PEWARIS TERSEMBUNYI

PEWARIS TERSEMBUNYI

last updateHuling Na-update : 2022-01-24
By:  Triwahyuni TriwahyuniKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
21 Mga Ratings. 21 Rebyu
176Mga Kabanata
9.6Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Endrea kim adalah pewaris sah bisnis keluarga Kim. Ia tidak mendapat apa yang seharusnya menjadi miliknya, Adelard cinta pertama Endrea memutuskan hubungan mereka, namun hal itu membawa Endrea bertemu dengan Arya Lii, pria yang memenangkan cintanya dan kepercayaannya, hubungan mereka sampai dijenjang pernikahan, tapi suami yang begitu dipercayainya ternyata memiliki rahasia besar, bagaimana cara Endrea menghadapi hidupnya yang berliku?

view more

Kabanata 1

Part 1. Kecelakaan

"Sayang awas... aaaaaaa...." teriak Endrea kepada Adelard, saat dirinya melihat dari arah depan sebuah truk melawan arah dengan kecepatan tinggi melaju ke arah mereka, Adelard yang sedang mengemudikan mobil pajero sport langsung membanting stir ke arah samping jalan.

Ciiitttt...braaakkk... 

Mobil yang Adelard kendarai menabrak pembatas jalan, bagian depan mobilnya hancur. 

Endrea membuka matanya, tangannya meraba kepala bagian atas Endrea merasakan cairan hangat ditelapak tangannya, Endrea langsung menarik dan melihat telapak tangannya yang sudah penuh dengan cairan merah, Endrea berusaha melihat ke arah Adelard dengan pandangan samar dirinya melihat Adelard keadaannya juga tidak lebih baik darinya. lama-lama pandangan Endrea menjadi semakin mengabur dan gelap dirinya tidak ingat apa-apa lagi. 

Pengandara lain yang melihat kejadian itu langsung keluar dari kendaraan masing-masing dan berusaha membantu mengeluarkan korban, sepuluh menit kemudian polisi dan ambulance sudah sampai di lokasi, Endrea dan Adelard langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. 

Endrea perlahan membuka matanya, bau obat-obatan langsung masuk ke dalam indera penciumannya, pikirannya berputar ke kejadian yang baru saja dirinya alami. 

"Dimana Adelard, apakah dia baik-baik saja?" gumam Endrea tangannya meraba kepalanya ada perban kecil menempel dikeningnya. 

"Aahh," rintihnya saat Endrea berusaha bangun dari ranjang kepalanya terasa sangat pusing, Endrea bangun dengan perlahan dan membuka pintunya. 

Bertepatan dengan itu seorang perawat lewat di depan Endrea "Sus dimana korban kecelakaan tadi dirawat?" tanya Endrea. 

"Ada diruangan IGD Mbak, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya perawat itu dengan ramah. 

"Tidak ada, terimakasih sus." jawab Endrea. 

Endrea berjalan ke ruang IGD, Endrea sangat bersyukur dirinya tidak mengalami luka yang parah.

Endrea sampai disana bertepatan dengan seorang dokter yang keluar dari ruangan IGD, dokter itu tersenyum ramah ke arah Endrea. 

Dokter itu tahu wanita yang ada di depannya juga korban kecelakaan, karena dirinya yang mengobati luka Endrea.

"Dok bagaimana keadaan teman saya?" tanya Endrea dengan nada panik. 

Dokter Adit menghela nafas panjang kemudian melihat ke arah Endrea dan berkata "Teman Mbak keadaannya sangat memperihatinkan, kaki kanannya patah dan harus segera melakukan tindakan, saya ingin bertanya apa tidak ada keluarga korban yang bisa dihubungi?" tanya Dokter Adit dan melihat ke arah Endrea yang menggeleng. 

Endrea berpacaran dengan Adelard baru tiga bulan Endrea juga belum mengenal keluarga Adelard, hanya saja Adelard pernah berkata padanya jika kedua orang tuanya tidak pernah peduli kepadanya.

"Jadi seperti ini, teman Mbak harus segera menjalani operasi tapi kami belum bisa melakukan apa-apa karena persyaratan rumah sakit ini biaya untuk operasi dibayar dimuka," jelas Dokter Adit, dirinya merasa kasian tapi tidak bisa berbuat apa-apa.

"Berapa biaya untuk operasinya Dok?" tanya Endrea. 

