Lahat ng Kabanata ng Wanita Penggoda CEO: Kabanata 1 - Kabanata 4
4 Kabanata
Bab 1 Sang Penari Striptis
Menjelang pukul dua belas malam, kelab yang terletak di tengah-tengah kota metropolitan ini terlihat semakin ramai. Orang-orang datang bergantian. Mereka datang dan pergi, lalu keluar dan masuk ruangan kelab hanya untuk memuaskan hasrat semata.  Dentuman musik EDM yang dimainkan oleh seorang DJ menggema hingga ke luar ruangan. Nyala lampu disko yang berwarna-warni turut menyemarakkan ingar bingar malam. Ditambah pula dengan kerumunan orang yang datang untuk bersenang-senang, yang semakin membuat suasana malam ini terasa lebih riuh.  Ingar bingar kehidupan malam rupanya tak hanya menarik bagi sebagian orang, namun juga menarik bagi beragam kalangan, usia, pekerjaan, status sosial, hingga jenis kelamin. Mulai dari anak muda, orang dewasa, bahkan usia paruh baya pun berkumpul di kelab malam ini. Entah sebagai pengunjung atau p
Magbasa pa
Bab 2 Gairah
[Beberapa jam sebelum tiba di kelab malam Arena] Ponsel Azkara berdering nyaring. Ia langsung terbirit-birit keluar dari kamar mandi, lalu bergegas lari menuju kamarnya untuk mengambil ponsel yang ia taruh di atas nakas. Sekilas Azkara melihat layar ponselnya, lalu mengecek nama kontak yang tertera di atas sana. Setelah tahu kalau panggilan telepon itu berasal dari Rendy, Azkara pun langsung mengangkatnya.  "Halo?" "....." "Iya. Gue baru mandi nih." "....." "Alamatnya dimana?" "....." 
Magbasa pa
Bab 3 Rencana Licik Rendy
Rendy masih terbayang-bayang oleh tiap sentuhan si penari striptis tadi pada tubuhnya. Tapi sayang, ia tak bisa membalas balik sentuhan itu karena adanya larangan. Meski begitu, Rendy tak putus asa. Ia mulai menyusun strategi dan membuat rencana agar penari itu bisa tidur dengannya malam ini.  Sembari menyusun strategi di dalam otaknya, Rendy tak lupa untuk bersenang-senang. Ia merayakan ulang tahunnya yang ke-30 tahun dengan mentraktir ketiga temannya untuk minum-minum di meja bar. Sebagai permulaan, Rendy membeli dua botol anggur merah cap Orang Dewasa dan segelas kopi espresso dingin.  "Cheers!" Mereka bersulang untuk merayakan pertambahan umur Rendy. Di antara mereka berempat, hanya Azkara yang meminum segelas kopi espresso.  Gelas demi gelas berisi anggur
Magbasa pa
Bab 4 Dipaksa Bercinta
Ancaman Rendy ternyata ampuh untuk membuat Azkara mempertimbangkan keputusannya sekali lagi.  Atas dasar persahabatan, Azkara memandang satu per satu wajah temannya. Betapa mirisnya ketika dia melihat raut wajah Bobon yang menatap dirinya dengan tatapan memelas.  "Ikut aja, Ka, please. Emangnya lo mau persahabatan kita hancur?" bujuk Bobon.  Azkara gelagapan. Ia berada di ambang kebingungan dan dilema untuk memutuskan pilihannya. Di sisi lain, ia tak mau persahabatannya hancur, tapi di saat yang sama ia juga tak mau melakukan perbuatan keji seperti teman-temannya.  Setelah lama menimbang-nimbang, akhirnya Azkara memutuskan untuk ikut, tapi dengan satu syarat. "Oke, gue bakal ikut kalian ke hotel.
Magbasa pa
DMCA.com Protection Status