Semua Bab WANITA PANGGILAN: Bab 41 - Bab 50
116 Bab
Bab 24 A
WANITA PANGGILAN 24 A       Oleh: Kenong Auliya Zhafira       Pria yang telah selesai memakai baju itu langsung mengambil alih. Membantu mengaitkan bra hingga melindungi sempurna dua bulatan yang baru saja diberikan banyak tanda. Lian juga tidak lupa menaikkan kembali resleting gaun wanitanya.    "Makasih, Li ...," ucap Mayasha. "Apa tidak apa-apa kalau hanya aku yang kamu puaskan?"   tanyanya lagi setelah gaunnya kembali rapi.   "Kamu santai saja. Aku bisa menahan itu sampai waktunya nanti. Mulai sekarang hanya aku yang boleh menyentuhmu ya?" tutur pria yang sibuk mencari sesuatu di saku celananya.  Satu benda bulat berwarna kekuningan tergenggam di tangan.   "Itu apa?" tanya wanita yang menatapnya heran.   "Sini tanganmu," titahnya.   Mayasha mengulurkan tangannya.
Baca selengkapnya
Bab 24 B
WANITA PANGGILAN 24 B  Oleh: Kenong Auliya Zhafira   Kisah asmara mereka memang cukup pelik. Banyak rasa dan pengorbanan yang tidak bisa terganti. Kuatnya ikatan itu seakan menarik hubungan yang akan terus berkaitan untuk jangka waktu yang lama. Marvin dan Keya sadar, kalau Lian memang tidak pernah main-main dalam berhubungan. Namun, jika hatinya sudah tersenggol yang tersisa hanya tidak ada kesempatan kedua. "Aku harap kamu mau memaafkan kami, Sha ... tapi, kalau tidak bisa pun, kami tidak apa-apa. Aku akan menanggung semuanya dan mendoakan kebahagiaanmu bersama Lian. Dia lelaki baik dan setia. Tidak seperti kami. Maaf, kalau kedatangan kami menganggu. Kami hanya ingin melepaskan beban yang lama menyiksa hati." Keya berucap dengan sungguh-sungguh dan dari hati, lalu pergi meninggalkan mereka. Marvin menuntun wanita pilihannya dengan hati sedikit lega. 
Baca selengkapnya
Bab 25 A
WANITA PANGGILAN 25 A    Oleh: Kenong Auliya Zhafira     Sejauh mana pun jarak memisahkan anak dan seorang ibu pasti rasa rindu akan selalu ada terselip di hati keduanya. Hanya soal bagaimana cara masing-masing menyampaikan rasa itu. Meski seben-ci apa pun, pasti masih ada cinta di ruang dasar hatinya.  Tidak mudah menghapus ikatan antar keduanya hanya karena tidak tahu keberadaannya. Dengan saling mengingat menjadi cara bahwa sosok itu masih dirindukan kehadirannya. Walau ada luka, tetapi itu tidak menjadi alasan untuk mengetahui keadaannya. Itulah ikatan hubungan yang sesungguhnya. Mayasha mencoba mengingat itu sebelum matanya terpejam. Semua sentuhan dari Lian juga mengantar malam ini agar bermimpi indah. Rasa rindu ia simpan untuk kedua orang spesial dalam hidupnya di masa kini dan dulu. &
Baca selengkapnya
Bab 25 B
WANITA PANGGILAN 25 B   Oleh: Kenong Auliya Zhafira   Bayangan bercumbu beberapa jam yang lalu membuat dadanya sesak menahan rindu. Ingin sekali bersamanya setiap saat dan bercinta setiap waktu. Lian mengambil ponsel di dekat bantal, lalu membuka dengan maksud mengucapkan selamat malam. Namun, foto wallpaper ponselnya membuat rasa rindu kian menggunung.  "May ... aku rindu," lirihnya sambil mengusap foto Mayasha di pangkuannya. Puas memandangi fotonya, Lian membuka aplikasi hijau untuk menuliskan pesan selamat malam dan menyampaikan rindu yang menggebu. Lian[Selamat malam, Sayang ... udah tidur belum? Aku kangen kamu ....] Pesan terkirim. Lian memainkan ponselnya sembari menunggu pesan balasan. Menunggu menjadi hal yang paling tidak disukai sekarang. Lian bahkan mengigit jemarinya untuk mengusir
Baca selengkapnya
Bab 25 C
WANITA PANGGILAN 25 C  Oleh: Kenong Auliya Zhafira   Sepuluh menit berlalu, akhirnya Lian sampai di depan rumah Mayahsa. Kejadian semalam membuat senyum lesung pipinya terukir di wajahnya. Mengingat itu mendadak darahnya berdesir hebat, seperti bunga yang bergoyang karena dihinggapi sang kumbang. Lian merogoh saku celana mengambil ponselnya. Nama Mayasha dalam kontak langsung ditekan mode panggilan. Kejutan seperti ini pasti akan membuatnya tidak merasa sendiri. Masih ada dirinya yang akan menghujani Mayasha penuh cinta dan kasih sayang. Mayasha yang masih mengenakan celana pendek dan baju dalam berwarna hitam, tengah bergumul dengan selimut. Mendengar bunyi ponsel, matanya terbuka dan meraihnya. Ia bahkan tidak sempat membaca siapa orang yang menelpon. "Halo ...," sapanya dengan suara parau. "Buka pintunya, Sayang ... a
Baca selengkapnya