"150 juta, setidaknya 50 persen dari semua biayanya harus dibayar terlebih dahulu baru kami bisa melakukan operasinya," jawab Dokter Adit.

"150 juta," Endrea mengulangi lagi ucapan Dokter Adit, darimana dirinya bisa mendapatkan uang sebanyak itu bahkan sekarang tabungannya tidak sampai sepuluh juta. 

"Kalo begitu saya permisi dulu." pamit Dokter Adit, Endrea hanya mengangguk sebagai jawabannya. 

Endrea duduk dikursi besi yang ada disana kedua tangannya memegang wajahnya, Endrea menangis dalam diam dirinya harus melakukan sesuatu jika tidak ingin kehilangan Adelard.. 

'Apa aku pinjam saja ke Pak Bos ya.' batin Endrea tapi uang sebanyak itu Endrea yakin Pak Arga tidak akan memberinya, saat pikirannya sedang kalut satu sosok melintas dipikiran Endrea.

Endrea langsung tersenyum ya hanya Papa satu-satunya harapan Endrea kali ini, tapi apakah Papanya akan memberikan bantuan untuknya setelah kejadian tiga tahun lalu, pikiran Endrea melayang ke tiga tahun yang lalu. 

Flas back on

Pagi ini seperti biasa kegiatan dikeluarga Kim mereka semua berkumpul dimeja makan untuk sarapan. begitu juga dengan Endrea pukul enam lebih tiga puluh menit keluar dari kamarnya. 

Saat sampai dimeja makan, Endrea disambut dengan tatapan tajam Bibi Liana, Ibu tiri Endrea.

"Lihatlah Pah, apa kamu tidak bisa melihat perubahan fisik yang dialami Endrea," tunjuk Bibi Liana. 

Tuan Kim melihat ke arah Endrea dengan tatapan tajam, tubuh putrinya sedikit gemuk. 

Malam tadi istrinya mengatakan hal yang membuat hatinya sangat terluka, Endrea sudah berhubungan badan dengan kekasihnya entah istrinya dapat informasi darimana tapi setelah melihat perubahan tubuh Endrea membuat Tuan Kim percaya dengan perkataan istrinya.

"Ada apa Ma dengan tubuhku?" tanya Endrea.

"Kamu ngga usah sok polos deh Endrea, masih kecil sudah berani membuat noda di keluarga besar Kim," ujar Nina yang baru keluar dari kamarnya. 

Endrea semakin dibuat bingung dengan ucapan Nina dan Bibi Liana Endrea menghampiri Papanya "Coba Papah jelaskan ke Endrea sebenarnya ada apa?" ucap Endrea dengan menguncangkan lengan Tuan Kim. 

"Minggir!" perintah Tuan Kim dan mengibaskan tangan Endrea. 

Tuan Kim berdiri dan berkata kepada Bibi Liana "Aku menyerahkan Endrea sepenuhnya kepadamu, terserah mau kamu apakan," Tuan Kim meninggalkan meja makan. 

"Pah ini ada apa?" tanya Endrea. 

Endrea masih berusaha agar Papanya mau membuka suaranya, karena jika Mamanya yang berbicara dengannya pasti dirinya akan mendapatkan siksaan. 

Mendengar ucapan Tuan Kim membuat Nina dan Bibi Liana tersenyum puas rencana untuk menyingkirkan Endrea sebentar lagi akan terwujud.

"Iya Mas," jawab Bibi Liana. 

Setelah Tuan Kim tidak terlihat, tanpa aba-aba Bibi Liana langsung menarik lengan Endrea, membawanya ke dalam kamar dan memukul tubuh Endrea dengan gagang sapu hingga membuat punggung Endrea mengeluarkan darah.

"Ini hukuman buat kamu, karena sudah membuat noda dikeluarga kim. mulai sekarang bereskan semua bajumu dan keluar dari rumah ini!" perintah Bibi Liana. 

"Ma, Endrea tidak melakukan itu semua darimana Mama mendapatkan informasi palsu itu," ucap Endrea berusaha untuk membela dirinya. 

Mendengar Endrea membuka suaranya membuat emosi dihati Bibi Liana semakin besar, Bibi Liana mengambil sapu dan kembali memukul Endrea. 

"Ma, maaf ampun Ma," pinta Endrea, tapi Bibi Liana tidak mendengar permohonan putri tirinya. 

Endrea tidak bisa lagi mengeluarkan kata-kata, karena rasa sakit yang ia rasakan, hanya air mata yang bisa mewakili betapa sakitnya saat ini.

