All Chapters of Di Atas Ranjang Dokter Sonya: Chapter 331 - Chapter 340
390 Chapters
331. Sat Set Sat Set
Eka yang sedang meminum kopi hangatnya kaget saat merasakan cengkeraman di bagian belakang kerah bajunya, "Eh ... apa ini?" tanya Eka sambil menyimpan kembali cangkir kopinya ke meja dan bergerak mengikuti tarikan di bagain belakang tubuhnya. "Ikut!" perintah Lidya menarik kerah baju Eka tanpa ampun dengan tenaga yang entah Lidya dapatkan dari mana. "Eh ... Lid, Papih lagi main catur sama Eka ini, lima langkah lagi Papih menang," protes Dandi yang kesal permainannya di interupsi oleh Lidya yang tiba-tiba menari Eka. "Papih main sendiri aja," ucap Lidya sambil terus menarik Eka ke arah pintu mobilnya, setelah sampai di depan pintu mobil Lidya membukanya. "Masuk!" "Hah? Mau ke mana? Aku masih main catur sama Papih," ucap Eka bingung karena tiba-tiba Lidya marah kepada dirinya, dia salah apa ya Tuhan! Padahal hari ini baru tadi dia bertemu dengan Lidya dan itu pun di rumah bukan di rumah sakit. "Papih? Enak aja, itu Papih aku bukan Papih kamu dan sekarang masuk!" perintah Lidya sam
Read more
332. Cara Sensual untuk Membungkam Lidya
"Ini sekarang kita mau ke mana?" tanya Eka sambil terus mengemudikan mobilnya menembus kemacetan ibu kota. "Ke ...." Lidya terlihat fokus dengan layar ponselnya dan tidak mengalihkan pandangannya sama sekali.Eka berdecak gemas karena wanita itu sudah hampir 10 menit mengabaikan dirinya dan berkutat dengan ponselnya. "Kamu lagi apa sih? Di telepon Mamih sama Papih? Di WA anak-anak? Atau apa?" tanya Eka penasaran."Hah ... apa?" tanya Lidya sambil menoleh sekilas lalu kembali fokus pada ponselnya."Ish ...." Eka memarkirkan mobilnya lalu mengambil ponsel Lidya, "kita mau ke mana? Dan kamu tuh lagi chat sama siapa? Sibuk bener? Ada on call dari rumah sakit?" tanya Eka kesal sambil melihat layar ponsel Lidya dan kaget dengan apa yang ada di sana."Bukan, udah sini balikin," pinta Lidya berusaha mengambil ponselnya dari tangan Eka."Ini ngapain kamu lihat kamar hotel? Mau liburan?" tanya Eka sambil mengembalikan ponsel Lidya."Siapa, yang liburan?" tanya Lidya sambil mengutak ngatik laya
Read more
333. Kembali Bercinta
Eka menahan kepala Lidya agar menerima kejantanan miliknya, dengan tenang ia memaju mundurkan pinggulnya untuk meraih kenikmatan disetiap inci batang kenikmatan miliknya yang keras dan mendamba sentuhan lidah Lidya yang bergerak sensual di sana. Mencengkeramnya tanpa ampun dan menyeretnya kedalam kenikmatan duniawi yang memabukkan.Tangan Lidya bergerak menurunkan celana Eka agar ia bisa mencengkeram bokong Eka, lidahnya bergerak menorehkan rasa nikmat di kejantanan Eka dengan gerakan erotis yang mampu membuat kupingnya mendengar erangan Eka berkali-kali saat ia menjilat bagian pucuk batang kenikmatan Eka.Tangan Eka bergerak membenarkan rambut Lidya, mata Eka berkabut akan gairah saat melihat mulut Lidya yang mungil dipenuhi kejantanannya terlihat sensual dan mencambuk gairahnya. Lidya mengecupi dan menjilati setiap inci bagian tersensitif miliknya hingga membuat Eka mengerang dan tanpa sadar menarik rambut Lidya."Diam juga kamu, Lid," bisik Eka sambil mengusap garis leher Lidya hing
Read more
334. Lidya Si Berisik
