All Chapters of Di Atas Ranjang Dokter Sonya: Chapter 371 - Chapter 380
390 Chapters
370. Sebuah Pertemuan
"Kita panggil, Mr. and Mrs. Kurniawan." Suara MC terdengar nyaring di dalam ruangan tersebut membuat semua mata tertuju pada dirinya dan dengan cepat teralih ke arah pintu yang tiba-tiba terbuka lalu terlihat Sonya dan Awan yang masuk ke dalam ruangan sambil menggandeng Hana juga Haikal. Sonya terlihat cantik mengenakan gaun putih yang sewarna dengan baju Hana. Sedangkan Awan mengenakan pakaian dengan warna dan bentuk yang hampir sama dengan Haikal. Mereka berempat terlihat sebagai sebuah keluarga yang utuh dan bahagia. Hmm ... bukan, bukan terlihat namun memang pada kenyataannya mereka sangat bahagia. Para tamu undangan mendekati Sonya dan Awan untuk memberikan ucapan selamat karena pernikahan itu berkonsep di mana pengantin tidak diam di pelaminan tapi, bergerak mendatangi para tamu undangan yang ada. Sonya dan Awan mendatangi beberapa teman, rekan sejawat, saudara dan juga kolega. Mereka berbincang tipis dan saling berbasa basi, selama itu pula Awan sama sekali tidak melepaska
Read more
371. Rasakan Yang Kurasakan
"Om Puad." Tubuh Awan sedikit bergetar saat melihat lelaki yang sangat membenci dirinya, entah mengapa dirinya langsung berubah menjadi mode siaga. Rasa-rasanya jantungnya berdebar sangat keras akibat kehadiran Fuad di acara pernikahannya itu.Mengapa Fuad harus datang ke acara pernikahannya? Apakah ia memberika undangan pada Fuad? Atau Fuad dan keluargnya merengsak masuk ke acaranya sebagai tamu tak di undang? Awan memanjangkan lehernya untuk melihat keluarg Fuad yang sedang berada di belakangnya, bahkan ia biasa melihat Intan dan Selena yang sedang tersenyum sambil melihat kedua anaknya yang sedang berbincang dengan saudara-saudaranya.Jantung Awan makin tak karu-karuan melihat pemandangan itu, semua pikiran buruk dengan cepat menghantamnya tanpa ampun. Perasaannya langsung terasa tidak enak karena ia merasa kalau acara pernikahannya akan sedikit rusak dengan kehadiran Fuad! Ayolah, siapa yang mengund—"Hai ... Om."Pikiran Awan seolah berhenti saat mendengar suara Sonya dan mendap
Read more
372. Demi Mommy Sonya
"Kamu yakin Hana dan Haikal mau ngobrol sama saya?" tanya Namira waswas karena ia ingat terakhir mereka bertemu Haikal hampir menendang Fuad karena tidak terima Sonya di maki-maki. Sonya menoleh melewati bahunya dan melihat Awan yang berbincang dengan Fuad, ada rasa berdebar melihat mereka berdua. Sonya takut kalau Fuad tantrum dan membuat ulah, walau dalam hati kecilnya ia sadar kalau Fuad tidah akan melakukan hal seperti itu di tempat ramai yang bisa menjatuhkan harga dirinya. "Eh ...." Sonya merasakan tepukan di bahunya dan menyadari kalau Namira sedang menepuk bahunya pelan."Tenang, suami saya nggak akan buat ulah." Namira yang seolah paham dengan apa yang sedang Sonya pikirkan mencoba menenangkan Sonya dengan tepukkannya. "Suami saya ingin berdamai dengan Awan, kami ingin mengurus Hana dan Haikal bersama. Mungki—""Mommy ...." Sonya kaget saat tangannya di tarik dan lagi-lagi pipinya di kecup cepat oleh Haikal. "Iya, Sayang kenapa?""Kenapa ada Tante itu?" tanya Hana yang sud
Read more
373. Sebuah Surat Penyesalan
"Sonya ...."Sonya menoleh dan mendapati Miska sedang berdiri di belakangnya, sebuah senyuman terlihat di wajah Miska yang entah mengapa terlihat lebih redup namun, masih menyisakan guratan kecantikannya. Gadis muda yang dulu merebut kebahagiaannya dengan pongahnya sekarang sedang berdiri dan menatapnya dengan keadaan yang sangat berbeda.Entah mengapa, mungkin Sonya boleh menyombongkan diri tapi, melihat keadaan Miska sangat berbanding terbalik saat dahulu masih menjadi selingkuhan Emir, saat ini setahu Sonya, Miska sudah menjadi istri Emir.Apakah ini adalah kutukan bagi semua istri Emir yang akan berubah menjadi lebih menyedihkan saat menjadi istrinya? Seolah sari-sari kebahagiaan miliknya diambil dan hanya menyisakan bagian terburuknya saja? Entahlah ... Sonya tidak mau berspekulasi karena Sonya pernah ada di posisi Miska dan dia tahu betapa senewennya mengurus Emir dan dia bersyukur saat ini Awan bukan lelaki yang bisa membuat dirinya darah tinggi."Miska.""Hai, Sonya ... ehm ..