Tuan Kim yang melihat itu semua hanya bisa terdiam di depan pintu kamar. tidak ada niat untuk menghentikan aksi istrinya, dirinya juga merasa dikhianati oleh putrinya. 

Bibi Liana menyeret kasar tubuh Endrea dan juga kopernya membawa ke depan rumah dan melempar tubuh Endrea dengan kasar. para pelayan yang melihat penuh dengan tatapan iba tapi tidak bisa melakukan apa-apa. 

"Pergi Kamu dari sini dan jangan pernah kembali ke rumah ini lagi," ujar Bibi Liana. 

"Tutup pagarnya Pak, jika anak ini kembali jangan pernah bukakan pintunya!" perintah Bibi Liana kepada saptam yang sedang berjaga. 

"Tunggu!" teriak Tuan Kim dari belakang Bibi Liana.

Mendengar teriakan Tuan Kim membuat semua yang melihat, merasa lega Tuan Kim pasti akan membantu Nona Endrea pikir para pelayan yang melihat. 

"Tanda tangan dulu di sini!" perintah Tuan Kim kepada Endrea. 

Tanpa melihat isi kertas yang diserahkan Papanya, Endrea langsung tanda tangan di sana. 

"Baik Papa akan menjelaskan apa isi surat ini Kamu, Endrea Kim tidak akan pernah mendapatkan Sepeserpun harta yang keluarga Kim miliki dan mulai sekarang Papa tidak lagi mengakui kamu sebagai putriku, Kamu mengerti?" ujar Tuan Kim penuh dengan penekanan. 

Endrea mengangguk kemudian berbalik menyeret kopernya berjalan dengan tertatih-tatih karena luka dipunggung dan juga kakinya yang memar.

Endrea tidak tahu harus ke mana, mungkin dirinya harus membersihkan lukanya terlebih dahulu pikir Endrea. 

"Tutup pagarnya!" perintah Tuan Kim, kemudian masuk ke dalam rumahnya dan memerintahkan yang ada di sana untuk tidak ada yang membuka suara tentang Endrea. dan menyuruhnya melanjutkan kegiatan seperti biasa.

Endrea melihat ada apotik, dirinya membuka tas kecil miliknya untung masih ada uang jajan yang tersisa. Endrea membeli beberapa antibiotik untuk membersihkan lukanya, Endrea berjalan ke arah toilet yang ada diapotik. 

"Kenapa sakit sekali," gumam Endrea, melihat kakinya yang membiru. 

Karena tidak bisa membersihkan luka yang ada dipunggungnya jadi Endrea meminta bantuan kepada gadis yang berjaga diapotik. 

Endrea kembali berjalan dirinya ingin mencari kontrakan dan pekerjaan agar bisa bertahan hidup.

Flas back of

Endrea berdiri dan berjalan ke arah toilet, setelah mencuci wajahnya Endrea berjalan keluar dari rumah sakit, dan menyetop taksi yang lewat Endrea menyebutkan alamat lengkap Papanya. 

Apapun nanti yang akan terjadi terhadap dirinya, Endrea yakin Papanya tidak akan membiarkan anaknya kesusahan batin Endrea. 

