Semua Bab DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati: Bab 51 - Bab 60
119 Bab
51. Amoksa Naga Sangkala
Pasukan yang dikumpulkan Senapati Janggala adalah orang-orang yang masih setia kepada Kawunghilir. Jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar tiga puluh orang saja, tapi semuanya memiliki kepandaian di atas prajurit biasa.Sekarang pasukan yang selama ini dilatih di pulau pengasingan telah siap mengabdi untuk junjungan mereka yang baru yaitu Raden Amoksa.Amoksa yang telah mendapat kesaktian baru menyematkan nama baru di belakang namanya. Amoksa Naga Sangkala, itulah sebutannya sekarang.Pasukan Amoksa meninggalkan pulau pengasingan menggunakan tiga perahu besar. Sampai di darat, kereta kuda sudah disiapkan untuk ibundanya.Amoksa menunggangi kuda di depan, Janggala menjadi kusir kereta dan pasukan dibagi dua. Lima belas di depan bersama Amoksa dan lima belas di belakang kereta kuda.Tujuan pertama Amoksa adalah sebuah desa terkaya dan luas di dekat sungai Pemali. Desa Andir namanya, dulu desa ini berada di dekat kota raja Kawunghilir yang sekarang telah lenyap menjadi perkampungan biasa s
Baca selengkapnya
52. Utusan Dari Galuh
Pemuda ini kira-kira seusia Danurwenda, penampilannya,Isi:Pemuda ini kira-kira seusia Danurwenda, penampilannya bersih, pakaiannya bagus, gagah, tapi wajahnya tidak tampan walau tidak bisa dibilang jelek juga. Pemuda ini mengamati Danurwenda dan Pancaka yang belum turun dari kuda."Benarkah ini rumah Juragan Mangkujiwa?" tanya Danurwenda."Benar, itu ayahku dan aku anak tunggalnya, Kangsa Brata!" aku pemuda ini sambil menepuk dada dengan wajah sedikit mendongak dan sikap congkak. "Eh, ada apa kalian mencari ayahku?""Ayahmu punya utang dan kami datang hendak menagihnya!" Niat usil Danurwenda tiba-tiba saja muncul melihat sikap Kangsa Brata yang angkuh ini. Tampaknya anak Juragan Mangkujiwa ini sangat dimanja."Ah, tidak mungkin!" bentak Kangsa Brata. "Ayahku orang kaya raya, justru banyak warga yang berutang kepada ayah. Kau pasti mengada-ada!""Siapa yang mengada-ada?" bantah Danurwenda, "justru ayahmu menjadi kaya karena berutang padaku. Kau anaknya tidak tahu apa-apa tentang hal in
Baca selengkapnya
53. Tiga Pikiran
Sebenarnya Kangsa Brata sudah jatuh hati kepada Prabarini sejak gadis itu datang mengungsi. Putri senapati itu telah mengubah hidupnya.Sebelumnya Kangsa Brata adalah pemuda malas yang hidupnya hanya berfoya-foya saja. Mungkin karena dia anak tunggal jadi orang tuanya yang kaya raya lebih memanjakan dirinya.Namun, setelah kedatangan Prabarini, dia sadar bahwa hidup perlu perjuangan. Meski di desanya banyak gadis cantik, tapi tak satupun atau lebih jelasnya tak sedikit pun Kangsa Brata merasakan kasmaran.Baru kepada Prabarini dia jatuh hati. Pada saat itulah sifatnya berubah jadi pemalu. Kangsa Brata butuh perjuangan untuk berani mendekati Prabarini.Juragan Mangkujiwa dan istrinya mendapati perubahan anak semata wayangnya ini. Sang juragan meminta Bekel Kartaguna untuk mengajarkan Kangsa Brata sedikit ilmu silat agar bisa lebih berani.Niat sang juragan hany ingin mengubah watak anaknya saja agar memiliki rasa tanggung jawab. Prabarini hanya menjadi alasan agar Kangsa Brata jadi sem
Baca selengkapnya
54. Hati Yang Labil
