Semua Bab Lelaki yang Terbuang: Bab 391 - Bab 400
448 Bab
Bab 391
"Kau!" Stephen kehabisan kata."Ya. Ini aku, Gallen. Aku hanya mengingatkan Anda, Tuan Besar Kyler. Perbanyaklah merenungi kesalahan Anda! Introspeksi diri! Lalu mulailah menyiapkan bekal untuk kehidupan Anda selanjutnya."Bisa jadi malaikat kematian telah menjadi pengawal pribadi Anda, yang tak kasat mata."Pelipis Stephen berkedut. Otot-otot kemarahan mencuat pada tulang rahang dan lengan kisutnya."Kau menyumpahiku?! Cucu durhaka kau, Gallen!"Gallen masih mampu mengendalikan sisi liar dari emosinya yang bergejolak dalam dada."Tuan Besar Kyler, setiap yang bernyawa pasti akan mati. Tak peduli kecil, muda, ataupun tua. Semua akan mendapat giliran bila sudah tiba waktunya."Tapi, manusia yang berusia senja seperti Anda, tentu memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapat giliran pertama. Bertobatlah, Tuan Besar Kyler! Sebelum semua terlambat dan Anda kehilangan kesempatan untuk memperbaiki diri.""Tutup mulutmu! Aku tidak butuh ceramahmu!" Stephen menggerung. "Bebaskan Atha! Dia
Baca selengkapnya
Bab 392
Grath menyeringai."Anda senang, Tuan Kyler?" tanya Thomas, mulai mempersiapkan peralatan terapi yang akan digunakan Grath.Durasi sesi latihan Grath sedikit berkurang seiring dengan kondisi badannya yang kian membaik dan mendekati normal."Entahlah."Seringai di wajah Grath lenyap. Palung hatinya menyimpan setitik perasaan iba."Saya mengerti.""Bagaimanapun, dia tetap saudaraku, walaupun berbeda ibu.""Apa aku tidak salah dengar?" Langkah Gallen terhenti beberapa langkah dari ranjang Grath."Ah, Gallen ... kau juga sudah menonton video penangkapan Tuan David Kyler?" Thomas menoleh pada Gallen sambil tangannya terus bekerja.Sedikit lagi peralatan terapi untuk sesi pengobatan Grath siap digunakan."Tentu, Kakek. Itu berita yang kutunggu-tunggu penayangannya."Gallen mendekati Grath. "Ayah, apakah perkataan yang kudengar tadi benar? David Kyler saudara Ayah beda ibu?""Itu benar. David tidak terlahir dari rahim ibuku, Rianna. Dia anak dari wanita yang dicintai ayahku."Kini Gallen men
Baca selengkapnya
Bab 393
"Lepaskan akuuu!"Stephen yang beradu tatapan sendu dengan Atha menengok ke kanan saat mendengar suara pemberontakan bernada tinggi."David?" Stephen merasakan dadanya diimpit tiang baja kala menyaksikan putranya didorong masuk ke sel tahanan yang berhadapan dengan Atha."Tidak!" Stephen roboh."Kakeeek!"Teriakan bernada cemas dari Atha adalah hal terakhir yang diingat Stephen sebelum dunia hilang dari pandangannya.Stephen tergugu setelah mampu mengingat semua kejadian itu.Selang beberapa saat, ia mengangkat kepala. Kilat kebencian memancar dari sorot mata tuanya."Gallen ... dia harus membayar semua penderitaan anak dan cucuku!"Stephen mencabut jarum IV, lalu meluncur turun dari ranjang rumah sakit. Mengganti seragam pasien dengan pakaian miliknya yang ia temukan di dalam nakas.Ia berjalan mengendap-endap. Celingak-celinguk mengawasi sekitar. Saat suasana sepi dan dirasa aman, ia melangkah cepat. Meninggalkan ruang tempatnya dirawat melalui lorong sunyi."Tuan Besar Kyler?" liri
Baca selengkapnya
Bab 394
