Lahat ng Kabanata ng Legenda Galuh Tapa: Kabanata 41 - Kabanata 50
244 Kabanata
41. Mencari Cela
Galuh Tapa menanyai Kinan bagaimana cara kita keluar alam lelembut ini, mereka memang pernah keluar alam ini.Namun jika terlalu lama mereka berdua sulit mencari jalan keluar.''kinan, aku dengar kau tidak bisa keluar dari alam ini, karna kau dulu perna menjadi bagian dari mereka, ''ucap Galuh Tapa. ''aku baru ingat kau juga pernah menjadi bagian dari alam lelembut dan bahkan walapun kau sudah sembuh tapi tetap saja bisa membuat dirimu bagian dari alam bangsa itu.''Apa kau benci karna aku berbeda denganmu, Kinan berwajah lesu ketika pemuda itu mengungkit masalah itu, '' manusia terkadang takut dengan bangsa lelembut, bukan? aku bahkan baru tahu kalau aku manusia yang separuhnya telah menjadi manusia lelembut,'' Aku tidak seperti mereka, '' ucap Galuh Tapa, dialam maunusia kita dikaitkan mahluk seram, karna itulah membuat kami jadi takut.Akan tetapi bangsa lelembut atau jin memiliki dua golongan, Galuh Tapa sudah tahu mengenai bangsa lelembut disalah satu buku yang dia baca dike
Magbasa pa
42. Keluar Dari Alam Lelembut.
" Eyang kami berdua mau keluar dari alam lelembut ini, '' ucap Galuh Tapa.Kemudian Eyang Saga menaburi bunga warna warni, menghiasi jalan dan menghujani tubuh Galuh Tapa dan Kinanti.Tujuan semua itu untuk membantu sepasang pendekar ini, agar mudah keluar dari alam lelembut dan angaplah itu sebagai teradisi atau semacam apa namanya yang jelas supaya mereka mudah keluar dari alam tersebut.Setelah tiba didepan gerbang alam, ada seorang tabib yang bernama Nyiwuni, sudah menunggu sepasang pendekar itu bersama beberapa anak muridnya yang lain, wanita tua itu senyum hangat kepada sepasang pendekar muda.Walaupun Galuh Tapa dan Kinanti belum mengenal mereka, tapi Nyiwuni dan beberapa anak muridnya baik terhadap mereka berdua."Galuh dan Kinan ini adalah hadiah yang pertama dan terakhir untuk kalian". Lalu Nyiwuni memberikan sesuatu berupa botol batu merah, yang didalamnya terdapat ramuan obat cair. " Ramuan ini bisa menyembuhkan penyakit apapun, gunakan sebaik mungkin!".Galuh Tapa da
Magbasa pa
43. Berlatih
Setelah sepasang pendekar muda kembali, tentu Ki Santa sangat senang melihat kedua anak muritnya yang telah keluar dari alam lelembut, walaupun mungkin ilmu yang dikuasai Galuh Tapa dan Kinanti belum maksimal hanya level rendah tapi sedikit banyak mereka berdua sudah memahami teknik yang ada dalam kitab.Hingga akhirnya sepasang pendekar muda ini memutuskan untuk berlatih, menguasai ilmu yang ada dalam kitab yang telah dirapal Galuh tapa.Setelah kehilangan teman yaitu Aji Bakas, Galuh Tapa memiliki pertanyaan besar pada dirinya sendiri, kenapa dirinya yang dipilih? dan apakah nasibnya akan seperti temannya yang telah terbunuh oleh Gambir Rimba ketua klan Naga Hitam, karena itulah dia bertekad mencari seorang guru dan berlatih dengan keras untuk membalaskan dendam temannya.Setelah 2 bulan digubuk Ki Santa, Galuh Tapa dan Kinanti, belum ada tanda-tanda akan menerima pelajaran berarti, tetapi sepasang pendekar muda ini tidak meragukan gurunya.Galuh Tapa dan Kinanti diselah -selah w
Magbasa pa
44. Latihan Berjiwa Emosi
