Semua Bab Takdir Cinta dan Dendam : Bab 11 - Bab 20
96 Bab
Bab 11 - Masa Lalu Jasmin
Kaira sangat sedih melihat keadaan putrinya dengan kepala yang diperban, karena baru kali ini dia melihat Sang putri seperti ini. "Kenapa bisa seperti ini Nak?" Tanya Kaira sambil mengusap kepala Seara yang diperban dengan sangat hati-hati. "Cuma kecelakaan kecil Bun. Udah ih Seanya juga gak kenapa-kenapa ini cuma sedikit kegores dibagian kepala dekat kening, tapi gak apa-apa kok dokter juga udah cek dan Sea cuma butuh istirahat," Jawab Seara dengan  tersenyum manis. "Iya dong Sea kan jagoan, masa wonder womannya Ayah kalah karena luka dikit doang," Timpal Arka meski dalam hatinya ikut khawatir dengan keadaan Sang putri, tapi kalau diamemperlihatkan rasa kekhawatirannya itu, dia takut Sang istri malah semakin kalut. "Ihh.. Ayah gimana sih putrinya luka malah ngomongnya kayak gitu, nyebelin tau gak," Ucap Kaira yang mulai merajuk pada Sang Suami, Seara hanya tersenyum saat melihat kedua orang tuanya yang selalu memperli
Baca selengkapnya
Bab 12 - Menikah Kontrak
Keesokan harinya Rigel pun datang kerumah sakit untuk menjenguk sekaligus menemani Seara, Jasmin tidak bisa ikut karena dia harus menemani Vanessa untuk mengambil hasil ujian kelas 12, maka dari itu Rigel lah yang disuruh untuk menjenguk Seara, Jasmin pun menitipkan parsel buah yang sengaja dia beli kemarin saat perjalanan pulang dari rumah sakit rencana sih dia ingin menjenguk lagi Calon menantunya itu, tapi karena harus menemani Vanessa jadi dia membatalkan untuk menjenguk Seara. Tidak butuh waktu lama Rigel pun sudah sampai dirumah sakit, namun dia hanya bertemu dengan Bunda Seara saja, karena Ayah Seara harus pulang untuk pergi ke kantor karena harus meeting dengan investor dari luar negri. "Pagi Tante," Sapa Rigel dengan Sopan, saat masuk keruangan rawat Seara. "Eh Nak Rigel, ayo sini masuk, Nak. Sea baru saja selesai sarapan kamu udah sarapan?" Tanya Kaira. Yang baru saja membereskan tempat makan bekas sarapan Seara. "Udah Ta
Baca selengkapnya
Bab 13 - Pertanggung Jawaban Rigel
Kini dokter dan Suster pun keluar dari ruangan itu. Dan saat melihat seseorang yang terpaku menatap kedalam ruangan itu. Dokter itu pun tersenyum dan mengangguk memberi salam, semenetara wanita itu terdiam. Setelah tanpa sengaja mendengar penjelasan dari dokter tadi. Sedangkan Rigel merasa menyesal karena membahas tentang keinginan Tania. Seharusnya dia bahas itu nanti saat keadaan Seara benar-benar sudah pulih. Dan itu mungkin beberapa hari lagi, salahnya dia tidak sabaran untuk membahasnya. "Tante gak salah dengarkan, Nak Rei?Apa yang dikatakan dokter tadi itu tidak benarkan, putri Tante gak hamilkan? Tadi Tante cuma salah dengar saja kan?” Tanya Kaira dengan sorot mata penuh kekecewaan namun dia masih berharap kalau yang di dengarnya tadi hanya salah dengar saja.Mendengar Ucapan itu, Rigel terkesiap dia langsung memutar tubuhnya dan melihat sorot kesedihan dimata ibu Seara. Membuatnya merasa bersalah pada ibu dari Seara. "Itu..
