All Chapters of Lelaki yang Terbuang: Chapter 401 - Chapter 410
448 Chapters
Bab 401
[Jeremy melapor. Tuan Besar Kyler baru saja keluar rumah dengan. tergesa-gesa][Ia membawa map yang kelihatannya berisi dokumen penting]Sebuah foto Stephen yang menenteng map berwarna biru terlampir.Alis Gallen mengerut membaca pesan dari Kenzie. Ia mengamati gambar Stephen dan memperbesar bagian map.Sayangnya gambar itu diambil dari jarak jauh sehingga pecah ketika diperbesar.[Apa Jeremy mengikutinya?][Ya. Tuan Besar Kyler pergi ke bank XXX][Dia baru saja masuk]Alis Gallen bertambah kusut. Stephen ke bank? Apa dia sedang mengajukan pinjaman?[Oke. Thanks atas informasinya. Aku akan mengecek ke sana]Saat Gallen baru saja hendak menaruh ponsel di atas dashboard, nada deringnya bernyanyi. Gallen mengangkat panggilan, lalu bergegas menyalakan mesin dan tancap gas.Menghadap customer service bagian kredit, Stephen mengamuk, berkata dengan suara bernada tinggi."Aku pemilik rumah itu! Kenapa aku tidak bisa menjadikannya sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman?"Wajah petugas ban
Read more
Bab 402
Mata Syadid bergerak liar membaca sertifikat rumah milik Rianna."Tidak salah lagi! Ini benar sertifikat yang dinyatakan hilang bertahun-tahun yang lalu. Nyonya Rianna telah melaporkan kasus hilangnya sertifikat ini kepada polisi.""Jangan mengada-ngada!" hardik Stephen. "Sertifikat ini telah lama berada di tanganku. Kau mau menjatuhkan aku?"Syadid mengeluarkan dokumen lain dari dalam tas kerjanya—bukti lapor kehilangan dari pihak kepolisian dan lembaran koran lama yang memuat pengumuman tentang hilangnya sertifikat rumah atas nama Nyonya Rianna."Lihat ini, Pak!" ujar Syadid pada petugas bank. "Bukti lapor ini asli dan pengumuman di koran ini juga asli. Jika sekarang sertifikat ini muncul setelah lama hilang, berarti orang itulah pencurinya.""Jadi kau menuduhku?" Stephen terlonjak tegak hingga kursi yang didudukinya terdorong ke belakang."Anda tidak bisa mengelak, Tuan Besar Kyler. Anda tertangkap tangan sedang membawa barang bukti." Tahu-tahu salah satu dari dua orang aparat poli
Read more
Bab 403
"Sayangnya aku ada janji dengan seseorang."Gallen menolak halus ajakan Guntur."Ah, sayang sekali. Bagaimana kalau makan siang?" Guntur tak menyerah, sebab ia tak tahu kapan lagi memiliki kesempatan untuk bertatap muka dengan Gallen.Kesempatan emas ini tidak boleh terlewatkan."Ayolah, Tuan Muda ... aku tahu Anda sangat sibuk. Mungkin tidak akan pernah ada lain kali kalau Anda menolak ajakan saya hari ini. Anggap saja ini ramah tamah seorang kenalan lama!" Guntur terus merayu.Kecurigaan Gallen makin tinggi melihat kegigihan Guntur. Dan itu menggelitik rasa penasarannya untuk mengikuti permainan Guntur."Baiklah, tapi hanya bila Anda tidak keberatan aku membawa teman."Guntur sebenarnya tidak setuju dengan permintaan Gallen. Tapi setelah berpikir ulang, tak ada salahnya ia sedikit memberi kelonggaran. Selama Gallen mau makan siang bersama, membawa teman bukan masalah besar.Jika dipikir lagi, hal itu justru menguntungkan bagi dirinya. Secara tidak langsung ada saksi mata yang menget
Read more
Bab 404
