All Chapters of Morning, Tuan Anu: Chapter 141 - Chapter 150
195 Chapters
Menang Undian
Sementara itu, saat ini halaman mansion Tuan Howgins tengah dipenuhi oleh para wartawan yang sedang mencari berita atas kematian Tuan Stenly. Sedangkan aula yang ada di dekat rumah utama tengah dihiasi oleh doa-doa dari para Pandita dan juga suara tangisan Nyonya Silvia dan Rosella yang tengah berlutut di depan peti mati laki-laki yang sangat disayangi oleh mereka itu. Keanu yang baru masuk ke dalam aula tersebut segera memberikan penghormatan terakhir pada jenazah pamannya itu tanpa mengucap apa pun. Walaupun mereka adalah rival sampai akhir hayat Tuan Stenly, tapi masih teringat di dalam pikiran Keanu kalau laki-laki yang kini terbujur kaku di dalam peti mati tersebut pernah menyayanginya ketika ia masih sangat kecil dan belum mengerti artinya perusahaan dan kekuasaan.Dan ketika sudah selesai memberikan penghormatan, ia pun segera berbalik badan untuk meninggalkan ruangan itu. Namun baru selangkah, tiba-tiba tangan Nyonya Silvia yang saat ini sedang berlutut di depan peti
Read more
Petunjuk Di Dalam Kereta
"Tuan, maukah Anda membeli minuman ini?" ujar seorang anak kecil yang sedang menawarkan dagangannya pada Keanu dengan ramah. Keanu pun langsung menatap anak laki-laki tersebut dari ujung kepala hingga ujung kaki, tapi ia tak menemukan keanehan sedikit pun pada anak laki-laki tersebut. Namun, tentu saja karena pikirannya masih berfungsi dengan baik, maka Keanu pun merasa ganjil saat melihat anak laki-laki tersebut. Ia tahu dengan jelas kalau tidak mungkin ada orang yang diijinkan berjualan di dalam kereta, apalagi itu adalah seorang anak kecil, jadi lebih tidak mungkin lagi."Dagangan apa saja yang kamu jual?" tanya Keanu mencoba bersikap biasa karena ia tak mau terlihat sedang mencurigai anak laki-laki tersebut.Anak laki-laki itu pun langsung menjelaskan semua dagangan yang dibawanya dalam tas plastik besar yang ditetengnya saat ini, dan Keanu yang ada di depannya pun terus mendengarkan semua celotehan anak laki-laki yang ia tebak berusia sekitar sepuluh tahunan itu."Boleh aku me
Read more
Mobil Keluaran 2010
Setelah lebih dari lima menit mengacak-acak tempat sampah yang ada di dekat tiang, akhirnya Keanu pun menghela napas panjang dan menegakkan tubuhnya karena tak mendapatkan apa pun dari dalam tempat sampah tersebut.Keanu terdiam selama beberapa saat dan kemudian terkekeh melihat sampah yang berserakan di sekitarnya. "Aku benar-benar melakukan ini karena kamu Ve," gumamnya.Setelah membersihkan kembali sampah-sampah tersebut, kemudian ia dengan cepat membersihkan tangannya di wastafel yang ada di dekat tempat tersebut."Hah ...." Desah Keanu panjang ketika kembali menghempaskan pantatnya di tempat ia duduk tadi. Ia pun kembali membuka petunjuk yang ditemukannya dari dalam kue-kue tadi."Di dalam," gumam Keanu sembari terus menatap kertas-kertas itu. Hingga akhirnya ia teringat sesuatu."Jangan-jangan ...." Keanu dengan cepat mengambil boneka kucing pemberian wanita paruh baya tadi.Ia membolak-balik boneka tersebut dan kemudian memencet-mencetnya, hingga merasakan ada sesuat
Read more
Bertemu Orang Lama
