Semua Bab Sang Dewa Game - SVSS1: Bab 81 - Bab 90
244 Bab
Bab 81: Pembalasan Untuk Skyred dan Yell (part 2)
“Dia sudah membunuh orang tuaku dengan keji!” kata seorang anak kecil sambil datang dan mengayunkan kayu besar hingga mengenai kepala Skyred. Kini warga di sekitar mereka berdatangan dan mulai mencaci Skyred dan Yell serta menghajarnya secara bergantian.“Tu-an, bukankah ini terlalu berlebihan? Jika begini kami bisa terluka parah,” rengek Yell memelas belas kasihan dari keempat petualang yang mengawal mereka.“Healing: cure wound!” ucap Satria menggunakan sihir penyembuhnya kepada Skyred dan Yell. Saat itu juga semua luka yang diterima mereka segera pulih kembali.“Apanya yang terluka hah? Kalian tidak akan sampai terluka parah sama sekali, tapi kalian boleh kok melawan. Tapi ya siksaan sampai mati pasti akan menimpa kalian,” tukas Satria seraya menyeringai. Sontak melihat hal itu Skyred dan Yell tidak bisa berkata apa-apa lagi. Mereka sekarang sadar sejak awal itu memang rencana Satria untuk memb
Baca selengkapnya
Bab 82: Berangkat ke Kota Hint (part 1)
Satria perlahan membuka masker hitam yang menutupi mulut dan hidungnya. Tatapannya yang tajam tertuju kepada Skyred yang terlihat ketakutan, Yell juga yang saat ini satu penjara dengannya hanya bisa menggigil. Tentunya setelah beberapa hari ini mereka dihina, dicaci dan dihajar oleh warga secara habis-habisan membuat mental mereka sedikit terpengaruh olehnya.“Aku datang kemari bukan untuk menyakiti apalagi menyiksa kalian. Aku malah berjanji tidak akan menyiksa kalian lagi jika kalian mau menjawab beberapa pertanyaanku dengan jujur. Tapi jika kalian berbohong maka aku pastikan malam ini kalian akan aku hajar tanpa ampun,” kata Satria sambil duduk di kursi yang ada di ruangan tersebut.“Kami pasti akan menjawabnya dengan jujur,” ucap Skyred dengan buru-buru.“Kami berjanji tidak akan berbohong,” timpal Yell.“Selama beberapa hari ini apa yang kalian rasakan saat merasakan apa yang aku rasak
Baca selengkapnya
Bab 83: Berangkat ke Kota Hint (part 2)
Sontak saat mendengar hal itu Satria langsung mengepalkan tangannya karena marah. Dia benar-benar tidak menyangka ada orang setega Skyred dan Yell yang melakukan hal itu kepada teman sekelasnya. Mungkin kalau untuk rakyat jelata seperti Satria mereka sudah pasti akan melakukannya, tapi ternyata kepada temannya sendiri mereka tega melakukan hal tersebut. Namun Satria mencoba menahan amarahnya dan memilih untuk mendengarkan kisah mereka sampai akhir.Kedua teman Skyred dan Yell tentu sangat marah. Tapi tawaran Skyred dan Yell memang diterima oleh pemerintah kota tersebut karena itu tandanya mereka berdua memang sudah membuang sisi kemanusiaannya. Mereka diberikan hak untuk tinggal di kota tersebut meski dengan ancaman jika berbuat macam-macam maka mereka akan dihukum lebih berat dari warga lainnya yang merupakan ras demi human.Tak lama kemudian mereka mendengar kabar kedua temannya yang mereka korbankan mati setelah dijadikan budak oleh salah satu bangsawan
Baca selengkapnya
Bab 84: Kota Hint Siap Dibebaskan
