Semua Bab Bangkitnya Sang Ahli Pedang: Bab 131 - Bab 140
199 Bab
Wilayah Elf Hitam
Aku masuk ke dalam hutan semakin dalam, hutan yang dingin menyeruak ketakutan di dalamnya.Aku menyadari hawa yang berbeda saat aku masuk ke dalam hutan ini. Sunny beberapa kali ada di atasku, dan aku menyuruhnya untuk terbang tinggi dan menjauh, hingga tidak terlihat dari bawah. Aku tidak mau karena keberadaan Sunny yang bisa menjadi ancaman mereka.Hutan ini sangat luas dan mencari kemungkinan elf hitam itu tidak semudah yang dipikirkan karena mereka menyembunyikan diri mereka dengan baik. Para elf sering menyatu dengan alam karena mereka memang bagian dari alam yang memiliki kekuatan yang sangat hebat. Aku terus berlari di antara pepohonan agar tidak sambil terus mengamati di mana mereka berada. Mungkin juga mereka menggunakan sihir isolasi yang biasa digunakan Tanka. Atau mirip seperti itulah.Aku mendengar suara berdengung dan aku berhenti. Sekarang aku ada di ujung tebing dengan bulan besar di atasku. "Suara dengung apa tadi?” aku melihat sekitar dengan saksama, tapi tidak ad
Baca selengkapnya
Duel Penguasa
Aku dan Xidag telah ada di tengah-tengah bagian desa, di mana yang lainnya menunggu di pinggir dengan sangat waspada. Mereka memiliki senjata yang besar dan itj ada ditangan mereka, para elf hitam itu memegangnya dengan tatapan mata yang tajam.Mereka penasaran dengan hasil yang akan diterima. Ya, aku sangat percaya diri. Mereka memang tahu kalau pangeran Xidag adalah pangeran yang kuat. Namun aku yang muncul dan memiliki naga bukanlah hal yang biasa. Yang bisa memiliki naga adalah orang yang sangat kuat. Mereka sangat tahu itu. Jadi, mereka tidak biaa menganggap remeh pria di depan mereka ini.Xidag menggunakan dua pedang yang bentuknya cekung dengan bagian dalamnya yang berkilau, itu pastinya sangat tajam yang bisa membelah apa pun di depannya. Xidag tidak membiarkan aku untuk menyerang lebih dulu, dia langsung menyerang dengan gesit. Saat aku menghindar dari sisi kiri, Xidag melepaskan pedang di tangan kanannya, mataku terpanah, tidak menyangka dengan gerakan Xidag yang tidak
Baca selengkapnya
Kutukan Terselesaikan
Ini bukan lagi sebuah pertempuran yang tidak seimbang. Semua wajah yang awalnya terlihat sangat sedih dan ketakutan akhirnya mendekati mereka dengan tenang.Sesuatu perubahan yang begitu jelas.Mereka sudah mendengar berita apa yang kulakukan dan melihat dengan sangat tidak percaya. “Bukankah itu Tuan Akion? Kita harus membuatnya begitu nyaman untuk terus ada di sini.”Aku mendengar salah satu percakapan dari mereka. Mereka semua memiliki hal yang sama denganku. Yaitu cara tatap mereka yang kuat, mudah tentu kalau itu memiliki kekuatan yang sangat hebat.Aku memberikan senyumanku dengan sengaja. Lima wanita yang menungguiku untuk bicara dan itu membuatku merinding.“Bagaimana kabar kalian?” aku menggerakkan rahangku, membukanya sambil melihat mereka dengan tenang. Aku senang karena mereka terlihat sangat segar bugar.“Tentu saja sangat luar biasa hebat, Tuan Akion.” Mereka ingin sesuatu yang luar biasa sepertinya, mata milik mereka menatapku dengan cara yang membingungkan. Aku se
Baca selengkapnya
Sesuatu Yang Tidak Berguna
