Pagi itu Irfan sudah rapi mengenakan kemeja, dia ingin menemani Qisya jalan-jalan di taman hiburan. Irfan berjalan keluar dari kamarnya. Dia berdiri di depan dispenser, mengambil segelas air minum, kemudian meminum airnya hingga habis. Irfan kembali berjalan menuju ke ruang depan dari arah yang berlawanan, Mutie mengenakan baju tidur yang transparan dan berlenggak lenggok berjalan melewati depan Irfan lalu dia pura-pura jatuh supaya Irfan masuk ke dalam perangkap cintanya.
Bruuug ...
"Aw ... kakiku sakit," ucap Mutie.
Melihat Mutie yang terjatuh dan kesakitan, Irfan langsung menolongnya.
"Mutie, kamu tidak apa-apa?" tanya Irfan.
"Kak Irfan kaki keseleo gak bisa jalan, gimana dong?" ucap Mutie.
"Ya sudah aku bantu berdiri," usul Irfan.
"Berdiri juga gak bisa Kak Irfan," ucap Mutie.
"Oke, aku bopong ya," ucap Irfan.
Tristan, Adelia dan Raisa sudah sampai di taman hiburan. Taman hiburan itu sangat ramai dipadati pengunjung, apalagi hari minggu, hampir semua orang libur. Mereka masuk ke dalam taman hiburan itu. Membeli tiket dan masuk ke wahana yang ada di dalam. Raisa mengajak Tristan dan Adelia untuk naik wahana halilintar."Kak naik halilintar seru, menegangkan," usul Raisa."Kakak tidak berani naik itu," ucap Adelia."Gak usah takut Kak Adelia, sekali-kali nyoba wahana itu, iyakan Kak Tristan?" tanya Raisa."Iya ide bagus Raisa," jawab Tristan.Adelia terdiam."Ada aku Adelia, tidak usah takut," ucap Tristan.Adelia tersenyum malu-malu, apalagi Raisa semakin meledeknya.Merekapun menuju ke wahana halilintar. Adelia duduk berdua di kursi belakang dengan Tristan. Sedangkan Raisa duduk di depan bersama orang lain. Waha
Tristan memakai kostum badut beruang berjalan ke tempat Adelia duduk. Dia menari-nari di depan Adelia lalu beberapa anak kecil mendekatinya. Adelia tersenyum melihat tingkah badut beruang yang lucu itu. Badut itu meraih tangan Adelia mengajaknya menari bersama. Mereka pun menari bersama khas tarian boneka. Anak-anak kecil tertawa melihat mereka menari bersama.Setelah selesai menari, anak-anak itu berfoto bersama badut beruang, kemudian mereka pergi. Tristan memastika suasananya sepi terlebih dahulu, barulah Tristan memberikan sebuah cincin dari kantong beruangnya sambil berlutut di depan Adelia. Dia melepas kepala beruang yang dipakainya itu, Adelia terkejut melihat badut beruang itu ternyata Tristan."Adelia maukah kau kembali rujuk denganku?" tanya Tristan sambil memegang sebuah cincin.Adelia hanya diam. Pertanyaan yang dilontarkan Tristan terlalu cepat. Adelia baru saja kembali menyambung silaturrahmi dengan Tristan
Ghatan Mahendra adalah seorang super Hero lokal.Ototnya seperti kawat dan tulangnya kuat seperti besi.Dia mampu mengeluarkan berbagai macam besi dari tubuhnya dan mampu mengendalikan berbagai benda yang terbuat dari besi.Kulitnya keras seperti badak dan dia juga tidak mempan dari senjata tajam.Ghatan sedang tidur dikontrakkannya,setelah memutuskan pensiun dari markas besar super Hero.Dia memilih ingin hidup normal jadi manusia biasa yang memiliki keluarga dan pekerjaan,layaknya masyarakat pada umumnya.Ghatan berpikir sekarang sudah banyak super hero di dunia ini.Mereka lebih kuat dan lebih canggih peralatannya dari Ghatan.Selain itu polisi dan tentara sekarang sudah banyak dan sudah memiliki peralatan yang canggih juga.Walaupun masih ada satu dua tiga penjahat tapi masih bisa diatasi oleh polisi dan tentara.Kalaupun ada kejahatan besar juga sudah banyak super Hero muda yang lebih kuat,lebih keren,dan lebih canggih peralatannya.Ghatan menghabiskan hari-harinya dengan menganggur dan men
Malam itu Adelia sholat tahajud, dia curhat pada Allah SWT semua keluh kesahnya. Apalagi besok dia akan pergi interview. Sudah beberapa bulan menganggur Adelia berharap segera mendapatkan pekerjaan. Apalagi dia membutuhkan uang untuk biaya berobat ibunya."Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Maha Besar, Maha Pemberi Rejeki dan Maha Kaya, mudahkanlah rejekiku, sehatkanlah aku, biar aku bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ya Allah besok aku mau interview di sebuah perusahaan, mudahkanlah Ya Allah, lancarkanlah prosesnya dan semoga hamba bisa diterima bekerja di tempat itu. Tapi apabila itu bukan yang terbaik untukku, berikan aku penggantinya yang lebih baik. Karena ku yakin Engkau Maha Mengetahui segalanya, amin." Doa yang selalu dipanjatkan Adelia.Tak terasa air matanya bercucuran. Dia mengeluarkan semua luka yang dia rasakan sambil bersujud padaNya. Allah yang mengetahui isi hatinya selalu menjadi tempatnya curhat se