Bab 26 A
WANITA PANGGILAN 26 A  Oleh: Kenong Auliya Zhafira  Mendengar wanita yang biasa membuat jasa wanita panggilan tidak menerima tamu lagi seakan membakar darah seorang pria berusia tiga puluh dua tahun itu mendidih. Nevan Adiguna adalah pria yang sering menyewa ketika raganya merindukan kesenangan.  Ia mengakui sempat jatuh hati pada sosok wanita yang kerap membuatnya memejamkan mata ketika bersama. Bahkan Nevan rela membayar lebih lewat Elena karena masih ingin berjalan ke surga dunia.  Namun, gayung sepertinya tidak bersambut. Mayasha menolak mentah-mentah cinta yang ditawarkan. Karena baginya cinta adalah bualan luka yang membuat hidup merana. Kepalanya masih mengingat dengan jelas sudah berapa kali memanggilnya di sebuah hotel ternama di kota. Bekerja sebagai pemilik warung sembako terbesar di daerahnya membuat Nevan mudah mencari hiburan di l
Baca selengkapnya
Bab 26 B
WANITA PANGGILAN 26 B  Oleh: Kenong Auliya Zhafira     Memikirkan nasib bagaimana bisa bertemu kembali dengan Nevan membuat Mayasha sampai ke rumah tanpa disadari. Ia menaruh motor sembarangan di halaman rumah.  Ingatan untuk memanggil orang bengkel menari di kepala. Mayasha duduk sejenak di teras, lalu menghubungi Elena lewat sambungan telepon.  Tidak menunggu lama, suara yang selama ini menemani jalannya terdengar di rungunya.  "Halo, May ... ada apa?"  Suaranya sedikit panik. Mungkin ia berpikir terjadi sesuatu selama tidak menerima tamu. Beginilah Elena ... ia selalu khawatir dan peduli. "Em ... begini, tolong panggilkan orang bengkel langgananmu dong ... motornya Lian bannya kempes," ucap Mayasha. "Boleh, kamu tunggu aja. Aku tel
Baca selengkapnya
Bab 27 A
WANITA PANGGILAN 27 A  Oleh: Kenong Auliya Zhafira     Sakit. Hanya itu yang dapat dirasakan ketika raga tidak mampu bertahan dari kebia-daban keegoisan manusia. Bukan tidak mau melawan dan lari, tetapi tenaga yang menipis memaksa raga berdiam di tempat. Apalagi bayangan keindahan dan luka saling bertumpuk dan menekan segala rasa menjadi tidak karuan.  Mayasha terus membayangkan jika Lian akan hadir dan membuatnya menyelamatkan janji yang telah ia terima ketika menyetujui bersama. Namun, semua itu menghilang bertepatan pandangan mata yang mulai mengabur.  Nevan tersenyum licik melihat wanita yang beberapa hari lalu menolak panggilannya lewat temannya. Belum lagi kejadian tadi pagi membuat amarahnya membuncah. Alasan menyudahi pekerjaan sebagai wanita panggilan tapi ujungnya bercinta dengan pria lain itu sa
Baca selengkapnya
Bab 27 B
WANITA PANGGILAN 27 B     Oleh: Kenong Auliya Zhafira         Masih teringat jelas di kepala ketika Elena menolak halus panggilannya untuk Mayasha dengan berbagai alasan. Namun, kenyataannya ia melihat wanita yang pernah memberinya kenikmatan malah bercumbu dengan pria lain.   Itu adalah penolakan yang menghina harga dirinya. Padahal ia tidak gratis saat menikmati tubuhnya.   "Kamu kenapa bisa masuk? Pergilah. Aku ingin bersama Mayasha menghabiskan malam berdua," usir Neven secara tegas.   Elena menghela napas dan mengembuskannya kasar. Ternyata semua alasan yang ia berikan tidak mempan membuat Nevan menyerah. Bahkan nekat melakukan hal serendah ini. Kini ia mengerti kenapa Lian menyuruhnya ke sini.     "Bukankah aku sudah bilang kalau Mayasha tidak menerima tamu lagi? Kenapa harus melakukan hal se
Baca selengkapnya
Bab 28 A
WANITA PANGGILAN 28 A     Oleh: Kenong Auliya Zhafira       Bibir yang bertambah nyeri membuat pikirannya terbuka untuk mencari tahu siapa Lian Erza. Siapa tahu ada celah untuk mematahkan hubungan keduanya dari jalan lain. Kepalanya pun tiba-tiba terpikirkan satu ide.   "Tidak mungkin jika wanita seperti Mayasha akan diterima dalam keluarganya. Ah, mungkin cara ini akan lebih baik," gumamnya sembari terus melajukan kendaraannya sampai di rumah. Senyumnya sedikit merekah membayangkan idenya kali ini kemungkinan akan berhasil.   Nevan melirik sekilas keadaan tokonya yang masih ramai dengan para remaja. Memang warungnya difasilitasi Wi-Fi, jadi itu menarik pelanggan khususnya remaja untuk singgah ke warungnya.   Dengan masih mengenakan helm, Nevan mendekat ke arah wanita yang terbilang cantik dan berbisik, "Jam sembilan nanti warungnya tutup aj
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status