Tes! Tes!Keringat menetes dari setiap helai rambut Grath. Jatuh seperti butiran embun menitik dari ujung daun.Tiga puluh menit sudah ia memaksakan diri untuk berjalan. Menumpukan berat badan pada tangan yang menggengam gagang walker.Tak terkira rasa nyeri pada otot-otot pahanya yang mulai bisa merasakan sensasi gerak dan rasa sakit.'Aku pasti bisa! Aku kuat!'Grath melambungkan sugesti dalam hati, tiada henti. Memotivasi keyakinan diri bahwa ia mampu melewati segala rintangan."Cukup, Tuan Kyler!" seru Thomas, menghentikan perjuangan Grath. "Kalau terus dipaksakan, otot-otot Anda bisa cedera."Biasanya Grath hanya melakukan terapi di pagi hari, tapi kini ia meminta sesi tambahan di sore hari."Tapi, Prof ... aku merasa belum ada kemajuan.""Itu karena Anda membandingkan diri dengan orang yang dapat bergerak dengan normal. Kalau Anda membandingkan dengan diri Anda sendiri, kondisi Anda sekarang jauh lebih baik dari sebelumnya."Grath menyandarkan pantat pada plang yang melintang. M
Baca selengkapnya
Bab 395
"Mencurigakan!" Dadang memperhatikan mobil merah nan kian menjauh, lalu terlihat seperti nyala puntung rokok di tengah kepekatan malam.Tin! Tiiiin?Bergegas Dadang membuka pintu.Gallen menurunkan kaca jendela. "Apa yang kau lihat?" tanyanya, selalu bersikap waspada setelah kedatangan Stephen tempo hari."Anu, Tuan ... tidak ada apa-apa.""Tidak ada apa-apa, tapi sampai tidak menyadari tuan rumah datang. Itu artinya ada apa-apa, Dadaaang!""Ah, Tuan ini ... masa tidak bisa sekali saja dibohongi?""Oooh, jadi ... mau belajar bohong ya? Sudah tidak betah kerja di sini?""Eh, tidak! Jangan pecat saya, Tuan! Saya ... saya cuma heran dan kepikiran." Dadang garuk-garuk kepala."Huh?" Sebelah alis Gallen terangkat tinggi.Dadang mendekat. Tolah-toleh seperti khawatir pembicaraannya akan dicuri dengar oleh orang lain."Anu, Tuan. Tadi ada mobil parkir di seberang jalan. Saya kira tamu Tuan, tapi tidak turun-turun dari mobil. Saya jadi parno, Tuan. Takutnya itu orang suruhan kakek Anda.""Oh
Baca selengkapnya
Bab 396
Mata Gallen menyipit. Melihat kemunculan Ara yang mendadak, ia menyimpulkan bahwa mobil yang diceritakan Dadang pasti milik wanita itu.Ternyata dugaannya benar. Dan itu aneh!Bagaimana seseorang yang menghilang tanpa kabar setelah diketahui mengalami gangguan mental tiba-tiba muncul begitu saja?"Kenapa Anda tidak memberitahuku kalau Anda akan bertandang?""Kenapa memangnya? Mau menyiapkan kejutan?"Apa? Kejutan? Dalam mimpi. Sebaliknya, dia akan memikirkan seribu satu alasan untuk menghindari pertemuan dengan Ara.Dia tidak ingin membuat Grizelle cemburu. Bahaya. Bisa-bisa rencana membuat adonan pengantin tak akan pernah terwujud nantinya."Umm, Nona Ara, kalau tidak ada hal penting yang ingin Anda bicarakan, aku minta maaf karena tak bisa menemani Anda bicara lebih lama."Aku masih ada urusan. Saat Anda tiba, sebenarnya, aku baru saja hendak berangkat."Tak apalah sedikit berbohong. Reaksi Ara terhadap perbincangannya menghadirkan perasaan tidak nyaman.Entah kenapa Gallen merasa b
Baca selengkapnya
Bab 397
"Kau bisa mengambil keputusan sendiri, tapi kusarankan untuk hati-hati. Pikirkan betul sebelum mengambil keputusan! Perasaanku agak tidak enak dengan perusahaan itu.""Yaelah, Bro! Bilang saja tidak setuju!""Aku lebih tertarik membicarakan tentang perkembangan kinerja anak buahmu mengawasi pergerakan Tuan Besar Kyler."Lagi pula, bukan kebiasaanmu membawa pulang proposal kerja sama.""Kebetulan, Bro. Tuan Priambudi menemuiku pada detik-detik terakhir jam tutup kantor. Bagaimana lagi? Terpaksa kubawa pulang.""Perasaanku semakin tidak enak.""Kenapa aku mencium sesuatu yang mencurigakan di sini? Kau yakin tidak mengenal Guntur Priambudi secara langsung?""Kenz, dahulukan yang lebih penting!""Oh, oke. Semua terkendali. Aku telah mengirim seseorang untuk mengawasi Tuan Besar Kyler. Jeremy akan melaporkan setiap perkembangannya.""Jeremy?""Iya. Si keras kepala itu akhirnya melambaikan tangan ke kamera.""Awasi juga dia! Seseorang yang tega mengkhianati kawan dan berdiri di kubu lawan d
