All Chapters of Lelaki yang Terbuang: Chapter 421 - Chapter 430
448 Chapters
Bab 421
Kamar mandi tak hanya memperdengarkan suara gemercik air yang mengalir kian deras dari shower, tapi juga dipenuhi alunan merdu desahan nikmat dari bibir Gallen dan Grizelle.Pergumulan liar keduanya baru berhenti setelah Gallen dengan gagah perkasa menghunjamkan tongkat saktinya dengan kedalaman yang menyentuh dasar sembari menabur benih.Tentu, dengan lenguhan panjang yang menggetarkan segenap persendian dan jiwa keduanya."Terima kasih!" Gallen mengecup kening Grizelle yang kelelahan. "Ayo, kubantu kau mandi.""Tidak lagi," tolak Grizelle, mendorong Gallen agar menjauh.Gallen tak menghiraukan penolakan Grizelle. Ia menyabuni Grizelle seperti seorang ayah memandikan putri kecilnya.Grizelle yang kelelahan akibat pergulatan sambil berdiri itu hanya bisa pasrah ketika Gallen membolak-balik badannya. Menggosok setiap celah dengan lembut dan hati-hati.Setelah selesai, Gallen membelitkan sehelai handuk ke badan Grizelle, lalu mengangkatnya hingga ke depan lemari pakaian."Mau kubantu pa
Read more
Bab 422
"Ada apa lagi, Bos? Bukankah semua data yang kukirim sudah sangat jelas?" Kenzie langsung menyerang Gallen dengan pertanyaan bernada sewot.Belum lama Gallen memutus sambungan telepon, tapi sekarang kembali menghubungi. Padahal, dia baru saja hendak merebahkan tubuh di atas kasur."Apa kau telah menyelidiki dengan teliti? Bukankah dia di penjara?""Aduh, Booos ... apa kau tak mengamati perkembangan berita? Tumben!""Kenzie! Aku baru saja melewati hari yang buruk. Tentu aku tak keberatan kalau kau ingin menjadi samsak untuk melampiaskan kekesalanku!""Jangan, Bos! Jangan! Aku hanya bercanda. Peace!""Bicara!""Iya, iya. Seseorang telah menjaminnya untuk bebas bersyarat pagi ini.""Keluarganya?""Bukan. Aku masih menyelidikinya."Tut!Gallen mencengkeram ponsel dengan kuat. Rahangnya mengeras. Jika bukan keluarga yang menjamin kebebasan orang itu, lalu siapa yang ingin bermain-main dengannya?Sekali lagi Gallen mengecek email-nya, memastikan bahwa ia tidak salah baca. Namun, berapa kali
Read more
Bab 423
Grizelle mendelik seraya menunjuk sisa roti di piringnya. "Ini apa yang di dalam piring?""Lo, itu kan makananmu," sahut Gallen, merasa tak bersalah.Grizelle menjejalkan potongan roti yang telah ditusuk garpu ke mulut Gallen. "Kamu hanya boleh pergi setelah menghabiskan semuanya."Gallen tak bisa ke mana-mana karena Grizelle menekan pahanya.Belum lima menit Gallen berkata dengan penuh semangat bahwa ia akan menghabiskan makanan yang dihidangkannya, nyatanya justru balik bandar.Grizelle tak akan membiarkan Gallen pergi sebelum menepati kata-katanya.Netra biru Gallen tersenyum setiap kali memperhatikan Grizelle susah payah memotong roti dengan sebelah tangan.Ia pura-pura cemberut setiap kali Grizelle memaksanya membuka mulut, padahal dalam hati ia berdendang riang. Rasanya bahagia sekali sarapan dilayani dan ditemani istri tercinta. Pakai disuapi lagi.Grizelle mengelus pipi Gallen setelah suapan terakhir. "Good boy!"Gallen tersenyum lebar. "Terima kasih, Sayang. Rasa rotinya menja
Read more
Bab 424
