All Chapters of Jasad di Kala Senja: Chapter 91 - Chapter 100
147 Chapters
Bab 91
Di sebuah tempat yang tidak lain adalah sebuah kantor tepat di dalam gedung perusahaan JJ Group. Di sana, Nancy memasuki ruangannya dan tiba-tiba saja dirinya bergumam dengan kata-kata yang terdengar cukup kasar. Dirinya beberapa kali juga mengumpat akan sesuatu yang terjadi kepada dirinya hari ini. Sebelum dirinya sampai di sini, rupanya Nancy sempat mendatangi sebuah tempat dan bertemu dengan seorang wartawan yang menanyakan mengenai peluncuran produk dari perusahaannya yang banyak dinantikan oleh orang-orang. Awalnya pembicaraan mereka cukup baik hingga pada akhirnya dirinya merasa kesal dengan apa yang ditanyakan oleh orang yang ada di hadapannya itu. Setelah selesai, Nancy langsung pergi dan juga sambil marah-marah. Emosinya yang mendadak meledak itu bukanlah pertama kalinya. Setibanya di dalam ruangannya, sekarang ini dirinya sedang duduk sambil memandangi beberapa pekerjaannya yang sudah menumpuk. Selama dirinya pergi untuk konsultasi, ternyata ada banyak lagi yang harus dike
Read more
Bab 92
Roma yang sedang berada di dalam kantor polisi, tiba-tiba dirinya melihat salah satu dari anggota timnya dan berbicara dengannya. Sayangnya, orang itu sama sekali tidak mempedulikannya dan hanya berargumen bahwa ini sudah berakhir. Dirinya mengatakan sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Namun, Roma masih terus meyakinkannya bahwa ini masih belum berakhir. Selama mereka berdua berdebat, rupanya salah satu rekannya yang lain juga datang ke sana dan melihat mereka berdua yang sedang bertengkar. Orang itu hanya melihat saja sampai salah satu dari mereka pergi. Dan orang yang pergi itu tidak lain adalah Roma. Dirinya pergi dari ruangan tersebut dengan wajah yang masih kesal. Tidak lama kemudian, dia mendatangi ruang penyimpanan barang bukti untuk mendapatkan petunjuk lagi.“Dia sungguh keras kepala. Sama seperti Alison,” ucap salah satu rekannya itu dengan pandangan yang merasa tidak heran.“Memang benar. seperti guru dan murid saja.”&ld
Read more
Bab 93
Malam hari di sebuah bar yang berada di pusat kota. Gio yang saat ini sedang berada di sana sambil menikmati beberapa minuman. Dalam percakapannya bersama dengan seorang bartender yang tidak lain adalah teman masa sekolahnya dulu. Dirinya yang saat ini seperti sedang berada dalam keputusasaan membuatnya merasa kasihan dan dari tadi terus mendengarkan apa yang dikatakan oleh Gio. Selama beberapa menit lamanya, kali ini dirinya seakan berada di sebuah tempat yang tidak bisa keluar darinya. Perasaan tidak nyaman terus memuncak hingga membuatnya merasakan sesuatu yang tidak biasanya. Dalam beberapa bulan terakhir, dirinya sering kali bertemu dengan seseorang yang terlihat misterius di dalam mimpinya setiap malam. Hanya saja, orang itu tidak pernah menampakan wajahnya di hadapannya. Gio hanya melihatnya dengan tatapan yang aneh dan merasa ketakutan akan kehadirannya di sana. Selain dari penglihatan pada mimpinya itu, rupanya dirinya juga sering kali merasakan dejavu akan beberapa kejadia
Read more
Bab 94
