Tiga bulan kemudian..."Sudah bangun?" Reynand yang sedang bercermin segera menoleh ke belakang saat melihat bayangan Clarice di kaca sedang menggeliat seraya membuka mata."Hah? Jam berapa sekarang?" Clarice mengambil ponselnya, memeriksa jam di ponsel yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi."Maaf, aku terlambat bangun, jadi belum menyiapkan sarapan.""Nggak apa-apa, santai saja. Aku sarapan di kantor saja, dan aku juga sudah memesan sarapan untukmu," sahut Reynand seraya menghampiri Clarice, lalu ia mengusap kepala Clarice.Clarice tersenyum. "Terima kasih."Reynand kemudian mencium kening Clarice. "Tidurlah lagi, kulihat wajahmu pucat, nanti setelah aku pulang dari kantor aku temani periksa ke dokter."Clarice sontak bercermin, ia memang terlihat pucat, namun ia tidak merasa sakit."Aku nggak apa-apa. Pasti cuma gara-gara kurang tidur saja."Reynand sontak tertawa, ia tidak berkata apa-apa lagi karena merasa itu memang ulahnya.Setelah Reynand pergi, Clarice langsung pergi mandi
Last Updated : 2025-06-24 Read more