Setelah beberapa hari kami ada di wilayah yang terjangkit oleh penyakit kutukan, akhirnya kami menyaksikan kesibukan seperti desa pada umumnya. Mereka yang telah terbebas dari kutukan menjalani hari-hari seperti biasa dengan mengubur kesedihan mereka akan yang lainnya yang telah gugur. Karena mereka memiliki kehidupan yang harus mereka jalaniAndai saja waktu itu aku datang lebih cepat, mungkin orang yang selamat akan lebih banyak dari ini. Atau Andai saja sejak awal aku mengikuti penaklukan elf hitam, maka kutukan itu tidak terjadi menurut yang lainnya. Ya, walaupun aku telah melakukan sesuatu yang baik, tetap saja aku tidak bisa terbebas dari banyak hal buruk yang menyerangku. Seperti mereka yang mengatakan kalau aku adalah orang yang tidak cepat tanggap. Tch!Begitu mereka selalu mengkritik pencapaian orang lain, namun di saat ada yang mengkritik ku akan selalu ada yang membelaku. Ada gosip yang tersebar tentang betapa acuhnya pihak kekaisaran dengan penduduknya sendiri. Bahkan
Baca selengkapnya
Datang Matahari Kembali
Aku tersenyum dengan kaku, sudah lama aku tidak pernah mengalami hal seperti ini yang membuatku meraaa tidak nyaman dan aneh.Sesuatu yang mirip dengan roller coaster dengan air dibawahnya, terkejut dan dingin setelah itu.Di Kehidupanku sebelumnya aku hanya pernah merasakan hal seperti ini saat kedua orang tuaku masih asa.Ini adalah sebuah pesta dengan orang-orang yang terlihat gembira dengan apa yang aku lakukan. Dulu, orang tuaku merayakan hal seperti ini saat aku memenangkan perlombaan. Bahkan kalau itu pun adalah perlombaan yang sederhana sekali pun, kedua orang tuaku akan merayakan keberhasilan itu yang membuatku begitu senang. Mereka menghargai dan membuat aku bertambah semangat.“Tanpamu di sini, kami tidak akan bisa melewati masa kritis ini. Jadi, jangan sungkan untuk menghabiskan semua yang kami siapkan untukmu ini.” Dame Genie menatapku saat bicara, matanya yang terlihat sangat cerah dan berkilau. Setelah menatapnya selama beberapa detik, aku menatap semua makanan dan mi
Baca selengkapnya
Linch
Aku merasakan sesuatu yang berbeda. Sejak tadi aku beberapa kali melihatnya menatapku dengan cara yang berbeda, berbeda sekali dengan tatapan lainnya. Dia memberikan tatapan yang sangat tajam, yang dipenuhi dengan membenciku. Itu seketika membuatku merinding. Bagaimana bisa saat yang lainnya menatapku dengan tatapan yang lembut dan dia tidak aku mengabaikannya begitu saja. Dia seolah memburuku sejak tadi. Karena itulah, akhirnya aku mendatangi dirinya yang merasakan kelelahan setelah menatapku dengan sangat tajam. “Hei, ada apa? Aku tahu sejak tadi kau melihatku dengan tatapan yang tajam.” Di depan danau yang terlihat berwarna biru terang ini, aku melihat anak kecil laki-laki itu sedang duduk meringkuk sambil melempari batu di danau. Dia melihat ke arahku, dengan tatapan mata yang tajam. Kemudian baru yang hendak dia lempar ke danau dilemparkannya ke arahku. Tap! Aku menangkap batu itu dan menghancurkannya begitu saja., walaupun anak laki-laki kurus itu menatapku tajam, a
Baca selengkapnya
Sesuatu Yang Memusingkan
Langit malam yang saat itu sangat gelap seketika menjadi sangat terang karena apa yang kulakukan. Aku juga tidak begitu tahu kenapa aku bisa terlepas dari serangan ilusinya, dia memang memiliki kekuatan yang lebih lemah, namun aku saja belum melakukan apa pun yang membuat kekuatan itu hilang.Anehnya, Aku malah membayangkan semua orang yang kutemukan di sini, semua orang yang membekas di ingatan ku dan memiliki hubungan baik dengan aku—Akion Naal Sanktessy atau Leon Wijayah. Seketika aku langsung melepaskan aura yang sangat kuat dan mengayunkan pedangku dan langsung menebas ke arah Linch tengkorak tersebut. Tepat di bagian batu Mana berwarna ungu kegelapan di bagian dadanya, aku menebas di sana, merusak sumber kehidupannya sehingga Linch tersebut meledak di langit dan menghiasi langit malam seperti kembang api. Para Undead itu langsung menghilang dan batu Mana kehidupannya yang tertempel di dada Linch tengkorang tadi terjatuh ke tanah, cahayanya menghilang dari batu tersebut. Ak
