Semua Bab Penakluk Dewa: Bab 121 - Bab 130
143 Bab
Tes Ketiga
Hao Li sedikit mengerutkan keningnya ketika mendengar apa yang dikatakan Hao Guai, Hao Yun adalah Putera Mahkota sekaligus saudara Hao Yun, apa alasan dibalik Hao Guai tidak setuju dengan kenaikan tahta saudaranya? Tapi Hao Li tak berpikir itu masalah penting baginya, yang ingin dia ketahui hanya siapa dalang di balik pembunuhan kedua orang tuanya.Hao Li berpikir sejenak, dia terlihat bimbang untuk beberapa saat, sampai akhirnya dia memutuskan untuk bertanya, "paman baptis, bisakah aku menanyakan sesuatu padamu?"Hao Guai mengangkat kedua alisnya, "ada apa? Memangnya apa yang ingin kata tanyakan?""Kemana perginya semua kekuasaan yang dimiliki Pangeran Hao Jun? Setahuku Hao Jun adalah orang yang penuh dengan intrik dan licik. Dia memiliki banyak relasi dengan kekuatan dari Kekaisaran Ming. Setelah ayahku membunuhnya, apakah semua relasi itu berakhir begitu saja?" tanya Hao Li. Raut terkejut terlihat di kedua mata Hao Guai, dia tidak me
Baca selengkapnya
Batu Berpola
Semua orang bisa melihat batu besar yang berdiri tegak di atas arena pertempuran, batu itu sebesar gajah dewasa dan memiliki guratan-guratan yang tercipta dari pedang. Setiap guratan pedang mengandung esensi pola dan seni bela diri pedang, hanya mereka yang memahaminya yang bisa melihat seni bela diri macam apa yang terdapat di dalamnya. Hao Li di sisi lain melihat batu itu dengan seksama, saat itu dia mengerutkan keningnya. Pada dasarnya hanya mereka yang memiliki pertarungan dengan kultivator tahapan Inti Jiwa yang bisa memahami, bagaimanapun pengalaman bertarung sangat dibutuhkan di tes ketiga ini. Untungnya Hao Li mewarisi ingatan dari pecahan Kristal Abadi, dia telah melihat situasi dimana para kultivator yang mampu membelah langit dan lautan saling bertukar serangan dengan pedang di tangan mereka. Serangan-serangan yang mereka lemparkan jauh lebih rumit dan sulit daripada yang semua orang ketahui, tapi karena dia mengingatnya
Baca selengkapnya
Dimulainya Kompetisi (I)
Hao Wen yang menghabiskan hampir seumur hidupnya di dalam Istana Kerajaan sama sekali tidak tahu kalah batu berpola yang biasa digunakan melatih para pasukan elit menyimpan Seni Bela Diri tingkat atas. Alasan mengapa Raja Kerajaan Naga Merah menduduki posisinya saat ini dengan kokoh, itu karena kekuatannya yang hanya bisa tiada tara nya, terutama Seni Bela Diri yang dipahaminya, Api Pemusnah Daratan. Dia ingat bahkan Putera Mahkota saja masih dalam tahap penyempurnaan dasar setelah mencoba memahami Api Pemusnah Daratan hampir dua tahun lamanya, tapi pria muda di depannya dengan mudahnya langsung memahami inti dari Api Pemusnah Daratan, seolah Api Pemusnah Daratan ini miliknya. Tidak hanya Hao Wen, semua penatua dari tiga sekte teratas juga menampilkan raut terkejut bersamaan. Hanya dalam sekali lihat, mereka tahu kalau Hao Li telah memahami Seni Bela Diri tingkat atas dari batu berpola yang ada di atas panggung arena. Hao Guai dj sisi lain mel
Baca selengkapnya
Dimulainya Kompetisi (II)
