Lahat ng Kabanata ng I'M Not Your Barbie Girl: Kabanata 11 - Kabanata 20
44 Kabanata
Breadwinner and Housekeeper
"Madam Pauline, saya Charlotte Blaine, senang bertemu Anda." Aku menyalami seorang wanita yang sudah berumur 61 tahun, tapi tubuh dan wajahnya masih menyisakan kecantikan masa mudanya. Dia bahkan masih bisa memakai rok pencil dan kemeja Gucci Stretch pas badan. Aku jelas kagum pada apa yang dia capai, aku membaca data pribadinya adalah mantan ratu kecantikan dan pemain film terkenal pada masa mudanya di Malaysia."Nona Charlotte, aku tak menyangka Anda begitu muda dan cantik." Komentar yang sudah terlalu sering kudengar dari klienku."Dan Anda terlihat menakjubkan di usia Anda Madam. Duduklah, apa yang bisa kubantu untukmu." Dan dimulailah pertanyaan pertama untuk  episode drama yang lain."Kau mungkin sudah mengenal portofolio suamiku, kurasa kau tidak menerima kasus dibawah net worth £100 juta bukan...." Dia tertawa kecil, aku tersenyum. Aku memang tidak menerima kasus biasa. Hanya mereka dengan label  Ultra Rich People dengan
Magbasa pa
Love Changes You
Aku begitu khawatir tentang perjalanan ini. Tentang bagaimana keluarga Joshua sebenarnya. Apa mereka juga akan seperti keluarga kelas tinggi lainnya, hanya menerima yang setara dengan mereka? Apa aku akan terpaksa patah hati."Kau memikirkan sesuatu sepanjang hari ini, bicaralah padaku..." Kami sampai di Renaissance Hotel di Louvre Jumat malam, dan Joshua tampaknya melihat aku terlihat lebih diam dari biasanya dan dia tahu aku khawatir  tentang sesuatu."Josh, ... kau tak pernah cerita tentang siapa keluargamu, apa mereka akan menerimaku nanti. Keluargaku bukan siapa-siapa."Joshua menatapku dan tersenyum. "Kemarilah... " dia menarik tanganku dan mendudukkan aku di pangkuannya."Charlotte, aku adalah aku, terlepas siapa keluargaku. Aku membangun karierku dari dasar tanpa bantuan keluargaku. Kau pikir karena keluargaku semacam "top list richest in UK" atau pamanku yang seorang mayor of London akan punya pengaruh terhadap karier
Magbasa pa
Menard and Knightley
"Aku dua kali melihat Charlotte bersama Josh. Dia jelas bukan hanya teman, mereka pasti punya hubungan khusus." Aku terhenti di belakang sebuah hiasan besar dengan foyer kain tertutup. Saat akan berjalan ke toilet. Itu suara Susan yang berbicara dengan Ibu Joshua."Aku sudah berusaha menghubungkan kalian berdua selama ini, kurasa wanita itu alasan dia menolak berjalan bersamamu. Dia jelas sedang dalam hubungan khusus bersamanya. Aku tak suka ini Susan, dan aku tak suka pengacara itu masuk dalam keluargaku, dia dibesarkan oleh single mother, entah siapa ayahnya atau apa pekerjaan Ibunya ..." punggungku dingin, sebuah pisau tajam terasa ditancapkan ke hatiku."Wanita itu harusnya tidak pernah datang ke pesta ini. Kau tidak mengajak Joshua datang bersamamu Susan? Bukankah kau berada di London minggu kemarin?" Itu suara ayah Josh. Jadi jelas bagiku aku adalah orang yang tidak diharapkan oleh keluarga ini."Mereka sekantor Bibi, mereka terus bertemu. Seme