Baca selengkapnya
Family
Aku duduk di kursiku dengan tenang. Wajah memerahku telah hilang dan Tanka tidak berisik seperti tadi. Dia sedang menyibukkan dirinya untuk mengetahui stok dari ramuan dan bahan-bahannya. Terlihat sangat serius. Seperti seekor kucing yang siap mencakar. Dia sangat menganggap berharga semua bahan penelitiannya, siapa pun yang mencoba mengambilnya akan kena marah olehnya.Lucu, karena dia sering kali mengambil bahan penelitian orang lain. Ya, dia sering kali dihukum oleh Luke karena ulahnya.Aku mengeluarkan Mana Contact yang tidak diketahui oleh siapa pun kecuali keluargaku, Luke, dan Tanka. Aku yakin kalau mereka terus menghidupkan alat komunikasi ini berharap aku segera menghubungi mereka, bahkan ketika aku tidak menghubungi mereka, pasti mereka mencoba menghubungiku dan sayang sekali karena aku tidak menghidupkan alat komunikasi ini.Aku sibuk dengan urusanku yang membuatku sulit untuk memikirkan tentang Mana contact. Untungnya sekarang sudah selesai urusannya. Aku telah meneka
Baca selengkapnya
Kembali ke Sanktessy
“Sialan!”Hujan turun dengan sangat deras, itu membasahi tanah dan semuanya. Udara dingin begitu terasa, kereta kuda melewati kubangan air, semua wajah menegang. Aku begitu marah saat mendengar kabar yang baru aku dengar. Sangat kacau“Sunny!” aku berteriak, dan sunny langsung turun dan aku melompat di atasnya. Tidak ada ucapan apa pun yang kukatakan pada para ksatria. Mereka juga tidak mendesak ku dan hanya menatap dengan kepanikan dan ketakutan secara bersamaan!Tanka yang ada di sampingku juga berwajah sama, dia sedikit pucat dan kami terbang dengan cepat membela udara yang diisi dengan tetesan air hujan yang deras. Kami melesat dengan sangat cepat, kemudian tidak butuh waktu lama kami telah tiba di tempat yang aku inginkan. Dua pilar besar dengan bagian tengah yang membulat, dua orang yang menjaganya telah bersiap. Seorang penyihir berjubah dengan tongkat di tangannya langsung mendatangiku ketika aku mendarat. Mereka semua paham dengan apa yang kuinginkan. “Ke Sanktessy!”"C
Baca selengkapnya
Pemakaman
Mataku memandang dengan tidak percaya. Tidak ada kengerinan yang selama ini yang bisa mengalahkan apa yang kulihat sekarang. Ini sungguh menyayat hatiku, menghancurkan perasaanku dan membuatku kacau. Sangat kacau hingga aku tidak bisa berpikir apa pun.Aku melihat mansion utama Sanktessy menjadi sebuah reruntuhan, bahkan asap masih tersisa, bisa terlihat dengan sangat jelas yang membuat tubuhku lemah. Tanganku gemetar, semua ucapan yang kukatakan pada anak itu kemarin berbalik padaku.Semua orang masih sibuk, dan ketika mereka melihatku, suara teriakan terjadi, mereka mendatangiku dengan wajah yang begitu sedih. Mereka semua bersimpuh padaku dengan wajah lelah dan bersalah.“Maafkan kami tuan Akion ... kami tidak bisa melindungi Sanktessy.” Aku tidak bisa berkata apa pun walaupun mendengar suara menyesal mereka. Aku mendengar langkah kaki lebar lainnya, dan ketika aku berpaling aku melihat Harzem dan Renia yang berlari ke arahku dengan keadaan yang sangat berantakan.“Akion!”“Kakak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
20
DMCA.com Protection Status