All Chapters of Serangan Balik Berandal Seksi: Chapter 21 - Chapter 30
207 Chapters
Bengkel
“Memangnya Jacob kenapa?” Morgan bertanya dengan santai.Markus yang semula tertunduk langsung mengangkat wajahnya. Semenjak di penjara, sudah menjadi kebiasaan Morgan yang menyebut papa mereka langsung dengan namanya, seolah sudah tidak ada rasa hormat lagi. Saking bencinya.“Bisakah kakak memanggil papa dengan sopan? Walaubagaimanapun dia….” Kata-katanya tertahan. Sudah sangat sering dia mengingatkan Morgan, tapi jawabannya selalu sama.“Sampai kapanpun aku tidak sudi memanggilnya papa.”Markus mendengus kasar. Ditatapnya Morgan yang keras. Selama ini, dia tidak pernah berhenti membujuk Morgan untuk tidak bersiteru dengan Jacob. Namun Morgan sepertinya dibutakan oleh dendamnya sendiri. Bahkan kilat ingin membunuh terpancar jelas di matanya.“Mau sampai kapan Kakak membenci Papa?” desak Markus di ujung rasa kesalnya.“Sampai mati mungkin.”Markus langsung berdiri.
Read more
Insiden di Bengkel
Morgan memberikan kode kepada mereka untuk tidak berkata-kata lagi. Bahkan, ketika Morgan mengikuti resepsionis menuju mobil pelanggan yang dimaksud, para narapidana itu tidak mampu menghentikannya. Tubuh yang gemetar. Perasaan tidak enak hati merajai. Membiarkan pemimpin gangster bekerja seperti mereka. Hanya resepsionis yang terlihat santai karena dia tidak tahu sejatinya Morgan.“Kamu serius kan bisa menghandle mobil?” Resepsionis itu berkata layaknya atasan.“Percayakan sama saya, Bu.” Morgan dengan sangat yakin.Morgan menempatkan mobil yang akan dia garap ke slot yang kosong. Dia sudah tidak sabar ingin mengutak-atik mobil yang kebetulan adalah favoritnya. Mobil berbodi besar.Dengan masih menggunakan pakaian casualnya, dia langsung bekerja. Lima tahun di penjara, tidak membuatnya lupa akan otomotive, justru dia tampak bersemangat. Otomotif adalah bagian dari hidupnya selain wanita.Tidak berapa lama satu mobil selesai
Read more
Menghadiri Pesta Ulang Tahun Jacob
Morgan segera mengambil ponsel yang dikhususkan untuk memantau Michael. Benar adanya, di sana sudah ada Andres dan Sarah yang berhadapan dengan Michael. Sial! bisa-bisanya Andres menemukan Sarah lebih cepat dibandingkan dengan dirinya.“Saya sudah berhasil membawa Sarah kepada Tuan, Sekarang sesuai dengan janji Tuan. Bahwa Tuan akan menikahkan saya  dengan Sarah sekaligus mengangkat saya sebagai presdir.”Michael menggaruk-garuk kepalanya. Bingung membuat keputusan. Tidak bisa seperti dulu ketika dia masih Berjaya, sekarang setiap langkahnya selalu diawasi termasuk di ruangan ini.“Saya tidak bisa mengabulkan permintaanmu, Andres.”Andres berubah geram. Dia menggebrak meja dengan keras.“Maksud Tuan apa? Tuan mau ingkar janji hah!”Michael diam. Sementara, Sarah tampak keheranan karena Michael terlihat tidak berkutik di depan Andres yang notabene di bawahnya. Sarah berhasil ditemukan oleh anak buah An
