Kini Rigel pun sudah sampai didepan rumah Tania. Dia memarkirkan mobilnya dibahu jalan rumah Tania dan saat Tania akan keluar dari mobil Rigel, tiba-tiba Rigel memegang tangan Tania dan menahan Tania agar tidak buru-buru keluar dan akhirnya Tania pun kembali duduk disamping Rigel. Namun tidak mau menatap Rigel.
"Kamu marah sama aku?" Tanya Rigel. Yang kini menatap lekat wajah Tania.
"Nggak ngapain aku marah," Jawab Tania dengan datar.
"Itu jawabnya kayak gitu. Dari tadi juga diem aja udah pasti kamu marah hm?”
"Aku bilang nggak ya nggak. Udah sana Kak Rigel pulang kasihan tuh pacar Kakak yang cantik itu sendirian. Aku tahu kok dia lebih cantik dari aku. Udah sana kakak pulang, pacar kakak udah nungguin buat acara diner romantis kalian dihari ulang tahun Kak Ri- mmmppphhh."
Ucapan Tania pun terputus karena Rigel membungkam mulutnya dengan bibir Rigel. Awalnya Tania menolak dengan memberontak karena dia merasa kesal pada Rigel.
Dikamar Rigel lebih tepatnya diranjang yang biasa Rigel gunakan untuk tidur. Kini Seara termenung dengan air mata yang terus mengalir dari dipelupuk matanya. Seara menyesal karena sudah melakukan hal yang akan membuat masa depannya hancur. Dia menyesal karena tidak berusaha lebih keras untuk menolak agar terlepas dari Rigel."Maafkan aku Sea. Aku khilaf karena terhanyut oleh pesona kecantikan mu," Ucap Rigel. Yang kini duduk disamping Seara. Dengan ditutupi selimut seperti yang Seara lakukan. Lalu merengkuh tubuh Seara dan memeluknya dengan erat."Kak Rei jahat! Kenapa Kakak melakukan hal ini hiks... hiks..., bagaimana kalau Sea hamil Kak? hiks...hiks...""Gak akan Sayang. Kita cuma melakukannya satu kali, jadi aku yakin kamu tidak akan hamil. Asal kita jangan sampai melakukannya lagi," Sahut Rigel berusaha terus menenangkan Seara
Tidak lama setelah Revano dan Riska pulang. Kaira pun kembali dengan membawa beberapa belanjaan makanan yang memang stoknya sudah mulai menipis. Lalu Kaira memberikan belanjaannya pada bi Ika untuk ditata di tempat biasa dan stok bahan makanan. Sedangkan Kaira langsung menuju kamar putrinya karena dapat informasi dari bi Ika kalau Rigel tidak ada di kamar Seara karena dia pergi dan terlihat terburu-buru. "Rigel kata bi Ika tadi perginya buru-buru. memang ada apa?" Tanya Kaira. Yang melihat putrinya sedang memainkan ponselnya sambil bersandar di kepala tempat tidurnya. "Gak tau," Jawab Seara singkat tanpa melihat wajah bundanya. "Kok gak tahu? Emang dia bilang mau pergi kemana, sama kamu sayang?" Tanya Kaira lagi yang kini di samping putrinya. "Gak bilang
Reina baru saja selesai memeriksa kedaan gadis yang sudah seperti putrinya itu. Dia harus menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada sahabatnya itu. kenapa Seara bisa hamil."Reina Gimana keadaan putriku dan bayinya?" Tanya Kaira. Yang masih terlihat khawatir dengan kondisi putrinya."Dia baik, bayinya juga baik-baik saja. Hanya dia merasa tertekan dan itu bisa mempengaruhi hormon kehamilannya. Jadi jangan membuatnya kembali tertekan apalagi usia kandungannya masih sangat muda," Jawab Reina lalu menatap Seara yang kini tertidur setelah Reina memberikannya Vitamin.Kaira dan Arka pun sedikit lega saat mendengar penjelasan Reina yang sudah bisa dipercaya karena Reina adalah dokter kandungan terbaik dikota ini, dan sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan jadi Arka dan Kaira tidak meragukan kemampuan Reina."Kalian berdua berhutang penjelasan padaku dan kalian harus menceritakan semua secara detail!&rdquo
Setelah menempuh perjalanan selama satu jam setengah. Akhirnya Rigel pun sampai dirumah keluarga Kusuma, dia pun masuk dan memarkirkan mobilnya di halaman rumah Seara, setelah meminta satpam untuk membuka pintu gerbangnya. Tentu saja dengan bantuan Seara karena security rumah Seara tidak mau membuka pintunya karena tidak mengenal Rigel yang baru sekali kerumah itu. Apalagi disitu ada dua security untuk bergantian berjaga.Dan akhirnya Rigel pun menelepon Seara untuk memberi tahu security nya agar membukakan pintu gerbang rumahnya itu.Seara sudah menunggu diteras rumahnya. setelah memberi tahu Securitynya untuk membuka pintu gerbang rumahnya untuk Rigel.Rigel pun keluar dari mobil setelah memarkirkan mobilnya dihalaman rumah keluarga Kusuma lalu menghampiri Seara dengan senyumannya. Tapi sayang Seara menanggapi dengan wajah juteknya."Ngapain Senyum-senyum!" Ketus Seara saa
