Semua Bab LUCID DREAM: Bab 21 - Bab 30
47 Bab
21. Pesan
Althea mengamati ribuan jajaran buku di perustakaan istana. Perpustakaan ini merupakan perpustakaan terluas di Kerajaan Hymnea, dan sudah terhitung tiga hari ia mengunjunginya berturut-turut. Setelah puas berkeliling dua hari silam, kini ia benar-benar fokus untuk mencari rak yang berkaitan dengan sihir. 'Biasanya rak tentang sihir ada di bagian ujung,' batin Althea sembari berjalan ke ujung ruangan. Perpustakaan saat ini sepi, sama sekali tidak ada orang di dalamnya karena memang waktu yang Althea pilih di jam-jam petugas kebersihan sedang sibuk-sibuknya."Ketemu." Pandangan Althea tertuju pada lima sampai enam jajaran rak buku yang ada di paling ujung ruangan. Rak buku yang paling depan, tepatnya diatasnya terukir tulisan "sihir" membuat Althea lebih yakin bahwa inilah yang selama ini dicarinya."Hmm kebanyakan memakai bahasa kuno...""Yah wajar sih, sihir kan sudah lama dilarang di kerajaan ini." Althea mengambil salah satu buku tentang sihir dimulai dari sejarah, teknis, jenis-je
Baca selengkapnya
22. Ratu dan Anak-Anaknya
Mata Althea terbelalak ketika melihat ada orang lain di hadapannya. Berbagai pertanyaan kini terlintas di otaknya, namun ia pilih untuk diam lebih dulu dan mengamati situasi saat ini. Althea berdiri dari tempat duduknya, lalu memberi salam pada orang yang ada di hadapannya. "Salam kepada Yang Mulia Pangeran William," salam Althea membungkukkan badannya."Lama tak jumpa, Putri. Silakan duduk. Aku jadi tak enak hati mengganggumu yang sedang fokus hari ini," ucapnya ringan sambil melihat beberapa tumpukan buku yang ada di meja."Ah..," Althea baru sadar bahwa ia saat ini tengah menjalani misi rahasia. Tidak seharusnya William mengetahui apa yang ia cari saat ini. 'Sepertinya Pangeran Helio akan mengomeliku,' rutuk Althea dalam hati.William yang menyadari tatapan Althea juga tertuju pada buku-bukunya sekaligus memasang wajah seperti ketahuan terkekeh. "Tidak usah khawatir, Putri," ucapnya sambil mendekat ke arah meja, lalu meletakkan telunjuknya di bibir, "aku tidak akan memberitahu sia
Baca selengkapnya
23. Sulap
Althea mengetuk-ngetuk jari pada meja yang biasa dipakainya untuk belajar dan menulis surat. Seperti perkataan penyihir agung beberapa hari yang lalu, ia harus mengetahui alasan atau penyebab kenapa ia memimpikan hal-hal yang berkaitan dengan Pangeran Helio. Namun sekeras apa pun ia berpikir, Althea masih tidak menemukan jawabannya. "Bukannya aku bertemu dengannya karena ingin menanyakan hal ini? Kenapa dia malah menyuruhku untuk memikirkannya terlebih dahulu??" Gerutu Althea. Ia belum memberi tahu Helio tentang dirinya yang bertemu dengan penyihir agung. Entahlah, Althea merasa ia nanti akan keceplosan dengan mengatakan jika William juga datang ke sana dan sedang memergokinya sedang mencari tahu tentang sihir. Walaupun Pangeran William lebih baik dari anak selir Livia yang terkenal kejam, tapi tidak ada salahnya jika Althea berjaga-jaga."Mari kita mencari tahu dahulu penyebabnya, kenapa aku bisa memimpikan hal berkaitan dengan Pangeran Helio..." Althea kembali memusatkan pikirannya