Setelah semuanya sudah bersiap, mereka langsung memulai acaranya. Susana yang terlihat ramai dan berjalan mulus. Tepat di waktu yang sama, kali ini disebuah tempat yang berada tidak jauh dari pusat kota, seorang pria yang terlihat sangat ketakutan begitu dirinya bertemu dengan seseorang yang ada di hadapannya itu. Pria tersebut tiba-tiba saja keluar dari mobilnya dan dirinya dipenuhi rasa takut yang luar biasa. Ketika dirinya mencoba untuk melarikan diri, sayangnya orang yang ada di hadapannya itu berhasil menangkapnya dan membuatnya menjerit minta tolong. Lokasi yang tidak terdapat kamera pengawas serta orang itu sudah menghancurkan black box yang ada di dalam mobil tersebut sehingga membuatnya merasa aman. Tidak lama setelahnya, pria itu tersadar dan sekarang tubuhnya sudah terikat rantai dan terlihat babak belur. Dirinya yang berada di dalam ruangan gelap penuh dengan benda-benda mengerikan membuatnya semakin lama semakin menderita dan terus meminta pertolongan. Wajahnya terlihat
Read more
Bab 95
Tanpa berlama-lama, Gio langsung meninggalkan ruangan tersebut dan sekarang ini dirinya sedang berjalan menuju ke sebuah ruangan yang sebelumnya adalah ruangan pasien tersebut. Dengan perlahan dirinya melihat kondisinya sekarang ini yang terlihat sangat tenang dan masih tidak sadarkan diri. Melihat ekspresinya sebelumnya yang sedang kambuh itu, seketika dirinya teringat  akan sesuatu dan tentu saja itu membuatnya merasa tidak nyaman. Ingatan yang seolah muncul dalam sekejap mata tersebut, membuat dirinya merasa berada di dalam jurang itu dan pikirannya kembali kacau. Gio mencoba untuk tidak mengingatnya dan sekarang ini Mike ada dihadapannya sedang menatapnya dengan pandangan yang terlihat cukup serius.“Anda baik-baik saja?” ucap Mike“Iya. Aku baik-baik saja.”“Jangan berbohong. Sepertinya anda sedang kurang sehat. Apa terjadi sesuatu?”“Aku baik-baik saja. Berhenti bertanya.”“Istirahatl
Read more
Bab 96
Roma dan salah satu orang dari divisi kejahatan kekerasan yang tidak lain adalah temannya Gio, mereka berdua sedang melakukan penyelidikan meski memang sudah berakhir. Kali ini keduanya berada di tempat yang berbeda dan sekarang sedang mengamati orang yang di curigai oleh mereka sebelumnya. Beberapa jam yang lalu, Alison memberitahukan kepada mereka bahwa ada beberapa orang yang di curigai. Mereka tinggal di daerah distrik merah dan juga salah satu perbatasan kota. Melihat apa yang ada di balik tindakannya yang cukup mencurigakan, Alison menemukan sesuatu yang membuat mereka sangat terkejut. Bukan hanya sebatas transaksi ilegal biasa melainkan jual beli organ yang diduga dilakukan demi keuntungan pribadi. Tidak hanya itu saja, Alison juga menyelidiki latar belakang mereka yang terbilang cukup mengejutkan. Bagaimana tidak, seorang pebisnis lulusan perguruan tinggi ternama dan juga salah satu dokter di sebuah rumah sakit umum di kota ini. Mereka berdua adalah orang yang saat ini sedan
Read more
Bab 97
Kasus yang semakin menjadi-jadi membuat pihak kepolisian merasakan sebuah tekanan yang membuat mereka semakin merasa terpojok. Dalam beberapa waktu ini, mereka masih belum menemukan pelaku yang membuat teror di kota ini. Alison sekarang ini sedang menuju ke suatu tempat yang tidak lain adalah sebuah kediaman milik dokter yang selama ini dicurigai oleh dirinya. selama dalam perjalanan, Alison kerap kali mengumpat karena orang yang ingin ditemuinya itu ternyata tidak ada di sana dan itu membuatnya merasa kesal. Polisi yang lain masih berada di lokasi apartemen yang diduga pemiliknya menghilang tidak tahu kemana. Pihak kepolisian juga sudah mulai bergerak untuk mencari keberadaanya. Berdasarkan orang yang melaporkan hal tersebut, membuatnya merasa khawatir karena memang orang itu adalah jaksa penuntut yang terbilang cukup terkenal. Sayangnya, kasus jaksa penuntut yang hilang belum lama ini membuat mereka semakin merasa penasaran akan apa yang sebenarnya terjadi. Kali ini Alison sudah s