Ara ingin menjauhkan Gallen dari Grizelle, tapi bagaimana caranya? Dia tidak bisa mengusir gadis itu dari sisi Gallen secara terang-terangan."Anda belum menjawab pertanyaan saya, Nyonya!""Pertanyaan yang mana, Nona?" Kimi balik bertanya pada Ara. "Saya sedang membalas pesan penting, jadi tak mendengar pembicaraan Anda."Ara memberengut. Secara tidak langsung Kimi baru saja menganggap kata-katanya tidak penting."Sudahlah, Ara. Kalau kamu terus mengajak bicara, kapan kita makan? Hidangan sudah tersedia. Ayo kita nikmati santap siang dulu!" sela Nyonya Priambudi.Sebagai seorang ibu, ia dapat merasakan kecemburuan putrinya terhadap Grizelle."Ah, betul. Mari semua ... kita mengisi perut dulu. Setelah itu kita bisa lanjutkan dengan obrolan santai." Guntur mendukung pendapat istrinya.Ara dan Grizelle serentak melayani Gallen.Ara hendak memasukkan seekor lobster ke piring Gallen, sementara Grizelle ingin menaruh potongan ikan salmon di atas nasi putih.Gallen terpana melihat dua menu y
Read more
Bab 405
"Tinggallah sebentar lagi, Tuan Muda! Putri kami, Ara, masih ingin berbincang dengan Anda."Guntur membujuk Gallen untuk menunda kepergiannya. Sorot tak rela kehilangan, yang memancar dari mata putrinya, membuat Guntur menepis perasaan tak enak dan rasa malunya pada Gallen."Maaf, Tuan Guntur. Istriku telah mengorbankan waktunya untuk mendampingiku menghadiri jamuan Anda. Sekarang giliranku untuk memenuhi janjiku untuk menemaninya. Permisi!""Apa? Istri?" Nyonya Priambudi terduduk lemas setelah kepergian Gallen dan Grizelle yang bergandengan tangan.Guntur linglung sesaat. Tak mampu berkata-kata. Pikirannya kosong.Kenyataan itu mematahkan angannya untuk memanfaatkan Gallen demi kepentingan perusahaan."Aaargh!" Ara merenggut taplak meja.Apa pun yang berada di atas meja itu berhamburan mengempas lantai. Pecah berderai, seiring dengan mengalirnya air mata Ara yang menganak sungai."Kamu sengaja mengajakku ke sana untuk memperkenalkan aku pada selingkuhanmu?" sindir Grizelle, di sela f
Read more
Bab 406
Gallen mencoba mengingat-ingat setiap detail interaksinya dengan Ara. Tetapi tidak satu pun kenangan yang berhubungan dengan perasaan pribadi melintas di benaknya.'Apa otaknya masih bermasalah?' Gallen membatin. Melihat dari gelagat Ara dan kepribadiannya yang berbeda, Gallen yakin mental gadis itu belum sepenuhnya sembuh.Dia tidak boleh bersikap terlalu kasar, tapi dia juga tidak ingin terkesan memberi harapan."Anda salah, Nona! Aku tidak pernah memiliki perasaan apa pun pada Anda.""Bohong! Kalau Anda tidak mencintaiku, Anda tidak mungkin bersedia mengorbankan nyawa Anda untuk menyelamatkan aku waktu itu!"Anda mencintaiku, Tuan Muda Kyler! Akui saja! Tidak perlu malu! Biar wanita murahan ini sadar diri dan tak lagi mengganggu Anda."Wah, kacau! Omongan Ara semakin melantur.Gallen merinding kala Grizelle menatap dingin kepadanya."Selesaikan urusanmu dengannya!" Grizelle melepaskan belitan lengan Gallen dari pinggangnya."Jangan pergi!" Gallen menarik tangan Grizelle tanpa menol
Read more
Bab 407
"Ya. Minta dia untuk mengendalikan putrinya yang manja dan keras kepala! Gadis itu, racun bagi kehidupan rumah tanggaku."Nah, benar kan? Lebih berbahaya dari dugaannya."Siap, Bos! Aku juga tak sudi punya kakak ipar mantan orang gila!"Kenzie ikut-ikutan kesal pada Ara. Padahal ia belum pernah bertemu langsung dengan gadis itu. Hanya lewat foto yang dikirim oleh detektif bayarannya.Gallen tersenyum puas setelah menelepon Kenzie.Anak itu memang selalu bisa diandalkan. Ia menggali latar belakang calon mitra kerja dengan sangat teliti.Malam begitu cepat berlalu. Pagi menyingsing diiringi kicau burung. Bernyanyi merdu mengawali hari baru.Guntur mematut diri di depan kaca. Memastikan penampilannya sempurna. Ia ingin tampak elegan dan profesional di hadapan pimpinan perusahaan besar."Sudah rapi, Pa?Jadi ketemu CEO GK Group hari ini?""Ini, papa lagi siap-siap!" sahut Guntur seraya mengencangkan ikatan dasi."Doakan papa berhasil ya, Ma!" Guntur mendaratkan kecupan ringan pada pipi san