Ternyata ada sebuah rumah kecil di dalam kebun yang luas ini. Letaknya cukup tersembunyi karena dikelilingi pohon-pohon besar dan tinggi.Rumah kecil ini tampak sepi, tapi Juragan Mangkujiwa sepertinya sudah tahu kalau di dalamnya ada orang."Kangsa, aku tahu kau di dalam. Keluarlah dan lepaskan Gusti Putri!" teriak Juragan Mangkujiwa.Tidak ada jawaban dari dalam, yang terdengar hanya kesiur angin bergemerisik di antara dedaunan yang lebat.Suasana di sini cukup tenang, jauh dari keramaian. Sangat cocok untuk menyendiri, tapi mengapa Kangsa Brata membawa Prabarini ke tempat ini."Apa dia nekat, lalu berbuat yang tidak-tidak?" pikir Pancaka."Keluarlah, atau Paman Bekel akan menerobos masuk dan ayah akan membongkar rumah ini!" Juragan Mangkujiwa berteriak lagi dengan ancaman."Kalian yang pergi dari sini, terutama dua orang itu. Jangan bawa Prabarini pergi, dia sudah menjadi milikku dan akan tinggal bersamaku selamanya di sini!" balas Kangsa Brata dari dalam.Juragan Mangkujiwa hanya
Baca selengkapnya
55. Si Lembut Dan Si Galak
Utari, gadis cantik nan lugu pembantu Juragan Mangkujiwa yang khusus melayani Prabarini, usianya mungkin setahun di bawah Prabarini.Dia tampak lembut dan murah senyum. Setia melayani Prabarini layaknya melayani seorang ratu. Prabarini pun sampai merasa senang bila sedang bersamanya.Bagi Prabarini, gadis manis itu bukan sekadar pelayan, tapi juga teman. Makanya dia meminta Utari jangan bersikap formal lagi kalau hanya sedang berdua dengannya.Belakangan ini sikap Utari terlihat ada perubahan, terutama setelah kedatangan utusan dari Galuh. Pandangannya sering menerawang dengan simpul senyum di wajahnya.Perubahan ini tentu saja dirasakan Prabarini juga. Utari tampak bertambah ceria dan semangat. Apalagi ketika diminta menemani perjalanan dan nantinya juga akan menjadi pelayan di istana Galuh."Apa yang terjadi pada dirimu, Utari?"Utari tampak senyum tersipu malu dengan wajah merona merah. Gadis ini tidak segera menjawab pertanyaan majikannya."Tidak seperti biasanya, apa kau sedang k
Baca selengkapnya
56. Titik Terang Musuh
Danurwenda merasa hal ini sesuai dengan pesan Eyang semalam. Lalu dia ingat ketika di pulau pengasingan, dia tidak sengaja masuk ke sebuah bukit dan dihadang oleh Nini Manjeti."Wanita itu sedang menjaga seseorang yang ada di bukit sana, sehingga mencegatku dan hendak membunuhku. Rupanya seseorang itu adalah Amoksa yang sedang membangkitkan kembali sukma Naga Sangkala!" batin Danurwenda membuat kesimpulan.Kemudian dia menjelaskan hal ini kepada Pancaka yang juga tiba-tiba ingat nama Naga Sangkala karena pernah mendengar dari Danurwenda."Aku tidak bisa melanjutkan perjalanan, kau teruskan saja, tapi lewat jalur utara. Ini demi keselamatan Gusti Putri. Kalau sampai Amoksa melihatnya, ini akan berbahaya!" kata Danurwenda kepada Pancaka.Beberapa saat Pancaka agak ragu. Sebenarnya dia ingin ikut bersama Danurwenda mengatasi masalah ini, karena pada akhirnya akan merambah ke kerajaan pusat juga."Tapi, apa kau hanya sendirian saja?" tanya Pancaka."Kau boleh kembali menyusulku, kalau bis
Baca selengkapnya
57. Mengokohkan Kekuasaan
Sepak terjang Amoksa telah menggegerkan wilayah sekitar sungai Pemali, baik sebelah barat atau timur. Empat desa di sekeliling desa Andir telah direbut paksa kekuasaannya.Semua kuwu dibunuh karena melawan, lalu Amoksa menempatkan orang kepercayaannya untuk menjadi kuwu di desa-desa tersebut.Desa Andir dijadikan kota raja. Janggala diangkat menjadi patih. Desa-desa yang telah ditaklukkan Amoksa menjadi wilayah kekuasaannya.Kemudian Amoksa memberi nama Kawung Anyar sebagai pengganti Kawunghilir. Desa-desa yang ditaklukkan juga dulunya bekas wilayah Kawunghilir. Sekarang ditambah desa-desa di sebelah timur sungai Pemali.Selain mencaplok wilayah yang masuk dalam kekuasaan kerajaan Galuh di dekat sungai Pemali, Amoksa juga menantang ke setiap perguruan silat di sana. Baik dari golongan putih atau hitam.Perguruan dari golongan hitam lebih memilih bergabung dengan Amoksa setelah menyatakan kalah. Sifat mereka yang mengejar kesenangan yang menjadi alasan meski tidak diungkapkan.Selain i
