All Chapters of AKUN KLONINGAN SUAMIKU: Chapter 21 - Chapter 30
51 Chapters
Semua Terungkap
"Andre, apa dia Amira yang dulu sudah mengusir kita dan merebut Papa kamu?" teriak Nyonya Amira saat Andre dan Dion melangkah pergi.Wajah Andre seketika panik. Begitupun dengan Dion.Keduanya saling pandang dan Andre pun mencoba mendekati Mamanya."Ma, Mama di sini dulu ya. Sama Galih. Aku mau bantu cari Mamanya Galih yang hilang," ucap Andre berpamitan.Nyonya Amanda pun mengangguk. Ia pun akhirnya mengijinkan kedua putranya itu pergi dan meninggalkannya di dalam rumah sederhana itu.Galih pun mulai mengajak Nyonya Amanda bicara. Amanda sebagai seorang ibu akhirnya iba saat bercerita tentang kehadiran sosok ayah sambungnya yang begitu kasar."Aku benci sama dia,Bu. Dia sudah membuat Mamaku tersiksa bertahun-tahun. Aku nggak akan pernah memaafkan dia jika suatu saat kami bertemu lagi," ujar Galih yang berubah bengis.'Apa yang membuat kamu begitu membencinya?" tanya Amanda.Galih menera
Read more
Akankah Dendam Itu Hilang?
Suasana malam itu membuat Andre dalam situasi yang tidak diharapkan. Ia dipaksa keadaan untuk memaafkan orang-orang yang sudah membuat keluarganya hancur. "Nggak! Aku nggak bisa memaafkan kalian setelah semua penderitaan yang ku alami bertahun-tahun," pekik Andre saat Dion meminta adiknya itu memaafkan Galih dan Mamanya."Kamu bicara begini karena Galih sahabat kamu kan? Kamu enak, Mas. Hidup kamu dalam kemewahan saat kita berpisah. Sedangkan aku? Aku harus berjuang mati-matian demi bertahan hidup.""Dan kamu tahu, aku harus menjaga Mama yang mengalami gangguan kejiwaan. Dibully karena memiliki orang tua gila bertahun-tahun. Karena apa? Karena mereka!" bentak Andre menunjuk ke arah Nyonya Amira dan Galih."Andre, apa belum setimpal atas semua yang kamu lakukan padaku? Aku sudah kehilangan semuanya. Aku cacat seumur hidupku. Aku kehilangan istri. Kehilangan karir dan bahkan seumur hidupku tidak ada wanita yang mau menikah denga
Read more
Inikah Akhir Penantian
Raline dan Galih memang sudah resmi bercerai. Pengkhianatan Galih begitu menorehkan luka di hati Raline hingga sulit baginya untuk memutuskan menerima kehadiran pria lain dalam kehidupannya. Terlebih, ia mempunyai Austin. Belum tentu, pria pengganti Galih akan bisa menyayangi dan menerima kehadiran Austin. Bahkan, perjuangan Hamid pun tidak membuat Raline tergugah.Setelah beberapa saat tidak menjalin komunikasi, malam itu Hamid kembali menghubungi Raline. Bukan untuk menanyakan kelanjutan hubungannya.Tetapi, Hamid ingin berpamitan. Ia memutuskan kembali ke Jepang, karena merasa perjuangannya harus berhenti sampai di sini.[Raline, besok aku akan kembali ke Jepang. Aku percayakan bisnis itu ke kamu dan Sisil. Aku yakin, kalian sanggup membuat perusahaan itu besar.]Raline hanya diam saat membaca pesan pria yang sudah ia lukai hatinya itu. Tidak tahu harus menjawab apa, hingga beberapa saat, Hamid kembali mengirimkan pesan pada
Read more
Karma?