Lidya menggerakkan tubuhnya dan membelitkan selimut ke tubuh telanjangnya, entah jam berapa dia tidur. Lidya sudah lupa, yang dia ingat dia tertidur di atas tubuh Eka yang sudah tak kuasa lagi menghadapi gairah liar Lidya.Tangan Lidya bergerak-gerak seolah ingin mencari sesuatu di sampingnya, kasur itu terasa dingin dan lembut di kulit Lidya. Lidya dengan cepat berpikir kenapa kasur itu dingin? Bukankah, semalam dia tidur bersama Eka? Kok bisa dingin? Jangan bilang Eka meninggalkannya di ranjang sendirian! Nyebelin!Lidya dengan cepat bangun dari tidurnya dan melihat sekeliling kamar yang kosong, tidak ada tanda-tanda Eka ada di sana. Dengan kesal ia tarik selimut untuk menutupi tubuhnya lalu berdiri dan berjalan ke arah ponsel miliknya yang tergeletak di bawah lantai, mungkin jatuh saat ia bercinta dengan Eka."Ih ... apa sih, Eka ini. Udah bercinta malah kabur, nggak ada manis-manisnya. Udah kaya habis manis sepah dibuang, nyebelin!" maki Lidya sambil berjongkok dan mengambil ponse
Read more
335. Kabar dari Lidya
Sonya yang sedang asik membaca bukunya di meja makan kaget saat mendengar dering ponselnya, dengan malas ia mengambil ponsel dan mendapati Lidya menelepon dirinya. Senyuman merekah di bibir Sonya saat melihat nama Lidya di ponselnya, dengan cepat ia mengangkat teleponnya, "Hai ... apa kabar.""Hahaha ... apa sih, apa kabarnya nggak banget," kekeh Lidya saat mendengar nada suara Sonya. "Abis, mau nyebut apa?" tanya Sonya sambil menutup bukunya dan berjalan ke arah sofa, sepertinya ia akan banyak berbicara dengan Lidya. Mereka butuh berghibah, dan berbicara mengenai banyak hal."Hmm ... Sonya, aku mau ngasih tahu kamu sesuatu," bisik Lidya seolah takut ada yang mendengar perkataannya dengan Sonya."Apa? Kamu mau bilang apa? Kenapa harus bisik-bisik, sih? Dan kebetulan aku juga ada yang harus aku bilang ke kamu," ucap Sonya bersemangat karena dia ingin mengangetkan Lidya dengan rencan pernikahan dirinya dan Awan yang akan dilangsungkan bulan depan.Ayolah ... siapa yang tidak akan kage
Read more
336. Sebuah Suara Dari Masa Lalu
"Sudah tidak ada lagi yang harus saya urus hari ini?" tanya Sonya pada Surya yang saat ini sedang melihat map rekam medisnya."Nggak ada, Dok, nanti kalau ada apa-apa suster kepala ruang bedah yang bakal hubungi Dokter," ucap Surya sambil menyerahkan rekam medis yang sudah ia isi untuk pasien yang dijadwalkan operasi esok hari."Jadi, aman kalau aku keluar sekarang, kan?" tanya Sonya sambil melihat sekelilingnya untuk memastikan tidak ada hal lain yang harus ia lakukan. "Aman, Dok, nanti on call aja," jawab Surya sambil mengambil map, "oh ... sama saya ucapkan selamat sebelumnya karena Dokter katanya mau menikah dengan Kak Awan.""Lah ... kamu kenal Awan?" tanya Sonya kaget."Kenal, Dok, dia Kakak tingkat saya," ucap Surya sambil tersenyum pada Sonya, "Nggak nyangka dia nikah sama Dokter.""Emang kenapa? Nggak boleh saya nikah sama Awan, Hah?" tanya Sonya judes karena merasa kalau perkataan Surya menyentil ego-nya."Bukan ... bukan gitu, Dok." Surya langsung salah tingkah, tubuhnya b
Read more
337. Antara Kebaya dan Gaun
"Kayanya aku lebih suka gaun biasa," ucap Sonya sambil memutar tubuhnya di depan kaca. Dia suka saat melihat tubuhnya terbalut kebaya berwarna fushia yang melekat sempurna di tubuhnya seolah menunjukkan setiap lekuk tubuhnya dengan cantik."Tapi, ini cantik loh, Mbak ... manis," ucap Amber, Amber adalah orang yang akan membantu Sonya untuk mendapatkan baju yang akan Sonya kenakan di hari bahagianya."Iya, tapi, kayanya aku mau nikah nggak pakai baju adat gini. Kok kayanya berat banget hidup aku kalau harus pakai semuanya ini." Sonya menunjuk ornamen yang harus ia kenakan di kepalanya atau tubuhnya nanti saat menikah dengan Awan. "Jadi mau gaun biasa aja?" tanya Amber sambil mendesah kecewa karena wanita di hadapannya ini akan terlihat cantik dengan kebaya. "Iya, gaun biasa aja. Nanti, aku minta nikahan bisa aja sama calon suami aku. Pokoknya semuanya bisa aja," ucap Sonya sambil menyentuh pinggulnya yang terlihat sensual."Tapi, calon suami Mbak Sonya juga bukan orang Indonesia juga
