Semua Bab PEWARIS TERSEMBUNYI : Bab 161 - Bab 170
176 Bab
Part 161. Celetuk Qila
Endrea yang sedang menemani Ardan bermain langsung membuka pesan yang dikirimkan oleh Semuel, dan membuka vidio Qila yang sedang berteriak kegirangan dengan berkata Tante baik akan datang "Qila...." gumam Endrea kemudian mematikan vidio Qila dan meletakan ponselnya ke meja.Endrea kembali bermain dengan Ardan, saat mereka sedang asik bermain tiba-tiba Ardan menanyakan tentang Qila. "Mami kenapa sudah tiga hari Qila ngga pernah main ke rumah lagi?" tanya Ardan."Mungkin Qilanya lagi sibuk atau lagi senang main di rumah sayang jadi ngga main kesini," jawab Endrea sekenanya. "Kalau begitu besok kita yang main ke rumah Qila ya Mi, ngga asik kalau main sendiri," pinta Ardan. "Kan Ardan main sama Mami masa ngga asik?" tanya Endrea kemudian berpura-pura mengambek ke Ardan."Buka begitu maksud Ardan Mami, pokoknya kurang seru kalau cuma main sama Kami pokoknya besok Ardan mau main ke rumah Qila," ujar Ardan. "Iya Oke,
Baca selengkapnya
Part 162. Perkataan Semuel
Mereka tidak tahu ingin menjawab apa ucapan Qila, sungguh itu sangat mustahil untuk dilalukan apalagi mengingat sifat Kakek Semuel."Kita ke mal yu beli perlengkapan buat acara besok, kalian mau?" tanya Semuel kepada Qila berharap bisa mengalihkan pikiran Qila. "Mau Pa mau, kalau gitu Qila mau ganti baju dulu ya sama Mbak Anna," jawab Qila dengan semangat kemudian berjalan ke arah kamarnya untuk mengganti bajunya.Endrea melihat ke arah Semuel tetapi saat Semuel membalas tatapannya, Endrea langsung memalingkan wajahnya ke arah Ardan. "Emm... Tunggu diluar aja ya," pamit Endrea kepada Semuel, kemudian Endrea menuntun Ardan keluar dari rumah Semuel dan menunggu disamping mobil. Tring... Tring... Ponsel Endrea berbunyi, Endrea langsung mengeluarkan ponselnya dari tas dan melihat yang menelepon ternyata Yuana. "Halo Ana ada apa?" tanya Endrea ketika sambungan teleponnya sudah tersambung."En kamu dimana,
Baca selengkapnya
Part 163. Aku tahu semuanya
"Aku tahu kamu akan terkejut mendengar ucapanku tadi, tapi itu yang aku rasakan beberapa hari terakhir ini, aku jatuh cinta kepadamu Endrea kim," ujar Semuel yang mampu membuat Endrea kembali terdiam. Qila dan Ardan berlari ke arah mereka, terlihat dari raut wajahnya sudah kelelahan bermain."Papa beli balonnya sekarang aja ya," ajak Qila dengan menarik tangan Papanya. "Mi nanti beli kado juga sekalian buat Qila ya," bisik Ardan ditelinga Endrea, membuat Endrea kembali sadar dari lamunannya."Iya sayang, nanti kamu yang pilih ya," Endrea kembali berbisik kepada Ardan, Ardan mengangguk semangat.Mereka berjalan ke toko yang menjual berbagai hiasan untuk ulang tahun, mulai dari balon pita dan bunga palsu juga tersedia disana, Qila dan Semuel mencari untuk dekor ulang tahun. Sedangkan Ardan dan Endrea mencari kado di toko sebelah, Ardan mengambil satu berbie dengan bentuk yang lucu dan menggemaskan.Selesai berbelanja m
Baca selengkapnya
Part 164. Pelukan