Begitu perkataan Hao Wen terdengar oleh semua peserta, mereka semua langsung mempersiapkan senjata mereka dengan apik. Di sisi lain, Guan Zong memegang pedangnya dengan bangga. Dia adalah murid kesayangan Sekte Awan Pedang, terutama setelah kematian Jun Wei Yun yang dinyatakan mati karena binatang buas, posisinya di hari para penatua melonjak begitu tinggi. Seorang gadis muda memegang erat tangan Guan Zong, wajahnya yang cukup cantik bisa dengan mudah memikat para pria, namun jika dibandingkan dengan Ning Hua dan Wei Chuyan, kecantikannya terlihat samar. "Kakak Guan, bukankah ini adalah pedang pemberian keluargamu? Kau akan menggunakannya sekarang?" tanyanya dengan nada manja. "Aku harus memakainya dan membiarkan semua orang tahu kalau aku bukan orang yang bisa mereka sentuh. Dengan pedang ini, aku bisa menduduki posisi pertama dengan mudah!" ujar Guan Zong penuh keangkuhan. Gadis itu terkekeh kecil sambil menutup mulu
Baca selengkapnya
Dimulainya Kompetisi (III)
Dengan cepat pria berpakaian hitam itu melesat ke depan dengan pisau hitam di kedua lengannya, Zhuo Gang melebarkan kedua matanya dan segera menghentakkan kedua kakinya,  seketika tubuhnya melayang di udara, menghindari serangan lawannya dengan mudah. Tapi sayangnya kecepatan Zhuo Gang masih tidak bisa dibandingkan dengan peserta dari Sekte Mawar Hitam, tubuhnya membeku saat dia merasakan hawa dingin yang menjalar di leher belakangnya."Shh..."Zhuo Gang memutar tubuhnya, dia bisa melihat lawannya kini tengah menghunuskan ujung pisau ke arah lehernya. Dia tidak mengira lawannya akan sangat cepat. "Sialan jika aku menghindar sedikit saja, konsukensinya akan sangat berbahaya..." gumam Zhuo Gang berwaspada.Sementara itu para penonton terkejut melihat Zhuo Gang yang merupakan jenius teratas dari wilayah barat dengan mudah dipojokkan dalam sekali serangan oleh peserta dari Sekte Mawar Hitam. Beberapa dari mereka tahu kalau murid Sekte Mawar Hitam t
Baca selengkapnya
Dimulainya Kompetisi (IV)
Perlu diketahui bahwa Zhuo Gang bisa mencapai posisinya saat ini karena Tulisan Suci yang dipelajarinya. Kekuatan Tulisan Suci terlalu kuat bagi kebanyakan generasi muda dan tak banyak dari mereka bisa menahan tekanan yang diciptakan oleh Tulisan Suci. 'Duar!'Ledakan hebat terjadi di atas panggung arena, debu bertebaran menutupi seluruh arena yang membuat jarak pandang banyak penonton terhalangi. Tapi itu tidak berlangsung lama, salah satu petugas menggunakan keterampilannya dan dengan segera menyingkirkan semua debu itu dalam sekali hempasan. Begitu debu itu menghilang, pemandangan kacau terlihat di atas panggung arena. Retakan besar terlihat di atas panggung, dua dua orang pemuda berdiri saling menatap satu sama lain di atasnya. Zhuo Gang menyusut ujung mulutnya yang mengeluarkan darah,  dia menatap Bu Yao intens, tak tahu apa yang dipikirkan olehnya. Bu Yao melakukan hal yang sama, kedua pisau hitam yan
Baca selengkapnya
Dimulainya Kompetisi (V)
Menghadapi serangan Hao Li yang begitu mendadak, Guan Zong secara alami langsung menghindarinya.Hao Li kembali berdiri dengan tenang di hadapan Guan Zong dan memandang Guan Zong datar, "kupikir kau hebat, ternyata kau hanya bisa menghindar untuk serangan sederhana itu. Memalukan.""Kau! Aku tak akan mengampunimu!"Guan Zong melambaikan tangannya dan pedang berwarna ungu menyala terlihat oleh mata semua orang. Begitu pedang berwarna ungu itu diperlihatkan, semua orang terkejut karena aura yang dipancarkan oleh pedang itu terlalu kuat. "Senjata spiritual!""Ini adalah pertama kalinya aku melihat senjata spiritual di Kerajaan Naga Merah!""Latar belakang pemuda itu tampaknya luar biasa, dia bahkan memiliki senjata spiritual sebagai yang menjadi pedangnya.""Apakah mungkin untuk pemuda sepertinya memegang senjata spiritual? Jika digunakan dengan cara yang salah, itu akan benar-benar berbahaya..."Semua orang berseru terkejut
