Semua Bab Mantan Istri Yang Dirindukan: Bab 21 - Bab 30
31 Bab
Mantan Suami Tiga Ngajak Rujuk
Adelia masuk ke dalam rumah Irfan, dia belok ke kiri sesuai yang dikatakan Irfan, mencari pintu berwarna pink. Tak lama Adelia menemukan pintu berwarna pink tepat di depannya beberapa langkah lagi. Tiba-tiba mertua Irfan, Ibu Sri menghampirinya. Dia terlihat masam melihat Adelia. "Adelia kamu ngapain di sini?" tanya Ibu Sri. "Saya mau menjenguk Qisya Bu," jawab Adelia dengan sopan. "Ada hubungan apa sehingga kamu mau menjenguk Qisya?" tanya Ibu Sri. Dia tidak ingin Adelia kembali dekat dengan Irfan. "Saya hanya ingin bertemu Qisya, kemarin Irfan bilang kalau Qisya sakit tipes," jawab Adelia. "Kamu tidak sedang menggoda Irfan agar jatuh kepelukanmu lagikan?" tanya Ibu Sri menuduh Adelia. "Maaf, tidak Bu. Maksud kedatangan saya murni untuk menjenguk Qisya," jawab Adelia. Dia berusaha sabar menghadapi mantan mertuanya itu, dari dulu Ibu Sri memang selalu bersika
Baca selengkapnya
Ikut Campur
Setelah Adelia pulang, Irfan masuk ke dalam rumahnya. Dia berjalan menuju kamar Qisya, tiba-tiba Ibu Sri menghentikan langkahnya dan mengajaknya bicara. Irfan langsung berhenti dan mendengarkan perkataan Ibu mertuanya itu. "Irfan ngapain kamu deketin Adelia lagi, sudah tahu dia itu gak baik buat Qisya. Bisanya cuma manjain Qisya mulu, gimana Qisya bisa jadi anak yang pintar dan mandiri kalau kayak gitu terus," ucap Ibu Sri. Irfan hanya diam. Coba untuk menghormati pendapat ibu mertuanya walaupun dia sendiri tidak sependapat. "Gadis kaya Adelia itu gak punya malu dan gak setia, masa datang ke sini di antar laki-laki. Udah jelaskan dia itu genit. Mau dapetin kamu tapi jalan sama laki-laki lain juga," ujar Ibu Sri. Irfan masih diam. Ingin rasanya melawan tapi teringat almarhum istrinya, dia mengurungkan niatnya. "Dia itu udah kaya gadis murahan yang obral sana sini harga dirinya, ap
Baca selengkapnya
Menggoda Presdir
Adelia bangun jam 4 pagi untuk memasak,mencuci piring, mencuci baju, menyapu dan mengepel. Dia belum punya cukup uang untuk menyewa asisten rumah tangga. Apalagi sekarang ibunya sakit, tabungannya digunakan untuk pengobatan ibunya. Untung saja Adelia sudah mulai bekerja, setidaknya bulan depan dia akan mendapatkan gaji untuk mencukupi semua kebutuhannya. Setelah itu Adelia membangunkan ibunya dan Raisa untuk sarapan. Mereka sarapan bertiga, selesai makan Adelia mandi dan berganti pakaian lalu bersiap untuk berangkat bekerja. Adelia dan Raisa berjalan bersama ke depan rumahnya. Ada Frey yang sudah menunggu Adelia di depan jalan rumahnya. "Kak Adelia kita hari ini berangkat di antar Kak Frey ya, kemarin Raisa yang minta Kak Frey mengantar kita pagi ini," pinta Raisa. "Kakak naik bus saja," tolak Adelia. "Kak gak enak sama Kak Frey, aku dah bilang iya, ayolah. Kak Frey udah meluangkan waktunya untuk ke sini pagi-pag
Baca selengkapnya
Membuntuti Mantan Istri