Read more
374. Selamat Datang Dalam Dunia Pernikahan
"Kamu kenapa tadi nangis?" tanya Awan sambil melihat Sonya.Sonya melirik Awan yang sudah duduk dihadapannya. Tadi, setelah membuang surat dari Emir memang Sonya menangis beberapa saat di dada Awan dan menolak untuk menjawab pertanyaan Awan. Sonya melirik ke arah lantai di mana ia membuang surat dari Emir dan tersenyum lega saat melihat surat itu sudah tidak ada di sana lagi, Sonya yakin tadi surat itu sudah disapu oleh petugas kebersihan."Aku hanya bahagia," ucap Sonya pelan sambil tersenyum pada Awan. Ia merasa kalau surat tadi tidak perlu ia bahas bersama Awan, biarkan itu menjadi rahasia kecilnya yang tidak perlu Awan ketahui. Toh, Sonya yakin Emir tidak mungkin tiba-tiba mendatangi dirinya dan menculiknya. Sonya yakin setelah Emir keluar lelaki itu akan fokus pada keluarga kecilnya dan sedikit demi sedikit melupakan dirinya atau entahlah ... Sonya tidak peduli. Dia hanya bersyukur dan sedikit terhibur atas omongan Emir pada dirinya, ternyata mantan suaminya itu sangat menyesal
Read more
375. Termakan Ucapan Sendiri
Awan berjalan di lorong hotel dengan kesal karena ia sadar kalau malam ini dia tidak bisa bermesraan dengan Sonya akibat penjajahan kedua anak kembarnya yang saat ini saja sudah menculik Sonya ke dalam kamar semenjak 30 menit yang lalu. Dengan kesel ia menekan tombol lift, sesekali ia melihat ke kanan dan ke kiri memastikan tidak ada orang lagi di sana. Acara pernikahannya sangat sukses dan berjalan dengan mewah, banyak rekan sejawat Sonya yang kaget saat mengetahui siapa Awan sebenarnya. Rasanya Awan ingin berteriak penuh gegap gempita saat beberapa dokter dan perawat yang dulu memandang dirinya sebelah mata dan tadi mereka datang ke acara pernikahannya langsung menunjukkan ekspresi tidak percaya akan statusnya. Iya, benar kata Aki Ben lebih baik dia diam saja dengan statusnya, walau Aki Ben itu Kakek dari samping atau adik Aki kandungnya tapi, tetap saja pandangan akan dirinya akan berbeda dan menjadi bias. Detik ini Awan merasakan sebuah privilage dari nama Kurniawan, tapi, dia
Read more
376. Termakan Ucapan Sendiri
Awan dengan cepat melepaskan pakaiannya, ia melemparkan semua pakaian yang menempel di tubuhnya sembarangan, ia tidak peduli nanti pagi akan mendengar ocehan Sonya tentang pakaian miliknya yang berserakkan. Ia kesal karena harus tidur sendiri di malam pertamanya, harusnya ia bisa tidur bersama Sonya. Memeluk wanita itu dan mendengar suara Sonya yang merintih dan meminta ampun di bawah kungkungan tubuhnya berkali-kali sepanjang malam.Bukan seperti saat ini, di mana ia berjalan sendirian ke dalam kamar mandi. Iya ... situasinya sama seperti yang ia bayangkan beberapa hari ini. Berjalan ke kamar mandi dalam keadaan telanjang tapi ... keinginannya adalah bersama Sonya bukan berjalan sendirian tanpa ada wanita yang bisa ia gagahi di dalam kamar mandi. Ah ... sudahlah, mungkin ini nasib pria yang sudah menikah dan memiliki dua orang anak yang sangat suka menjajah mommynya. Menyebalkan.Awan terus berjalan, ia membuka pintu yang menuju tempat shower dan menatap kesal pada bathtub berukuran
Read more