Baca selengkapnya
Dimulainya Kompetisi (VI)
"Ternyata dia adalah orang yang berasal dari keluarga Guan. Keterampilan Xuan, salah satu keterampilan tingkat Bumi yang diwarisi oleh leluhur keluarga Guan, keterampilan ini cukup kuat bahkan di antara keterampilan tingkat Bumi lainnya..."Dia tidak tinggal diam, dia melemparkan kembali Pisau Qing Yang ke udara. Gerakan Pisau Qing Yang yang luar biasa cepat langsung menangkis setiap serangan yang Guan Zong lemparkan. "Mari kita akhir ini..."Hao Li kemudian mengarahkan pusaran angin itu ke arah Guan Zong dengan cepat, Guan Zong yang tak memiliki apa-apa lagi di balik lengan bajunya hanya bisa mengeluarkan teknik pertahan terkuat yang dia miliki. Tapi sayangnya saat pusaran berapi itu bertubrukan dengannya, tubuhnya langsung terlempar jauh ke luar panggung arena.Seluruh arena langsung hening, tak ada yang menyangka bahwa Guan Zong yang memegang senjata spiritual saja dikalahkan dengan mudah oleh peserta muda berusia 14 tahun dari Sekte
Baca selengkapnya
Dimulainya Kompetisi (VII)
Semua orang tercengang mendengarkan perkataan Hao Wen. Penghapusan peraturan itu dengan kata lain hanyalah ajang pembunuhan di atas panggung arena, mereka yang saling bermusuhan akan memanfaatkan kesempatan ini untuk membunuh orang yang mereka benci, atau setidaknya orang-orang dari fraksi yang mereka benci. Fu Xiang dan Patriark Sekte lainnya juga terkejut dengan penghapusan peraturan itu, pada dasarnya dilarang saling membunuh ketika di atas panggung arena membuatnya jauh lebih tenang, dia percaya tidak akan ada yang menentang peraturan dari Istana Kerajaan. Tapi jika peraturan dilarang membunuh itu dihapuskan, dia tidak bisa menjaga ketenangannya seperti sebelumnya. Ada begitu banyak jenius muda yang berasal dari sekte nya, meski begitu masih ada kuda hitam lainnya yang bersembunyi dibalik fraksi musuh-musuhnya yang bisa saja membunuh murid-murid jenius mereka. "Bagaimana mungkin? Alasan mengapa aku mendaftarkan Hao Li ke Kompet
Baca selengkapnya
Dimulainya Kompetisi (VIII)
Di sisi lain kursi, Bu Yao menatap Hao Li cukup lama sebelum dia mengalihkan tatapannya ke arah lain. "Baiklah, untuk babak kedua ini, pertempuran pembuka akan dilakukan oleh nomor undian 2 dan nomor undian 5, kalian bisa maju ke atas panggung!" teriak wasit penuh semangat. Kedua pemuda kembali melakukan pertarungan di atas panggung arena, entah karena kemungkinan saling membunuh bisa terjadi di atas panggung, pertempuran keduanya tampak lebih intens dibandingkan dengan pertempuran-pertempuran sebelumnya. "Aku menyerah!"Sebelum pedang lawannya menusuk jantungnya, pemuda yang dipojokkan oleh pihak lain dengan cepat menyuarakan kekalahannya dengan menyerah. Melihat pertandingan yang dipenuhi dengan adegan berdarah itu membuat semua peserta ketakutan dan senang diwaktu yang sama. Pertempuran serupa terjadi selama beberapa saat, sampai akhirnya kini bagian Hao Li yang harus maju ke depan dan menunjukkan lagi kemamp
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status