Adelia turun ke bawah dengan naik lift. Sore ini semua pekerjaannya sudah selesai. Tristan mencari Adelia ke ruangannya untuk mengajaknya pulang bersama tapi ternyata Adelia sudah tidak ada di ruangan kerjanya. Dia berjalan menuju lift turun ke lantai dasar. Terlihat Adelia berjalan keluar dari perusahaan. Tristan terus mengikutinya hingga Adelia naik ke bus. Dia ikut naik ke bus melalui pintu belakang, Tristan berdiri di lorong dekat kursi belakang mencari keberadaan mantan istrinya, ternyata Adelia duduk di kursi depan bus sedangkan Tristan berjarak empat kursi dari tempat Adelia duduk.  Tristan mengambil handphone di sakunya, menyalakan layar handphonenya dan menelpon asisten Soni. "Hallo Soni." "Iya Presdir." "Tolong bawakan aku satu mobil perusahaan ke Jl. Bunga Angger No 10 Kota Mekar Harum ya." "Baik Presdir." Setelah menelpon Soni, Tristan masih
Baca selengkapnya
Frey Ternyata Ayah Mereka
Adelia sudah bersiap di kamarnya untuk menunggu kedatangan Frey. Sebenarnya dia ragu untuk datang ke rumah Frey sendirian karena dia tidak begitu mengenal Frey secara dekat. Raisalah adiknya yang sangat mengenal Frey, tapi karena sudah berjanji, Adelia harus menepatinya. Ketika Adelia sedang memikirkan masalah itu, Ibu Ayu masuk ke dalam kamarnya. "Adelia ada Frey menunggu di ruang tamu," ucap Ibu Ayu. "Iya Bu," sahut Adelia. "Kau mau pergi dengan Frey?" tanya Ibu Ayu. "Iya Bu, kemarin ibunya Frey mengundangku makan malam di rumahnya. Jadi aku akan pergi ke sana Bu," jawab Adelia. "Ya sudah, sampaikan salam Ibu pada ibunya Frey ya," ucap Ibu Ayu. Adelia mengangguk. Setelah bicara dengan ibunya, Adelia menuju ke ruang tamu. Di sana Frey sudah duduk menunggunya. Frey melihat Adelia yang berjalan menghampirinya, matanya tertuju ke depan, men
Baca selengkapnya
Makan Siang Dimandorin Duo Mantan
Eric sedang bersiap untuk bekerja di dalam ruang prakteknya. Suster Tari mempersiapkan semua peralatan yang akan dipakai Eric nantinya. Setiap jam 10 pagi Eric sudah mulai melayani pasien. Seperti biasa, dia duduk di kursi kerjanya, tapi kali ini Erik sedang memikirkan sesuatu. Melihat sang Dokter seperti itu, suster Tari ingin tahu penyebabnya. "Dokter sedang memikirkan apa?" tanya suster Tari. "Suster Tari masih ingat cerita saya dan mantan istri sayakan?" tanya Eric balik. "Masih Dok," jawab suster Tari. "Saya sedang bingung gimana cara saya mendekati mantan istri saya kembali, soalnya bukan hanya saya mantan suaminya," ucap Eric. "Maksud Dokter ada mantan suami lainnya selain anda?" tanya suster Tari. Dia terkejut, tak menyangka kalau mantan istri Dokter Eric memiliki mantan selain dirinya. Selama ini suster Tari mengira hanya Eric mantan suami Adelia. "I
Baca selengkapnya
Lembur Bareng Mantan
Adelia masih mengerjakan pekerjaannya di ruangan akunting. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Adelia duduk di kursi mengerjakan laporan keuangan bersama Manager Akunting dan dua orang staf akunting lainnya. Biasanya di akhir bulan akunting harus menyelesaikan laporan keuangan akhir bulan ini.  "Adelia maaf, saya harus pulang, anak saya sedang sakit di rumah. Bisakah laporan keuangannya kamu handle dulu besok saya teruskan," ucap Manajer Andi. "Baik Pak Andi," sahut Adelia. "Tidak perlu kamu selesaikan semuanya, kamu kerjakan sebisamu saja ya," ujar Manajer Andi. "Ya Pak Andi," kata Adelia. Manager Andi pamit pulang pada ketiga stafnya. Tak lama dua staf lainnya juga minta izin pulang karena ada keperluan mendadak dan kepentingan keluarga. Tinggal Adelia sendiri di ruangan akunting. Dia mengerjakan pekerjaan yang diamanahkan Pak Andi. Di sisi lain, Tr
