All Chapters of Mas Ganteng: Chapter 41 - Chapter 50
101 Chapters
Bab 41. Ibu kota macam apa ini, Om?!
  Zuldan berusaha mengatur napasnya yang tersengal. “Kenapa Om memintaku untuk berhenti menangani kasus tersebut? Dan kenapa kasus serupa itu justru masuk dalam daftar bukti-bukti milik Om?”“Seberapa banyak kamu mendengar tentang perjudian itu?” tanya Jenderal Qomar memastikan.“Jadi benar … itu perjudian? Om terlibat di dalamnya?” Zuldan menatap nanar laki-laki paruh baya di hadapannya.Jenderal Qomar semakin tidak bisa menjawab.“Perjudian macam apa ini, Om?! Kenapa banyak orang yang bungkam?!” tanya Zuldan kecewa.“Om minta kamu jangan terlibat dalam kasus itu,” pinta Jenderal Qomar beranjak dan menatap penuh harap Zuldan. “
Read more
Bab 42. Sebaiknya lo jangan pernah sebut dia bokap gue lagi, Go
  Sebuah flasdisk hitam ditunjukkan Dego kepada Rumi. “Ini senjata buat jaga-jaga kalau sesuatu yang buruk terjadi sama kita.”“Maksud lo? Gue jauh-jauh putar balik cuma buat flasdisk hitam itu doang?” Rumi mengernyit tak mengerti.“Keadaan situs kita genting sekarang.” Dego menatap sungguh-sungguh Rumi.Rumi yang sejak tadi kesal karena terpaksa memutar balik mobil dalam perjalanannya menemui Soebahir, kini bisa menebak, jika sesuatu yang buruk tengah terjadi lewat wajah sungguh-sungguh Dego.“Ini akan menjadi satu-satunya senjata kita, terutama senjata buat mewujudkan keinginan balas dendam lo itu.” Dego melempar flasdisk hitam itu ke arah Rumi.Rumi
Read more
Bab 43. Gue nggak akan luluh cuma karena dia adalah bokap gue, Go
  Rumi dan Dego kemudian beradu pemikiran di meja kerja. Rencana yang sudah mereka susun tidak boleh berakhir berantakkan. Meksi kemungkinan-kemungkinan buruk akan selalu datang yang perlu mereka lakukan adalah membuat planning sebanyak mungkin untuk kemungkinan-kemungkinan buruk itu.Ya, Rumi dan Dego harus mengotak-atik isi kepalanya untuk mengeluarkan segala macam bentuk ide. Rencana yang dicetuskan Rumi memang memungkinan untuk menciptakan senjata baru. Namun, tentu saja sangat membahayakan Rumi yang memberanikan diri untuk bertemu Soebahir seorang diri. Sementara sosok di balik Mas Ganteng tidak boleh sampai terungkap.“Apa lo yakin bisa melakukan balas dendam ini sampai akhir?” tanya Dego mencoba memastikan keputusan Rumi sebelum te
Read more
Bab 44. Bukankah dia anak laki-laki kebanggaan Anda?
  Soebahir melewati lorong menuju ruangan kerjanya—tempat yang selalu dia habiskan jika sedang di rumah. Dia masih tidak menyadari, jika di balik pintu ruangan yang dia dorong ada seorang penyusup yang tengah menunggu.Mendengar suara pintu terbuka Rumi memutar kursi dan langsung menunjukkan diri dengan gaya tengil—kaki bersila di atas meja tepat di atas tumpukkan map dan tatapan tertuju pada kadatangan Soebahir. Kemudian melambaikan tangan manyapa guna membuat Soebahir terkejut.Sadar sosok Mas Ganteng muncul di ruangan kerjanya, Soebahir langsung terbelalak terkejut. Dia menganga cukup lama. Sebab entah bagaimana caranya laki-laki yang kini menjadi musuhnya bisa masuk ke dalam ruangan kerjanya.“Mengejutkan sekali Anda bisa datang ke sini sendirian.” Soebahir menye
Read more
Bab 45. Selesai sudah hidup Anda, Mas Ganteng
  Soebahir merogoh saku selana dan mengambil ponsel melakukan panggilan. “Hentikan serangan.”Mendengar itu Rumi akhirnya dapat bernapas lega.“Sepertinya kita memang harus mendiskusikan kesepakatan kita ulang,” ucap Soebahir. kembali menunjukan sikap berkuasanya, seolah-olah telah memenangkan pertarungan.Namun, sebetulnya tidak.“Tentu,” timpal Rumi dengan senang hati, yang sesungguhnya sedang menyimpan rencana berikutnya.“Oke, mereka udah berhenti menyerang. Sekarang giliran gue menyerang balik mereka karena sebagian data kita udah di tangan mereka. Gue akan melakukan selective program insertion dan mengakhirinya dengan mengirim vandal.”
