Semua Bab Aku Mau Kamu di Kamarku: Bab 51 - Bab 60
167 Bab
Bab 51 Kemajuan atau Perubahan?
Happy reading***“Pagi suami!!!”Teriakan Aluna menjadi pembuka dalam bab ini, berpenampilan santai dengan celana jeans putih, baju polos bewarna peach, dan jelas snekers putih. Aluna sudah sangat siap untuk berangkat bersama Daffin.“Sudah menunggu lama?” tanya Aluna memberikan senyum, berdiri tepat di depan Daffin yang sudah memberikan tatapan datar.“Lain kali kalau tahu pagi ini kamu ada kuliah tolong bangunnya lebih awal,” saran dari Daffin yang sangat tidak diterima baik oleh telinga Aluna.“Yayaya… kamu bilang gitu coba ngaca dulu deh. Semalam siapa yang bikin aku mendesah sampai dini hari?” Aluna menatap Daffin alis terangkat, bertanya dengan nada menantang.“Sudahlah, sekarang ayo berangkat.”Membuang napas kasar, Aluna berusaha menahan sabar dengan sikap Daffin yang tidak mau disalahkan. Enak saja memarahi Aluna dan menyuruh bangun pagi, tidak sadar a
Baca selengkapnya
Bab 52 Mas Penjaga Kasir
Happy reading***Fokus Aluna tidak pernah lepas dari wajah dosen dan papan tulis yang ada di depan kelas. Saat ini sesuai agenda pertamanya setelah libur cuti untuk menikah adalah masuk kuliah. Sangat jauh berbeda mimik wajah Aluna saat bersama orang terdekatnya dan saat berada di ruang kelas. Sangat serius, bahkan saking seriusnya Aluna sampai tidak berani menatap ke arah lain kecuali buku catatan miliknya.“Ah… yang masih menjadi pusat permasalahan antar beberapa negara itu konflik perdagangan,” bisik Aluna mengulang apa yang dikatakan oleh dosen. Tangannya bergerak mencatat beberapa hal penting dari perkataan dosen.“Perbedaan mata uang juga kerap kali manjadi penyebab gagal terjadinya ekspor dan impor,” lagi Aluna berbisik, menganggukkan kepala mengerti dengan apa yang baru saja dia sebutkan.“Right, kelas kita selesai pagi ini, tugas sudah saya upload pada drive, silahkan kalian kerjakan. Terima kasih.&rdq
Baca selengkapnya
Bab 53 Ada Apa Aluna
Happy reading***“Emang kalau diet itu untungnya apasih?” tanya Aluna membuka percakapan dengan Salina sambil menikmati makanan yang sudah mereka pesan.“Kakak tahu dari mana kalau aku diet?” Salina balik bertanya, seingatnya dia tidak ada memberitahu Alun ajika dia tengah menjalankan program diet.“Cuma nebak aja sih.”Mengangkat bahu santai, Aluna hanya mau membenarkan tebakannya saja. Dia juga penasaran dengan perempuan yang suka diet, ingin tahu saja apa untungnya selain bisa menurunkan berat badan. Maklumi saja, Aluna selama hidup tidak pernah yang namanya melakukan diet, apa pun yang mau dia makan pasti dia lahap. Tidak peduli mau gendut atau tidak, tapi ya syukur Tuhan berbaik hati pada Aluna karena memberikan tubuh yang tetap bagus walau pun makan banyak.“Supaya penampilan aku bagus, itu sih tujuannya,” jawab Salina atas pertanyaan Aluna yang tadi.“Emang penampilan kamu
Baca selengkapnya
Bab 54 Tentang Rumor