Adelia sedang menyiram bunga di halaman depan rumahnya. Sambil menunggu hasil interviewnya, Adelia menyibukkan diri dengan merawat tanaman bunga di halaman depan rumahnya. Sekelompok tetangganya habis pulang dari arisan mengajak Adelia berbicara."Adelia rajin banget, memang belum dapat kerja? sering kelihatan di rumah terus," ucap ibu Nining."Oya Bu, sedang menunggu panggilan hasil interview kemarin," ucap Adelia."Adelia masih sendiri aja, memang gak mau nikah lagi dah berumur lho," ucap ibu Ike."Iya, anak saya saja sudah punya anak tiga," tambah ibu Ani."Belum ada ada jodohnya Bu," kata Adelia."Oya kalau gak salah kamu dah nikah tiga kali ya?" tanya ibu Ike."Iya Bu," jawab Adelia."Wah udah sangat berpengalaman dong nyari calon suami," ucap ibu Sari.Adelia terdiam. Ucapan pa
Adelia sedang membantu ibunya membereskan rumah. Selama menganggur Adelia mengerjakan pekerjaan rumah ibunya. Dulu Adelia memiliki asisten rumah tangga untuk bekerja di rumahnya agar ibunya tidak capek. Tapi karena Adelia habis kontrak, jadi dia memutuskan memberhentikan asisten rumah tangganya. Adelia mengambil alih pekerjaan itu. Dia lebih memilih uangnya untuk biaya check up dan obat ibunya. Semenjak ibunya sakit jantung Adelia harus memiliki uang yang cukup banyak untuk pengobatan ibunya.Adelia berusaha agar ibunya tidak capek dan banyak pikiran. Dia juga menjaga pola makan dan istirahat ibunya.Dia tidak mau ibunya kambuh lagi. Semenjak ayahnya meninggal, Adelia bertanggungjawab penuh pada keluarganya. Selain menjaga ibunya, Adelia juga harus menjaga adik perempuannya. Ibu dan Raisa adalah anggota keluarga yang dicintainya. Merekalah yang membuat Adelia semangat dan mampu menghadapi semua masalahnya.Adelia masuk ke kamarnya, dia berist
Tristan mengendarai mobilnya menuju ke rumah sahabatnya. Dia itu seorang Dokter Psikiater. Tristan sudah tak sabar ingin menceritakan semua yang dirasakannya saat bertemu kembali dengan Adelia. Sahabat Tristan bernama Gara. Mereka sudah lama bersahabat sejak Tristan berkonsultasi pribadi padanya. Sampai di rumah sahabatnya, Tristan segera turun dari mobil, berjalan menuju pintu rumahnya.Tuk ... tuk ... tuk ...Tristan mengetuk pintu rumah Gara. Kebetulan Gara sedang ada di rumah. Dia mempersilahkan sahabatnya itu masuk ke dalam rumahnya. Kebetulan Gara tinggal sendiri di rumah itu. Mereka duduk di sofa ruang tamu sambil berbincang."Tumben kamu datang kesini, biasa aku yang harus menemuimu.""Ada hal penting yang ingin aku bicarakan."Tristan terlihat memiliki masalah, membuat Gara ikut berpikir. Apa yang sedang membuat sahabatnya gundah gulana. Tidak biasanya Tristan asal
Suasana Restoran Kenanga yang dipadati pengunjung saat di sore hari tampak terlihat dengan jelas. Sepulang bekerja dari rumah sakit Eric pergi ke restoran itu untuk bertemu Sera. Sera adalah pacar Eric dari dia masih duduk di bangku SMA kelas 3. Eric dan Sera bak sepasang sejoli yang tak terpisahkan waktu itu. Di mana ada Eric di situ Sera berada. Mereka melewati hari-hari indah bersama. Bahkan mereka kuliah di universitas yang sama. Demi tetap bersama cintanya, Eric tetap kuliah kedokteran meskipun awalnya tidak menyukai bidang itu karena sebenarnya Eric lebih senang kuliah jurusan informatika. Begitulah cinta apapun akan dilakukan asal tetap bersama.Setelah lulus kuliah Eric dan Sera bertemu untuk membicarakan arah hubungan mereka. Tapi mereka tidak menemukan jalan keluar dari hubungannya yang tanpa arah dan tujuan itu. Keluarga Sera tidak merestui hubungan mereka karena Sera tergolong anak orang kaya. Dulu Eric hanya anak dari keluarga yang sederhana. Ayah d