Baca selengkapnya
Bab 14 - Mencoba Menerima
Seara sangat terkejut saat mendengar bundanya memberi pertanyaan itu bahkan bundanya tahu berapa usia kandungannya. Jantungnya seakan mau lepas dari tempatnya.Seara menatap tajam pada Rigel yang kini tengah duduk di sofa. Karena Seara mengira Rigel lah yang memberi tahu Bundanya tentang kehamilannya membuat sang bunda kini terlihat sangat shock dan kecewa padanya. "Ma-maaf Bun, tapi Sea berani bersumpah. Sea baru tahu, kalau Sea sedang hamil. Saat dokter memberitahu kan kondisi Sea," Jawab Seara dengan wajah menunduk dan mata yang kini mulai berkabut karena genangan air mata. Seara merasa sangat menyesal karena sudah bersikap bodoh dengan memberikan sesuatu yang sangat berharga pada pria yang belum menjadi suaminya dan karena akibat dari perbuatannya kini dia hamil dan dia merasa menjadi anak yang tidak berguna. "Kenapa kamu membuat Bunda kecewa, Nak? Mungkin ini semua salah Bunda, Bunda yang telah gagal mendidik dan menjagamu," Ucap Kaira sambil me
Baca selengkapnya
Bab 15 - Penyesalan Seara
"Menggugurkannya mungkin," Jawab Seara dengan tenang dan tanpa melihat raut wajah Rigel. Dengan rahang yang mengeras karena Rigel harus menahan amarah saat mendengar apa yang baru saja Seara ucapkan. "Sea jaga Ucapanmu!" Bentak Rigel. Dengan menatap tajam kearah Seara. Yang kini membalas tatapannya dengan tajam saat mendengar suara Rigel yang meninggi bukannya takut Seara malah ikut menibggikan Suaranya. "Apa! Kenapa hah?! Kenapa aku harus menjaga ucapanku? Bukannya itu bagus setidaknya Kak Rei tidak harus bertanggung jawab untuk menikahiku karena terpaksa. Dan aku pun tidak harus menikah dengan pria yang tidak pernah mencintaiku," Sahut Seara. Yang juga sudah tersulut emosi. "Tapi bukan seperti itu juga caranya Sea. Biar bagaimana pun dia darah dagingku, aku tidak akan melupakan tanggung jawabku sebagai ayah. Maaf kalau aku begitu mengecewakan mu, tapi aku tidak akan membiarkan kamu menggugurkan kandunganmu. Aku akan tetap menikahimu dan itu p
Baca selengkapnya
Bab 16 - Flashback 1
#FlashbackOn Seara baru saja memasuki kelasnya disana sudah ada Tania yang sedang berbicara dengan teman lainnya yang memang sudah datang lebih awal. "Tania ikut aku sebentar," Ucap Seara saat baru saja datang, dia langsung menarik tangan Tania untuk dibawanya ketaman belakang kampus mereka. Sesampainya ditaman belakang kampus, Seara langsung mengajak duduk Tania dikursi panjang yang tersedia disana. "Ada apa Ra? Kenapa kamu mengajakku kesini? Kalau mau bicara kan bisa dikelas Seara," Ucap Tania. Yang kini sudah duduk di samping Seara. "Gak bisa disana Tania. Soalnya ini hal yang sangat penting. Aku ingin memberi kejutan untuk seseorang," Sahut Seara dengan antusias dan mata yang berbinar-binar "Kejutan? Kejutan apa dan untuk siapa?" Tanya Tania. Yang mulai penasaran dengan apa yang
Baca selengkapnya
Bab 17 - Flashback 2