Read more
Nostalgia Di Mansion
“Nyonya kenapa sih? Tante eh, maksud saya Nyonya Renata dan Nyonya Nia kan cuma ingin menyapa saja. Kalau cemburu. Jangan berlebihan lah.” Morgan berkelakar . Sengaja sambil mengedipkan mata nakal. Renata dan Nia serempak menggigit bibir. Anggy kesal dibuatnya.“Morgan!”Morgan tidak mengindahkan bentakan Anggy. Sorot mata elangnya terfokus ke arah dua pasang mata Mama binal yang sedang diladeni sama Morgan.“Oh iya, Nyonya Liana mana? Kok enggak keliatan?”Renata dan Nia saling pandang. Raut wajah mereka seketika berubah.“Kami dengar perusahaannya sedang mengalami kekacauan Morgan. Investor utamanya secara tiba-tiba menarik modalnya.” Renata menjelaskan.“Kayaknya bakal bangkrut sih.” Nia cepat menyambar dengan sinis. Tidak ada empati atas apa yang dialami keluarga Liana. Separah itu pertemanan diantara mereka. Senang kalau melihat rekannya hancur.“Oh.” Morgan
Read more
Menggagalkan Acara Lamaran
“Itu semua yang menulis papa.”Mendadak Markus muncul dari ambang pintu. Morgan langsung menatap adiknya penuh selidik. Tampak tidak percaya dengan apa yang diucapkan adiknya.“Enggak mungkin dia yang menulis ini. pria itu sangat membenciku.”“Tapi, memang itu kenyataannya. Kakak pasti tidak lupa kan siapa orang yang bisa menulis huruf latin sebagus itu kalau bukan papa.”Morgan terdiam. Tidak menyanggah perkataan adiknya yang memang tidak bisa dibantah. Tulisan tangan yang begitu indah itu adalah hasil tangan Jacob, ayah yang selama ini menganggapnya tidak ada. Tapi, kenapa? Kenapa pria itu melakukan semua ini.“Papa masih peduli dengan kamu kak. Dia masih sangat menjaga barang-barang kesayangan kakak. Bahkan beliau juga yang meminta pelayan untuk merapikan kamar kakak setiap waktu.” Markus menambahkan kalimat yang jelas menyentak batin Morgan. Dia sangat tahu betul karakter adiknya yang sangat terbu
Read more
Kebusukan Terbongkar
“Kamu bilang apa tadi? kamu lebih pantas menikahi Sarah? Punya apa kamu hah?”“Aku punya segala-galanya yang tidak kamu punya.” Morgan berkata dengan santai. Michael yang mendengarnya gemeteran. Sungguh perasaannya tidak enak akan hal ini.“Hahaha, Emang mantan napi seperti kamu punya apa hah? Selain aib?” Andres meremehkan. Kepalanya sedikit mendongak dengan sangat arogantnya. Dia merasa paling berkuasa di sini. Tidak seperti saat dibengkel Ferdinand dimana secara mengejutkan preman terkuat itu malah membela Morgan. Sampai detik ini, dia tidak tahu apa alasannya.Morgan tidak lekas menjawab. Dia melihat raut wajah Sarah yang terlihat tidak suka dengan perbuatannya. Entah apa yang di pikiran wanita itu sampai dia begitu tenang dan tidak memberontak saat dilamar Andres. Andai dia tahu kalau pembunuh Nyonya Damara, mamanya adalah Andres yang berkomplot dengan Michael. Tunggu, atau jangan-jangan….“Sarah, mauk
Read more
Jangan Bawa Mereka Ke Penjara!