Happy reading *** “Jadi apa? Kamu masih mau membantah?” Aluna berkacak pinggang di depan Daffin yang masih terdiam setelah membaca artikel tentang dirinya. Suami Aluna itu memijit kepalnya, dia tidak habis pikir dengan apa yang sudah dia baca dan juga kenapa foto itu bisa tersebar di internet? “Mau diam terus kamu?” lagi Aluna bertanya, dia berusaha menahan semua rasa marahnya. Masih diam, enggan menjawab. Daffin justru memilih meraih ponsel hitam miliknya. Mengetik beberapa kata yang entah apa isinya. Jelas hal itu membuat Aluna semakin naik pitam, terbukti dengan wajahnya mulai memerah. “Daffin!” “Apa!” Pekikan Aluna dibalas dengan suara tegas dan tajam dari Daffin, keduanya sama-sama menatap penuh dengan urat menegang di leher. “Kamu bisa gak sih hargai kehadiran aku sekali saja?” Tatapan Aluna semakin menajam, dia paling tidak suka ketika berbicara malah dianggap tidak ada oleh lawan bicaranya. “Aku
Baca selengkapnya
Bab 55 Kondisi Kamar Mandi
Happy reading***“Aluna buka pintunya!”Sudah lima menit Daffin berusaha membujuk Aluna agar membuka pintu kamar, tapi sekali lagi jawaban yang Daffin dapatkan hanya angin kosong.“Jack, get the spere key now! “ perintah Daffin pada Jack. Tidak ada cara lain untuk masuk ke dalam kamar Aluna selain membuka sendiri pintu kamar.Tanpa menunggu lama Jack langsung berlari entah kemana, yang jelas untuk mengambil kunci cadangan sesuai yang Daffin perintahkan. Meninggalkan Daffin yang terdiam dengan tangan kanan memijit kening. Kepalanya sudah dipusingkan dengan urusan kantor, belum lagi berita beredar di internet, dan sekarang Daffin dibuat lebih pusing lagi akan kelakuan Aluna.“Ini mister.” Jack datang dan langsung menyerahkan kunci yang Daffin minta.Daffin langsung mencoba membuka kunci pintu kamar, dan memang Aluna yang terlalu bodoh untuk mencari tempat mengurung diri. Jelas saja kunci pintu kamar
Baca selengkapnya
Bab 56 Pelukan Pertama
Happy reading***“Kamu kenapa sebenarnya?” lirih Daffin berbicara sendiri.Tatapannya sedari lima menit yang lalu tidak mau pergi dari tubuh Aluna. Melihat besarnya sayatan pada pergelangan tangan Aluna semakin membuat Daffin bertanya-tanya. Untung saja Daffin sedikit tahu cara menghentikan aliran darah sehingga darah tidak terus mengucur dari pergelangan tangan Aluna.Cklek.“Mister, dokter Jian sudah datang.”Daffin menatap pria berpakaian khas dokter yang berdiri di samping Jack, memberikan anggukan pertanda Daffin mempersilahkan.“Silahkan dok.”Bergerak mundur dua langkah, Daffin memberikan akses pada dokter yang sudah dipercayainya sebagai dokter pribadi. Menatap setiap apa yang dokter periksa pada tubuh Aluna. Satu menit Daffin masih biasa saja karena dokter hanya memeriksa detak jantung Aluna beserta suhu tubuhnya. Menit kedua Daffin santai karena dokter membalut luka Aluna dengan be
Baca selengkapnya
Bab 57 Diagnosa Untuk Aluna
Happy reading***Daffin termenung di depan komputer, sudah satu jam Daffin duduk tanpa melakukan apa pun. Iya semenjak kepergian dokter dari kondominiumnya Daffin tidak mau keluar dari ruang kerjanya. Terus-terusan memandangi layar komputer yang mati.Menarik napas panjang dengan kedua mata serentak tertutup. Daffin menyandarkan kepala pada sandarac kursi kerja, mencoba menghilangkan beberapa pikiran yang belakangan ini membuat kepalanya pusing.‘Saya bukan dokter jiwa atau psikolog Mister, tapi dari pemeriksaan dan pengamatan saya. Istri anda sepertinya mengalami mental illness. Detak jantung yang tidak stabil. Saya tidak tahu pasti tentang gangguan mental, tapi kondisi Miss Aluna dikatakan cukup parah karena sudah berani melukai diri sendiri. Saya rasa anda harus membawa Miss Aluna ke psikolog.’Daffin yang belakangan ini terus berpikir sekarang semakin berpikir berat, antrian masalah di kepalanya begitu panjang dan sialnya semua mas