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

10
100%(21)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
21 Mga Ratings · 21 Rebyu
Sulatin ang Repaso
user avatar
Naily L
cerita yang menarik:) sukses selalu kaka:)
2022-02-01 20:46:47
0
user avatar
icher
baca blurb nya aja udah yakin ini cerita pasti bikin nagih bacanya. wajib masuk rak nih.
2022-02-01 17:40:36
0
user avatar
Arsenerka
Menarik ceritanya. komposisi dialog dan narasi berimbang dan ga mudah bikin bosen. semangat. lanjutin yaa karya lainnya.
2022-02-01 12:25:49
0
user avatar
Teha
aku mampir, kak. wah udah tamat ya. ayo semangat nulis lagi yg baru.
2022-02-01 10:31:34
0
user avatar
Natalius Abidin
Judulnya seperti Novel Billioner, eh ternyata Romance. Keren, Kak. Mampir juga di: Putra Titisan Dewa. Terima kasih.
2022-02-01 09:57:27
0
user avatar
Putri Wahyuni
Gilaaa novel ini bener-bener bikin penasaran!!!
2021-12-27 22:17:31
0
user avatar
Asnafa
Semangat kak!
2021-09-28 20:16:02
0
user avatar
Kikyo de Kira
Dari covernya aja aku udah suka
2021-09-28 18:04:17
0
default avatar
Munasih
Semangat up kak
2021-09-27 20:23:52
0
user avatar
Annabella Shizu
Kasihan Endrea, Adelard jahat banget sih :( Semoga happy ending ya... Terus berkarya buat author, semangat!
2021-09-27 10:22:15
1
user avatar
Radharmy RD
semangat kak... aku penasaran siapa pewarisnya
2021-09-25 22:54:36
0
user avatar
Naya Lim
next kilat kak!
2021-09-25 12:15:42
0
user avatar
Sarifah31
Semangat kakak
2021-09-25 10:32:02
0
user avatar
kheisa aurelia
Semangat kak.
2021-09-25 08:52:53
0
user avatar
Ade Esriani
Keren ceritanya ...
2021-09-24 21:45:07
0
  • 1
  • 2
176 Kabanata
Part 1. Kecelakaan
"Sayang awas... aaaaaaa...." teriak Endrea kepada Adelard, saat dirinya melihat dari arah depan sebuah truk melawan arah dengan kecepatan tinggi melaju ke arah mereka, Adelard yang sedang mengemudikan mobil pajero sport langsung membanting stir ke arah samping jalan.Ciiitttt...braaakkk... Mobil yang Adelard kendarai menabrak pembatas jalan, bagian depan mobilnya hancur. Endrea membuka matanya, tangannya meraba kepala bagian atas Endrea merasakan cairan hangat ditelapak tangannya, Endrea langsung menarik dan melihat telapak tangannya yang sudah penuh dengan cairan merah, Endrea berusaha melihat ke arah Adelard dengan pandangan samar dirinya melihat Adelard keadaannya juga tidak lebih baik darinya. lama-lama pandangan Endrea menjadi semakin mengabur dan gelap dirinya tidak ingat apa-apa lagi. Pengandara lain yang melihat kejadian itu langsung keluar dari kendaraan masing-masing dan berusaha membantu mengeluarkan korban, sepuluh menit kemudi
last updateHuling Na-update : 2021-11-01
Magbasa pa
Part 2. Berita duka
Apapun nanti yang akan terjadi kepada dirinya, Endrea yakin Papanya tidak akan membiarkan anaknya kesusahan batin Endrea. Tiga puluh menit kemudian taksi yang Endrea tumpangi sudah sampai dirumah dengan dua lantai dengan model klasik, setelah membayar ongkosnya Endrea keluar dari taksi berjalan ke arah pager yang mejulang tinggi,  Endrea menarik nafas panjang kemudian menekan tombol bel yang ada ditembok di depannya. Tangan Endrea terus mengetuk-ngetuk ponsel yang dirinya pegang dalam hati Endrea selalu berdo'a Papanya mau membantunya.Tiga puluh menit kemudian seorang muncul dari balik pagar yang membuat Endrea terkejut, saat menyadari siapa yang membuka pagarnya. "Mama," gumam Endrea dengan suara tercekat. "Anak ini, ada apa kamu datang kesini hah?" tanya Bibi Liana dengan nada yang ketus. Setelah mengumpulkan keberaniannya Endrea membuka suaranya "Endrea ingin bertemu dengan Papa, Ma." jawab Endrea. 
last updateHuling Na-update : 2021-11-01
Magbasa pa
Part 3. Bertemu kembali