"Bellona," gumam Gallen begitu membuka mata."Laura, kau membohongiku?!""T–tidak, Gallen. D–dia bukan Bellona.""Oh ya? Jika bukan dia, kenapa kau bertemu dengan perempuan berwajah Bellona sampai dua kali?"Pertama, kau menerima sisa pembayaran setelah melaksanakan tugas untuk menculik istriku."Dan yang terakhir, kau menerima perintah untuk menyebarluaskan pengumuman sayembara untuk memburu The Death Shadow dan rekannya."Apa dia punya saudara kembar? Tapi aku tidak pernah mendengar Tuan Hopkins memiliki putri kembar."Laura menggeleng lemah. "Bukan. Dia bukan Bellona.""Bukaan ... kau terus saja berkata bukan. Lalu, siapa dia sebenarnya, hah?!""Aku tidak tahu. Sungguh!"Laura mulai menitikkan air mata. Cengkeraman Gallen pada lengannya terasa nyeri."Laura, jangan menguji kesabaranku dan melewati batasmu! Aku masih menoleransimu hanya karena aku menghargai masa lalumu bersamaku, tapi bukan berarti aku tak bisa bersikap kejam kepadamu.""Aku mengatakan yang sebenarnya, Gallen! Kala
Read more
Bab 425
"Apa maksud Anda, Tuan Muda? Yang aku tahu, Tuan Besar Kyler adalah kakek Anda.""Benarkah?"Mata tua Handoyo bergerak resah."Paman, aku bukan anak kecil yang dengan mudah bisa ditipu. Jika Paman benar-benar mengabdi pada keluargaku, kenapa Paman menculik istriku?"Apa gaji yang Paman dapat dari keluarga Kyler tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan Paman?"Paman bahkan menyesal tak mengabari seorang perempuan ketika Tuan Besar Kyler menjual sahamnya."Apa itu yang namanya mengabdi pada keluarga Kyler?"Handonyo menjatuhkan pandangan ke lantai. Tak berani menantang netra biru Gallen yang terkesan dingin dan menakutkan."Kalau Paman masih memiliki sedikit saja hati nurani dan menyimpan penyesalan yang tulus, tolong beritahu aku siapa Nyonya Kedua sebenarnya!"Jantung Handoyo bagai disiram dengan seember air es. Dingin dan menciut.Setelah cukup lama bergumul dengan perasaan gelisah, Handoyo akhirnya mengangkat kepala. Mengumpulkan puing-puing keberanian untuk bicara, meski dengan terbata
Read more
Bab 426
"Maafkan aku, Linda!"Stephen melarikan diri tanpa memedulikan lagi Linda yang terkapar bersimbah darah.Setelah mobil Stephen menghilang dari pandangan, Handoyo keluar dari tempat persembunyiannya. Melangkah masuk ke rumah Linda yang tak lagi terkunci."Linda!" pekiknya, bergegas meraba nadi Linda, lalu menghubungi ambulans.Saat Linda membuka mata, Handoyo duduk di sisi ranjang dengan wajah muram."Han ....""Linda! Terima kasih telah kembali!""Aku ... di mana?""Rumah Sakit!"Linda mengingat-ingat apa yang terjadi pada dirinya. Mukanya menggelap ketika ingatannya terhenti pada pertengkarannya dengan Stephen."Han ....""Ya. Aku di sini. Selalu menemanimu." Handoyo meraih jemari Linda. Meremasnya erat, seolah-oleh tengah menyalurkan kekuatan kepada wanita itu."Mulai sekarang, panggil aku Nyonya Kedua!""Tapi, Lin ... lelaki itu telah menyakitimu. Lupakan dia! Menikahlah denganku.""Tidak, Han. Kita masih saudara, walaupun hanya sepupu jauh. Usiamu juga lebih muda dariku. Kamu lebi
Read more
Bab 427
"Paman mau aku menuliskan kisah hidup, Paman? Tak masalah. Ide ceritanya tak terlalu buruk. Kisah cinta seorang pria yang bertepuk sebelah tangan."Ia rela jungkir balik membahagiakan sang pujaan hati, tapi hidupnya malah berakhir di tangan wanita yang dicintainya."Kedengarannya lebih tragis dari akhir kisah Romeo dan Juliet. Setidaknya Romeo beruntung, karena dia mati demi Juliet yang benar-benar mencintainya. Tapi Paman?"Gallen tertawa mengejek. "Paman mendekam di sini demi dia, tapi dia justru berencana menghabisi Paman.""Bohong! Linda bukan wanita jahat!""Oh, jadi Paman mengakui bahwa Nyonya Kedua benar-benar Septiana Rosalinda, huh?"Handoyo membekap mulut. Ia baru tersadar telah keceplosan. Nasi sudah menjadi bubur. Kata-kata yang terucap tak bisa ditarik lagi."Percuma Anda mengetahuinya, Tuan Muda! Anda tidak akan bisa menemukannya!""Paman akan memberitahuku.""Dalam mimpi!"Gallen menggerakkan jari telunjuk, mengisyaratkan Handoyo untuk mendekat."Aku tidak akan tertipu
