Sejak kejadian dua hari yang lalu, Mas Aldi menyuruhku diam saja di kamar, tapi tetap tidak aku gubris. Aku tetap menganggapnya tidak ada, bahkan suara yang keluar dari mulutnya, kuanggap hanya sebuah angin lalu.Aku memilih menyiram tanaman di pot kecil yang kuletakkan didekat garasi. Sambil bersenandung lirih, aku menyiraminya sampai semua tanamananku basah.“Oooh, pantes aja, Aldi nggak pernah mau diajak ketemu, ternyata bocahnya sedang hamil, tooh!”Mataku celingukan mencari sumber suara yang ternyata berasal dari seorang wanita berambut merah menyala tak jauh dari tempatku berdiri. Aku memutar bola mata malas dan berbalik hendak masuk kedalam rumah. Malas rasanya untuk meladeni.“Sadar diri, dong! Lu, tuh, cuma benalu di persahabatan gue sama Aldi,” teriaknya, membuat beberapa tetangga komplek menoleh kearahnya.Bahkan beberapa tetanggaku mengajak anak mereka m
Read more