All Chapters of Nayla: Chapter 61 - Chapter 70
147 Chapters
Bab 61
Di meja makan terlihat Gavin dan Beca serius bercerita sambil tertawa. Beca memang cepat beradaptasi dengan lingkungan bahkan ayah Nayla juga bisa nyambung obrolan dengan Beca."Cerita apa?" bisik Nayla."Politik," sahut Beca yang ikut berbisik.whattt...Tidak terbayang, bagaimana cara Beca menyesuaikan otak dan perkataannya. Beca benci dengan yang namanya berbau politik. Pelajaran sejarah saja nilai Beca selalu kecil, sering ditinggal tidur terkadang."Kita makan duluan aja, pasti kalian udah laper. Raka nggak usah ditunggu," ucap Anjani sedikit kecewa tapi tetap tersenyum."Den Raka sudah pulang," ucap Bi Surti saat menuangkan air putih ke gelas melihat Raka masuk. Semua mata menoleh pada cowok yang baru datang itu.Raka terdiam sejenak, matanya sedikit linglung melihat Nayla ada di rumahnya. Cowok berkaus hitam dengan celana jins berlutut robe
Read more
Bab 62
 Tanggal 14 February, biasanya dirayakan untuk memperingati hari kasih sayang atau Valentine. Tradisi barat ini sangat dilestarikan bagi mereka yang punya kekasih atau sedang jatuh cinta dan menyatakan cinta. Mereka saling bertukar notice dan kado.Siang itu tepatnya di kelas Nayla sangat ricuh, kebanyakan murid sedang menyembunyikan coklat, setangkai bunga bahkan boneka kecil ke dalam laci mereka, tidak sabar untuk menunggu jam istirahat.Nayla melirik Beca yang duduk di sampingnya. Gadis itu sedang mengelus kotak ukuran kecil berisi brownies kukus coklat buatannya. Tadi pagi Beca sudah memamerkan pada Nayla hasil buatannya yang akan diberikan untuk Bagas.Nayla hanya tersenyum merana mengingat tadi malam dia juga diganggu Bagas untuk ikut membungkus boneka kecil dan juga coklat untuk Beca. Sepasang kekasih itu saja sudah cukup membuat jiwa jomblonya meronta-ronta.
Read more
Bab 63
Reno memang secara terang-terangan menyukai Nayla, tapi semenjak proklamir Raka membuat Reno menjauhi Nayla. Tadi senyum Reno seakan mengisyaratkan masih menunggu Nayla terpampang nyata saat mereka bertatap mata."Nggak secepat itulah gue cari pengganti Raka, gue belum mau pacaran lagi," sahut Nayla dengan santai. Tangannya mengaduk mie ayam namun pikirannya entah kemana."Yaelah, gue kasih tau ya. Cara cepat kita move on adalah cari pasangan lain," kata Beca disambut anggukkan Rangga, "Lagian nih, si Raka udah gontai-ganti cewek gue denger. Dengan mata lo sendiri, lo liat Raka enak-enak sama cewek lain." cerocos Beca."Enak-enak dengan siapa?" Rangga membulatkan matanya tanda ingin tahu."Adalah, nanti juga lo tau." Beca melemparkan pandangan pada Tina yang duduk di ujung baris dari mereka.Rangga paham dengan perkataan Beca saat mengikuti pandangan Beca.Nayla m
Read more
Bab 64
"Aku tahu perempuan di sekolah itu Nayla kan? Dia Mantan kamu?" kata Jennifer yang duduk di depan Raka.     Raka masih  asyik menikmati sandwich.  Jennifer wanita yang baru saja dikencaninya, salah satu anak fakultas hukum di tempat kuliahnya. Mereka sudah saling mengenal  setahun lalu, saat itu Jennifer   menemani Doni pertandingan basket dan bertemu Raka. Jennifer  sepupu Doni, berpuluh-puluh kali Doni menyatukan mereka tapi tidak pernah berhasil. Entah mengapa sekarang mereka memiliki satu hubungan spesial.    "Jangan sekarang Jen, aku nggak mau berdebat saat lagi makan," ucap Raka  menatap gadis itu lembut.    "Kenapa? Kamu nggak suka kalau aku nanya tentang Nayla?"Jennifer menatap lekat manik mata Raka.Raka menarik nafas, lalu meletakkan sandwich-nya. "Darimana kamu tahu Nayla?" 