Baca selengkapnya
24. Siapa Kau?
"Siapa kau sebenarnya?" Sesaat etelah menanyakan hal itu, ekspresi Helio yang tadinya lembut dan nada bicara yang juga tenang kini berubah dalam sekejap. Ekspresi yang ditampilkannya sarat akan kecurigaan, dan penuh selidik, serta nada bicara yang menusuk, membuat siapa saja mampu berada dalam situasi yang menegangkan bila berhadapan langsung dengannya.Atau mungkin tidak untuk orang yang kini ada di hadapannya. Bukannya malah tegang atau pun takut, William malah tersenyum miring sarat akan kemisteriusan. Satu hal yang belum pernah Helio lihat pada ekspresi pemuda itu setelah ia datang kembali ke istana ini."Ah, aku ketahuan." Siapa pun yang melihat pasti akan tahu jika situasi saat ini sedang tidak dalam keadaan baik. Semua yang mereka lalui dari perjalanan menuju kereta kuda, hingga beberapa menit lalu seakan-akan lenyap tak pernah terjadi apa pun. Dan siapa yang akan mengira jika situasi yang tadinya riang gembira kini kian mencekam dan penuh ketegangan baik Helio mau pun William
Baca selengkapnya
25. Diskusi
"Maaf mengganggu Anda yang sedang belajar, Putri."Ya, Sesaat setelah Helio meminta untuk mempersiapkan keberangkatannya besok ke kediaman Foster, para pelayan langsung mempersiapkannya malam itu juga, berjaga-jaga jika Helio nantinya benar-benar akan pergi di waktu fajar. Tentu saja, menempuh perjalanan ke kediaman Foster tidak dekat. Helio memilih untuk melewati jalan pintas yang diberi tahu oleh Mikhail pada Althea. Jika kalian bertanya, dari mana Helio mengetahuinya? Tentu saja ia menguping pembicaraan Mikhail dengan ajudannya saat akan pergi ke kediaman Foster beberapa bulan yang lalu. Walaupun itu adalah insiden yang tidak disengaja, sebab Helio tidak berniat menguping, tapi suara mereka telah terdengar karena saat itu lelaki itu sedang melewati kamar Mikhail.Berbicara tentang Mikhail, saat ini ia sedang berada di wilayah selatan dari Kerajaan Hymnea, yaitu Kerajaan Karsari, di mana akhir-akhir ini kedua kerajaan ini sedang membuat kesepakatan kerja sama. Namun, entah mengapa p
Baca selengkapnya
26. Buku
Sesaat setelah Helio selesai dengan perkataannya, Althea mau tak mau dibuat merinding untuk mendengarnya. Ia tidak menyangka bahwa Pangeran William mempunyai maksud tertentu, dan ternyata sudah direncanakan sejak lama. Masalahnya, dari mana dan apa sebenarnya tujuan dari Pangeran William? Apa ia mau mengusir Helio seperti saat Selir Livia dulu mengusur Helio? Althea sungguh tidak habis pikir."Apa tujuan Pangeran William melakukannya? Jika ia tertarik pada takhta, harusnya Pangeran mengincar Mikhail, bukan Anda," gumam Althea."Entahlah, aku juga tidak bisa memahami jalan pikirannya. Tetapi tampaknya, tujuannya bukan takhta," Helio menyesap tehnya, lalu meletakkan cangkirnya bersamaan dengan lanjutan ucapannya, "melainkan sihir."Althea terdiam sejenak. "Sihir. Jika begitu tujuannya, apa dia mengetahui sesuatu tentang penyihir agung?" Helio mengangkat bahu. "Mungkin saja dia mengetahuinya. Dari cara bicara dan tatapannya, aku yakin dia adalah orang yang mengetahui sihir dengan luas."