"Kalau begitu cepat katakan!" teriak Keanu sembari terus mengarahkan moncong senjatanya ke kepala sopir tadi."Silahkan Anda naik ke pesawat ini dan Anda akan bertemu dengan orang yang Anda cari," jawab wanita tadi dengan hati-hati.Keanu pun langsung mengarahkan pandangannya ke pesawat yang ada di tengah-tengah tempat itu. "Tuan, tidak akan ada masalah lagi, kami memang ditugaskan untuk menjemput Anda," ucap wanita yang menyahut tadi.Mendengar hal itu Keanu pun terdiam selama beberapa saat untuk memikirkan hal itu. Dan pada akhirnya ia pun menarik tangannya, lalu menyimpan kembali pistol yang ditodongkannya tadi."Cepat bawa aku ke sana!" ucap Keanu sembari berjalan melewati sopir dan dengan cepat masuk ke dalam pesawat. Lebih dari setengah jam, akhirnya pesawat itu pun turun di halaman sebuah mansion tempat di mana Eve berada. Keanu pun segera turun bersama dengan wanita yang membawanya tadi. Ia terus berjalan tanpa ekspresi melewati para pelayan yang sedang menyambut ked
Read more
Kenyataan
"Tuan, gawat?" teriak Selena yang masuk ke dalam ruangan itu sembari berlari.Semua orang yang ada di ruangan itu pun langsung mengarahkan pandangannya pada Selena, termasuk Keanu dan Tuan Alex yang langsung mengerutkan dahi mereka hampir serempak."Tuan, ada beberapa orang yang—" Belum sempat Selena menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba beberapa orang sudah masuk ke dalam ruangan itu dengan paksa.Tuan Alex yang melihat beberapa orang tersebut pun langsung melangkah maju sembari memberikan harapan tajam pada pemimpin orang-orang tersebut.Langsung saja beberapa orang tadi pun ikut berjalan berdampingan dengan Tuan Alex menuju ke arah orang-orang yang masuk dengan paksa tersebut."Kamu masih hidup?" ucap orang yang berada paling depan. Orang yang duduk di atas kursi roda tersebut membuka matanya lebar-lebar ketika menatap Tuan Alex yang saat ini sedang berdiri tak jauh di depannya dengan angkuh."Tentu saja aku masih hidup. Kenapa, apa Anda kecewa?" tanya Tuan Alex sambil menatap ke a
Read more
Sunset
Eve yang saat ini sedang berjalan bersama Keanu melewati pintu utama mansion tersebut pun tersentak ketika mendengar suara tembakan tersebut. Sontak saja tangannya langsung menggenggam tangan Keanu lebih erat dari sebelumnya, hingga membuat Keanu menghentikan langkahnya."Kamu takut?" tanyanya sambil menatap ke arah Eve penuh perhatian.Eve yang saat ini juga sedang menatap suaminya pun langsung menggeleng. "Apa kamu yakin ingin meninggalkan mereka?" tanya Eve yang merasa sedikit khawatir dengan kedua laki-laki yang merupakan anggota keluarga suaminya itu. Tapi andaikan ia kembali ke dalam, ia pun tak tahu harus membela siapa, karena kedua orang tersebut sama-sama sangat menyayangi Keanu dan juga ibu mertuanya yang sudah tiada."Kalau aku kembali ke dalam, menurutmu siapa yang harus aku bela?" Keanu meminta pendapat pada istrinya yang sama saja tak bisa memilih di antara dua orang tersebut."Tapi kalau mereka berdua sama-sama mati bagaimana?" sahut Eve yang merasa gelisah mem
Read more
perdamaian
Setelah itu mereka pun berjalan ke arah ruang makan dengan Gustavo yang berada paling depan. Eve yang berjalan di samping Keanu, sekaligus di belakang Gustavo pun sesekali melirik ke arah dua laki-laki yang saat ini hanya diam saja dengan pandangan yang terus menatap ke arah depan.Eve pun menghela napas dalam setelah beberapa kali ia melirik ke arah Keanu, tapi tak mendapat tanggapan sedikit pun.'Apa terjadi sesuatu? Tapi dari tadi dia selalu bersamaku, dia juga tidak mengangkat telepon dari siapa pun. Lalu kenapa dia langsung bersikap dingin setelah bertemu Gustavo? Apa jangan-jangan mereka mempunyai kode rahasia," batin Eve sambil menegakkan tubuhnya dan membetulkan cara jalannya.Setelah itu ia pun terus diam dan tak mau melirik sedikit pun pada kedua orang laki-laki itu lagi, karena ia tahu setelah ini ia pun tak akan mendapat tanggapan dari mereka.* Setelah berjalan selama beberapa menit, akhirnya mereka sampai di sebuah ruangan yang luas dengan meja makan pa