"Hamid San, kippo to kuruma no junbi gadeikiteimasu, anataha Indonesia ni iku junbi gadeikiteimasu.""Arigatou."Hamid akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia. Seperti kata Sisil, ia harus menekan egonya dan memperjuangkan cintanya pada Raline. Hatinya ternyata tidak bisa berbohong, ia nggak sanggup jauh dari Raline dan Austin.[Hamid, stop. Lupakan Raline. Banyak wanita yang ingin menikah denganmu. Please, tinggalkan janda beranak itu.]Pesan yang dikirimkan oleh Lexy, adik Hamid hanya dibacanya. Ia.tahu, perjuangannya menikahi Raline penuh liku. Kini adiknya sudah mengetahui jika sang kakak kembali mengejar cinta Raline. Mungkin, sebentar lagi pertentangan itu akan datang dari kedua orang tuanya.[Silakan kalau kamu mau ngadu sama Mama dan Papa, aku nggak pernah takut. Ini hidupku. Aku tahu, apa yang terbaik untuk hidupku.]Setelah membalas pesan sang adik, Hamid mematikan ponselnya dan fokus deng
Read more
Bahagiaku Saat Engkau Bahagia
"Cinta terkadang disadari di saat seseorang yang kita cintai, justru telah atau akan di bahagiakan oleh orang lain ...."Galih pun syok saat mendengar apa yang dikatakan Sisil jika Raline dan Hamid akan menikah. Austin pun akan ikut bersamanya tinggal di Jepang."Raline, kamu benar mau menikah? Membawa Austin ke Jepang? Nggak! Aku nggak akan pernah membiarkan itu terjadi," pekik Galih."Hamid, kamu ini lucu ya. Tiba-tiba hadir di kehidupan anak saya dan Raline. Jangan-jangan, kamu memang sengaja menjebak Galih dengan perempuan itu, agar Raline dan Galih cerai. Iya ya?" bentak Nyonya Amira."Maaf, Bu, saya tidak selicik itu!" ujar Hamid tegas."Bu Amira, kalaupun dijebak, toh anak Ibu ini berselingkuh kan? See, emang dianya aja nggak bisa setia," sindir Sisil dengan wajah ketus."Galih, aku mohon, kembali sama aku demi Austin," pinta Galih."Raline, nggak! Hamid sudah menjadi pilihan ter
Read more
Terancam Gagal
"Percayalah, jika jodoh takkan ke mana ...."Rencana pernikahan Hamid dan Raline akhirnya terdengar Amran dan Marissa, ibu sambungnya. Sejak perceraian kedua orang tuanya, Hamid dan sang adik memutuskan tinggal bersama ayah dan ibu sambungnya.Amran pun menentang keras rencana pernikahan Hamid dan Raline yang kini sudah berstatus janda beranak satu. Ia tidak ingin, harta yang dimiliki oleh Hamid, hanya habis mengurus anak sambungnya.[Hamid, Papa mau kamu segera kembali ke Jepang. Perusahaan kamu itu jauh lebih penting daripada mengurus Raline dan anaknya yang penyakitan itu!]Pesan itu akhirnya dibaca oleh Hamid. Ia pun tidak terlalu mengindahkan pesan papanya. Bagi Hamid, hanya dia yang berhak menentukan kebahagiaannya. Bukan orang lain. Meskipun itu Papanya sendiri.[Maaf, Pa. Aku akan tetap dengan keputusanku. Aku akan tetap menikahi Raline. Dengan atau tanpa restu Papa dan Bunda. Bagiku, tidak ada bedanya. Ra
Read more
Di mana Raline?