Read more
Bab 408
Nyonya Priambudi mengibaskan tangan. "Tidak mungkin dia tega melakukan itu, Pa.""Ma, apa Mama tidak lihat berita? Mama pikir siapa yang menjebloskan Tuan Besar Kyler, anak, menantu, serta cucunya ke penjara?""Hah! Jadi itu benar-benar ulah Tuan Muda Kyler?""Makanya Ma ... kita tidak boleh menyinggung Tuan Muda Kyler. Sama keluarga sendiri saja dia tega, apalagi sama anak kita yang bukan siapa-siapanya dia."Jangan lupakan juga Nona Laura Gustav. Dia mantan kekasih Tuan Muda Kyler, tapi tetap saja Tuan Muda Kyler tidak berbelas kasih ketika wanita itu mencoba merusak keutuhan rumah tangganya."Nyonya Priambudi bergidik ngeri. "Mama tidak mau Ara bernasib seperti itu, Pa. Lebih baik mama bawa saja Ara kembali ke Singapore."***"Apa kamu mau seharian berada di tempat tidur? Sudah jam berapa ini?"Grizelle menegur Gallen yang masih bermalas-malasan dengan bertelanjang dada. Dia sudah mandi, tetapi Gallen seakan tak rela meninggalkan dunia mimpi."Kenapa memangnya? Ini bulan madu kita.
Read more
Bab 409
Gallen dan Grizelle telah tiba di kediaman keluarga Kyler. Mereka berada di ruang kerja Stephen. Sibuk mencari sesuatu yang dapat dijadikan barang bukti untuk semakin memberatkan hukuman Stephen.Gallen mengecek deretan buku-buku tua yang tersusun di rak.Grizelle lebih berkonsentrasi pada meja kerja Stephen. Membuka laci demi laci serta membolak-balik setiap helai dokumen yang ada di sana.Sehelai foto hitam putih jatuh dari tumpukan dokumen yang diacak Grizelle.Grizelle memungut lembaran foto itu. Bergumam sendiri, "Huh? Foto siapa ini?"Berkali-kali Grizelle mengamati sosok perempuan yang ada di foto itu, tapi ia tetap merasa asing. Wajah perempuan itu tidak ada kemiripan sedikit pun dengan rupa Rianna, yang terpampang jelas pada lukisan besar menuju ruang rahasia."Gallen, sini!"Gallen mengalihkan pandangannya dari deretan buku penuh debu kepada Grizelle."Apa yang kau temukan?" tanyanya, melangkah mendekati Grizelle."Kamu mengenal wanita dalam foto ini? Ini tidak terlihat sepe
Read more
Bab 410
"Periksa seluruh ruangan! Aku yakin penyusup itu masih di sini.""Siap, Bos!"Gallen beringsut mundur. Bahaya jika dia terus bersembunyi di lorong sempit itu. Bisa jadi ada di antara mereka yang berpikiran cemerlang.Tiga orang pria berpakaian serba hitam segera memeriksa seluruh penjuru kamar tidur Stephen. Bawah ranjang, lemari pakaian, dan tempat-tempat yang mencurigakan."Kamar ini kosong, Bos!""Periksa kamar mandi!"Gallen meluncur turun dari terowongan sempit. Mendarat di atas lantai dengan bentangan galaksi.Grizelle yang berdiri di belakang pintu rahasia menoleh tatkala mendengar suara sepatu mendarat."Gallen?" bisiknya kaget."Ssst! Ayo keluar dari sini!"Gallen menginjak lantai yang menjadi pembuka gerbang menuju ruang bawah tanah.Berlari menyusuri lorong gelap, Gallen menahan langkah Grizelle setelah mereka menempuh jarak cukup jauh."Apa ruang kerja Tuan Besar Kyler juga dimasuki oleh orang asing?" tanya Gallen dengan napas ngos-ngosan."Juga? Berarti mereka tidak hanya
Read more
PREV
1
...
3940414243
...
45
DMCA.com Protection Status