"Saya akan membantu proses pemakamannya besok," ucap seorang pria yang sekarang berdiri di depan Endrea. Endrea mengangkat kepalanya seorang pria menggunakan kemeja panjang berwarna biru dipadukan dengan celana panjang hitam dan tersenyum ke arah Endrea."Dokter Adit, terimakasih banyak dok" ucap Endrea, dirinya merasa tidak percaya akan ada orang yang membantunya. "Endrea," teriak Kirana yang baru sampai dan langsung menghambur kepelukan Endrea. "Mengapa kamu tidak bilang dari tadi? kenapa baru sekarang, setidaknya aku bisa menemanimu disini," ujar Kirana ditengah isak tangisnya, dirinya baru tahu dari suster yang baru saja Kirana temui dan mengatakan semuanya yang terjadi kepada Endrea. Mereka melewati malam dengan bercerita apa yang barusan terjadi kepada Endrea dan Adelard, Kirana sudah Endrea anggap seperti Kakak sendiri.Proses pemakaman Adelard berjalan dengan lancar, sampai jam tujuh pagi Endrea belum juga ber
last updateHuling Na-update : 2021-11-01
Magbasa pa
Part 4. Wanita itu ternyata
"Aku tidak mabuk," bantah Kevin sebenarnya siapa wanita yang ada di depannya dan apa maunya Kevin menjadi penasaran dengan Endrea. "Bajumu bau alkohol," ucap Endrea. "Ah... sudahlah saya tidak punya waktu untuk meladeni anak kecil sepertimu," geram Kevin dengan mendorong tubuh mungil Endrea. "Heh setidaknya kamu bisa lebih sopan," teriak Endrea sebelum Kevin masuk ke dalam mobilnya. "Kenapa kamu mencampuri urusanku hah, apakah kamu cucunya?" tanya Kevin dengan sombong. "Iya aku cucunya, memang kenapa?" tanya Endrea dengan nada menantang. "Kalo begitu kamu harus ganti rugi," ketus Kevin."Ganti rugi." ucap Endrea mengulangi perkataan Kevin. "Apa aku tidak salah mendengarnya. yang salah itu anda berkendara dengan keadaan mabuk seharusnya kamu yang meminta maaf, kalo tidak Aku bisa saja melaporkanmu ke pihak kepolisian," bisik Endrea ditelinga Kevin.Kevin yang merasa kalah berdebat
last updateHuling Na-update : 2021-11-01
Magbasa pa
Part 5. Sarapan bersama
Part 5"Tunggu Aku gadis kecil, Aku akan membantumu mendapatkan apa yang seharusnya kamu dapatkan," gumam Kevin, sebelah bibirnya terangkat saat melihat foto Endrea yang tadi pagi dirinya Ambil.Pagi ini Endrea membantu Bibi Mun masak, sebenarnya Bibi Mun sudah menolaknya tapi Endrea bersikeras membantu."Endrea tolong antar ini ke meja makan ya, sebentar lagi Paman akan keluar," perintah Bibi Mun tangannya menunjuk ke mangkok yang berisi sup. "Iya Bi," jawab Endrea kemudian melakukan apa yang seharusnya.Tidak lama kemudian Paman Dimas keluar dari kamar dan duduk dikursi."Endrea," panggil Paman Dimas. "Iya Paman, ada apa?" tanya Endrea saat dirinya sudah kembali dari dapur, dan duduk dikursi yang ada disana. "Tadi Tuan Kevin telepon ke Paman, dan meminta paman untuk mengantarkanmu ke rumahnya," jelas Paman Dimas. "Apa... kenapa harus aku datang ke sana Paman?" tanya Endrea, dirinya masih belum m
last updateHuling Na-update : 2021-11-01
Magbasa pa
Part 6. Penampilan yang baru
Kevin dan Endrea berdiri di depan pintu kamar, Kevin mengambil kunci yang ada dilaci dan membuka kamar itu, mata Endrea langsung melotot melihat isi kamarnya. "Ini apa?" tanya Endrea yang melihat isi kamarnya penuh dengan perlengkapan wanita, ada ranjang king size warna abu ditengah ruangan ada juga televisi yang besar dan sofa. masuk ke dalam ruangan dibalik dinding televisi terletak lemari dengan berbagai perlengkapan wanita dari kepala sampai kaki semuanya ada, dan semua barang-barang bermerek.  "Ini untukmu, karena Paman Arya mau membantumu jadi penampilanmu harus memukau saat bertemu dengannya nanti malam," jelas Kevil Lii. Endrea melihat isi kamar dengan tatapan kagum, meski dulu dirinya anak orang kaya tapi belum pernah merasakan fasilitas semewah ini.  Triinng... Triingg... Ponsel Kevin berdering, nama Papanya terpampang dilayar depan dengan malas Kevin mengangkat sambungan teleponnya. "Halo... Pa," ucap Kev
last updateHuling Na-update : 2021-11-16
Magbasa pa
Part 7. Bertemu Paman