Read more
Bab 65
Tiga orang siswi sedang berkaca di depan cermin. Mereka merapikan seragam putih abu-abunya dan menyisir rambut hitam  berkilaunya. Mereka adalah Genk siswi di SMA Budi Mulia yang sering menggosip.    "Eh, guys. Tau nggak  anak PA namanya Tina? Dia itu ternyata cewek cabe-cabea. Booking'an om-om," ucap Aneta, wanita berambut ikal itu kepada samping kanan-kirinya.    "Kenal gue. Cewek sok perfect and sok kecakepan itu. Tiap malem nongkrong di club, yakin gue dia cuma mau jual diri. Keliatannya aja cewek baik-baik," sahut Feby dengan tertawa sinis.    "Gue denger dia bisa dipake siapa aja.Tongkrongannya aja di club. Anjirr gak! Ngeri gue parah dia." Aneta berdecak.     "Aduh Net, ngapa ngomongin Tina sih? Nggak penting benget sih," ucap Rasti, menatap bayangannya di depan cermin. "Nggak selevel dia mah sama kita, ngebayangin dia carper s
Read more
Bab 66
 "Tapi, lo masih sayang kan sama dia? "    Nayla mengangguk, perasaan itu tidak bisa dibohongin. Tapi, apa boleh buat semua sudah terjadi. Dan Raka sudah punya kehidupan sendiri dengan wanita lain.     "Gue yakin La, dia itu sayang banget sama lo. Gue yakin banget." Tina menekan ucapannya. Nayla tersenyum mendengar ucapan Tina, rasanya mereka tidak pernah curhat sedalam ini.    "Gue sama Reno nggak ada apa-apa Tina," gantian Nayla yang mengaku. Tina hanya tersenyum perih.     "Ada juga gakpapa. Gue bukan siapa-siapa dia. Sekarang gue sadar temen itu lebih penting ketimbang cowok yang selalu bikin kita pusing." Tina tertawa mengakui kebodohannya.    "Kalau itu gue setuju," sahut Nayla tertawa kuat.    Asyik mengobrol tidak terasa mereka sampai di kelas. Wajah Beca dan Rangga b
Read more
Bab 67
Pulang sekolah bener saja, Reno sudah ada di depan pintu gerbang sekolah. Secepat itu Reno keluar kelas? Nayla menghampiri Reno tidak sendirian melainkan dengan ketiga sahabatnya."Reno..." panggil Nayla.Reno menoleh mencari suara itu yang dia tahu suara itu milik Nayla. Senyumnya hilang ketika melihat kanan kiri  sudah ada kawannya.Dipikir Nayla akan menghampirinya seorang diri."Lo udah lama nunggu?" tanya Nayla sudah di depan Reno. Tina tersenyum ikhlas kalaupun Nayla dan Reno akhirnya berpacaran. Tangannya menggandeng lengan Beca."Engga lama kok. Yok, kita pulang," ajak Reno.     "Ren, gue mau minta tolong. Urgent Ren. Ini penting banget. Kalau lo nolong pahala lo banyak," ujar Nayla. Reno menautkan alisnya bingung. Tina dan Beca hanya menjadi pendengar yang baik.    "Apa La? Gue tolongin kalau gue bisa."
Read more
Bab 68
     Tidak ada yang spesial hari libur ini. Semua orang disibukkan dengan kesibukan masing-masing. Begitu juga dengan Nayla, dia memilih ke toko buku dekat rumahnya. Terlalu menyedihkan jika harus menonton sendiri di bioskop, atau nongkrong di cafe seorang diri. Nayla bukan tipe wanita percaya diri yang berani duduk sendirian.     Kakinya bergerak sesuka hati mencari yang belum pasti. Dia berada di rak novel. Selain nonton drama Korea dia juga suka membaca novel. Ya, novel bukan buku pelajaran.      But, ada buku yang suka ia pandangi. Buku desainer, Nayla suka sekali melihat gaun pengantin di setiap halaman buku desainer ternama. Seperti milik Tex Saverio, perancang gaun pengantin yang nyentrik. Dan Biyan, desainer gaun pengantinnya yang memiliki ciri khas yang rumit serta aplikasi bordir bercorak flora yang manis dengan man
Read more
Bab 69
     "Sayang, dari tadi diem aja sih." Jenni membangunkan Raka dari lamunan. Jenni yang dari tadi di samping Raka yang sedang menyetir tidak diajak bicara.    "Oh. Aku lagi fokus nyetir." Raka menoleh sambil tersenyum simple.    "Aku perhatiin dari semenjak keluar toko buku kamu bengong aja," ucap Jenni jutek. Ia merasa Raka tidak sadar keberadaannya.    "Tiba-tiba perasaan aku nggak enak. Gimana yah nggak ngerti aku ngejelasin," ujar Raka, ambigu.   "Kamu sakit?" Jenni menempelkan tangannya di kening Raka, tidak panas.    "Enggak." Raka mengeleng kepala.    "Ada masalah yang kamu pikirin?" tanya Jenni menoleh pada Raka.     "Nggak. Aku nggak ada masalah." Raka menghentikan mobilnya di depan gerbang rumah Jenni. Dia pun bingung dengan
Read more
Bab 70
Kenapa Ibunya tiba-tiba jadi pengangguran? Bukannya tidak senang tapi bahasannya kenapa lari ke menantu..      Raka membuka tirai yang menutupi dinding melihat foto Nayla yang masih terpajang di dinding. Dia masih belum mau menurunkan foto itu dari dinding, wajah dinginnya memandang foto itu. Jennifer belum pernah masuk ke dalam kamarnya. Raka pernah membawa Jenni ke rumah tapi hanya sebentar, itu pun hanya sampai ruang tamu.Dompet Nayla pernah tertinggal di kamarnya. Ibunya pasti membawa Nayla ke sini.Apa lo udah lihat foto ini?    Raka masih mengingat bagaimana Nayla memutuskannya. Bilang capek dan mengakhiri hubungan mereka. Kata-kata itu seperti luka untuk Raka. Dia membuang nafasnya dan menutup tirai itu lagi.Dreerrtt! chat group PA SMA. Semua yang terlibat dalam ekskul PA masuk group itu, termasuk para alumni. Raka tiba-tiba tertarik ingin tahu
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status