Read more
pewaris Selanjutnya
"I-iya, benar apa yang Papa katakan. Aku tadi sudah membuatnya tapi terjatuh," ucap Eve, lalu tersenyum canggung ke arah Keanu."Baiklah." Akhirnya Keanu pun kembali duduk di tempatnya. Makan malam pun akhirnya di mulai. Selama makan malam tersebut, tak terdengar sepatah kata pun keluar dari mereka.'Kenapa nggak ada bedanya dengan di rumah besar, astaga,' pikir Eve yang ingin sekali menepuk keningnya karena hal ini, tapi tentu saja ditahannya saat ini.Eve yang sedang makan dengan santai dan tenang pun sesekali melirik ke arah orang-orang yang ada di sekitarnya. Saat ini ia tak perlu berpura-pura manja seperti saat di mansion Tuan Howgins, itu sungguh melegakan baginya, tapi suasana yang seperti ini tentu saja sama-sama terasa tidak menyenangkan baginya. 'Setelah ini aku akan segera membuatkan sup. Siapa tahu aku bisa segera keluar dari pulau ini,' pikir Eve. Benar saja, setelah acara makan malam selesai, Eve bergegas ke dapur untuk membuatkan sup seperti yang dii
Read more
Sopir Pribadi
"Kembar apa?" tanya Eve yang terkejut mendengar ucapan suaminya tersebut.Keanu pun langsung menoleh. "Mereka ingin anak kita kembar," jawab Keanu dengan tenang."Mana mungkin bisa begitu," sahut Eve."Kalau tidak bisa kembar, itu artinya kamu harus segera membuat anak lagi setelah melahirkan nanti," tandas Tuan Howgins dengan cepat.Eve pun langsung menoleh ke arah Kakek suaminya itu dengan tatapan aneh. 'Dia pikirkan hamil dan melahirkan itu mudah apa,' gerutu Eve di dalam hati."Jangan mengatakan yang tidak-tidak, biarkan mereka memilih semuanya sendiri nantinya," pungkas Keanu yang merasa pusing dengan perdebatan dua laki-laki yang terdengar tak masuk akal itu." Setelah berbicara beberapa hal lagikemudian ketiga laki-laki tersebut pun meminum sup buatan Eve, mereka terlihat menikmati sup sederhana itu. Eve yang melihat hal itu pun langsung tersenyum senang. 'Ah syukurlah jika mereka suka,' ucapnya sambil mengusap perut. Beberapa jam berlalu, akhirnya Keanu, Eve, Tuan
Read more
Kehamilan Rosella
"Jangan pura-pura tidak tahu!" teriak Jennifer yang langsung membuat Eve tersentak."Ada apa?" tanya Eve yang benar-benar tak mengerti penyebab wanita di depannya itu berteriak padanya.Sesaat kemudian terlihat air mata meleleh dari netra Jennifer. "Dia masuk rumah sakit gara-gara kamu," ujarnya sembari mengusap air yang meleleh itu."Dia, dia siapa?"Mata Jennifer kembali menatap tajam. "Tentu saja Gabriel.""Gabriel, kenapa dia?" Setelah memperhatikan ekspresi wajah Eve yang terlihat benar-benar tidak mengetahui apa pun, kemudian Jennifer pun menghela napas panjang. "Dia kemarin bertengkar dengan Tuan ....""Tuan ... Keanu maksudmu?" Eve memperjelas kalimat Jennifer tersebut."Benar.""Lalu?" tanya Eve yang penasaran dengan hal tersebut."Mereka bertengkar hebat dan akhirnya ....""Akhirnya apa?" tanya Eve yang semakin penasaran karena Jennifer terlihat ragu-ragu untuk menyelesaikan kalimatnya."Kakinya patah," terang Jennifer.Mata Eve membulat ketika mendengar hal itu. Ia tidak
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
20
DMCA.com Protection Status