Kini Seara dan Tania pun sudah berada di apartemen Rigel. Entah kenapa Seara merasa kalau Tania terlihat tidak suka membantunya menyiapkan kejutan untuk Rigel. Tapi Seara menepis pikiran itu dia berpikir mungkin itu hanya perasaan Seara saja, dia berpikir tidak mungkin sahabatnya itu tidak suka membantunya. "Kamu sering dibawa ke apartemen ini, Ra?" Tanya Tania dengan wajah datarnya, jujur Tania merasa iri pada Seara. "Sering, bahkan aku kadang sering datang kesini pas saat weekend," Jawab Seara sambil menyiapkan makanan dimeja makan diapartemen Rigel. "Oh," Ucap Tania singkat. "Ngomong-ngomong Tan. Aku kemarin  lihat Instragram story kamu. Kamu nulis tentang Someone special gitu apa kamu sudah punya kekasih Tan?" Tanya Seara. Mulai penasaran dengan story di instagram Tania kemarin. "Eh... Itu hanya temen specialku aja kok,”S
Baca selengkapnya
Bab 18 - Flashback 3
Kini Rigel pun sudah sampai didepan rumah Tania. Dia memarkirkan mobilnya dibahu jalan rumah Tania dan saat Tania akan keluar dari mobil Rigel, tiba-tiba Rigel memegang tangan Tania dan menahan Tania agar tidak buru-buru keluar dan akhirnya Tania pun kembali duduk disamping Rigel. Namun tidak mau menatap Rigel.  "Kamu marah sama aku?" Tanya Rigel. Yang kini menatap lekat wajah Tania.  "Nggak ngapain aku marah," Jawab Tania dengan datar.  "Itu jawabnya kayak gitu. Dari tadi juga diem aja udah pasti kamu marah hm?” "Aku bilang nggak ya nggak. Udah sana Kak Rigel pulang kasihan tuh pacar Kakak yang cantik itu sendirian. Aku tahu kok dia lebih cantik dari aku. Udah sana kakak pulang, pacar kakak udah nungguin buat acara diner romantis kalian dihari ulang tahun Kak Ri- mmmppphhh." Ucapan Tania pun terputus karena Rigel membungkam mulutnya dengan bibir Rigel. Awalnya Tania menolak dengan memberontak karena dia merasa kesal pada Rigel.
Baca selengkapnya
Bab 19 - Flashback 4
Dikamar Rigel lebih tepatnya diranjang yang biasa Rigel gunakan untuk tidur. Kini Seara termenung dengan air mata yang terus mengalir dari dipelupuk matanya. Seara menyesal karena sudah melakukan hal yang akan membuat masa depannya hancur. Dia menyesal karena tidak berusaha lebih keras untuk menolak agar terlepas dari Rigel."Maafkan aku Sea. Aku khilaf karena terhanyut oleh pesona kecantikan mu," Ucap Rigel. Yang kini duduk disamping Seara. Dengan ditutupi selimut seperti yang Seara lakukan. Lalu merengkuh tubuh Seara dan memeluknya dengan erat."Kak Rei jahat! Kenapa Kakak melakukan hal ini hiks... hiks..., bagaimana kalau Sea hamil Kak? hiks...hiks...""Gak akan Sayang. Kita cuma melakukannya satu kali, jadi aku yakin kamu tidak akan hamil. Asal kita jangan sampai melakukannya lagi," Sahut Rigel berusaha terus menenangkan Seara
Baca selengkapnya
Bab 20 - Kekecewaan Seorang Ayah
Tidak lama setelah Revano dan Riska pulang. Kaira pun kembali dengan membawa beberapa belanjaan makanan yang memang stoknya sudah mulai menipis.   Lalu Kaira memberikan belanjaannya pada bi Ika untuk ditata di tempat biasa dan stok bahan makanan. Sedangkan Kaira langsung menuju kamar putrinya karena dapat informasi dari bi Ika kalau Rigel tidak ada di kamar Seara karena dia pergi dan terlihat terburu-buru.   "Rigel kata bi Ika tadi perginya buru-buru. memang ada apa?" Tanya Kaira. Yang melihat putrinya sedang memainkan ponselnya sambil bersandar di kepala tempat tidurnya.   "Gak tau," Jawab Seara singkat tanpa melihat wajah bundanya. "Kok gak tahu? Emang dia bilang mau pergi kemana, sama kamu sayang?" Tanya Kaira lagi yang kini di samping putrinya.   "Gak bilang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status