Semua Bab Legenda Galuh Tapa: Bab 31 - Bab 40
244 Bab
31. Merasakan Getaran
Kini Galuh Tapa melanjutkan perjalanan untuk memburu panglima kerajaan.Sehingga dia mendekati wilayah istana, tetapi dia harus melalui sebuah desa yang tampak megalami masalah juga, karna ada sesuatu yang tejadi.Galuh Tapa melihat desa itu penuh dengan darah segar yang sepertinya desa ini telah terjadi pembantaian penduduk desa.Lalu pemuda ini berjalan ditengah desa dan memcari penyebab apa yang menimbulkan masalah itu.Namun tidak nampak salah satu penduduk desa yang masih hidup, hingga pemuda ini berjalan melewati desa tadi.Kemudian Galuh Tapa berjalan melalui bukit yang penuh batu besar, sepertinya bukit batu, karna tidak ada pohon hanya ada batu tiap sisinya.Sehingga pemuda ini memakai ajian meringankan tubuh untuk melalui bukit berbatu itu, dalam seketika Galuh Tapa melalui bukit itu.Hingga pada akhirnya dia sampai digerbang wilayah istana, tapi pemuda ini dihadang perajurit kerajaan dan pendekar aliran Naga Hitam yang menghadang diluar istana.Namun Galuh Tapa tidak gent
Baca selengkapnya
32. Energi Yang Terkuras
Kini pertarungan melawan prajurit terus berlangsung, Galuh Tapa menyerang prajurit kerajaan,dia menggunakan ilmu meringankan tubuh ,pemuda ini terbang mengarah lawanya lalu mengeluarkan tendangan secara bertubi-tubi.Sehingga prajurit kerajaan satu persatu terkena tendangan keras Galuh Tapa, merekapun terjengkal ketanah dan mengeluarkan darah dari mulutnya.Namun anak murid Nyi Seketi membantu prajurit kerajaan dan menyerang Galuh Tapa.Lalu anak murid itu menyerang secara bersamaan mengarah ketubuh Galuh Tapa, mereka mengeluarkan pukulan dan tendagan yang keras.Akan tetapi pemuda itu menangkis serangan mereka , yang begitu rapat, pukulan dan tendangan membuat Galuh Tapa merasakan tekananan karena musuh dalam jumlah besar.Galuh Tapa melihat disekeliling, musuh sangat banyak, hingga terbesit oleh pendekar muda ini untuk mengeluarkan ajian pamungkasnya.Lalu Galuh Tapa mengeluarkan ajian Rentak bumi level lima, dengan suara pekik kan ajian itu dihantamkan mengarah keanak murid klan
Baca selengkapnya
33. Tidak Sadarkan Diri
Setelah itu burung Rajawali membawa terbang dan seakan mendengar bisikan didalam hati Galuh Tapa bahwa jiwa roh Eyang Saga mengatakan membawa pemuda ini ketempat Eyang Suta.Lalu burung Rajwali seakan mengerti akan pentujuk yang diberikan Eyang Saga, hingga dia turun depan gubuk Eyang Suta dan membaringkan tubuh pemuda itu.Eyang Suta keluar dari gubuknya karena mendengar suara burung yang besar, seakan menerpa gubuk itu.Setelah dia keluar melihat burung Rajawali didepan gubuknya, burung itu membawa tubuh seorang lelaki yang nampak terluka.Kemudian Eyang Suta melihat tubuh lelaki itu, dia sangat terkejut karena seseorang yang tak sadarkan diri adalah orang yang pernah bertemu dengannya.Sehingga Eyang Suta membawanya masuk kedalam gubuk dan burung Rajawali tetap menunggu didepan gubuk, karena burung itu sangat kwhatir dengan keadaan temannya.Lalu Eyang Suta membaringkan tubuh Galuh Tapa dan membuka bajunya yang telah belumuran darah.Dia mencari obat dihutan untuk mengobati tu
Baca selengkapnya
34. Melihat Mata Merah Panglima
