All Chapters of Jasad di Kala Senja: Chapter 121 - Chapter 130
147 Chapters
Bab 121
Perbincangan mereka terbilang lumayan lama hingga tidak terasa sudah satu jam berlalu. Hari libur Gio dihabiskan dengan bertemu banyak teman dan itu membuat dirinya tidak merasakan kebosanan yang cukup membunuhnya. Kali ini disebuah tempat yang berbeda, Yohanes yang sudah memutuskan tekadnya, dirinya melihat sebuah informasi di internet yang memang berisi mengenai klinik khusus gangguan jiwa yang ada di sekitar kota ini. Setelah dirinya selesai membaca semua informasinya, Yohanes kemudian menghubungi nomor yang tertera di sana dan langsung berbincang dengan operator klinik tersebut. Keesokan harinya, pada saat Gio sedang bertugas datang seorang pasien yang tidak lain adalah Yohanes dan memintanya untuk mengobati penyakitnya. Setelah melalui banyak pemeriksaan, akhirnya Gio menyarankan kepadanya untuk melakukan terapi satu bulan sekali di sana dan juga rutin mengkonsumsi obat yang di resepsinya. Selama hampir beberapa bulan lamanya, perkembangannya cukup membaik dan itu memberikan ke
Read more
Bab 122
Alison kemudian pergi dari ruang rapat dan meninggalkan Sebastian yang masih duduk di sana sambil menikmati kopi. Setelah selesai dengan pekerjaan hari ini dirinya kemudian memutuskan untuk pulang. Tidak hanya itu saja, Alison juga sempat menemui salah satu tahanan yang diduga melakukan pembunuhan terhadap pewaris JJ Group. Pria itu sekarang terlihat menyedihkan. Alison kemudian mengatakan sesuatu kepadanya dan membuat orang itu sangat terkejut. “Apa yang kau inginkan?” ucap orang itu kepada Alison dengan raut wajah yang terlihat ketakutan.Malam hari yang sangat mengerikan di sebuah klinik khusus gangguan jiwa. Di sini Mike sedang dinas malam bersama dengan Ruddy. Mereka telah selesai memberikan obat kepada pasien dan juga beberapa terapi. Mengingat menumpuknya pekerjaan mereka, Mike dengan cepat langsung menyelesaikannya satu persatu. Ketika sedang sibuk dengan dokumen medis pasien, tiba-tiba saja seseorang menelpon Mike dan kemudian dirinya terliha
Read more
Bab 123
Hari ini beberapa orang berkumpul di depan sebuah rumah yang terlihat banyak sekali noda darah. Mereka yang menyaksikan tempat itu kini sudah diberi garis polisi. Seorang anak yang dinyatakan selamat dalam peristiwa tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Dokter yang sebelumnya menangani kondisinya kini anak tersebut sudah dipindahkan ke sebuah ruangan yang berada di lantai tiga rumah sakit tersebut. Anak tersebut juga mendapatkan perawatan psikologis karena kejadian tersebut kemungkinan besar membuatnya trauma. Selama beberapa orang memeriksa kondisi kesehatannya, seorang detektif mendatanginya dan sekali lagi mengajukan beberapa pertanyaan kepada dirinya. Melihat reaksinya yang hanya terdiam itu membuat detektif tersebut menghela nafasnya dan mencoba untuk menanyakannya lagi kepada dirinya.“Kau yakin tidak melihat wajahnya?” ucap seorang detektif tersebut dengan nada lembut dan menatapnya serius.“Tidak.”&ld
Read more
Bab 124
Pembicaraan mereka kemudian terhenti. Kepala kepolisian yang memanggilnya ke ruangannya kini memberikan perintah untuk segera mencabut kasus tersebut. Mendengar hal itu, tentu saja membuat dirinya tidak terima. Setelah apa yang dikatakan oleh kepala kepolisian, dirinya terus bersikeras untuk membongkar kasus tersebut meski harus kehilangan pekerjaannya. Melihat kenyataan itu, beberapa dari rekannya meminta maaf dan kemudian meninggalkan kasus tersebut. Setelah semuanya memutuskan untuk tunduk kepada yang diatas. Hanya dirinya seorang yang tidak mendengarkannya dan memilih menyelesaikan semuanya. Salah satu rekannya yang memang dekat dengan dirinya mencoba untuk membicarakan hal tersebut tepatnya di sebuah bar yang terletak tidak jauh dari kantor mereka. Mereka berdua memesan minuman dan saat ini juga langsung membicarakannya.“Apakah anda yakin dengan keputusan itu? Bukankah akan berbahaya jika hanya anda seorang diri yang melakukannya?” “Tidak
Read more
Bab 125
Gio kembali terdiam. Suasana rumah sakit yang semakin lama semakin sepi. Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 12 malam. Mereka berdua masih berada ditempat yang sama dan sekarang saling terdiam satu sama lain. Gio mencoba menenangkan dirinya dan sekarang mulai mengatakan sesuatu lagi.“Apa yang sebenarnya terjadi?” ucap Gio dengan nada parau.“Aku tidak yakin dengan kronologinya, hanya berdasarkan penyelidikanku mereka di bunuh dan di mutilasi. Sisa-sisa tubuhnya berada di lokasi namun sebagiannya lagi tidak ada di tempat.”“Apakah itu caramu mendeskripsikan hal mengerikan kepada keluarga korban?” Gio mulai merasa kesal lagi.“Kau harus tahu. Karena itu adalah kenyataannya.”“Aku bisa gila.”“Saat itu, kau sedang kemana? Kau tidak ada di lokasi bukan?”“Apakah ini interogasi?”“Bukan, hanya pertanyaan biasa.”“Aku m
