“Kenapa harus pergi kalau cinta?” tanyaku serak. Aku harus menyisihkan ego. Harus! “Tetaplah tinggal. Semua kisah yang ada adalah takdir yang harus kita jalani dengan sabar,” kataku mencoba membujuk. Jujur aku membujuk hatiku sendiri juga agar tetap berusaha ikhlas. “Tidak, Kak. Rindi datang ke sini untuk pamit lagi pula mencintai, Kak Dio itu mudah, kan? Seperti Kak Dio mudah mencintai Kak Enjang. Kalian orang-orang istimewa sementara Rindi hanya kebetulan terjebak di antara kalian. Rindi merasa bukan apa-apa buat siapa pun.” “Kau ibunya Azka, ingat?” “Ya. Karena ibunya Azka, dia tak hanya butuh ibu seperti Rindi yang sekarang, Kak. Rindi akan belajar menjadi tangguh dan bisa mengandalkan diri agar kelak bisa membimbing Azka lebih baik agar Azka kelak tidak kecewa memiliki ibu seperti ini.” Aku tak mampu berkata lagi. Nampaknya wanita ini telah bertekad kuat. Aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi itu pasti hal yang besar. “Bagaimana dengan Mas Dio
Last Updated : 2022-01-05 Read more