Read more
Bab 98
Ruangan yang terlihat mengerikan itu seketika membuat Alison mengingat sesuatu yang selama ini dilupakan olehnya. Dalam ingatan yangs sekilas muncul, terlihat dirinya berada di dalam sebuah ruangan yang terlihat asing dan itu membuatnya terus merasakan penasaran yang tidak berujung. Dirinya perlahan terus mendekat hingga pada akhirnya membuatnya merasa tidak bisa mengontrol dirinya yang terus bergerak ke arah sana. Sensasi mengikat seperti magnet. Terasa kuat hingga pada akhirnya dirinya berhadapan dengan sesuatu yang sangat mengerikan. Setelah ingatan yang sekilas tersebut muncul di kepalanya, tepat saat ini di hadapannya ada Andrew yang terlihat seakan dirinya merasa aneh dengan kondisi dari Alison. Tatapan yang terlihat penasaran tersebut seketika merasakan sensasi muak.“Sepertinya anda sedang tidak sehat,” ucap Andrew dengan pandangan yang terlihat memperhatikannya.“Kau salah paham.”“Sungguh? Tapi saya melihat anda dengan jel
Read more
Bab 99
Sementara itu, Alison yang masih berada di dalam kediaman orang itu dan sekarang mereka sedang saling berhadapan. Pria tersebut melihat ke arah Alison dan terus menerus menolak kenyataan yang ada di depan matanya. Dokter tersebut terus mengklaim bahwa dirinya tidak ada sesuatu yang harus dicurigai polisi. Pernyataan yang masih ambigu tersebut, terus membuat Alison semakin terobsesi akan kasus ini. Dirinya sebelumnya sudah melacak beberapa orang yang menurutnya terlibat dalam kasus tersebut. Pembunuhan berantai yang dilakukan hanya semata-mata untuk menarik perhatian pihak kepolisian agar kasus mereka hanya terfokus pada itu saja. Sementara, dibelakangnya masih banyak sekali kasus terutama jaringan gelap yang sebelumnya melakukan penjualan organ secara ilegal dan bahkan perjudian. Kali ini orang yang ada di depan mata Alison diduga terlibat dengan penjualan organ secara ilegal. Beberapa hari yang lalu, dirinya sempat mencari banyak sekali informasi dan bahkan sempat meminta bantuan d
Read more
Bab 100
Mereka yang terlihat panik,  sekarang ini hanya bisa menduga-duga dan tidak lama setelahnya dokter kepala datang memeriksa apa yang terjadi di sana. Mereka yang melihat dokter kepala, membuatnya merasa bersalah karena sudah membuat keributan dengan hilangnya salah satu pasien yang ada di rumah sakit tersebut. Dokter kepala hanya terdiam membeku dan kemudian dirinya langsung melaporkannya kepada polisi. Saat ini tepat di kantor polisi, mereka langsung mendapatkan laporan permintaan dari pihak rumah sakit jiwa itu untuk membantunya mencari pasien yang kabur. Dengan cepat, pihak kepolisian langsung menerima permintaan itu dan mereka akan mengirimkan tim pencari ke lokasi. Selama mereka masih mempersiapkan tim, rupanya salah satu psikiater yang ada di rumah sakit tersebut dinyatakan meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di dekat ruangan yang ada di bawah tangga. Salah satu petugas yang menemukannya merasakan kengerian yang luar biasa. Jasad psikiater pria yang berumur 40 an itu rupan
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status