
Magbasa pa
BAB 36
Pria berjas putih itu tak lain adalah Fahmi, dia tersenyum puas dengan tawarannya karna tak ada lagi orang yang menawar. Fahmi menoleh ke Syahrina yang berada dua baris di belakangnya."Nona cantik, jika kau menyukai cincin ini aku akan memberikannya untukmu asal kesepakatan yang aku katakan tadi kau penuhi."Syahrina hanya menjawab acuh tak acuh. "Aku sudah memiliki cincin seperti itu, jadi kau berikan saja dengan wanita lain yang bisa kau ajak berkencan sesukamu."Fahmi pun tersenyum pahit dengan ucapan Syahrina, "Baiklah jika kau menyukai apapun yang berada disini aku akan memberikannya untuk mu asal kau mau menemaniku.""Tak tahu malu!" Syahrina merasa kesal dengan semua ucapan Fahmi. Syahrina menyandarkan kepalanya di bahu Rian dan menggandeng erat lengan Rian.Karna tingkah yang dilakukan Syahrina yang demikian, Rian sadar semua agar Fahmi yang mengincar Syahrina menjauh. Lalu Rian membelai kepala Syahrina dan tersenyum. "Syahrin
Magbasa pa
BAB 37
Zulkarnain pun berseru kepada semua tamu yang hadir." White Gold Diamond Bracelet, gelang yang indah ini juga di produksi oleh Jewelry Sky Dragon dan di buat oleh tangan-tangan yang sangat ahli"Gelang ini di rancang sangat indah dengan trend wanita terkini, di hiasi dengan berlian terbaik , dengan ukiran yang sangat fantastis."Baiklah kami akan membuka penawaran dengan harga 3,5 Milyar dengan kelipatan 100 Juta di setiap penawarannya."Palu di ketuk dan lelang pun di mulai. Para tamu yang hadir berseru semangat terutama para wanita. Para istri saudagar kaya sangat gembira dengan gelang yang di kelilingi 7 berlian terbaik yang sangat indah.Gelang itu sangat di minati para kaum hawa saat gelang itu di munculkan di pameran perhiasan terbaru oleh Jewelry Sky Dragon. Tentu saja para wanita berseru semangat karna saat di pameran tidak di jual dan entah mengapa rumah lelang Citra Garden mampu meminta Jewelry Sky Dragon untuk melelang Perhiasan yang sa
Magbasa pa
BAB 38
Mutia lalu naik ke panggung dengan penuh kemenangan. Lalu Dia mengambil kartu Bank Platinum miliknya di dalam tas Hermesnya.Mutia menggesek kartu Bank Platinumnya kepada Staf Bank dari pelelangan untuk transaksi. Setelah selesai ia kembali ke mejanya dengan senyum kemenangan yang sangat indah.Pelelangan ke 4 di mulai, kotak kaca yang di tutupi kain hitam ke 4 di bawa ke depan dan Zulkarnain membuka kain tersebut."Para hadirin yang terhormat saya akan memperkenslkan gelang terbaik untuk para pria.""Gelang ini memiliki batu mulia putih seperti susu dan di sematkan 2 permata zamrud di antaranya yang di lekatkan dengan emas putih. Bagi pemakai gelang tersebut akan merasakan khasiat langsung dari batu putih susu ini karna batu tersebut di rancang agar batu ini dapat menyentuh kulit dari pemakainya."Batu fosil dari salah satu cairan hewan ini sangat bermanfaat untuk stamina dan meningkatkan fitalitas serta hormon dari pemakainya.Pria manapun
Magbasa pa
BAB 39
Dia tak lain adalah Fahmi, pria yang slalu menggoda Syahrina sejak awal. Syahrina menoleh Fahmi dengan pandangan penuh hinaan. "Dasar pria Play Boy yang hanya taunya menggoda wanita, wajar saja dia menginginkan gelang tersebut. Pasti dia akan memanfaatkan gelang itu saat berkencan sehingga dapat membuat wanita yang di kencaninya merasa terpuaskan!" Fahmi sekali lagi membuat para tamu yang hadir terpana. Dia pun tersenyum dengan penuh kebanggan. Para wanita sosial di kalangan elit yang hadir memandang fahmi dengan kagum. Karna pria seperti ini bukan hanya kaya tapi sekarang akan memiliki gelang yang dapat membuat stamina dan fitalitas tubuhnya lebih baik. Karna tak ada lagi yang menawar palu pun di ketuk dan Fahmi menghampiri panggung untuk melakukan transaksi pembayaran.  "Setelah sesi ke 4 dari barang yang di lelang berakhir, kini saatnya barang terakhir yang saya jamin kaum hawa akan menyukainya. Dan pria yang melihat kalung berikut pas
Magbasa pa
BAB 40
Pedagang dalam kota juga menawar"12,5 Milyar"Pedagang dari luar kota juga ikut mengangkat tandanya."12,9 Milyar"Wajah Mutia semakin kesal dengan para penawar yang terus tiada hentinya ikut menawar.Istri tuan tanah tak mau kalah dan mengangkat tandanya."13,4 Mulyar"Mutia semakin menggeram dan mengangkat tandanya"14 Milyar"Fahmi semakin acuh tak acuh melihat orang-orang yang menawar, Fahmi menaikkan tawarannya."15 Milyar"Syahrina yang berada di sebelah Rian menghela nafasnya karna dia tau takkan mungkin mampu untuk menawar perhiasan yang ia sukai.Rian melihat expresi Syahrina yang menyedihkan dan akhirnya mengangkat tanda untuk menawar."15,2 Milyar"Fahmi secara spontan menoleh ke belakang untuk melihat siapa lagi saingannya. Saat Fahmi melihat yang menawar adalah Rian alisnya mengerut ke atas."Hei bocah kumuh, apa kau ingin bersaing denganku! Sadarlah pada dirimu yan
Magbasa pa
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status