Semua Bab Di Atas Ranjang Dokter Sonya: Bab 361 - Bab 370
390 Bab
360. Tersulut Gairah Pagi
"Hmm ...." Sonya menggeliat saat merasakan pucuk hidungnya dicium oleh seseorang dan pahanya terasa hangat karena ada tangan yang mencengkeramnya."Udah bangun?"Sonya mengangguk sambil memicingkan mata, berusaha untuk beradaptasi dengan cahaya ruangan yang sudah mulai terang akibat sinar matahari yang menembus jendela kamar, "Jam berapa ini?""Jam 10 pagi.""Hah? Ampun, aku tel—" Saat Sonya mau bangun ia tersadar kalau hari ini ia sudah mulai cuti. Sonya mengajukan cuti selama 5 hari untuk acara pernikahannya dan ini adalah hari pertama ia cuti."Telat ngapain?" tanya Awan sambil mendorong Sonya untuk kembali merebahkan diri di ranjang. Tangan Awan meremas paha Sonya yang terasa pas digenggamannya, hangat."Lupa aku, aku udah cuti," kekeh Sonya sambil mengucek sebelah matanya, "kamu ngapain sih?" tanya Sonya bingung karena merasakan remasan di pahanya. "Nggak ngapa-ngapain." Awan mulai mengelus paha Sonya sambil sesekali bergerah ke arah paha bagian dalam wanita itu yang terasa sang
Baca selengkapnya
361. Bertemu Yang Tersayang
"Daddy mau kemana sampai nyuruh aku mandi dan makan juga bolos sekolah?" tanya Hana kesal karena diminta untuk membolos padahal dia tahu kalau hari ini guru matematikanya akan membahas pembahasan yang sangat menarik tentang bilangan bulat."Udah ikutin aja, kan, asik nggak sekolah, Hana," ucap Haikal santai sambil mengikuti Hana berjalan ke arah kamarnya sambil memakan roti yang belum ia habiskan di meja makan.Hana menolehkan kepalanya melewati bahu lalu mendelik kesal ke arah Haikal, "Kamu nggak pernah peduli sama pelajaran, aku heran kenapa kamu bisa naik kelas, sih?" tanya Hana gemas karena Haikal tidak terlalu pintar tapi, adiknya itu selalu mampu untuk melalui ujian dan selalu naik kelas dengan nilai yang lumayan.Haikal mengetuk dahinya sambil tersenyum menyebalkan pada Hana, "I am smart, Hana.""Idih ... smart dari mana?""Kepintaran aku nggak bisa diingkari, Hana. Aku ini pintar cuman, malu-malu jadi kadang keliatan kadang ngumpet," canda Haikal yang langsung mendapatkan doro
Baca selengkapnya
362. Kejar Restu
Kaki Sonya bergetar saat melangkah melewati beberapa pohon dan dedaunan yang ada di sekitarnya, rambutnya seolah dipermainkan dengan angin namun, Sonya terlalu bersemangat menemui almarhum anaknya hingga tidak mempedulikan itu semuanya. "Wan ... kenapa kamu punya ide buat ke sini?" tanya Sonya sambil menatap Awan yang sedari tadi menggenggam tangannya dan memapah dirinya melewati perkuburan di sana. "Aku mau kamu ketemu Janu dan anak-anak kenal adiknya," bisik Awan pelan sambil melirik Haikal dan Hana yang sudah mengekor dirinya tanpa mengeluh karena Awan sudah memberitahukan tujuan mereka ke sana adalah untuk menemui anak Sonya yang sudah meninggal. "Kenapa kamu sampai kepikiran gitu, Wan?" tanya Sonya dengan nada suara haru karena ternyata Awan masih mengingat Janu, ah ... andai Janu masih hidup mungkin anaknya itu akan sangat senang memiliki dua kakak sambung yang akan melindungi dirinya. "Karena aku nggak bisa bawa kamu ke pemakaman Selena untuk mengenalkan kamu pada Selena,"
Baca selengkapnya
363. Mendapatkan Restu