"Kapan kau akan membawa orang tuamu untuk bertemu kami?, dan membicarakan tentang pernikahan kau dan putriku," Ujar Arka yang terlihat serius dengan ucapannya."Saya akan bicarakan ini dengan Papa saya, hanya saya harus menunggu beliau pulang dari seminarnya dulu mungkin minggu ini dia sudah pulang ," Sahut Rigel masih terlihat gugup karena tatapan Arka yang tajam padanya."Ku dengar kau kuliah jurusan kedokteran?" Tanya Arka yang kini mulai terlihat santai namun tatapannya masih menguhus tajam Rigel."I-iya Om," Sahut Rigel dengan gugup."Kalau aku memintamu untuk pindah jurusan Bisnis apa kau bersedia? Karena kau tahu sendiri pewarisku telah kau rusak hingga dia tidak mungkin bisa fokus untuk mengambil alih perusahaanku karena harus mengurus anak kalian kelak, padahal aku berharap putriku bisa mengurus perusahanku saat aku pensiun nanti dengan didampingi kakaknya yang tengah kuliah di Inggris karena beas
Sementara itu di apartemennya Rigel sedang mengobati luka yang diberikan oleh ayah Seara. Dia sesekali meringis saat kapas yang diberi sedikit tetesan alkohol menyentuh sudut bibirnya yang sedikit robek dan mengeluarkan darah."Gila tamparan dan pukulannya ayah Seara kenceng banget. sampai rasanya gigiku mau rontok. Benar-benar kuat banget tenaganya, tapi aku beruntung cuma ditampar dan dipukul beberapa kali, gak digebugin sampai sekarat. Kalau sampai digebugin Terus-terusan apakabar dengan badanku bisa-bisa hancur dan ringsek kayak rongsokan," Gerutu Rigel sambil mengobati lukanya.Namun Tiba-tiba dia teringat saat Seara mengobati luka ditangannya karena jatuh saat bermain basket saat itu ada yang curang mendorong tubuhnya hingga dia jatuh tersungkur dan tangannya terluka karena menahan hingga terkena benda tajam entah apa itu, tapi yang pasti itu membuatnya terluka dan berdarah.#FlashbackOn
Setelah kepergian Rigel. Revano yang kebingungan pun akhirnya menuntut penjelasan dari Seara. Dan Seara pun sudah siap dengan apa saja yang akan Revano tanyakan padanya. Dia pun akan jujur tetang kehamilannya juga siapa ayah bayi yang dia kandung."Lo harus jelasin ke gue Ra! Kenapa dia ada disini pagi-pagi gini lagi?" Tanya Revano. Yang masih kebingungan dengan apa yang terjadi.Seara pun menghela nafas lalu menatap Revano dengan lekat. Dia pun memantapkan diri untuk memulai menceritakan semuanya pada Revano tidak ada yang dia tutup-tutupi dan membuat Revano tercengang mendengarnya."Astaga, Ra! Kenapa lo jadi kayak gini sih? Harusnya lo bisa jaga kehormatan lo. Terus bagaimana dengan ayah dan bunda?" Tanya Revano dengan perasaan yang tidak jelas rasanya dia sangat kecewa dan sedih mendengar kejujuran Seara tentang kehamilanya."Maafin gue, Van. Karena gue udah bikin lo, ayah, dan bunda kecewa," Ucap Sear
Setelah kepergian Panji, Rigel pun menghampiri sang Mama yang baru saja akan menuju Ruang makan."Ma," Panggil Rigel yang kini masuk ke ruang keluarga."Kenapa sayang?" Tanya Jasmin. Yang kini menatap putranya."Ada yang ingin Rigel sampaikan, ini tentang syarat dari ayah Seara," Jawab Rigel."Apa Nak?“ Tanya Jasmin yang kini menatap putranya yang terlihat gugup."Ayah Sea ingin Igel memegang perusahaannya kalau Igel mau menikah dengan Sea. Igel harap Mama mau bantu Igel untuk membicarakan ini pada papa. Mama tahu kan Igel itu gak berminat jadi dokter dan tawaran ayah Sea sangat menggiurkan karena Igel bisa belajar bisnis dari ayah Sea," Ucap Rigel memohon pada Sang Mama untuk membantu membicarakannya."Kamu yakin? Kalau kamu yakin Mama akan membantu kamu membujuk papamu," Ucap Jasmin. Dia akan rela melakukan apapun untuk putra kesayangannya itu."Igel serius dan yakin Ma. Makasih Ma, se