Baca selengkapnya
27. Hwamelton
Helio menutup buku yang mengisahkan kisah Hwamelton. Lelaki itu terdiam sejenak, membuat suara jarum jam berdetak kian keras memenuhi perpustakaan Istana. Setelah membaca keseluruhan kisahnya, Helio menjadi paham secara garis besar siapa itu Hwamelton.Ratu Grace, yaitu Ratu pertama yang ada di Kerajaan Hymnea memiliki kekuatan sihir yang begitu besar, sehingga tidak bisa ditampung oleh tubuhnya sendiri, hal itulah yang membuat ia menjalin kontrak dengan penyihir agung di Negerinya. Negeri asal Ratu Grace memiliki beberapa penyihir hebat dan keluarga Ratu itu salah satunya. Lalu, soal Hwamelton... Itu adalah sebuah nama pemuda yang sedang mempelajari ilmu sihir di akademi sihir. Hwamelton merupakan nama julukannya. Sedangkan nama aslinya adalah Frederick Immanuel Von Aletton. Ratu Grace dan Frederick merupakan teman dari mereka kecil, hingga saat sama-sama berada di akademi. Karena Ratu Grace mengambil bidang ekonomi, di mana jurusan itu lebih cepat tamat dibandingkan ilmu sihir yan
Baca selengkapnya
28. Aktivitas Sehari-hari
Althea melirik buku yang diberi Helio tadi siang. Buku itu memiliki ukiran yang indah. Kalau kata Helio, buku ini seperti buku novel romansa yang terpulas kisah tragis. Althea sempat dengar kisahnya secara garis besar. Namun, Helio memberikannya buku itu kalau-kalau ia perlu memeriksa detail kisah itu. Siapa tahu di dalam sana terdapat petunjuk yang mereka berdua tidak sadari. Sebelum tidur, kebiasaan Althea adalah membaca buku agar dirinya cepat mengantuk dan tidur dengan nyenyak. Namun, jika ia tidak bisa tidur juga, gadis itu akan berjalan-jalan di taman rumahnya, dan akan kembali jika sudah mengantuk.Pernah suatu kali, Althea terjaga dari tidurnya. Saat itu tengah malam, dan para pelayan kebanyakan sudah tidur di kamarnya masing-masing. Althea yang merasa tidak enak membangunkan mereka hanya untuk menemaninya jalan-jalan di taman akhirnya memutuskan untuk keluar sendiri sembari menikmati angin malam yang dingin.Walaupun taman utama keluarga Foster memiliki gaya labirin, di mana
Baca selengkapnya
29. Kepulangan Mikhail
"Halo."Helio kontan mengelus dadanya. Ia kira akan bertemu makhluk yang sekiranya tidak bisa ditebak. Yah walaupun orang dihadapannya kini tidak terduga juga, setidaknya Helio merasa lega, sedikit."Apa-apaan kau? Aku hampir jantungan dibuatnya." "Kau tidak sopan sekali ya, Adikku." Mikhali berjalan menuju ranjang tempat Helio berada, lalu mencubit pipinya dengan beringas. "Aku datang bukannya disapa atau disambut, tapi malah disuguhi oleh perkataan yang bisa membuatmu di penjara," lanjutnya sambil mencubit pipi Helio. Lelaki itu tidak menghiraukan jeritan Helio yang sudh meronta-ronta untuk melepaskan cubitan Mikhail."Aaah lepas! Kau tidak tahu aku habis latihan hari ini! Lihat nih tanganku! Aku sudah seperti lelaki sejati!" Helio menunjukkan telapak tangan yang penuh akan kapalan di mana-di mana membuat Mikhail menyemburkan tawa yang membuat Helio lagi-lagi kesal. Apa tidak bisa seorang Mikhail tidak tertawa meledek padanya? Apalagi di hari kepulangannya ini bikin Helio jadi bata
Baca selengkapnya
30. Teori
"Ada apa orang sibuk ke sini?" Canda Althea saat dirinya dan Mikhail tengah berada di rumah kaca keluarga Foster. Mikhail cemberut, "kita sudah tidak bertemu selama dua bulan, inikah balasanmu pada teman terganteng ini, Hera?"Althea berdecak. Dibalik sikap wibawa dan bijaksananya sebagai seorang Putra Mahkota, Mikhail terkadang sangat usil dan jahil kepada Althea. Bahkan hingga kini Althea tidak bisa memandang Mikhail sebagai Putra Mahkota yang berwibawa.Aktgea menyeruput teh magnolia favoritnya. "Jadi, apa kau ke sini hanya untuk bersantai ria denganku?"Mikhail bertepuk tangan sekali, seakan membenarkan apa yang dikatakan oleh teman kecilnya. "Tepat sekali Heraku. Akhir-akhir ini aku cemburu loh."Althea mengangkat salah satu alisnya. "Cemburu kenapa?"Mikhail mengangkat bahunya, sambil memakan camilan ia memandangi tanaman yang ada di rumah kaca, "akhir-akhir ini kan kau sering main dengan Helio." Senyap sejenak, hingga akhirnya suara Mikhail kembali memecah kesunyian. "Aku cemb
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status