All Chapters of Mas Ganteng: Chapter 31 - Chapter 40
101 Chapters
Bab 31. Wajah kamu itu udah membuat seorang perempuan jatuh cinta
  “Pak Frans,” panggil Rumi.“Eh, Rumi. Masuk aja. Tunggu sebentar, aku lagi menyuntik kucing,” ucap Frans di balik ruangan bergorden putih.Laki-laki yang sudah berkepala enam itu masih terlihat kokoh tulang punggungnya, sepertinya menyimpan banyak semangat hidup. Tak heran, jika dokter hewan yang juga mengobati manusia itu masih terlihat bugar di usia tuanya.Rumi memasukkan kedua tangan ke dalam dua saku celannya dan berjalan masuk ruangan yang selalu dipenuhi alunan musik Sung Si Kyung yang menenangkan. Lagu yang mengalun kali ini berjudul First. Dia kemudian melihat-lihat sekeliling ruangan yang dipenuhi dengan botol regan berisi obat-obatan dan tumpukkan buku di meja kerja. L
Read more
Bab 32. Pak Bahir meminta untuk bertemu dengan Anda sekarang
  Sosok Gerta juga tak jauh berbeda dengan Rumi. Dia juga salah satu anak yang memperoleh nasib buruk itu, meski beruntung bertemu dengan Hernawan Sinto. Tuhan menempatkannya di takdir yang berbeda ketika dia terbuang di masa kecilnya. Hanya saja, dia tidak bisa tumbuh seperti anak lain pada umumnya sejak kecil, karena mengalami kesulitan bersosialisasi akibat trauma yang sampai saat ini masih menghuni.Ya, Gerta mengunci dirinya dalam waktu yang sangat lama. Baru saat ini, di usianya yang menginjak dua puluh dua tahun, dia sedikit demi sedikit mencoba untuk membuka diri. Layaknya ulat dalam kepompong yang harus melewati proses sampai bisa mengepakkan sayapnya.Denting hujan kemudian mengundang Gerta. Sebuah jendela berkayu terdorong oleh tangannya di lantai tiga dan terbuka. Lalu tangannya menengadah di bawah rintik hujan. Membuat waj
Read more
Bab 33. Saya hanyalah penunggang yang menumpang cari perlindungan
  Sedan hitam Rolls-Royce Phantom melaju di sepanjang jembatan Szechenyi. Sebuah patung singa yang merupakan lambang penjaga jembatan rantai Szechenyi menjadi pemandangan Rumi di dalam mobil.Sejarahnya, sebelum jembatan Szechenyi di bangun, dulunya hampir tidak ada kontak antara wilayah Buda dan Pest. Karena wilayah Buda dulunya dihuni oleh kebanyakan kaum dari kalangan atas dan wilayah Pest terdiri dari kaum buruh. Lalu jembatan Szechenyi yang akhirnya menghubungkan kedua wilayah tersebut dan menjadi Budapest saat ini.Di balik kaca mobil, Rumi menyandarkan kepalanya dengan malas di kabin belakang seraya pemandangan sepanjang perjalanan.Jika kalian bertanya, tentang kenapa hidupku seperti ini, kehidupanlah yang telah menciptakanku menjadi orang yang seperti ini. Tidak ada penjahat ji
Read more
Bab 34. Jika penjahat seperti saya tertangkap, maka penjahat seperti Anda juga pasti ikut tertangkap
  Tiga jam bergulat di meja judi, Mas Ganteng akhirnya dapat beranjak dari tempat duduk. Tiga algojo yang setia padanya sejak kemarin, membuka pintu keluar ruangan dengan tampang tengil. Masing-masing menggotong dua tas hitam besar dengan tertawa lebar.Iya, Mas Ganteng memenangkan pertarungannya. Ambisinya untuk balas dendam kepada Soebahir membuatnya dikelilingi Dewi Fortuna. Namun, ini baru langkah awal untuk menuju gerbang balas dendam.Seperti yang sudah Rumi rencanakan sebelumnya—berteman baik dengan Soebahir untuk ajang perjudian, lalu perlahan menjelma menjadi iblis yang memegang kartu tarung untuk Soebahir dan Zuldan.Usai melakukan pertarungan judi, Mas Ganteng kembali bertemu dengan Soabehir.Hidangan
Read more
Bab 35. Saya mau 1 miliar dollar
  Suara ketukan jari di atas meja terdengar seperti menunggu arumen selanjutnya. Membuat Rumi kembali berlagak dengan jari-jemarinya yang bermain-main di atas meja.“Saya memegang banyak kartu mati partai ibu kota. Tidak hanya Anda, tapi juga partai yang sedang menjadi musuh Anda saat ini. Bukankah saya terlihat seperti sebuah pilihan untuk Anda di sini?” Rumi menurunkan alisnya untuk kembali memancing Soebahir tertarik dengannya. “Saya bisa menjadi kelemahan Anda dan bisa juga menjadi kekuatan Anda. Tergantung bagaimana Anda memanfaatkan penjahat seperti saya,” sambungnya.Detik berlalu demi detik. Soebahir membisu tak bisa mengeluarkan kata-kata.Jelas saja. Soebahir sudah berhasil terancam. Kalaupun dia berencana untuk membunuh, itu tidak akan mengubah apa pun. Se
Read more
Bab 36. Kalian sendiri yang membuat situs kecil ini menjadi berbahaya di ibu kota