Baca selengkapnya
Kepincut Kakak Ipar
Irfan dan Raisa pergi menuju ke kedai soto di daerah Hayammuruk. Mereka turun dari mobil lalu berjalan masuk ke kedai soto. Kedai itu cukup ramai apalagi di musim hujan seperti ini orang-orang ingin makan-makanan yang hangat. Irfan dan Raisa duduk dan memesan soto itu. Tak lama pelayan mengantarkan dua mangkuk soto, kemudian pergi. Aroma soto begitu enak menggugah rasa lapar mereka berdua. Segera Raisa dan Irfan mengambil sendok secara bersamaan hingga tangan mereka saling memegang. Deg ... Jantung Raisa berdebar tak karuan saat tangannya bersentuhan dengan tangan Irfan sedangkan Irfan sendiri juga hanya merasakan hal yang sama. Mereka terpaku lalu melepas tangan secara bersamaan. "Kak Irfan duluan aja ngambil sendoknya," usul Raisa mempersilahkan Irfan. "Raisa saja duluan," timbal Irfan yang meminta Raisa duluan. "Kalau begitu aku ambil sendok untuk Kak Irfan juga ya?" tanya Rai
Baca selengkapnya
Bando Untuk Adelia
Pagi itu Irfan sudah rapi mengenakan kemeja, dia ingin menemani Qisya jalan-jalan di taman hiburan. Irfan berjalan keluar dari kamarnya. Dia berdiri di depan dispenser, mengambil segelas air minum, kemudian meminum airnya hingga habis. Irfan kembali berjalan menuju ke ruang depan dari arah yang berlawanan, Mutie mengenakan baju tidur yang transparan dan berlenggak lenggok berjalan melewati depan Irfan lalu dia pura-pura jatuh supaya Irfan masuk ke dalam perangkap cintanya. Bruuug ... "Aw ... kakiku sakit," ucap Mutie. Melihat Mutie yang terjatuh dan kesakitan, Irfan langsung menolongnya. "Mutie, kamu tidak apa-apa?" tanya Irfan. "Kak Irfan kaki keseleo gak bisa jalan, gimana dong?" ucap Mutie. "Ya sudah aku bantu berdiri," usul Irfan. "Berdiri juga gak bisa Kak Irfan," ucap Mutie. "Oke, aku bopong ya," ucap Irfan.
Baca selengkapnya
Cinta Bersemi Di Taman Hiburan
Tristan, Adelia dan Raisa sudah sampai di taman hiburan. Taman hiburan itu sangat ramai dipadati pengunjung, apalagi hari minggu, hampir semua orang libur. Mereka masuk ke dalam taman hiburan itu. Membeli tiket dan masuk ke wahana yang ada di dalam. Raisa mengajak Tristan dan Adelia untuk naik wahana halilintar. "Kak naik halilintar seru, menegangkan," usul Raisa. "Kakak tidak berani naik itu," ucap Adelia. "Gak usah takut Kak Adelia, sekali-kali nyoba wahana itu, iyakan Kak Tristan?" tanya Raisa. "Iya ide bagus Raisa," jawab Tristan. Adelia terdiam.  "Ada aku Adelia, tidak usah takut," ucap Tristan. Adelia tersenyum malu-malu, apalagi Raisa semakin meledeknya.  Merekapun menuju ke wahana halilintar. Adelia duduk berdua di kursi belakang dengan Tristan. Sedangkan Raisa duduk di depan bersama orang lain. Waha
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status