Read more
Bab 126
Keduanya melewati beberapa lorong dan di sampingnya terdapat banyak sekali ruangan. Namun, rasanya sangat berbeda dengan tempat pada umumnya. Di tempat ini, rasanya seperti memasuki sebuah penjara rahasia itulah yang saat ini ada di benak Loen. Sambil berjalan, dirinya memperhatikan sekitar dan beberapa orang yang melewati mereka sebelumnya terlihat menakutkan dengan tatapan dinginnya. Akhirnya mereka berdua sampai di depan sebuah ruangan di ujung lorong. Gio kemudian membuka pintu ruangan tersebut dan mereka berdua melihat seorang anak laki-laki yang tengah duduk disebuah kusi dan dihadapannya sebuah meja. Anak itu duduk membelakangi mereka berdua.“Damian, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu. Aku menunggu di luar ya,” ucap Gio“Hey, jangan bercanda,” ucap Loen“Selamat datang. Senang bertemu denganmu,” ucap Damian kepada Loen dengan senyum cerah diwajahnya.“Hai, bagaimana kabarmu?” ucap Loen
Read more
Bab 127
“Ah, aku mengerti. Tapi jika kau berada di sana pun kurasa tidak akan mengubah apa pun. Dan mungkin kau juga akan mati. Apa kau sungguh tidak apa-apa meninggalkan Damian seorang diri?”“Astaga.”“Aku paham dengan rasa bersalahmu. Tapi, apa kau akan tetap seperti ini? Oh iya, bagaimana dengan kuliah nanti? Kau sudah berpikir akan mengambil apa?”“Sudah kuputuskan. Aku akan mengambil psikiater.”“Ya. Kau cocok dan lagi jangan lupa kau tidak sendirian.”Saat ini detektif yang masih bersikeras untuk melakukan penyelidikan itu, tiba-tiba dirinya mendapat sebuah pesan dari salah satu informannya dan langsung kembali mengumpulkan bukti terkait. Rumahnya yang kini sudah menjadi markas pribadinya, terlihat di papan kaca yang berisikan beberapa bukti dan juga orang-orang yang selama ini dicurigai oleh dirinya terlibat dalam kasus ini salah satunya adalah anggota petinggi kepolisian. Orang yang selam
Read more
Bab 128
Mereka berdua saat ini sedang membicarakan mengenai informasi terkait orang yang dicari oleh detektif itu sebelumnya. Pembicaraan mereka terbilang lama dan sampai pada akhirnya mereka memutuskan untuk menyelidiki orang yang dicurigainya lebih dalam lagi. Suasana yang terbilang cukup mengejutkan. Di waktu yang sama pula seseorang meminta bantuan kepada pihak kepolisian karena dirinya sedang dalam bahaya. Hal tersebut membuat pihak kepolisian dilanda kepanikan dan saat itu juga langsung mengirimkan tim bantuan untuk seorang wanita yang diduga sedang dalam bahaya. Sementara itu, pria tua yang sebelumnya sedang membicarakan mengenai seseorang, kini dirinya memutuskan untuk pergi dari sana. “Kalau begitu saya permisi dulu,” ucap pria itu“Ya. Hati-hati dijalan tuan.”Selama pembicaraan sebelumnya, detektif kini menemukan sebuah petunjuk mengenai pelaku. Bukti yang semakin terkumpul dan sekarang dirinya memutuskan untuk pergi ke suatu tem
Read more
Bab 129
Sementara itu sekarang, beberapa orang yang sebelumnya dikirimkan pihak kepolisian untuk menyelidiki mengenai gangster itu ternyata menemukan sebuah fakta bahwa mereka memang terlibat dalam kartel narkoba dan sekarang ini kasusnya sedang menjadi sorotan publik. Detektif yang sebelumnya bersama dengan Gio, kini dirinya sekarang berada di sebuah bar dan menanyakan mengenai informasi orang yang ada di fotonya itu. Pria tersebut memperlihatkan sebuah foto kepada bartender dan lagi-lagi tidak mendapatkan satu petunjuk apa pun.“Apa anda sedang mencari seseorang?” ucap salah satu pria yang terlihat seumuran dengannya yang tengah duduk dan meminum wine.“Apa anda mengenai orang ini?”“Aku pernah melihatnya tapi dimana?”“Coba ingat kembali apa anda sungguh mengenalnya?”“Ah, aku ingat. Jeki. Itulah namanya.”“Bisakah kau memberitahuku alamatnya?”“Orang itu tidak s
Read more
Bab 130
Sebastian memasuki ruangan kaptennya dan sekarang dirinya sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya itu. Walau dirinya masih tidak percaya dengan apa yang sedang dilakukan oleh kaptennya itu, dirinya mencoba untuk tetap santai dan melihat kaptennya sibuk berpikir sambil membuka beberapa barang yang diduga itu merupakan barang bukti kasus pembunuhan mutilasi.“Apa anda sungguh tidak akan menyerah?” tanya Sebastian dengan wajah yang terlihat penasaran.“Ya.”“Bagaimana anda bisa mengerjakan semua ini seorang diri?”“Karena tidak ada yang berada dipihakku, jadi kuputuskan untuk menyelesaikannya sendirian.”“Bagaimana dengan petinggi? Mereka akan marah jika anda ketahuan keras kepala.”“Biarkan saja. Lagi pula aku tidak peduli asalkan pelakunya tertangkap dan dihukum semestinya.”“Ah, ternyata anda memang teguh sekali dengan pendirian anda.”&ldquo
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status