Magbasa pa
Just Stay With Me
Aku benci semua persoalan cinta. Josh langsung meneleponku tak lama setelah Susan pergi, aku mengatakan semua yang Susan katakan dan dia diam cukup lama sebelum meyakinkanku bahwa Susan tak akan mempengaruhi hubungan kami. Sejujurnya aku tahu dia tak yakin. Dan wanita itu tampaknya akan melakukan apapun untuk melaksanakan ancamannya, membawa ini lebih jauh ke perang dan drama antar keluarga. This  Knightley and Menard things make me drowning. Konsentrasi kerjaku terganggu sepenuhnya dan sepanjang sisa hari itu aku sama sekali tak bisa berpikir. "Charlotte, kau baik-baik saja?" Elly  sedang membacakan beberapa review kasus yang harus kami bahas di rapat junior partner besok, tapi pikiranku melayang kemana-mana. "Sorry Elly, aku benar-benar tak bisa melakukan saat ini, pikiranku penuh, kita akan membahasnya langsung besok di meeting dengan Junior partner..." "Baiklah, dan Robert bilang dia sudah menyelesaikan lapora
Magbasa pa
Hoping A Miracle
Aku merapikan penampilan terakhirku, sambil memeriksa dokumen yang harus kubawa untuk bertemu Anna."Josh, kau bisa menjemputku di Shard jam 3 sore?" Aku akan bertemu Anna di Aqua The Shard, Southwark London sekitar jam satu, sebelumnya aku harus ke kantor untuk konsultasi junior partner,  aku memang menghindari bertemu Anna di Mansionnya agar tak bertemu Lionel.Aku berjalan ke ruang tengah, Josh tampaknya juga sedang bersiap-siap tadi, dia juga harus ke kantor untuk konsultasi junior partner."Josh, kau sudah siap?" Aku melihat Josh berdiri mematung di pintu. Ada seseorang datang?"Siapa itu?" Bukankah ini suara Sarah, Ibu Josh?! Apa! Aku tak bisa bergerak dari tempatku dan Sarah masuk bersama Susan."Nyonya Sarah ... " dia terkejut melihatku seperti aku terkejut melihatnya."Jadi kalian tinggal bersama?!" Aku memandang Josh dengan takut. Dia datang dan memegang tanganku."Kami memang t
Magbasa pa
Big Obstacle
Aku tahu bertahan tidaklah mudah.Josh meyakinkanku bahwa kami akan baik-baik saja, tapi dia tahu bahwa kami juga tidak bisa mengabaikan masalahnya.Fakta bahwa aku takut kehilangan Josh, hubungan kami masih belum pasti kedepannya. Dan ex-nya masih berusaha keras memisahkan kami. Itu terasa seperti siksaan yang membuatku merasa duduk diatas kursi panas.Akhir pekan ini dia bertemu Ayah dan Ibunya di London. Dia kembali ke apartmentku larut malam. Aku khawatir tentang apa yang mereka bicarakan, apapun itu tampaknya bukan hal yang baik karena wajahnya kelihatan lelah."Ada apa?" Aku duduk disampingnya dan dia menghela napas panjang."Bukan hal yang besar, aku hanya perlu waktu berpikir....""Katakan padaku, seburuk apapun yang terjadi aku harus tahu. Apa Ibumu mengancammu, kalian bertengkar?" Josh menatapku lalu menangkup tangannya didepan wajahnya, tidak menjawabku. Pasti telah terjadi sesuatu.