Read more
Bab 46. Flasdisk ini masih belum saatnya jatuh ke tanganmu, Mas
  Suara tembakan dan kaca pecah itu sudah pasti menarik perhatian penghuni isi rumah, terutama para body guard. Tentu juga menarik perhatian Dego.“Rum!” teriak Dego terkejut mendengar suara tembakan dan kaca pecah itu.Dua body guard penjaga halaman belakang langsung menoleh ke asal suara itu berasal. Mereka mendapati laki-laki bertopeng terjungkal di rerumputan. Dengan segera mereka berlari menghampiri.Menyadari itu Rumi langsung beranjak sebelum dua body guard tersebut me
Read more
Bab 47. Justru penjahat seperti kita ada karena hukum negara yang nggak berpihak
  “Seharusnya kalian itu bilang kalau membuat rencana kayak begini. Tahu begini kan gue bisa langsung masuk mobil sendiri.” Rumi menendang pantat Kris, Boni dan Dego secara bergantian.“Ya kan … kapan lagi gue bisa mukul lo, Bro.” Kris mengumpat tawa saat berhasil diapit Rumi.Lalu suara tawa berhamburan menggeluti mereka berempat.Iya, dua laki-laki yang membawa Rumi saat itu adalah Kris dan Boni. Diam-diam tanpa sepengetahuan Rumi, Dego telah mempekerjakan mereka sebagai agen rahasia. Tentu saja mereka berdua akhirnya tahu, sosok di balik Mas Ganteng.“Jadi ini sosok di balik raja judi berkode nama Mas Ganteng itu?” Kris memandangi Rumi.“Kenapa eman
Read more
Bab 48. Bunga lavendernya buat aku
  Seikat bunga lavender tampak menggantung di bilik telepon merah. Seseorang dipastikan sengaja meletakkannya di sana untuk perempuan penghuni perpustakaan tua berjulukan Putri Tidur.Siapakah seseorang yang sengala meletakan bunga lavender tersebut?Pagi-pagi sekali seperti biasa, Opung akan memungut koran langganannya di kotak surat. Ketika itu dia mendapati seikat bunga lavender tanpa nama pengirim menggantung di bilik telepon merah. Tentu saja kemunculan bunga levender itu membuatnya bertanya-tanya.“Kok ada bunga lavender di sini? Dari siapa? Perasaan hari ini aku dan Gerta belum ke pasar pinggiran.” Opung bertanya pada dirinya sendiri seraya celingukan ke sekitar.Tak mendapati seseorang, Opung kemudian memutuskan melangkah mas
Read more
Bab 49. Buku itu membahayakan identitas Gerta
  Di tengah-tengah menikmati sarapan, tiba-tiba tayangan berita dari televisi mengalihkan Opung dan Gerta.“Kabar duka tengah menyelimuti ibu kota sejak dini hari tadi. Salah seorang perwira tinggi kepolisian ibu kota bernama Jenderal Qomar ditemukan tak bernyawa di ruangan kerjanya seusai melakukan rapat direksi. Penyidik menemukan bekas suntik di tengkuk lehernya dan menemukan barang bukti berupa jarum suntik yang tergeletak di TKP. Kepolisian penyidik kemudian menyimpulkan kematiannya adalah pembunuhan yang disengaja. Namun, untuk mengetahui penyebab dari kematiannya, saat ini masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit. Saat ini penyelidikan masih berlangsung di TKP untuk pencarian bukti-bukti baru.”Gerta dan Opung menganga terkejut mendengar berita duka tersebut.
Read more
Bab 50. Lagi jatuh cinta 'kan?
  Dego menganga mengamati sikap aneh Rumi. “Gerta? Gimana lo tahu kalau Putri Tidur itu namanya Gerta? Lo kan masih baca bukunya sampai di bab dua.” Dia memandangi buku yang dipegang Rumi masih membuka halaman bab dua.Rumi menelan ludah.Kecurigaan Dego pun semakin menjadi. “Nama Gerta muncul di bab lima loh, Rum. Lo juga baru sepuluh menit baca. Nggak mungkin lo bisa secepat itu membaca.”“Cara baca gue memang cepat, kok. Nggak kayak lo.” Rumi berkilah.“Yakin? Gue nggak percaya. Seumur-umur gue kenal lo, gue nggak pernah lihat lo baca buku.” Dego menatap Rumi penuh selidik.Rumi mendengkus kesal. “Gue pernah baca, kok. Lo aja yang nggak pernah
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status