“Tidak ada celah bagi kalian untuk kabur.” Morgan mendesis. Di atas panggung, terlihat Andres dan Michael panik setengah mati. Bagaikan Bom meledak, tanpa mampu mereka mengelak. Di depan semua kolega, di depan keluarga. Dunia serasa kiamat bagi mereka.Mereka tidak bisa membela diri karena semuanya terpampang nyata. Alhasil, mereka berancang-ancang kabur dari sana.“Kalian! Tangkap mereka!” perintah Morgan kepada sekuriti. Mereka terpaksa menurut dengan tergopoh berlari menuju panggung. Sedikit terjadi kegaduhan di sana sampai akhirnya sekuriti itu berhasil menangkap mereka.“Jangan tangkap suami saya!” Anggy memekik nyaris menangis. Begitu juga Angeline yang tidak rela anak kebanggannya dijebloskan ke penjara.“Ini pasti ada yang salah. pasti semuanya salah faham.” Angeline berusaha membela Andres. Sayang, semua orang yang ada di sana mengacuhkannya. Orang-orang yang mereka hormati, segani, ternyata berbuat
Read more
Kembalinya Hartanto Internasional
Angeline gelagapan. Dia tidak memungkiri bahwa dia tahu semuanya karena Andres terlebih dahulu berdiskusi dengannya sebelum berkomplot dengan Michael. Rencana jahat membinasakan keluarga Hartanto internasional satu persatu. Motifnya apalagi kalau bukan uang dan kekuasaan. Namun, kenyatannya gagal total.Sekarang timbul ketakutan dari dalam dirinya. Bagaimana kalau namanya diseret dalam kasus ini. Bayangan ngeri penjara seumur hidup. Bahkan, hukuman mati menantinya. Angeline begidik membayangkannya.“Kenapa wajahmu pucat begitu? Jadi benar dugaanku kalau kamu juga terlibat?” Jacob memojokkan. Tidak ada panggilan mesra seperti biasanya.“K-kamu jangan salah faham seperti itu, Pa. Andres kan anakku wajar dong kalau aku membelanya. Lagipula, aku tidak tahu menahu mengenai rencana itu.” Suara Angeline melunak. Tidak ada pilihan lain selain mengalah dihadapan Jacob. Walaubagaimanapun, dia masih membutuhkan Jacob sebagai penopang hidupnya, setel
Read more
Angel - Pemuas Nafsu
“Sudah jelas kan semuanya? Sekarang kalian boleh pergi dari sini.”Terpaksa Morgan dan Anggy pergi. Barang-barang mereka ternyata sudah dibereskan di dalam koper. Siap untuk dibawa.Anggy terlihat tidak berhenti menangis. Suaminya ditangkap, dan sekarang dia diusir dari rumah itu.“Nyonya, ikut denganku saja.” Morgan menawarkan. Anggy mendongak. Menatap nanar Morgan.“Enggak! Aku enggak sudi ikut dengan penipu seperti kamu. Mengelabuhi semua orang dengan penyamaranmu padahal kamu pemimpin gangster yang berbahaya!”“Awalnya aku tidak percaya begitu saja saat Angeline yang berbicara. Tapi, hal itu diperkuat dengan perkataan Sarah tadi. Kamu memang sangat licik.”“Aku melakukan itu semua karena punya alasan! Ngerti kamu!”Seketika Anggy bungkam saat dibentak Morgan. Sekarang terlihat jelas watak asli dari Morgan. Berandal itu seperti raja rimba yang mengeluarkan tari
Read more
Sudah Basah, Mau dimasukin?
Morgan bangkit dari tempat duduknya. Sambil memperbaiki sesuatu yang menggeliat di bawah, dia menghampiri Anggy yang sudah mendapatkan julukan Angel itu. Seperti terbawa arus, Anggy semakin gemulai saja saat Morgan mendekat.Morgan memandang ketiga pelayannya. Menggerakan tangannya isyarat supaya mereka pergi. Ketiga pelayan itu menggerutu dalam hati meski pada akhirnya menurut. Membiarkan Morgan berduaan dengan penghibur barunya itu dan bisa ditebak apa yang akan terjadi selanjutnya.Morgan berjalan mengelilingi Anggy. Matanya lekat melihat bulatan indah belakang yang tampak sekal. Sangat menggoda untuk diremas.Sedangkan gerakan Anggy semakin panas menggoda Morgan. Dia sendiri heran, kenapa setiap berada di dekat Morgan, darahnya berdesir-desir. Buah dadanya mengencang dengan ujung mencuat. Bagian bawahnya juga berkedut-kedut, meminta sesuatu yang keras dan perkasa milik Morgan masuk.Anggy masih bergoyang stripsis saat Morgan berdiri di belakangnya. Me
Read more
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status