Magbasa pa
The Real Problem
  Aku sampai di sebuah restoran ramai  di London Bridge, The Breakfast Club, aku tahu restaurant ini, hanya aku belum punya kesempatan mencobanya.Gadis yang menjemputku mengantarku ke ke sebuah meja yang agak tersendiri di ruangan itu, dengan sekat yang cukup private. Seorang laki-laki tua tersenyum padaku. Itu ayah Joshua, Jason Menard. Garis-garis wajahnya tampak seperti Josh, walau tampak lelah. Entah bagaimana aku sedikit bersimpati padanya."Charlotte, apa kabar. Terimakasih sudah bersedia menemui orang tua ini. Duduklah..." Ayah Josh mempersihlakanku duduk. Sementara wanita yang mengantarku menuangkan kopi dalam cangkirku."Tuan Jason, apa yang Anda ingin bicarakan dengan saya...""Kita sarapan dan minum kopi dulu Charlotte, Aku benar-benar  minta maaf menjadi begitu pemaksa pagi ini..." Seorang pelayan masuk dan menghidangkan English breakfast bagi kami."Ayo makanlah, aku se
Magbasa pa
I Can't Josh
"Charlotte, kau punya pertemuan dengan Vivienne Chai jam 11." Elly langsung masuk ke ruanganku begitu aku tiba. Aku cuma duduk dikursiku dan termenung. Pikiranku terbang kemana-mana."Charlotte, kau mendengarku?""Elly, bisa kau tinggalkan aku sendiri 30 menit. Tolong...""Kau baik-baik saja? Perlu kubatalkan pertemuannya?" Elly mungkin tak pernah melihatku begini."Aku baik, tak usah batalkan. Hanya tinggalkan aku sendiri 30 menit. Jangan ada yang masuk. Aku akan memanggilmu." Mataku sudah panas."Oke, ..." Dia dengan cepat pergi, dan begitu dia menutup pintu aku membenamkan wajahku ke meja, dan mulai menangis dengan keras. Aku tak bisa menggambarkan perasaanku sekarang, aku sudah hancur, aku merasa tak berdaya. Aku dan Josh adalah hal yang mustahil dan semua perasaanku yang berkembang harus kukubur dan bagaimana aku bisa membunuh itu seketika, karena itu begitu menyakitkan bagiku.Aku baru saja menemukan
Magbasa pa
You Always Have Me
Aku membuka mataku, cahaya matahari  sudah membias dibaliknya. Disampingku tidak ada Josh, apa dia sudah pergi? Jika iya tak apa, itu mungkin lebih mudah bagiku.Ini hari minggu, beberapa bulan ini hari Minggu adalah hari yang sangat menyenangkan. Kami bisa pergi kemanapun berdua. Menghabiskan hari dengan bersenang-senang.Sekarang, mungkin tidak akan ada lagi.Aku bangkit dari tempat tidur dan menuju dapur. Setidaknya aku masih punya kopi dan biskuit coklat favoritku disana. Tidak terlalu buruk, aku bisa menonton tv sendiri, memesan makanan favorit dan berhibernasi seperti yang biasa aku lakukan sebelumnya.Aku membuka pintu dan wangi butter toast memenuhi  udara. Josh di meja dapur, sedang mengoreng sosis dan ham, dan telur. Sementara kopi sudah dibuat."Morning honey, your breakfast ready. Sit..." dia tersenyum padaku seperti tidak ada yang terjadi. Dan aku hanya berdiri menatapnya, dia masih disini, itu s
Magbasa pa
I Can't Forget Him
Sebulan setelah aku kembali dari Malaysia  perasaanku masih kacau. Joshua sedang berada di New York sekarang. Walaupun kami sepakat untuk berusaha saling melupakan satu sama lain pelan-pelan, tapi setengahnya kami berdua merasa itu seperti sesuatu yang mustahil.Kami masih  bertemu sebagai teman "akrab"  dan kadang aku tak bisa menahan diri untuk memintanya untuk tinggal bersamaku. Entah bagaimana aku bisa melupakannya, jika dia dan aku tetap berada di kantor yang sama, hampir setiap hari bertemu. Itu akan terasa seperti siksaan tanpa akhir.Aku berpikir untuk menerima lebih banyak kasus dibawah pengawasanku. Untuk membuatku sibuk dan menekan rasa sendiriku dengan bekerja. Dengan cepat itu terwujud, sementara kasus di Malaysia masih bergulir dan sebagian kebijakan hukumnya ditangani oleh kolega kami disana, satu kasus dari  seorang istri milliarder Jerman datang padaku.Wanita itu, Maria Schubert, masih cantik, dengan wajah
Magbasa pa
PREV
12345
DMCA.com Protection Status