Read more
338. Panasnya Ruang Ganti
Tubuh Sonya terhempas ke kaca yang ada di belakangnya, rasa lengket terasa di bagian punggungnya. Peluh menetes di sekujur tubuhnya, badannya menggelinjang dan ia berjuang untuk tidak meloloskan satu desahan pun dari mulutnya, Sonya menggigit bibirnya saat tubuhnya naik dan turun sesuai ritme yang Awan lakukan.Tangan Sonya menarik rambut Awan akibat gelombang kenikmatan yang Awan berikan dari setiap hentakkan yang Awan lakukan pada Sonya. Tubuhnya seolah tak bertulang akibat setiap inci ceruk kenikmatan diledakkan dengan gerakkan sensual yang seolah sedang memuja dirinya tanpa ampun.Napas Sonya tersenggal saat putingnya terasa makin menegeras dan merasakan kehangatan lidah Awan yang menyapu ke salah satu bagian tersensitifnya hingga ia memajukan dadanya meminta Awan memujanya lebih banyak lagi.Kejantanan Awan yang keras menhunjamnya tanpa ampun hingga Sonya menarik rambut Awan sambil membekap mulutnya sendiri dengan tangan lainnya agar ia tidak mengeluarkan suara desahan sekecil apa
Read more
339. Sebuah Alasan
"Kamu mau ngapain kasih undangan ke Om Puad?" tanya Awan lagi saat mereka di dalam mobil."Aku mau mgasih undangan aja, ngundang mereka," sahut Sonya santai sambil mengetuk-ngetuk jemarinya di paha."Iya udah nanti aja, nggak usah sekarang," pinta Awan yang sejujurnya tidak ingin mengundang keluarga fuad setelah kejadian di rumah makan kemarin dan bahkan si kembar seolah malas bila diajak membicarakan mengenai masalah kemarin. Awan bahkan berencana hanya akan memberikan undangan pernikahannya h-1 supaya keluarga itu tidak usah datang sama sekali karena tidak bisa ia bayangkan harus menahan amarah dan kekesalannya saat berada di hari spesialnya bersama Sonya. Mungkin yang ada di berkelahi dengan Fuad dan menghancurkan hari bahagianya. Malas."Aku maunya sekarang," jawab Sonya sambilmelirik Awan yang sedang membelokkan mobilnya, "nanti udah jemput si kembar,pas pulang aku langsung ke rumah Om Fuad.""Ck ... ngapain sih, udah nanti aja. Biar aku yang kasih itu undangan ke dia. Kamu ng
Read more
340. Kita Sama, Om Fuad
Tok ... tok ... tok ....Suara ketukan membuat langkah Intan terhenti dan mendekati pintu rumahnya, tanpa sadar ia melihat pergelangan tangan yang melingkar jam tangan dan menunjukkan pukul 7 pagi."Siapa yang datang pagi-pagi?" tanya Intan sambil membuka gagang pintu, "Pak RT?" tebak Intan sambil menarik gagang pintu dan terdiam saat melihat seorang wanita cantik berdiri sambil tersenyum manis pada dirinya. "Dokter Sonya?" tanya Intan kaget saat melihat Sonya yang berdiri sambil tersenyum, Intan memanjangkan lehernya untuk melihat siapa lagi yang datang. Intan tidak melihat siapa pun di belakang Sonya tapi, ia melihat Awan sedang berdiri di dekat pagar depan rumahnya, menatap dirinya dengan tatapan waswas. "Mau apa? Dan kenapa Awan berdiri di sana?" tanya Intan yang bingung dengan tujuan kedatangan Sonya dan Awan.Sonya menyodorkan undangan ke tangan Intan yang membuat gadis itu mengambilnya, "Ini apa?" tanya Intan sambil membaca tulisan di undangan yang Sonya serahkan."Itu undang
Read more
PREV
1
...
3233343536
...
39
DMCA.com Protection Status