Semua Bab Menikahi Pria Angkuh: Bab 61 - Bab 70
135 Bab
Part61
Suara pintu kamar hotel pun terbuka.  "Woooooow ini benar-benar indah," ucap Zira yang takjub dengan tatanan kamar yang dihias indah dan ranjang yang dipenuhi dengan bunga mawar. "Hmmmm sayang sekali tempat seindah ini cuma kedok untuk menutupi sandiwara," gumam Zira lirih. Steve yang mendengar gumaman Zira pun hanya menyunggingkan senyuman. Ia menghampiri ranjang yang sudah tertata indah, namun tiba-tiba ia menarik selimut yang penuh bunga mawar membentuk hati tersebut, dan kini semua sudah berserakan di lantai. Zira hanya membelalakan matanya melihat apa yang dilakukan Steve, ia sangat menyayangkan melihat bunga indah yang bertaburan di atas ranjang kini menjadi berserakan di lantai. Steve membaringkan tubuhnya di atas ranjang, ia menutup matanya tanpa bersuara. Zira yang masih berdiri hanya menatapnya dengan sebal, "Tidak mun
Baca selengkapnya
Part62
"Aaaaaaaahhhhhkkkk!" teriak Zira yang langsung kembali memakai celananya. "Kenapa kamu ada di sini?" tanya Zira sambil menatap Steve yang tengah berendam di air hangat dalam bathtub. Tanpa menjawab pertanyaan Zira, Steve pun berdiri dari bathtub dengan tubuh tanpa sehelai benang. "Apa yang mau kamu lakukan," ucap Zira sambil menutup mata dengan kedua tangannya. "Aku mau membilas tubuhku," ucap Steve yang kini sudah berdiri di depan Zira, "Buka matamu bodoh!" Zira menggelengkan kepalanya, "Aku tidak mau melihat tubuh telanjangmu!" Steve pun menurunkan tangan Zira dengan paksa, namun Zira semakin memejamkan matanya, "Aku rasa di dalam kontrak aku tak melarangmu untuk melihat tubuhku, lagi pula sekarang aku ini suamimu
Baca selengkapnya
Part63
Supir taksi yang membawa mereka membanting setirnya hingga keluar dari jalan raya dan akhirnya menabrak sebuah warung di pinggir jalan."Auuuhh," rintih Zira sambil memegang kepalanya. Ia menoleh ke arah Steve, Zira merasa takut saat melihat darah yang keluar dari pelipis Steve.  "Aahhhk!" jerit Zira histeris saat melihat keadaan sang supir. Steve pun menoleh ke arah supir tersebut, ternyata sang supir terluka parah akibat kecelakaan tersebut, sebuah pagar warung menerobos kaca mobil dan menusuk perut si sopir.  Zira masih menangis ketakutan, tangisannya semakin menjadi saat melihat keadaan sekeliling dan akhirnya ia tak sadarkan diri. Steve berusaha keluar dari mobil saat melihat Zira sudah tak sadarkan diri, ia segera menghampiri pintu mobil dan menarik Zir
Baca selengkapnya
Part64
"Sayang, apa kamu baik-baik saja?" tanya Roselly saat melihat Zira mulai membuka matanya. Steve yang mendengar mamanya berbicara pada Zira pun mencoba untuk melihatnya lebih dekat. "Steve, apa kamu ingin duduk di samping Zira?" tanya Roselly. Mendengar tawaran ibunya, Steve hanya menggelengkan kepalanya lalu melangkah pergi , ia lebih memilih untuk duduk di sofa ruangan tersebut. Roselly pun mendengus kesal. Steve mengambil ponselnya dan berusaha menghubungi Han, namun seseorang membuka pintu dan membuat Steve membatalkan niatnya. "Tuan," sapa seseorang yang tak lain adalah Han. Ternyata ia dengan cepat telah selesai menjalankan tugasnya. Han sedikit menjongkokan tubuhnya dan membisikkan sesuatu pada Steve, entah ap
Baca selengkapnya
Part65
"Tidak, tidak, tidak, terimakasih banyak tuan, tapi aku cukup melakukan tugasku saja dengan baik dan tidak lebih dari itu," ucap Zira kilat sambil mengayunkan kedua telapak tangannya, Steve menyeringai dan berlalu ke kamar. "Tuan tunggu," panggil Zira menghentikan langkah Steve yang langsung menoleh ke arahnya. "Ada apa?" jawab Steve dengan nada dingin. "Emmmm, kita tidak tidur sekamar kan?"  Mendengar pertanyaan Zira, Steve pun menyeringai dan melangkah mendekatinya lagi. Steve memegang dagu Zira dan mengangkatnya agar menatap wajahnya, "Jika aku bisa mendapatkan pijatan di seluruh tubuhku malam ini, maka aku ijinkan kamu tidur di kamarku!" Mendengar
Baca selengkapnya
Part66
 Saat Zira tengah membersihkan kamar mandi tiba-tiba bel rumah berbunyi. Untung saja pintu kamar dibuka hingga dia bisa mendengarnya. "Siapa yang datang sih, ganggu orang sibuk saja," ucap Zira sambil berjalan membuka pintu tanpa mengintip siapa yang datang terlebih dahulu. Kleekk! Dengan wajah berkeringat dan terlihat berantakan Zira membuka pintu, betapa ia terkejut saat melihat siapa yang datang. "Ta, Tante?" ucapnya terbata. "Ko tante sih, kamu kan sudah menikahi Steve dan itu artinya kami anakku juga sekarang," ucap seorang wanita yang tak lain adalah ibu mertuanya. "Hehehe, maaf mah, Zira belum terbiasa," ucap Zira malu, "Mari masuk mah!