Raline dalam kegamangan. Sejak kedatangan wanita muda itu ke rumahnya, Raline mulai ragu. Bukan ragu pada Hamid. Tetapi, ia ragu pada dirinya sendiri. Raline merasa trauma akan perselingkuhan itu membayangi kehidupan rumah tangganya dengan Hamid."Ya Rabb, bantu aku. Yakinkan hatiku, jika Hamid berbeda dengan Galih. Jika Hamid, pria yang akan menjadi jodoh terbaik dari-Mu."Raline terpaku hingga tidak menyadari ada seseorang yang datang dan berniat jahat padanya. Dari arah belakang, tiba-tiba ada seseorang memakai jubah hitam memukulnya hingga jatuh pingsan.Orang itupun langsung membawa Raline menggunakan ranjang rumah sakit ke sebuah lorong yang menuju pintu keluar. Saat itu, jam sudah menunjukkan pukul 23.55. Sudah sangat sepi dan itu memudahkannya membawa Raline dengan aman."Pak, pesan kopi 2 ya."Hamid berada di sebuah warung kopi yang tidak jauh dari rumah sakit. Setelah mendapatkan kopinya, ia pun kembali
Read more
Cinta Tidak Harus Memiliki
Hamid tidak kenal lelah. Ia terus mencari keberadaan mobil yang membawa Raline tengah malam itu dari rumah sakit. Sejak pagi, ia mengelilingi ibukota tidak lelah. Hingga akhirnya, pukul 16.45, seorang kawannya memberikan info jika mobil yang diduga membawa Raline itu berada di sebuah gudang tua. Gudang yang berada di sekitar pelabuhan kapal.[Hamid, tolong kamu segera datang ke gudang dekat pelabuhan Tanjung Priok. Aku share lokasinya. Kamu segera ke sini ya.][Ok.]Setelah Hamid mendapatkan lokasi di mana Raline kemungkinan berada, Hamid pun bingung. Karena lokasinya sangat dekat dengan gedung miliknya. Gedung itu dijadikan tempat untuk pengiriman barang-barangnya dari dan ke Jepang."Loh, ini kan? Jika benar, ini pasti kerjaan Lexy. Karena hanya aku dan Lexy yang bisa memberikan perintah untuk membuka gedung itu."Hamid pun langsung bergegas menuju lokasi gudang penyimpanan itu. Ia yakin, Lexy ada
Read more
Ambisi Lexy
Andre dalam sebuah dilema. Ia memang sangat mencintai Raline. Tetapi, merebutnya dengan cara culas dari Hamid, itu juga bukan pilihan yang baik. Hubungan persahabatannya dengan Raline yang terjalin lama bisa saja hancur berantakan."Kita boleh mencintai. Tetapi, cinta nggak harus mencintai. Jika mereka bahagia, kita juga harus bahagia."Kata-kata itu kembali terngiang. Sisil yang juga sangat mencintai Hamid, bisa merelakan ia bahagia bersama Raline. Bahkan berkat Sisil, Raline bisa membuka hatinya kembali untuk Hamid."Nggak. Aku nggak boleh mengkhianati Raline. Hamid adalah lelaki terbaik yang bisa membahagiakan Raline," batin Andre."Kamu ini kan adiknya Hamid. Kenapa kamu bisa sejahat ini? Menghancurkan kebahagiaan Kakakmu sendiri?"cecar Andre.Lexy tersenyum sinis"Dia memang Kakakku. Tetapi, dia sudah merebut semua yang seharusnya menjadi milikku," jawab Lexy."Maksudmu?"
Read more
Hari Bahagia Itu Tiba
Raline yang mencurigai Hamid malam itu akhirnya mengikutinya. Saat bersamaan, Dion pun datang untuk membawakan hadiah dari Galih untuk putra kesayangannya."Raline, kamu mau ke mana?" tanya Dion. saat melihat Raline jalan terburu-buru."Mas, aku mau ngikutin Hamid. Dari tadi gelagatnya aneh. Kamu masuk aja ya, ada Sisil di dalam," sahut Raline yang langsung bergegas pergi.Karena takut terjadi sesuatu, Dion pun mengikuti Raline. Saat sudah bisa menyusul wanita itu, Dion pun meminta Raline naik ke atas motornya. Raline pun ikut bersama Dion."Tunggu!"teriak Raline.Semua mata pun tertuju pada Raline yang berjalan cepat menghampiri Hamid yang terkapar di lantai. Raline pun menatap Lexy dengan sorot mata tajam. Lexy pun menunduk. Bukan pertemuan seperti ini yang diinginkan Lexy saat bertemu kembali dengan Raline."Raline ....""Lexy, apa yang kamu lakukan pada Hamid? Apa salah dia?" pekik
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status