377. Mommy Getting Hot
Awan mengerang saat merasakan hisapan dan kecupan yang Sonya lakukan di kejantanan miliknya, rasa nikmat dengan cepat meledak dan memecut birahi Awan hingga ia memejamkan matanya. Jemari Awan membelit rambut Sonya hingga menjadi sebuat ikat rambut bagi wanita yang saat ini sedang memenuhi mulutnya dengan bagian paling sensitif miliknya. Kepala Sonya maju dan mundur, sedangkan lidahnya meliuk sempurna sambil meninggalkan jejak sensual yang membenamkan Awan dalam kenikmatan.Tangan Awan menahan kepala Sonya dan tanpa sadar dia menggerakkan pinggulnya menekan kejantanan miliknya, meminta Sonya untuk menerima miliknya seluruhnya tanpa ada yang bersisa. Rasa nikmat menjalar dengan pelan namun pasti keseluruh tubuhnya hingga tanpa sadar ia menarik rambut Sonya. "Sonya ... astaga ... Sonya, kamu ...." Awan tidak bisa melanjutkan perkataannya karena Sonya menekan kejantanannya hingga memasuki mulutnya sedalam mungkin sambil menghisapnya, membuat Awan menahan napasnya sendiri agar tidak mela
Read more
378. Ampun … Awan!
Sonya menggeliat di ranjang sambil mengusap bagian samping ranjangnya, mencoba mencari seseorang yang sudah membuat dirinya menjerit dan memekik sepanjang malam. "Awan ...," bisik Sonya dengan suara serak karena tidak bisa menemukan suaminya itu. "Suami." Sonya tersenyum malu-malu saat menyadari statusnya sekarang, matanya tanpa sada melihat jemarinya yang saat ini sudah melingkar cincin pernikahan miliknya. "Ya ampun, punya suami lagi aku."Sonya tersenyum kecil sambil menarik selimut yang menutupi tubuhnya yang telanjang dengan berbagai bentuk bukti kepemilikan disekujur tubuhnya. Tangan Sonya bergetar pelan saat mengelus salah satunya yang ada di bagian payudaranya. Pikirannya seolah kembali pada saat ada bibir Awan di sana yang sedang membuat bukti kepemilikan itu sambil mengentak tubuhnya hingga perut bagiannya bawahnya penuh. Nikmat. Sonya menggeleng berusaha untuk mengembalikan kesadarannya sambil melirik ke bagian kosong ranjangnya, masih bisa Sonya hirup wangi tubuh Awan da
Read more
379. Teriakkan Dua Reog
Awan merebahkan tubuhnya yang kelelahan di samping Sonya, tubuhnya lelah setelah kembali menikmati tubuh Sonya. Entahlah dari mana staminanya datang saat bercinta berkali-kali dengan Sonya, rasanya tubuhnya tidak pernah lelah dan bosan bila sudah menyangkut urusan selangkangan dengan Sonya. "Wan ...." Sonya memanggil Awan sambil memposisikan dirinya berbaring miring dan menjadikan tangan kanannya tumpuan kepalanya. Ia tidak peduli tubuhnya yang telanjang saat ini sedang Awan lihat bahkan ia tidak mempedulikan saat tangan Awan tiba-tiba mengusap paha bagian dalamnya yang sesekali menyenggol ceruk kenikmatan miliknya. Sejujurnya bila Awan meminta dirinya menaikki tubuhnya untuk kembali mereguk kenikmatan duniawi lagi, Sonya masih sangat kuat dan mampu. Dia suka."Hmm ...." Awan mengusap paha bagian dalam Sonya sambil mengikuti posisi tidur Sonya. Matanya mengerjap jenaka sambil melihat payudara Sonya yang terlihat sempurna dan indah. Ah ... rasanya Awan ingin kembali memenuhi mulutnya
Read more
PREV
1
...
343536373839
DMCA.com Protection Status