"Kamu habis jalan sama Semuel dan anaknya ke Mal, benarkan?" tanya Kevin membuat Endrea melongo dari mana Kevin tahu."Darimana kamu tahu itu semua?" Endrea balik bertanya kepada Kevin. "Kamu tidak perlu tahu, yang pasti kamu tidak bisa menyembunyikan apapun dariku," jawab Kevin kemudian tersenyum ke arah Endrea."Ah sudahlah ngomong sama kamu malah membuatku jadi pusing, Yuana bantu aku masak ya tinggal dikit lagi nanti kamu siapkan minumannya," ajak Endrea kemudian mereka berjalan ke arah dapur meninggalkan Kevin sendiri diruang tamu. Yuana menyiapkan piring dan gelas di meja, tidak lama kemudian semua masakan Endrea matang.Kevin datang dengan membawa satu kantong plastik berisi kotak, Kevin meletakan plastik itu dimeja. "Apa itu Vin?" tanya Endrea dengan melihat ke arah plastik berwarna putih itu. "Aku ngga tahu, tadi dikasih sama kekasihmu," jawab Kevin dengan enteng kemudian duduk dikursi. "S
Baca selengkapnya
Part 165. Mimpi
Semuel membawa Endrea ke dalam pelukannya, Endrea memberontak agar pelukannya terlepas tapi semua usahanya gagal Semuel malah semakin erat memeluknya."Aku kan sudah memperingatkanmu agar jangan berubah saat aku memberitahu perasanku kepadamu tadi, kenapa sekarang kamu jadi dingin?" tanya Semuel dengan mempererat pelukannya."Aku ngga cuek," jawab Endrea."Tapi itu yang aku rasakan, kamu menjadi diam saat ada aku sekarang," ujar Semuel. Semuel mulai merengangkan pelukannga ketika melihat wajah Endrea tidak nyaman dirinya memeluk seperti ini, Semuel memasukan tangannya ke saku celana. "Maaf," ucap Semuel kepada Endrea."Kamu tidak salah," jawab Endrea dengan memalingkan wajahnya ke arah lain. "Aku harap kamu tidak lagi seperti ini saat ulang tahun Qila besok," ujar Semuel kemudian berjalan ke depan Endrea. "Akan aku usahakan," jawab Endrea."Aku akan pulang, tidak enak juga sama tetangga sudah mala
Baca selengkapnya
Part 166. Do'a Qila
"Kenapa aku mimpi tentang Mas Arya, apakah ini pertanda tapi kenapa Mas Arya hanya diam, apa yang sebenarnya ingin dia sampaikan kepadaku," gumam Endrea.Endrea melihat ke arah jam baru menunjukan jam dua dini hari, Endrea berusaha keras untuk memejamkan matanya tapi gagal, sampai pagi Endrea tidak lagi bisa tertidur.Endrea berjalan ke kamar mandi dan mencuci wajahnya, Endrea berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum dirinya merasa haus tapi minum yang ada dikamarnya sudah habis. Endrea melihat Ardan sudah duduk disofa dengan memangku piring miliknya berisi roti, Endrea memghampiri putranya."Tumben sudah bangun," ujar Endrea kemudian duduk disamping Ardan. "Iya Mi kan nanti Ardan mau datang ke ulang tahun Qila dan Ardan harus yang datang pertama," pinta Ardan."Iya sayang, memangnya kamu senang mau ke acara Qila, Ardan Sayang sama Qila?" tanya Endrea."Sayang Mi, Qila juga sayang sama Ardan, kalau Ardan ngga bisa ambi
Baca selengkapnya
Part 167. Lagi-lagi tentang ini
Sehingga membuat semua tamu mendengarnya, semua tamu bertepuk tangan dan mengaminkan do'a Qila, tapi tidak dengan Endrea yang hanya bisa mengalihkan pandangannya dari tatapan para tamu itu untuk menyembunyikan pipinya yang memerah.Acara kembali berlanjut setelah tadi riuh dengan tepuk tangan dan candaan para tamu, melihat Endrea yang malu-malu saat Qila memerintahkan Papanya untuk menyuapi Tante baik. Jam dua belas siang semua acara selesai dan berjalan dengan lancar, semua tamu juga sudah pulang tinggal Endrea dan Ardan yang berada disana. Sebuah mobil alpart hitam memasuki pekarangan rumah Semuel, dan seorang pria tua keluar dari dalam mobil saat melihat ke arah Endrea datap Endrea lihat ada tatapan tidak suka disana. "Kakek," ujar Semuel kemudian berjalan mendekatik Kakeknya lalu menuntunnya masuk ke rumah. Tuan Wu mengibaskan tangannya sehingga membuat pegangan tangan Semuel terlepas, Kakeknya memang terkenal kasar dari