"Hai ... Janu, Mama rindu ...." Sonya kembali tidak bisa menahan harunya, air matanya jatuh tak terbendung dan dengan cepat membuat tubuh Sonya bergetar hebat karena menahan rasa sakit yang seolah menusuknya tanpa ampun karena merindukan anaknya. "Mama ... Mama ke sini sama Kak Hana dan Kak Haikal." Sonya mengusap pucuk rambut Hana dan Haikl yang entah semenjak kapan sudah memeluknya seolah menguatkan Sonya untuk berbicara dengan Janu. "Mama ... Mama ... mau bilang ke Janu, Janu sehat-sehat di sana dan Mama mau minta izin sama Janu buat ngerawat Kak Hana dan Kak Haikal ... Ma—-" Sesak Sonya tidak mampu mengeluarkan kata-kata sama sekali ia merasakan takut luar biasa karena ingin meminta izin dan restu dari almarhum anaknya untuk merawat Hana dan Haikal. Tidak masuk akal? Mungkin beberapa orang akan mengatakan itu semua, tapi, hal ini yang terkadang mengganjal untuk Sonya di mana anak sendiri ia sia-siakan sedang ia mengurus anak orang lain, walau anak itu adalah anak dari lelaki yan
Baca selengkapnya
364. Happy For You
"Bisa tolong bawa bunganya?" tanya Lidya pada salah satu pegawai WO yang sedang berjalan di dekatny. "Bunganya kok warnanya aneh gini sih?"Sonya tertawa mendengar protes Lidya pada salah satu petugas WO, "Lid, udah nggak papa.""Ngga bisa ini warnanya kok pink, harusnya putih," ucap Lidya sambil menyerahkan bunga ke tangan petugas WO dan meminta orang itu mengganti bunganya sesegera mungkin sambil menyelipkan lembaran uang ke tangan petugas itu agar bisa membeli bunga baru."Jangan bikin aku gugup, please ...." Sonya berdehem sambil merapikan gaun pengantin berwarna putih yang ia kenakan. Sebuah gaun yang sangat cocok dikenakan Sonya karena mampu untuk menunjukkan setiap lekuk tubuhnya yang sensual dengan tepat."Jangan gugup, Mbak, Mbaknya cantik kok," ucap perias pengantinnya sambil mensemprotkan setting spray ke wajah Sonya. "Mbak cantik banget dan aku tebak umur Mbak 23 tahun?" tebak perias pengantin itu yang langsung dijawab gelengan oleh Sonya."Nggak Mbak, kemudaan 10 tahun,"
Baca selengkapnya
365. Ghibah Ghibah Ghibah
"Itu Dokter Lidya?" tanya Aci sambil menunjuk Lidya dan Eka lalu memutar badannya membelakangi Lidya."Iya, itu Dokter Lidya dan dia sama Eka ...." Mei menutup mulutnya dengan tangan saat kaget melihat Lidya yang sedang bergelayut manja bersama Eka dan kedua anaknya berjalan memasuki ruangan."Nggak nyangka, yah, ini Dokter-Dokter kenapa pada nikah sama penatanya, yah?" tanya Hilma sambil meminum minumannya dan mengintip di mana Lidya dan Eka."Awas loh, Mbak, nanti pas kamu sudah jadi Dokter spesialis nikah sama perawat," bisik Mei sambil menahan tawanya."Kok mau yah, Dokter Lidya sama Eka, padahal Eka juga nggak ganteng-ganteng amat." Mei salah satu perawat yang bekerja di rumah sakit tempat Lidya bekerja langsung menggelontorkan gosip terhangat miliknya, "apa bener kata orang-orang kalau Dokter Lidya hamil duluan?""Tapi, emang Dokter Lidya hamil kan," jawab Hilma salah satu koas di rumah sakit tempat dulu Sonya bekerja yang bahkan pernah bekerja di bawah bimbingan Sonya."Yah, ngg
Baca selengkapnya
366. The Wedding
Awan membenarkan ujung-ujung lengan bajunya dengan berdebar, jantungnya semenjak pagi terus berdetak lebih cepat dari biasanya dan ia pun tidak berselera menyantap makanannya. Sudah dari kemarin dia dilaranh untuk bertemu dengan Sonya.Ia bahkan kesal dengan Aira yang melarangnya untuk bertemu Sonya dengan alasan biar kaget lihat Sonya saat mau menikah. Astaga ... alasan macam apa itu? Aira tidak tahu saja ia setiap hari selalu kaget melihat Sonya karena selalu bangun dengan kondisi apa pun namun selalu terlihat menarik dan menawan, entah ajian apa yang Sonya miliki hingga selalu membuat Awan tidak pernah merasa bosan.Awan merasaka tepukkan di bahunya dan mendapati Eka yang sedang tertawa ke arahnya, "Hai ....""Kenapa? Muka maneh jiga nu rea hutang? (Muka kamu kaya yang banyak hutang?)" tanya Eka sambil menahan tawanya karena melihat wajah Awan yang terlihat tegangz"Maneh eta mah, (Kamu itu)" sahut Awan sambil membenarkan dasi yang seolah mencekiknya, saking mencekiknya Awan sampai