  Usai mengakhiri panggilan, Dego berkacak pinggang memandangi empat buah komputer di meja kerjanya yang sudah enam tahun ini menjadi hidup matinya.Jelas. Sebab situs yang Dego buat bukanlah situs sembarangan. Di sana menyimpan hidup mati orang-orang di ibu kota. Dia dan Rumi sudah mempertaruhkan hidup dalam pekerjaan berbahaya itu demi hidup layak di ibu kota usai terbuang dari masa lalu.Situs MG bukanlah situs kejahatan untuk menghancurkan hidup seseorang mulanya. Situs tersebut hanyalah situs jasa perjudian biasa. Namun, semua bermula dari orang-orang yang kerap memanfaatkan jasa perjudian itu untuk memainkan uang hasil korupsi. Dari sanalah, situs MG mulai menciptakan senjata untuk melindungi diri dengan mengumpulkan data-data korupsi ibu kota sebagai kartu mati, jika sewaktu-waktu mendapat ancaman dari orang-orang yang berusaha
Read more
Bab 37. Di balik gedung tua berlantai sembilan
  Ada hal yang menarik dari preman-preman penghuni gedung tua. Rupanya mereka tidak hanya bekerja sebagai penjagal daging, penghuni bar, ataupun penghuni tempat billiard, melainkan juga bekerja untuk menjaga lantai sembilan yang memiliki ruangan rahasia. Sebab tidak sembarangan orang bisa naik ke lantai tersebut, kecuali Rumi dan Dego. Karena mereka berdua yang memegang kendali preman-preman di sana.Ya, tentu saja mereka tahu, jika pengantar koran hanyalah kedok untuk menyembunyikan identintas asli Rumi.Lihat, Rumi sangat berkuasa di sana bukan? Tentu saja Dego juga ikut ambil bagian berkuasa di sana.Terlihat menyeramkan memang gedung tua berlantai sembilan tersebut, karena penghuninya adalah para preman. Namun, jangan meremehkan. Sebab preman-preman di sana adalah informan penting terka
Read more
Bab 38. Lebih kejamnya lagi kalau penjahat kayak mereka nggak bisa kita kalahkan
  Setiap Sabtu malam, kegiatan runtin Rumi adalah bermain tinju dengan Boni—petarung yang tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan kecil. Meskipun dia pandai dalam hal menghindar dan memukul, tetapi tidak dengan Boni yang mempunyai trik sendiri untuk mengambil umpan di setiap kesempatan sempit.Ada hal yang menguntungkan dari bertinju, yaitu melatih ketahanan. Sebab setiap orang mempunyai daya ketahanan untuk menerima pukulan. Maka bertinju merupakan salah satu olahraga yang mengajarkan tentang bagaimana untuk terus menyerang demi bisa melindungi pertahanan.Menjadi penjahat sangat penting memiliki kemampuan berkelahi. Mau diserang ataupun menyerang, penjahat pada akhirnya dituntut untuk bertarung.“Dunia ini tambah kejam ‘kan? Penjahat ada di mana-mana. Ngebuat kita mau ngg
Read more
Bab 39. Aku yang akan menemui kamu nanti
  Mendapati laki-laki tampan itu menoleh ke belakang dan menatapnya, Gerta langsung gugup dan berusaha untuk membuang pandangan. Dia ingin bersembunyi di tengah-tengah kerumunan karena merasa malu telah ketahuan, tetapi urung dia lakukan tatkala melihat laki-laki tampan itu berjalan ke arahnya.Ya, Rumi berjalan membelah lalu-lalang orang menuju sosok Putri Tidur itu berdiri. Membuat Gerta semakin terpaku.Tepat berdiri di hadapan Gerta, Rumi tersenyum. “Hai, kita bertemu lagi.”Gerta kembali menangkap tatapan menawan itu dari dekat. Tampak ramah laki-laki tampan itu. Membuat jantungnya berdegup kencang seperti gendang yang ditabuh. “Iya … hai juga,” balasnya malu-malu. Tangannya terlihat mencengkeram erat bunga lavender karena gugup.
Read more
Bab 40. Keserakahan memang sudah menjadi naluri manusia
  Seragam polisi berpangkat perwira tinggi tampak tertunduk tak berani menatap anak bawahannya di sebuah ruangan yang pintunya sengaja dikunci rapat-rapat dan sengaja pula dibuat kedap suara untuk melakukan pembicaraan rahasia. Jenderal tersebut hanya mampu memangku kedua tangannya yang gemetar. Tergambar jelas rasa bersalah dan penyesalan di balik wajah keriputnya yang tertunduk. Jantungnya sudah dipastikan berdegup penuh keterkejutan bercampur dengan kecemasan sejak membuka map biru di atas mejanya.“Tanpa persetujuan dari atasan saya diam-diam menyelidiki kasus ini. Kabar ini sebelumnya memang hanya selentingan, tapi saya ingin menyelidikinya sendiri sebelum orang lain mengetahui. Dan memang baru saya saja yang mengetahui bukti-bukti tersebut.” Zuldan menatap nanar jenderal berseragam polisi tersebut.Jenderal Qomar hany
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status