Baca selengkapnya
Part67
Zira hanya menurut tanpa bertanya dan tidak membantah sedikitpun. Meski sebenarnya dalam hatinya begitu banyak pertanyaan dan keinginan menolak.  "Kak Zira," panggil Cherry yang menghentikan langkah Zira dan menoleh kearahnya. "Pakailah ini, aku sengaja memilihkannya untuk hadiah pernikahan kakak," ucap Cherry sambil menyodorkan sebuah paper bag. "Terimakasih Cherry, beruntungnya aku punya adik sebaik dan secantik kamu," ucap Zira membuat Cherry tersenyum malu. Zira menerima paper bag yang di berikan adik iparnya. Hampir satu jam akhirnya Zira selesai di makeover, ia keluar dengan dandanan yang sempurna, sesuai dengan parasnya, ia mengenakan dress biru yang membentuk tubuhnya dengan bahu indah yang sedikit terlihat, rambut yang bergelombang terurai dengan indahnya, Zira
Baca selengkapnya
Part68
Zira kembali masuk kedalam kamarnya dan langsung menarik selimut untuk melindungi tubuhnya dari kejahilan Steve, setelah itu ia pun melanjutkan kembali langkahnya menuju kamar Steve. Tok, tok tok! Zira mencoba mengetuk pintu untuk mengambil pakaiannya, setelah berulang kali ia mengetuk namun tak ada jawaban akhirnya Zira memberanikan diri membuka pintu. Ia melihat Steve sudah terlelap dalam tidurnya, "Apa aku masuk saja? tidak mungkin juga kan aku tidur hanya menggunakan handuk seperti ini." Tanpa membuat suara Zira masuk secara perlahan, ia membuka lemari dan mengambil sepasang piyama. Langkahnya terhenti saat melihat Steve yang tak memakai selimut dan tidur dalam ruangan yang dingin. Zira mengingat kejadian di hot
Baca selengkapnya
Part69
"Aku tidak mengerti apa yang sedang kamu bicarakan." "Lupakan saja." Pria tersebut menyeringai dan meninggalkan Zira. "Tunggu," ucap Zira mencoba memanggil pria tersebut yang tak menghentikan langkahnya. "Zira!" Terdengar suara Mia memanggilnya. Zira menoleh ke arah Mia dan tersenyum manis pada sahabat yang tengah berjalan menghampirinya. "Maaf aku terlambat," ucap Mia yang langsung memeluk Zira. "Tidak apa-apa, aku juga baru sampai." "Setelah menjadi istri konglomerat sekarang kamu terlihat semakin cantik saja deh." "Diamlah Mia, itu tida
Baca selengkapnya
Part70
"Rahasia apa yang harus aku sembunyikan darimu Zira?" jawab Mia berusaha tersenyum.   Zira ikut tersenyum, namun di balik senyumnya sebentar Zira masih merasakan kebingungan dan banyak pertanyaan. Mereka melanjutkan menyantap makanan dan setelah itu Zira pun pulang karena harus menyiapkan makan malam untuk Steve.   "Aku akan merindukanmu," ucap Mia saat Zira turun dari mobil.   "Aku juga akan merindukanmu Mia. Salam balik buat kak Rian ya."   "Beres."   Zira dan Mia saling melambaikan tangan, mobil Mia kini sudah hilang di keramaian jalan, Zira melangkahkan kakinya masuk kedalam apartemen.   "Ehm,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status