All Chapters of Mendadak Kaya Raya: Chapter 41 - Chapter 50
778 Chapters
Bab 41
       Hari ulang tahun Soraya.        Sans dan istrinya mengenakan pakaian yang sama dan pergi ke Hotel Ryuu. Tidak lupa mereka juga mengajak orang tuanya dan juga Maria. Mereka berangkat bersama-sama menaiki mobil jadul.        Maria menatap Sans, "Apa kau belum memberikan mobilnya pada Soraya?" bisik Maria.        "Belum," ucap Sans, "Aku akan memberikannya saat di pesta nanti," lanjutnya.        Maria mengerti, ia hanya mengangguk dan tidak bertanya lagi. Soraya melirik Maria, sejak kapan mereka berdua dekat? Hatinya terasa sedikit masam, ia merasakan perasaan aneh dihatinya.        "Kalian sedang membicarakan apa?" tanya Soraya dengan penasaran.        Maria hanya tertawa, "Membicarakan apa lagi? Tentu saja menyuruhnya untuk tidak membuatmu malu," ucapnya berbohong.      
Read more
Bab 42
         Dia bukannya bodoh, tadi dia melihat asisten dari Grup Hour, sekarang Wans juga datang. Masih ada juga pimpinan dari perusahan-perusahaan lainnya. Ini pasti pesta untuk menyambut investasi itu.        "Hah! Siapa yang tahu kamu menggunakan cara apa untuk mendapatkan tanda tangan itu? Bisa dikatakan kalau di sini adalah tempat orang-orang dengan posisi tinggi, mereka bisa tidur dengan siapa saja…" ucap Wans mencibir, "Tapi aku tetap harus berterima kasih kepadamu. Jika bukan karena kamu, Industri Buah Lindsay tidak akan mendapat investasi ini, dan juga tidak mungkin untuk mengembangkan proyek baru, lalu aku pun tidak akan menjadi orang yang bertanggung jawab dalam proyek baru ini. Dan kalian, orang-orang tidak tahu malu tidak pantas berada di sini. Cepat pergi dari sini!" lanjutnya.        Sans yang mendengarnya pun tidak bisa menahan amarahnya, "Wans, kenapa kalian tidak mengundang kami
Read more
Bab 43
       Zheng tersenyum, "Aku dan Soraya adalah teman sekolah, saat itu aku bahkan mengejar cintanya, tapi dia menolakku, ah… sebuah kenangan indah," ucap Zheng.        Tasya sangat senang setelah mendengarnya. Lou Zheng adalah putra dari keluarga bangsawan. Cintanya pada Soraya sangat pantas sekali, mereka cocok untuk bersama. Zheng jauh lebih baik daripada Sans. Ini baru kandidat menantu yang terbaik!        "Tidak masalah, semuanya masih muda. Soraya juga…" Dia tidak melanjutkan perkataannya. Di sini masih banyak orang luar, tidak baik jika dia terlalu banyak bicara tentang keluarganya.        Zheng yang mengerti maksud dari Tasya pun tersenyum senang, "Tante, mari masuk bersama," ucap Zheng.        Tasya pun mengangguk senang. Namun, Wans yang dari tadi terlihat tidak senang terus menatap Tasya. Ia merasa kesal saat melihat Tasya disapa dengan baik o
Read more
Bab 44
       Kemudian, Kakek Lindsay tersenyum, "Saat saya berulang tahun, teman saya pernah memberi saya sebuah hadiah, yaitu sebuah mutiara legendaris yang sangat bersinar. Itu adalah sebuah mutiara yang sangat langka. Saya akan membuat kesempatan ini untuk memperlihatkan mutiara itu kepada kalian semua, agar kita semua bisa menikmati keindahannya," ucap Kakek Lindsay.        Setelah Kakek Lindsay selesai bicara, para pekerja langsung segera mematikan lampu. Menarik gorden dan seluruh ruangan aula ini menjadi gelap. Layaknya gua yang sangat dalam. Kemudian, tiba-tiba di atas panggung terpancar sebuah cahaya yang menyinari seluruh ruangan tersebut.        "Mutiara yang sangat cantik sekali!"        "Cahayanya! Sungguh sangat menakjubkan"        "Wow! Harganya pasti mencapai puluhan juta! Benar-benar luar biasa."        Kemudian, t
Read more
Bab 45
       "Soraya, aku sebagai kakak iparmu, aku benar-benar merasa kasihan. Kamu lihat suami sampahmu itu. Meskipun orang seperti dia pergi bekerja dengan susah payah seumur hidup. Sepertinya ia tidak bisa membeli baju Tuan Muda Lou ini! Bagaimana bisa, sampah yang tidak berguna seperti dia bersamamu?" lanjutnya.        Suara Wans mengundang tamu yang hadir untuk melihat mereka. Kemudian, cahaya ruangan kembali menyala dan membuat semua orang melihat dengan jelas pakaian Sans. Banyak dari tamu yang mulai mengejek pakaian yang dikenakan oleh Sans.        "Hahaha ... Pakaian apakah ini?"        "Mungkin saja pakaian ini tidak lebih dari seratus ribu?"        "Apa dia tidak malu dengan pakaiannya? Apakah ia tidak tau cara berpakaian untuk datang ke pesta?"        Hinaan demi hinaan dari setiap orang terdengar, membuat orang lain m