Baca selengkapnya
Part 168. Maukah kamu menikah denganku
"Seperti anak remaja saja yang mudah tersingung," gumam Endrea kemudian dirinya tersenyum dan mematikan ponselnya dan meletakan kembali ke meja kamar.Siang ini Endrea berencana ingin pergi ke mal untuk berbelanja barang yang sudah habis, karena Ardan baru saja tertidur jadi Endrea menitipkan Ardan kepada Lia, agar dirinya bisa leluasa belanja. Endrea berjalan ke arah garasi dan memgeluarkan mobil pajero putihnya, Endrea membawa dengan perlahan mobil itu ke mal. Semuel yang sedang berada dibalkon kamarnya melihat mobil Endrea keluar, Semuel menghembuskan nafas lega kemudian tersenyum itu artinya Endrea sudah tidak lagi marah dengan ucapan Kakeknya. Hari berganti hari tidak terasa sudah satu minggu sejak pernyataan cinta Semuel waktu itu, sekarang waktunya Endrea memberikan jawaban kepada Semuel. Dan selama satu minggu itu juga hubungan mereka semakim dekat, Ardan dan juga Qila juga terlihat sangat dekat Qila sudah mengangap
Baca selengkapnya
Part 169. Lupa waktu
"Lain kali jangan memaksa orang yang sedang hamil, itu tidak baik," gerutu Endrea, Kevin hanya bisa memamerkan giginya yang putih dan tangannya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Jam sebelas malam mereka baru selesai makan malam, Kevin dan Yuan pulang terlebih dahulu malam ini mereka aka menginap di rumah Endrea. Sedangkan Endrea dan Semuel masih ingin menikmati malam berdua, Semuel memerintahkan Endrea untuk menatap ke arahnya."Coba lihat ke arahku dan tatap mataku," perintah Semuel kepada Endrea.Endrea menurut dan langsung menatap mata Kevin, mereka saling bertatap kemudian Semuel memalingkan wajahnya ke arah lain. "Kamu cantik, aku tidak menyangka kamu mau menerima cintaku," ujar Semuel dengan menggengam tangan Endrea."Tugas kita masih satu lagi," ujar Semuel. Endrea melihat ke arah Semuel dengan menaikan sebelah alisnya kemudian bertanya "Apa?"."Kita harus mendapatkam restu Kakek, setelah itu kita b
Baca selengkapnya
Part 170. Berhasil membuat sakit kepala
Endrea berbalik ingin memukul Kevin tapi Kevin menghindar, Endrea mengejar Kevin dengan berkata "Bisa diam ngga sih,"."Mami lagi apa?" tanya Ardan yang baru turun dari kamarnya dan melihat Mami dan Omnya sedang berlarian."Ngga sayang, itu si Om nakal," jawab Endrea kemudian menggendong Ardan dan membawanya ke meja makan, Yuana hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya dan Endrea.Sebentar lagi Kevin sudah mau menjari seorang Ayah tapi tingkahnya masih seperti anak kecil saat bertemu dengan Endrea, tapi Yuana tidak pernah melarangnya selagi itu membuat suaminya bahagia. "Makan yuk ini semuanya sudah siap," ajak Yuana kemudian mereka bertiga jalan ke arah meha makan dan mulai menikmati soto ayam buatan Yuana. Selesai sarapan Yuana dan Kevin pamit pulang karena mereka harus berangkat ke kantor, begitu juga Endrea harus bersiap untuk bekerja. Endrea mengantarkan Kevin sampai di depan rumahnya, Endrea kembali
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status