Setelah tenaga Galuh Tapa mulai pulih dia akan berlatih kembali, untuk meningkatkan ilmu yang dikuasainya. Sehingga pemuda ini pergi kesuatu hutan ditepi desa untuk berlatih mengasa kembali kemampuanya. Setiba di hutan Galuh Tapa, mulai melakukan pemanasan, dengan memasang kuda-kuda dia melakukan pergerakan untuk meningkatkan suhu badannya, agar cepat merasakan energi kekuatan yang ada ditubuhnya. Setelah badannya mulai berkeringat, Galuh Tapa mulai bergerak salto kedepan sebanyak lima kali, lalu terbang melompat keatas dengan memutar tubuhnya. Hingga dari atas pemuda ini menghantamkan ajian Rentak Bumi, ajian itu langsung menggelegar mengenai tanah, tanah itu langsung berhamburan dan menimbulkan lubang besar, ajian itu bagaikan suatu ledakan boom yang dahsyat. Seiring waktu berjalan pemuda ini akhirnya kembali kegubuk, karna dia bertekad tetap kembali kekerajaan untuk menghadapi Banggas sanjaya sang panglima kerjajaan itu. Setiba digubuk Galuh Tapa melaporkan kepada Eyang S
Baca selengkapnya
35. Menghentikan Tindakan
Setelah Galuh Tapa menghunuskan pukulan kewajah Bagas Sanjaya, dengan melihat matanya yang merah seakan ada sesuatu yang mengendalikan panglima itu.Namun Galuh Tapa teringat kejadian yang menimpa Serampang Hitam, mati dalam keadaan tubuh yang sudah kuyak tercabik oleh Bagas sanjaya. Sehingga antara kebencian dan rasa dendam yang telah menjadi satu hingga Galuh Tapa ingin sekali membunuh panglima kerajaan dengan tangannya sendiri.Sementara itu, jiwa roh Eyang Saga yang ada ditubuh Galuh Tapa, menghentikan tindakan pemuda ini, karena kebenciannya harus diimbangi dengan keadaan yang menimpa Bagas Sanjaya.Eyang Saga mengetahui keadaan Bagas Sanjaya yang nampak dikendalikan oleh sebuah sihir yang kuat, hingga panglima itu menjadi sosok pembunuh berdarah dingin.Hingga membuat bagas sanjaya tidak menyadari apa yang telah dia perbuat, terhadap rakyat dan terutama pada Serampang Hitam, hingga tewas dengan teragis ditangan panglima itu.Namun sebenarnya Galuh Tapa, sesak dada melihat pa
Baca selengkapnya
36. Menembus Kabut Hitam
Pada hari itu pertemuan kedua pendekar mudah dan pemimpin Naga Hitam, berhadapan secara langsung untuk saling adu kekuatan.Orang yang dicari Galuh Tapa kini ada dihadapannya, tentu membuat pendekar muda ini, ingin cepat menghabisnya karna penyihir ini sudah banyak mempengaruhi orang-orang kerajaan.Sehingga banyak menimbulkan kekacauan diwilayah kerajaan fasma lebar.'' kau adalah yang orang kucari selama ini, ''ucap Galuh Tapa dengan raut wajah marah.'' memangnya kenapa anak mudah, ''jawap Nyi Seketi sembari tertawa.''karena kau penyihir yang jahat, '' ucap pemuda tadi.''sudahlah jangan banyak bicara, kau mau cari mati hingga berani ikut campur. ''saut wanita bertongkat.Lalu kemudian setelah selesai bercakap, kedua orang ini mulai sama serang hingga terjadi pertarungan yang dahsyat. Hingga Nyi Seketi menyerang Galuh Tapa dengan sebuah sihir yang akan merubah wujud pemuda itu menjadi seekor binatang kecil.Namun serangan Nyi Seketi dapat dihindari dengan cara melompat keata
Baca selengkapnya
37. Mulai Berbenah
Setelah NYi Seketi tewas, Galuh Tapa yang diabantu penduduk desa dan Kinanti mengobati semua anggota kerajaan yang terluka.Kini pengaruh sihir telah hilang, akan tetapi banyak yang jadi dampak kekacauan yang telah berimbas kepada wilayah kerajaan. Galuh Tapa dengan semua kemampuannya mengobati yang teluka dan akibat pertarungan yang sengit.Kinanti dengan semua pendududuk desa sangat membantu pemuda tadi, untuk menolong semua yang teluka , dengan bahu membahu mereka saling tolong menolong. Lalu Galuh Tapa mendekati Kinanti dan mengucapkan rasa terimakasih, karna pertolongan mereka sangat memabantu anak mudah yang tampan ini. ''Kinan, aku tdak menyangka didalam pertarungan yang sengit melawan Nyi seketi, dan sekelompok anak buahnya, tiba-tiba kalian datang menolong, aku berhutang nyawa sama kalian. ''ucap Galuh Tapa,''Kakang, kami datang karena mendengar suara pertarungan sangat menggelegar, hingga tedengar sampai kedesa, akhirnya kami memutuskan untuk membantu kakang. '' sau