Baca selengkapnya
367. The Wedding II
Ucap syukur terdengar di seantero ruangan saat seorang pria menyatakan kalau Awan Kurniawan dan Sonya Fauzia mulai saat ini resmi menjadi suami dan istri. Tangan Sonya terasa hangat saat merasakan genggaman tangan Awan, tanpa sadar Sonya menoleh pada Awan yang saat ini sedang menatapnya dengan tatapan hangat andalan Awan. Manik mata Awan yang berwarna cokelat seolah terlihat sendu dan hangat menyelimuti Sonya. "Kamu cantik, Istri." Awan kembali mengecup tangan Sonya pelan, menorehkan rasa hangat nan manis di punggung tangan Sonya.Sonya hanya bisa tersipu saat mendengar panggilan Awan untuk dirinya, sederhana namun manis dan memabukkan. Awan dengan segala gombalannya memang sesuatu yang tidak bisa Sonya abaikan. Jantungnya dan napasnya seolah tidak mampu bekerja dengan baik setiap mendengar gombalan Awan."Kamu juga, Suami?" tanya Sonya sambil mengedipkan sebelah matanya."Kamu nanya ke aku kalau aku suami kamu?" tanya Awan sambil menaikkan alisnya kesal. "Ini apa Sonya?" tanya Awan
Baca selengkapnya
368. The Wedding III
Awan memeluk Sonya sambil terus berdansa, entah sudah berapa lama ia mengecupi bahu Sonya yang terasa hangat, ia bersyukur wanita itu mengenakan pakaian yang membuat bahunya terbuka hingga ia bisa mengecupi bahuhya. Iya ... Awan suka dengan kaki Sonya tapi, ia tidak mungkin mengecupi kaki Sonya saat sedang berdansa, bila ia melakukan itu bisa-bisa ia dianggap lelaki aneh-aneh oleh orang-orang di sana. Jadi, cara satu-satunya ia mengecupil bahu Sonya."Awan ...," panggil Sonya sambil mengusap punggung Awan pelan."Apa? Kenapa? Kamu capek?" tanya Awan sambil melepaskan pelukkannya dan melihat wajah Sonya yang terlihat letih namun bahagia. "Nggak." Sonya menggeleng seolah menegaskan perkataannya, "aku nggak capek, cuman ... itu dari tadi ada yang liatin kita di belakang kamu." Sonya menggerakkan kepalanya ke arah belakang bahu Awan."Siapa?" Awan menolehkan kepalanya melewati bahunya untuk melihat siapa yang membuat Sonya meminta dirinya melepas pelukkannya. "Aki ....""Awan ... Wan, g
Baca selengkapnya
369. The Wedding IV
Sonya berusaha untuk menggerakkan badannya berdansa dengan Romli, rasa canggung bercampur segan menyelimuti dirinya hingga ia benar-benar kikuk saat menggerakkan kakinya hingga beberapa kali ia menginjak kaki Romli."Maaf, Ki ...," bisik Sonya canggung sambil melihat ke bagian kakinya yang terlihat bergerak aneh, Sonya mengutuki gerakkan kakinya yang tidak terkordinasi dengan baik. Menyebalkan."Nggak apa-apa," jawab Romli santai sambil terus berdansa pelan, "Aki juga nggak bisa dansa, waktu Aki nikah dulu nggak ada adegan dansa kaya gini. Yang ada acara nikah terus ganti baju sampai 7 kali.""Hah, 7 kali?" tanya Sonya kaget, dia saja yang ganti baju dua kali rasanya ingin mencabik kain yang membalut tubuhnya karena gerah bukan main. Sonya tidak mampu membayangkan mengganti baju sampai 7 kali, tersiksa."Iya 7 kali, pakai baju adat sunda aja sampai 3 kali ganti karena biar sesuai dengan baju kebaya yang dipakai almarhum, terus pakai baju Prince Charle—""Hah? Prince Charles? Princes
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
343536373839
DMCA.com Protection Status