Baca selengkapnya
58. Rahasia Setyawati
19. Rahasia SetyawatiDanurwenda berbalik lalu menghampiri Setyawati, tapi tidak sampai terlalu mendekat. Dia berdiri sejauh dua tombak dari batu yang diduduki gadis cantik sawo matang itu."Aku tidak sengaja ke sini, aku tidak ingin mengganggu jadi aku pergi saja!""Tidak ingin mengganggu, bukannya kau disuruh Pancaka mencari atau mengawasiku?""Hah!" Danurwenda kerutkan kening sambil garuk-garuk kepala. "Untuk apa? Aku bukan pembantunya yang bisa disuruh-suruh!""Tentu saja untuk menghalangi aku agar tidak mengejar dia lagi!""Aku ada urusan lain yang lebih penting dari urusan asmara kalian yang aneh itu!" tukas Danurwenda."Jangan mungkir!""Ah, sudahlah, aku salah jalan ke tempat ini. Malah dituduh yang aneh-aneh!"Danurwenda berbalik lagi, kali ini benar-benar hendak pergi. Tidak ingin meladeni gadis galak ini. Urusan bisa panjang nantinya.Namun, tiba-tiba dia merasakan hawa sakti begitu kuat bahkan mengandung serangan walau bukan hawa membunuh. Kesiur angin terasa menerpa tengk
Baca selengkapnya
59. Sebuah Pantangan
20. Sebuah PantanganTubuh Ki Sumawirat terpental jauh, beberapa kali membentur pohon. Pukulan sakti Amoksa telah membuatnya tidak sadarkan diri sejak awal saking kuat luar biasa.Pada saat tubuh pendekar sepuh ini hampir jatuh menyentuh tanah, satu bayangan berkelebat menyambar tubuh Ki Sumawirat. Begitu cepat sehingga tak terlihat oleh pandangan biasa.Sang Guru Besar perguruan Tunggul Manik sudah tidak merasakan apa-apa lagi. Dia mengira ajalnya telah tiba, sampai sesuatu yang hangat menerpa wajahnya yang tua.Ki Sumawirat mengerjapkan mata, perlahan membuka dan memusatkan pandangan. Yang pertama dia lihat adalah gelap, lalu sedikit demi sedikit muncul cahaya hingga matanya menangkap sebuah langit-langit berupa gumpalan batu hitam.Pertama dia mengira sudah berada di alam kematian, karena sedikit pun tak bisa menggerakkan tubuhnya. hanya bola matanya saja berputar-putar mengamati tempat di mana dia berada. Sepertinya dia berada di dalam sebuah gua."Kau belum mati, Wirat!"Satu sua
Baca selengkapnya
60. Ramuan Pembangkit Gairah
Akan tetapi sekejap kemudian wajah Amoksa langsung berubah dingin. Sepasang bola matanya menatap tajam Sekarwati yang juga selalu bersikap dingin."Kau tidak pernah melayaniku dengan baik," desis Amoksa rahangnya mengeras. Menahan amarah, sekali hantam saja bisa melayang nyawa Sekarwati.Namun, Amoksa begitu menyukai tubuh gadis ini yang indah, kulit mulus dan kencang, wajah cantik ditambah dengan ramuan buatan Nini Manjeti membuatnya semakin mempesona.Ada satu hal yang dia sadari setelah beberapa kali meniduri gadis ini. Segala keindahan pada gadis ini memang bisa dinikmati, tapi Amoksa selalu merasa sedang tidur dengan mayat."Aku harus melakukan sesuatu, kau tidak boleh seperti itu terus!"Amoksa berbalik lalu ke luar lagi. Dia kembali menemui Nini Manjeti. Wanita ini tampak heran karena tidak biasanya Amoksa datang tiba-tiba seperti ini."Sepertinya ada sesuatu yang terlewatkan?" tanya Nini Manjeti."Sekarwati,""Ada apa dengan dia?""Ada yang kurang!""Kurang apa?"Amoksa menjel
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status