Baca selengkapnya
Bab 58 Dugaan
Happy reading***Tok. Tok. Tok.Sudah yang kelima kalinya Daffin mengetok pintu kamar Aluna pagi ini tapi tetap nihil, tidak ada balasan dari si pemilik kamar. Semalam mereka berdua seperti keinginan Aluna tidak tidur sekamar, Daffin lebih memilih tidur di ruang kerjanya.“Aluna keluar, sarapan dulu.” Daffin tengah berada dalam mode baik sampai rela menunggu di depan pintu kamar Aluna seperti orang bodoh.“Kamu dari semalam belum makan Aluna.”Berusaha agar Aluna berhenti dalam mode marahnya, iya marah karena semalam Daffin meminta izin pagi ini bertemu dengan anak perempuan perdana Menteri Canada. Percayalah kalian Daffin sedari semalam sudah khawatir pada Aluna, mengingat luka pada tangan wanita itu belum sembuh.“Jangan seperti ini Aluna.”Cklek.Tepat setelah Daffin berucap pintu kamar Aluna terbuka, memperlihatkan wanita yang sedari tadi Daffin panggil namanya. Penampilan Aluna s
Baca selengkapnya
Bab 59 Kejelasan Pelakor
Happy reading***Aluna entah berapa kali mengubah posisi duduknya. Dia sudah seperti boss yang merasa bosan berada dalam ruang kerja. Hanya duduk membaca majalah, bolak-balik menlihat ponsel, bermain game, mengunyah permen karet, nyemil cemilan dari asisten suami. Sangat membosankan menurut Aluna, tapi ya mau bagaimana lagi itu sudah kemauannya sejak semalam. Menemani suami bekerja agar tidak diganggu pelakor.“Tidak bosan?”Kalimat pertama yang Daffin keluarkan setelah mereka berada dalam ruang kerja duta besar Australia untuk Canada. Pria itu sedari tadi sengaja fokus mengerjakan pekerjaan, ingin melihat sejauh mana Aluna akan bertahan. Daffin cukup dibuat takjub karena Aluna sanggup duduk saja dalam waktu tiga jam lebih, apalagi tanpa bicara.“Hah! Kamu bertanya tidak bosan setelah aku tidak melakukan apa-apa selama tiga jam?” sahut Aluna, masih mempertahankan wajah galaknya.Daffin mengangkat bahu, dia salah lagi
Baca selengkapnya
Bab 60 Aluna Mencurigakan
Happy reading***“Tidak mau menjawab?” Daffin menatap penuh Aluna.Sudah lima menit berlalu sejak Daffin bertanya kenapa Aluna melukai tangannya sendiri, tapi tidak ada jawaban. Bukannya ingin apa, dia hanya mau memperjelas semua isi kepalanya saat ini. Lebih tepatnya dia tidak mau sampai salah paham.“Hanya iseng,” jawab Aluna mengangkat bahu santai.Iseng Aluna? iseng yang seperti apa sampai harus melukai diri sendiri? Iseng-iseng berhadiah? Oh iya hadiahnya sudah jelas rasa sakit dan darah terkuras.“Tidak ada yang namanya iseng Aluna jika itu sudah menyangkut kesahatannya.” Sampai air sungai amazon juga Daffin tidak akan percaya dengan yang Aluna katakan.“Kamu melukai diri sendiri karena marah padaku?”Jika Aluna tidak mau menjelaskan maka Daffin akan mengulik sendiri.“Untuk?” bukannya menjawab Aluna malah balik bertanya.“Kamu marah padaku t
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
17
DMCA.com Protection Status