Read more
Bab 46
       Semua orang saling memandang dan melirik sekitarnya, tidak ada orang lain yang bergerak selain Sans. Tidak mungkin! Dia tidak mungkin Direktur baru Grup Hour. Terlihat, Wans dan Lou Zheng panik.        Soraya juga tidak berani menatap keadaan itu, sampai menutupi bibir merahnya. Tapi pada akhirnya, Sans tidak naik ke atas panggung, melainkan berjalan menuju ke sebelah Linda. Di saat yang bersamaan, semuanya menghela nafas dan hatinya mulai tenang.        Melihat Sans dan Linda berbisik, mereka pasti memiliki hubungan spesial. Wans dan Zheng juga berpikir tentang mereka, sebenarnya apa hubungan Sans dan Linda? Linda adalah asisten Direktur Grup Hour.        Soraya menatap Sans, kemudian ia berjalan mendekati suaminya, "Sans, siapa dia?" tanya Soraya.        Sans hanya tersenyum, "Dia adalah teman sekolahku," ucapnya dengan tenang.   &
Read more
Bab 47
       Soraya terkejut dan hanya diam membeku, Tasya dan Ken juga terkejut mendengarnya.        "Hari ini adalah hari ulang tahun Nona Soraya. Ayah dari Direktur Grup Hour sudah mempersiapkan sebuah hadiah beberapa hari yang lalu untuknya, dan ia sudah mengirimkannya kepada Keluarga Lindsay" ucap Linda,"Hadiah ulang tahunnya adalah Mutiara Mangkuk Naga yang kalian lihat barusan," lanjutnya.        Suasana begitu hening, hingga suara hembusan angin terdengar dengan jelas. Semua orang terdiam tanpa ekspresi, apakah mereka tidak salah dengar? Tapi, bukankah Mutiara Mangkuk Naga itu diberikan kepada Kakek Lindsay sebagai ulang tahunnya oleh Grup Lou?        Kemudian berubah menjadi hadiah ulang tahun yang diberikan kepada Soraya dari ayahnya Direktur Grup Hour? Ada apa ini? Di saat ini juga, akhirnya Kakek Lindsay mengerti. Mutiara Mangkuk Naga itu ternyata diberikan kepada Soraya.
Read more
Bab 48
       Sans kemudian tersenyum lembut, "Pergilah," ucap Sans.        Kemudian Soraya naik keatas panggung sambil berpikir, "Hari ini aku akan memberikanmu sebuah hadiah ulang tahun yang baik," gumamnya teringat ucapan Sans.        Hatinya terus berdetak kencang, dia berjalan selangkah demi selangkah menuju ke atas panggung. Begitu Soraya naik ke atas panggung, semua orang di bawah tiba-tiba memberi tepuk tangan yang meriah. Wow! Apa yang akan Readers lakukan jika menjadi Soraya? Hah, kita satu pikiran!^^        Prokk, Prokk, Prokk!        Soraya yang melihat adegan ini merasa sedikit canggung. Sejak kecil, dia selalu dipandang sebelah mata oleh orang-orang. Setelah dewasa juga hanya menjadi karyawan biasa diperusahaannya, selalu dicemooh orang-orang. Adegan hari ini membuatnya merasa sangat bangga.        Dia yang sekaran ber
Read more
Bab 49
       Tasya yang mendengarnya sangat syok, "Apakah aku tidak bermimpi?" ucapnya.        Tiba-tiba Maria yang disebelah Tasya mencubitnya dengan keras, "Hah! Apa yang kau lakukan, Maria?" ucap Tasya kaget.        "Aku memastikan bahwa bibi tidak sedang bermimpi," jawab Maria.        Tasya mendengus kesal, Maria tertawa dan kembali melirik Sans, bukan hanya BMW? Kapan dia membeli Villa di Langgang? Bagaimana ia bisa memiliki banyak uang?        Soraya yang menerimanya begitu kaget bukan main, tangannya bergetar. "Ini, apakah kamu yang membelinya?" tanya Soraya tidak percaya.        "Menurutmu? Apakah kamu menyukainya?" ucap Sans sambil tersenyum.        Soraya sangat bingung, namun ia sangat terpana dengan semua ini. Kejutan tanpa henti terus berdatangan hari ini, ia bagaikan sedang terbang keatas a
Read more
Bab 50
       "Sansan Carell! Aku akan mengingat semua ini!" ucap Wans.        Saat Wans pergi, para Direktur perusahaan lain mulai memberi Soraya hadiah. Soraya sangat bahagia hari ini, begitupun dengan keluarganya. Mereka sangat senang melihat kejadian ini, mungkin ini akan menjadi momen yang tidak akan terlupakan.        Ketika orang lain sedang sibuk memberi Soraya hadiah. Sans mendekati Linda dan berbisik sesuatu, kemudian Linda kembali berbicara.        "Mutiara malam ini sangat berharga. Jika Nona Soraya tidak keberatan, lebih baik biarkan Grup Hour membawanya untuk sementara," ucapnya.        Soraya hanya mengangguk setuju, karena ia merasa malu menerimanya dan tidak mengenal Direktur Grup Hour. Setelah beberapa jam berlalu, acara pesta berakhir dengan kemenangan Soraya. Hadiah yang diterima Soraya memenuhi mobil jadulnya.      
Read more
PREV
1
...
34567
...
78
DMCA.com Protection Status