Semua Bab Menantu Super Kaya: Bab 491 - Bab 500

Davin menundukkan kepalanya dan meletakkan telapak kanannya di dada sebagai penghormatan atas kegigihan Gerald dalam membelanya.Meskipun begitu, ia tidak terlalu memikirkan apa kata orang lain, terutama Rara itu sendiri. Yang pasti, setiap kali dia dicemooh, itu merupakan angin segar untuknya.Mereka berdua pamit undur diri dan meninggalkan Gerald di depan ruangan Rara di lantai dua.Cuaca sekarang sedikit cerah di depan rumah sakit, khususnya di Edinburgh bagian tengah. Tidak mendung, matahari bersinar bebas, dan tentu, salju yang turun adalah ornamen tersendiri dari langit.Setelah melihat sekeliling dan tidak menemukan seseorang mencurigakan, Davin langsung menuju parkiran mobil dan tak lupa memberitahu Melvin agar mengawasinya dari jarak beberapa meter.Melvin mengiyakan permintaan Davin dan dirinya mengajak Reyhan untuk berkunjung ke rumah Lisa di pusat kota.Hampir lima menit menunggu dan Davin mendapat kabar jika Melvin sudah berada di sebelah jalan tol serta siap untuk mengaw

Ellen menjadi sekretaris pribadi Gerald selama 2 minggu ini, atau bahkan lebih.Memang, dulunya dia sering dimanfaatkan Colin sebagai wanita bayaran dengan iming-iming jabatan yang lebih tinggi apabila mau melayani iblis satu itu.Tapi semenjak bercinta dengan Melvin dan dinasehati Davin, perempuan itu tidak lagi memanfaatkan molek tubuhnya untuk menggoda orang.Memang sebagai sekretaris muda, ia memiliki paras yang sangat menggoda.Kecantikannya tidak sebanding dengan Lisa, atau Rainy, perempuan yang disukai Melvin saat makan pagi mahal di The Dome beberapa minggu lalu.Tapi yang menjadi daya tarik adalah lekuk tubuh dan seluruh aset yang dimilikinya, baik depan maupun belakang.Bisa dipastikan, setiap orang yang memandang akan disilaukan dengan ukuran presisi dari buah dada Ellen, apalagi saat kancing kemejanya terbuka dua tingkat.“Sepertinya suspect untuk kasus baru ini tidak bisa dihadapkan kepada Melvin saja, aku mencurigai ada orang lain yang melakukan hubungan terlarang itu.”

“Tolong pastikan kau menonaktifkan getar dan dering teleponmu. Maaf karena telat mengabari, aku sedang terjebak macet di sekitar Highway Street.”“Terlanjur, Gerald, apa yang akan terjadi kalau aku mengaktifkan dering ponselku.”Di ujung telepon, Gerald menelan ludah dan seperti memaki sendiri keadaan lalu lintas. Davin yang tidak paham, ingin segera menutup telepon dan mencari suara alarm itu berasal.“Sekali lagi dan aku ingin memastikan, kau benar mengaktifkan dering teleponmu?”“Benar, Gerald, ada apa? Apa yang akan mengancamku kalau aku mengaktifkannya setiap saat.”“Garasi rumah, peledak berwaktu, sensor deteksi suara dengan frekuensi tertentu.”Hanya dengan tiga clue tersebut, Davin paham jika memang ada peledak yang dipasang disini.Sebuah boom rakitan yang dirancang aktif jika mendengar suara dan yang paling menakutkan, Gerald tidak mengetahui berapa waktu yang diset hingga boom itu meledak.Mati atau berhasil menjinakkannya? Itu pilihan Davin.“Aku melihatnya dari aplikasi C

Prince Eiduart tidak pernah sekalipun menyatu dengan rakyat dan hanya menikmati kehidupan mewahnya di istana.Pikirannya sudah berfokus pada keseluruhan bisnis keluarga yang tersebar seantero dunia, tanpa sekalipun mengurusi aspirasi yang ada di Edinburgh.Berbeda dengan Davin muda, ia selalu berjalan-jalan tanpa pengawalan siapapun sembari menyamar untuk memalsukan identitasnya.Ketika ada kinerja polisi atau petugas pemerintahan yang lalai, dengan segera ia menelepon anak dari walikota Edinburgh yang juga merupakan teman masa kecilnya dulu sebelum akrab dengan Melvin.Yah, semoga saja Davin baik-baik saja karena ia merupakan kebanggaan Edinburgh dan Nayama.Bebarengan dengan kecemasan seluruh orang yang dekat dengan Davin, termasuk Lisa, Greg, Gerald, Melvin, dan Connor, mereka juga selalu menaruh iba karena setiap kali ada bahaya, pasti Davin yang akan maju di garis terdepan.Dan ketika mereka ingin ikut membantu, bisa dipastikan Davin me

“Kau ternyata masih sehat, aku bersyukur sekali. Hampir belasan panggilan aku langsungkan tapi tidak ada jawaban. Tangisku sudah pecah dan kini air mataku sudah mengering.”“I’m sorry, Baby, ada urusan penting yang harus aku selesaikan di rumah. Untuk ponsel, aku kira sudah tidak bisa diselamatkan lagi.”“Asal kau masih bisa diselamatkan, aku tidak akan pernah kehilangan ceria dan bahagiaku.”Melvin yang mendengarkan, bertanya tentang apa yang menimpa Davin sebelum kedatangannya ke rumah sakit.Tidak hanya Lisa, Melvin pasti khawatir tentang keadaan Davin.Karena terbiasa tepat waktu, Davin hampir tidak pernah terlambat dalam menepati janji, dia bahkan seringkali datang lebih awal.Jika memang ada keperluan khusus, sang pangeran pasti akan memberitahu terlebih dahulu.Kali ini berbeda, Davin telat tanpa memberitahu apa yang sedang terjadi kepada Melvin.“Ada sedikit masalah di depan rumah, Melvin, tidak apa. Semua sudah diatasi.”“Bagaimana dengan ayah?” Sela Lisa ketika Davin masih m