Read more
Bab 428
"Yakin tidak akan menyesal?" Gallen mengumbar senyum jenaka.Laura melipat tangan di depan dada seraya membuang muka."Ya sudah kalau tidak mau." Gallen beranjak.Bertepatan dengan ayunan langkah pertama Gallen, Laura menerima panggilan telepon. Bibirnya mengerucut."Tunggu!" seru Laura, mencegah Gallen yang hendak membuka pintu mobil di sisi roda kemudi."Apa kubilang ... menyesal, kan?" goda Gallen."Jangan ge-er kamu! Kalau bukan karena sopir taksi sialan itu membatalkan pesananku secara sepihak dan aku tidak sedang terburu-buru, tidak sudi aku duduk satu mobil dengan laki-laki pembawa sial seperti kamu!"Laura mundur selangkah. "Cepat bukakan pintu untukku!" titahnya, bak seorang majikan pada sopir.Gallen menggeleng mengetahui sisi lain dari seorang Laura. Untung saja langit menjodohkannya dengan Grizelle, bukan Laura."Silakan, Nona!"Laura mengempaskan pantat, lalu mengatur posisi agar nyaman.Gallen menjalankan mobil dengan kecepatan sedang."Ke mana saya harus mengantar Anda,
Read more
Bab 429
Suara tawa terhenti ketika Gallen melangkah masuk."Seru sekali obrolannya sampai tidak ada yang menjawab salamku," ledek Gallen, tersenyum jenaka."Maaf!"Grizelle langsung bangkit, menyodorkan tangan pada Gallen. Menciumnya takzim. Sungguh istri idaman suami.Gallen melirik tamu yang ikut berdiri menyambut kedatangannya."Bibi Rose?"Seingat Gallen, ia tidak pernah memberikan alamatnya kepada Bibi Rose. Apa wanita itu memintanya dari Stephen?"Saya, Tuan Muda. Mohon maaf jika saya telah lancang mendatangi kediaman Anda." Bibi Rose meraih tas cangklongnya. "Saya tidak akan mengganggu waktu istirahat Anda, Tuan Muda. Permisi."Bibi Rose berpaling pada Grizelle. "Saya pamit, Nyonya Muda. Terima kasih telah berkenan mengajak saya untuk mampir di rumah ini."Rupanya Grizelle yang membawa Bibi Rose pulang, tapi di mana mereka bertemu?Dua minggu yang lalu Bibi Rose mengajukan cuti untuk pulang kampung.Gallen masih bergelut dengan tanya, ketika Grizelle menyikutnya."Kenapa kamu memandang
Read more
Bab 430
Gallen tak bisa tenang. Isi surat dalam amplop lusuh itu terus menari-nari di pelupuk matanya.Sudah tak terhitung kali ia menghubungi Kimi, hingga akhirnya terdengar suara letih dan mengantuk dari seberang telepon."Maaf, Gallen. Aku ketiduran begitu tiba di rumah. Ada apa?"Gallen mendesah lega. Kimi hanya kelelahan. Ia sempat khawatir wanita itu menjadi korban kejahatan Nyonya Kedua."Lanjutkan saja tidur Ibu kalau masih mengantuk!" sahut Gallen, merasa tak enak hati karena telah membangunkan sang ibu. "Aku akan menelepon lagi nanti.""Aku tidak bisa tidur lagi kalau sudah bangun. Lagi pula, aku lapar. Bicaralah! Aku akan mendengarkanmu sambil menunggu makan malam siap.""Um, aku ingin bertanya tentang Tuan Besar Kyler.""Bukankah dia masih di penjara?""Benar, tapi bukan itu yang ingin kutanyakan?""Lalu?""Apa Ibu tahu dia punya anak laki-laki selain David?""Apa?! Kamu dapat informasi dari mana?""Jadi Ibu juga tidak mengetahuinya?""Tidak. Aku juga tidak pernah tahu jika Stephe
Read more
PREV
1
...
404142434445
DMCA.com Protection Status