Baca selengkapnya
Bab 398
Pantas saja Rianna tak menghadiahi David dengan saham perusahaan pada ulang tahunnya yang kedua puluh satu. Tenyata David anak tiri."Jahat! Mereka tega meracuni ibuku demi harta. Tak akan kubiarkan!"Grath mengepalkan tangan erat-erat, lantas beranjak diam-diam dari tempat persembunyiannya.Bugh!Sebuah serangan tiba-tiba menghantam tengkuk Grath saat ia berjalan merunduk. Grath tersungkur pingsan.Suara bergedebuk menarik perhatian Stephen dan David. Keduanya berlari ke arah sumber suara."Grath? Gawat! Apa dia mendengar semuanya?" Stephen diserang panik."Ayah tidak perlu khawatir," sahut David. "Paman Handoyo telah membantu kita mencegah lelaki bodoh itu untuk membocorkannya. Sekarang, ayo bantu aku memindahkannya."Kesadaran Grath tidak sepenuhnya hilang, samar-samar ia masih dapat menangkap percakapan para bajingan itu sampai sebuah tendangan susulan membuat seluruh dunianya benar-benar menjadi gelap."Tuan Besar Kyler atau David yang melakukan tendangan itu, Yah?" tanya Gallen,
Baca selengkapnya
Bab 399
"Mana bisa begitu?"Gallen tidak tahu apakah Grizelle sungguh lugu atau hanya berpura-pura polos. Tapi reaksi Grizelle yang seperti itu berhasil menantang egonya sebagai pria, seakan-akan Grizelle tengah meremehkan kemampuannya, dan menuntut sebuah pembuktian."Bisa. Mau kuselimuti sekarang?" goda Gallen, berkedip nakal.Bias pendar rembulan yang semula mempercantik wajah Grizelle, kini beralih ke dada bidang Gallen.Kulitnya yang berkeringat berkilat terang. Terlihat seksi tanpa menghalang.Grizelle tak bisa memungkiri hati bahwa ia mengagumi badan kekar Gallen yang baru diperhatikannya secara intens untuk pertama kali.Aroma maskulin yang menguar dari keringat Gallen menggelitik naluri kewanitaan Grizelle."Aku mengantuk!" Grizelle balik badan, membelakangi Gallen.Semua itu bohong! Kantuk Grizelle telah menghilang bersamaan dengan munculnya desir aneh yang membuat dadanya berdebar-debar, kala tatapannya mendarat pada dada telanjang Gallen.Ingin rasanya jemari lentiknya menari di s
Baca selengkapnya
Bab 400
Penting bagi seorang wanita untuk buang air kecil serta membersihkan area pribadinya setelah melakukan penyatuan jiwa dan raga dengan kekasih halal, agar kebersihan tetap terjaga dan terhindar dari berbagai penyakit.Selang tujuh menit, Grizelle keluar dari kamar mandi. Tubuh polosnya telah terbalut lingerie merah.Grizelle berbaring perlahan seraya menarik selimut hingga sepinggang."Ayo tidur!" Gallen membawa Grizelle ke dalam pelukannya."Keramas, Bro?" sapa Kenzie keesokan paginya, saat Gallen baru saja keluar dari kamar. "Sudah akur sama kakak ipar? Pantas cerah!"Kenzie melayangkan kerling menggoda, melihat rona bahagia yang memancar jelas pada wajah Gallen. Sang sahabat tak berhenti mengumbar senyum lewat pancaran matanya."Bagaimana rasanya?""Mau tahu? Nikah sana!" Gallen berlalu dengan langkah santai. Dadanya membusung gagah, melambangkan sikap pejantan tangguh yang berhasil memenang pertarungan."Hei, Bro! Enggak sarapan dulu?" pekik Kenzie saat melihat Gallen melangkah ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3839404142
...
45
DMCA.com Protection Status