Hanya setengah hari saja bagi Satria untuk mencapai setengah perjalanannya menuju ke Kota Hint. Siang ini Satria dan rombongan berhenti untuk beristirahat sambil memberi makan kuda mereka. Jika lancar Satria yakin sore hari nanti mereka akan sampai di Kota Hint, jika begitu maka kemungkinan pembebasan Kota Hint akan berlangsung pada malam hari.Lima puluh petualang lainnya mulai menyantap makan siang mereka. Tanpa ragu-ragu Satria duduk diantara mereka semua, sampai-sampai kelima puluh petualang itu terkejut karena Satria mau duduk bersama mereka di rerumputan. Satria perlahan mengeluarkan beberapa bekalnya dari slot tas miliknya.“Ada apa?” tanya Satria saat menyadari kelima puluh petualang yang ada di sana memperhatikannya terus.“Ah tidak tuan. Kami hanya terkejut sebab anda mau duduk seperti ini bersama kami,” ucap seorang assassin.“Kalian terlalu berlebihan. Kenyataannya aku juga seorang petualan
Baca selengkapnya
Bab 85: Pernyataan Perang Bagi Musuh di Kota Hint
Seorang laki-laki paruh baya terlihat sedang duduk di sofa yang ada di dalam ruangan balai kota. Tampak makanan serta minuman terhampar di meja yang ada di depannya. Dia tak lain adalah pemimpin pasukan Kerajaan Grimer yang menaklukan Kota Hint. Namanya adalah Lvein, seorang player yang memiliki level 61 dengan job class fighter. Tiba-tiba saja di saat dia bersantai itu seorang prajurit demi human memasuki ruangan lalu berlutut di depannya.“Ada apa?” tanya Lvein sambil meneguk minuman dari botolnya langsung.“Lapor tuan. Ada pasukan musuh menyerang, jumlah mereka sangat banyak dan sudah ada di hutan yang ada di sebelah timur benteng kota,” jawab prajurit.“Pasukan musuh? Musuh yang mana? Kerajaan Luxurie tidak mungkin berani melanggar perjanjiannya sendiri,” tanya Lvein.“Kami tidak tahu, yang jelas mereka sudah menggunakan sihirnya untuk memberikan peringatan kepada kita,” jawab pra
Baca selengkapnya
Bab 86: Sihir Pemanggilan Undead King Airia
Seketika itu juga tanah di padang rumput yang ada di luar benteng Kota Hint bergetar hebat bagaikan gempa bumi. Hal itu jelas membuat Lvein serta pasukannya kaget, terlebih riuh angin mulai bergemuruh kencang dari arah hutan tempat Satria berada. Tujuh lapis lingkaran sihir tampak muncul dari hutan bersamaan dengan cahaya gradasi berwarna hitam.Tak lain cahaya gradasi berwarna hitam kelam itu muncul saat menyelimuti tongkat sihir Satria. lima puluh petualang yang ada di belakang Satria juga hanya bisa berlutut di tanah karena guncangan tanah yang hebat. Mereka benar-benar tidak menyangka jika kekuatan Satria lebih mengerikan dari yang mereka bayangkan.Saat itu juga sambaran riuh angin yang bergemuruh mendadak berubah menjadi warna hitam lalu mulai turun ke tanah membentuk pusaran angin. Tak lama kemudian munculah sesosok undead tinggi besar nan mengerikan dengan full armor. Di kedua tangannya tampak memegang kapak hitam dengan lambang angin di mata kapakn
Baca selengkapnya
Bab 87: Satria vs Lvein (part 1)
Suara dentingan senjata yang beradu dan jeritan orang-orang yang terluka mulai terdengar, tapi bisa dilihat kalau pasukan Lvein sudah terlihat kewalahan sebab undead king airia benar-benar sulit ditaklukan. Terlebih kebanyakan diantara mereka adalah prajurit dengan job class petarung jarak dekat. Sebab tadi Satria memang sejak awal menggunakan skill terkuat assassin miliknya untuk mengincar prajurit dengan job class petarung jarak jauh dan support.“Kelihatannya kau tidak peduli dengan pasukanmu sedikitpun. Apakah kau tidak khawatir mereka akan mati?” tanya Satria sambil berjalan perlahan mendekati Lvein.“Pisaunya berubah menjadi tongkat?” batin Lvein saat melihat tongkat hitam di pinggang kiri Satria.“Hah, aku tidak peduli sedikitpun dengan NPC. Mereka hanyalah pajangan di dunia ini, mau mati ataupun tidak tetap tidak akan berpengaruh kepadaku. Lagipula mereka mati karena mereka itu lemah,” jawab Lvein.