Baca selengkapnya
38. Memberi Sebuah Kitab
Melihat Kinan dengan raut wajah sedih pemuda itu, sebenarnya dia tidak tega meninggal kan gadis itu, tapi nampak dari isyarat tubuh bahwa anak kidemang ini mau tetap bersamanya.Setelah itu, seraya berjalan melangkahkan kaki keluar dari rumah Kinan, terbesit untuk kembali kerumah itu.Lalu dia kembali menemui Kinanti yang masih duduk di berenda rumahnya.'' Apakah kamu mau ikut aku untuk pergi ketempat Eyang Guru di bukit Tengkorak?. ''ucap Galuh Tapa. Kinanti hanya menggangguk kan kepala, itu jawaban bahwa dia mau ikut pergi bersama Galuh Tapa. Hingga akhirnya Kinan pamit kepada Kedua orang tuanya, ayah dan ibu gadis itu mengizinkannya untuk pergi bersama pemuda itu.Kemudian mereka berdua keluar dari rumah dan dalam seketika Galuh Tapa memanggil burung Rajawali dengan wangsit.Sehingga burung Rajawali Muncul dalam sekejap sudah ada dihadapan mereka berdua, lalu menaiki pundak burung besar itu, dan Rajawali itupun langsung terbang tinggi.Kinanti sangat senang ikut bersama pe
Baca selengkapnya
39.Mempelajari Teknik Pedang
Sehingga Galuh Tapa mempelajari teknik ilmu pedang tapi bagi orang yang belum memahami tentu sulit dan kinan juga mempelajari teknik yang sama.Lalu pemuda ini memainkan sebilah pedang dan kinan juga memainkan bila pedang dengan menggunakan pedang biasa.Sepasang pendekar muda ini sangat semangat memainkan pedang, lalu kinanti mengayunkan pedang kearah pemuda yang ada dihadapannya.Dengan seketika wanita itu menyerang Galuh Tapa dengan ayunan pedang, dia menyerang dan menebaskan pedang tersebut.Namun Galuh Tapa menghindari kibasan pedang, dengan melompat ke atas dia terhindar dari tajamnya mata pedang.Setelah selsai mereka berdua baru belajar teknik memainkan pedang karena hal tadi hanya sekedar pemanasan bagi sepasang pendekar itu.Namun Kinan lebih memilih untuk melihat dulu teknik pedang, dan dia hanya memperhatikan saja .Lalu Galuh Tapa memainkan teknik pedang, akan tetapi dari kitab dia pelajari teknik pedang ada sebagian teknik yang sulit dipelajari yaitu teknik pedang l
Baca selengkapnya
40. Bisa Saja Membunuh
Setelah hampir setengah jam, akhirnya pertandingan mereka berdua berhenti, keduanya tidak mengalami luka, tapi Kinanti dimenit-menit terakhir menjadi kesulitan karna pola gerakan Galuh Tapa tiba-tiba berubah.'' Maaf Kinan, aku sedikit menggunakan teknik pedang penjuru dalam pertarungan tadi, aku hanya ingin melihat potensi kekuatannya, jika kedua teknik digabungkan, '' ucap Galuh Tapa.Kinanti tertawa, sebab pertarungan tadi sangat menegangkan seraya memegang pundak pemuda tadi.''Tanpa aku sadari mungkin teknik itu akan menciptakan jurus baru, ''gumam gadis itu.''Apa mungkin akan jadi teknik sapu jagat, kakang?''''Siapa yang tahu? kita akan melihatnya ketika kau menguasai itu'', kinan berjalan melintas terlebih dahulu, dan merebahkan punggungnya pada kursi bambu yang ada depan halaman gubuk.Gadis itu membawa sesuatu didalam kulit kantong yang terbuat dari kulit binatang.'' Aku membawakanmu beberapa makanan dan minuman, '' ucap Kinan sembari menuangkan air dalam cawan bambu, s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
25
DMCA.com Protection Status