Endrea," suara bariton memanggil namanya, Endrea memalingkan wajahnya ke arah suara. "Ada apa Emue?" tanya Endrea kemudian berjalan ke arah Emue yang sedang berdiri disamping lemari sepatu yang terletak disamping pintu masuk. Lemari sepatu dilengkapi dengan pintu kaca jadi tidak perlu membukanya untuk melihat sepatu di dalamnya, dari sepatu sampai heals dari toko-toko bermerek semuanya ada disana. "Ayo Endrea pilih terserah kamu mau pakai yang mana, aku mau lihat tas disana" ucap Emue kemudian dirinya pergi ke lemari tas dan meninggalkan Endrea disana.Endrea melihat ke arah Emue kemudian berpindah lagi ke tempat sepatu, mata Endrea langsung tertuju ke arah sepatu kats warna putih dengan merek terkenal Endrea membuka pintu lemari dan mengambil sepatu itu. "Aku mau pakai yang ini saja Emue," ucap Endrea, Emue yang sedang berdiri di depan lemari tas langsung memalingkan wajahnya dan melihat ke arah sepatu yang
last updateHuling Na-update : 2021-11-18
Magbasa pa
Part 8. Melamar Pekerjaan
"Saya... Saya...." Endrea menghentikkan ucapannya saat sebuah tangan kekar menggengam tangannya. Endrea melihat ke arah Kevin kemudian mengibaskan tangannya dengan berkata "Tidak usah pegang-pegang," ujar Endrea kemudian meletakkan tangannya diatas pangkuannya.Kevin yang tidak pernah ditolak oleh seorang wanita hatinya merasa sakit apa lagi penolakan itu tepat di depan Pamannya, sedangkan Arya tersenyum melihag bagaimana cara wanita itu memperlakukan keponakannya. "Saya Endrea Kim," ucap Endrea dengan lantang. Arya cukup terkejut mendengar marga wanita yang ada di depannya sekarang, apa wanita ini adalah darah daging kandung Abraham Kim setahu Arya Abraham hanya memiliki satu anak kandung. "Jadi apa yang kamu inginkan?" tanya Arya dengan menurunkan sebelah kakinya."Gini Paman meski Endrea saudara tiri yang bisa dibilang sangat jauh denganku, tapi Aku ingin Paman membantunya agar dia mendapatkan apa yang seharusnya,"
last updateHuling Na-update : 2021-11-23
Magbasa pa
Part 9. Interview
"Endrea Kim," teriak seorang wanita dengan pakaian kantornya berdiri di depan pintu yang digunakan untuk interview. Mendengar namanya disebut jantung Endrea berdetak lebih cepat dari sebelumnya, Endrea melihat ke arah Yuda yang juga sedang menatapnya. "Semangat," ujar Yuda tanpa suara. Endrea mengangguk kemudian menghela nafasnya dan berkata "Saya," ujarnya dengan berdiri menghampiri wanita itu."Ikuti Aku ya," ucap wanita itu ramah dan ngan menepuk pelan pundak Endrea. Wanita itu membawa Endrea ke ruangan yang ditempatkan untuk interview calon karyawan baru, di dalam ruangan yang lumayan luas itu terdapat tiga orang yang tengah duduk dikursi, masing-masing memberikan jarak duduk dua diantaranya laki-laki yang sudah berumur diatas tiga puluh tahun dan terlihat sangat berwibawa.Satu wanita duduk ditengah-tengah wanita itu masih berumur dibawah tiga puluh tahun, disamping kiri terdapat meja panjang dan ada satu kaos se
last updateHuling Na-update : 2021-11-25
Magbasa pa
Part 10. Tempat kerja
Endrea memberanikan dirinya mengangkat kepalanya, dan semakin dibuat tidak percaya dengan apa yang dirinya lihat. 'Benar keluarga Bibi Liana memang berencana mnguasai semua harta milik Papa, bagaimana bisa Bibi menempatkan Nina sebagai direktur,' batin Endrea tangannya terkepal merasa tidak rela dengan apa yang dia lihat. Bagaimana bisa selama ini dirinya hidup dengan susah payah diluar sana, sedangkan Nina yang hanya anak tiri bisa duduk manis dimeja sebagai direktur diperusahaan milik Papanya. "Khemm...." Nina berdehem kemudian membenarkan letak duduknya dengan memajukan bagian dadanya yang besar."Jadi ini Endrea, bagaimana kalo menurutmu Yuana?" tanya Nina kepada Yuana."Hasil dari penilaian kami semuanya bagus Bu, dan kami sangat berharap Ibu Nina berkenan menerima Endrea bergabung diperusahaan ini," jawab Yuana panjang lebar. Nina mengangguk mengerti kemudian mengalihkan pandangan ke arah Endrea dengan kemudiam
last updateHuling Na-update : 2021-11-27
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status