Baca selengkapnya
Bab 88: Satria vs Lvein (part 2)
Satria dengan lincah segera mengelak ke samping sambil mengayunkan lututnya mengincar perut Lvein. Tapi serangannya itu masih bisa dihindari dengan telapak tangan kiri Lvein yang juga melakukan serangan lanjutannya dengan kaki kanan mengincar leher Satria. Kali ini Satria menunduk ke bawah dengan kedua tangan jadi tumpuan di tanah sedangkan kedua kakinya diangkat menghantam dada dan kepala Lvein.‘Dakh’‘Beukh’Tendangan Satria masih bisa dihalau oleh pergelangan tangan kanan dan kiri Lvein sampai menimbulkan suara benturan yang keras. Tubuh Lvein terdorong beberapa jengkal ke belakang lalu kedua tangannya berniat mencengkram kedua kaki Satria, sadar dia berada dalam bahaya Satria segera memutar tubuhnya hingga kedua kakinya melesat ke bawah. Tubuh Satria menghadap ke atas dengan kedua tangan masih bertumpu di tanah, dia mengayunkan kedua kakinya mengincar kaki Lvein.“Brazilian jujitsu?” batin L
Baca selengkapnya
Bab 89: Satria vs Lvein (part 3)
‘Beukh’‘Gdakh’Suara benturan keras terdengar secara beruntun saat Satria menghantam dada Lvein dengan sepakan kakinya lebih dari satu kali. Tubuh Lvein sontak berguling-guling di padang rumput dengan raut wajah meringis kesakitan. Satria tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada, dia segera melompat ke udara dan menghujamkan tumit kaki kanannya ke bawah mengincar tubuh Lvein.‘Brugh’Suara benturan keras terdengar lagi saat kaki Satria menghujam padang rumput hingga tanahnya berhamburan ke udara. Lvein sendiri berhasil selamat karena segera berguling ke samping. Lvein langsung bangkit lagi dan mencoba menyerang Satria dengan tendangan kaki kanannya. Kali ini Satria mendoyongkan tubuhnya ke belakang sampai berhasil menghindari tendangan dari Lvein.Namun ternyata serangan Lvein tidak berhenti di sana sebab dia segera menapakan kaki kanannya dan berputar mengayunkan lagi kaki kirinya
Baca selengkapnya
Bab 90: Satria vs Lvein (part 4)
“Fire punch!” teriak Lvein sambil melesat ke arah Satria dengan pukulan tangan kanan yang diselimuti oleh api merah membara.“Punch!” sambung Satria menyelesaikan skillnya bersamaan dengan Lvein. Mereka berdua melesat satu sama lain kemudian membenturkan pukulannya hingga terdengar suara dentuman hebat. Riuh angin seketika itu juga bergemuruh bertiup dari titik benturan yang terjadi, percikan api dan sambaran petir terlihat berhamburan.Saat itu juga raut wajah Lvein mendadak berubah kaget, dia bisa merasakan jika skill fighter yang Satria gunakan memanglah skill fighter asli sepertinya. Setelah saling membenturkan skillnya itu Lvein segera mundur beberapa langkah ke belakang untuk menenangkan pikirannya yang jelas-jelas kaget bukan main melihat seorang assassin bisa menggunakan skill seorang fighter.“Apakah itu skill khususmu?” tanya Lvein sambil menatap Satria dengan tajam.“Sangat jaran
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
25
DMCA.com Protection Status