Keesokan hari Galuh Tapa dan Kinanti mulai berlatih kembali, terutama pemuda itu berlatih lagi dengan lebih giat, karena dia ingin cepat menguasai teknik pendang penjuru dengan sempurna, maka jika mungkin cepat menguasai teknik itu dia akan keluar dari bukit tengkorak.Jika mereka berdua berlatih biasanya hanya 10 jam dan kali ini Galuh Tapa berlatih sampai 15 jam, sedangkan kinanti hanya kitaran sampai 11 jam saja karena dia banyak pekerjaan yang harus diselsaikan.''Kini patung yang terbuat dari bambu tidak bisa diandalkan lagi, ''ucap Galuh Tapa, menatapi patung bambu yang terbakar menjadi abu terkena ajian Rentak Bumi, '' patung bambu yang hanya digerakan oleh tali yang ada ditubuhnya, jadi aku tidak dapat belajar memahami perasaan lawanku.Galuh Tapa kemudian tidak berlatih memakai pantung bambu, kini dia memelih berlatih melawan Kinanti sebagai lawan tandingnya yang ada didepannya, Gadis itu juga mulai menyerangnya.Setiap pergerakkan Galuh Tapa selaras dengan Kinanti, ketika
Magbasa pa
45. Tenaga Dalam Yang Besar
Ketiga orang itu telah banyak memakai jurus, akan tetapi belum ada tanda-tanda dari guru dan anak murid untuk menyerah.Pedang Galuh Tapa menyerang dengan cepat dan mematikan, jika terkena serangan pemuda ini, tentu sangat membahayakan nyawa lawan tarungnya.Jurus-jurus pedang itu disambut Ki Santa dengan jurus yang sama, dan menimbulkan ledakan yang hebat hingga membuat bebatuan yang disekeliling mereka hancur berhamburan dan menjadi puing-puing kecil.Sehingga menimbulkan asap hitam yang menyelimuti dataran bukit tengkorak, asap tebal sangat mengganggu penglihatan mereka, hingga Ki Santa menyerang kedua anak muridnya.Lalu kemudian guru dan murid kembali saling serang, mereka mulai mengganti serangan dasar dengan serangan yang kuat, akan tetapi Kinanti berhenti bertarung karena tenaganya sudah terkuras dan lebih memilih istirahat, dia hanya memilih menyaksikan pertandingan Galuh Tapa dan gurunya.Namun Galuh Tapa dan Ki Santa tetap melanjutkan pertarungan mereka.Hingga pada akhi
Magbasa pa
46. Musuh Datang
Setelah genap empat tahun Galuh Tapa dan Kinananti berada dibukit tengkorak, sepasang pendekar muda ini, berniat pamit meninggalkan tempat itu.Galuh Tapa dan Kinanti, merasa ilmu yang mereka pelajari sudah cukup baik.Jadi mereka berdua memutuskan akan segera pergi mengembara untuk membantu orang-orang yang lemah.''Eyang guru, kami berdua mohon pamit, ''ucap Galuh Tapa.'' Aku mengizinkan kalian berdua, tapi ingat pesan guru, jadilah orang yang suka menolong sasama.Hingga akhirnya sepasang pendekar muda itu mencium tangan gurunya dan pergi meninggalkan tempat itu.Jika mereka berjalan kaki tentu akan memakan waktu berhari-hari untuk sampai kewilayah fasema lebar.Sehingga Galuh Tapa dan Kinanti lebih memeilih memanggil temannya yaitu burung Rajawali, dengan seketika burung besar itu telah tiba dihadapan mereka.Lalu sepasang pendekar muda itu naik diatas tubuh burung itu, dan Rajawali langsung terbang tinggi, membawa mereka berdua, meninggalkan Bukit Tengkorak.Setelah beberapa j
Magbasa pa
47. Jiwa Yang Menyatu Dengan Pedang
'' Bagus, sekarang kita seimbang, '' ucap Jarga, '' ini bukan masalah bagi kami, maju kalian akan kuperlihatkan kehebatan kami berdua. '' sambung Darga dengan lagak sombongnya.Sehingga dengan cepat Kinanti segera menyerang dengan mengeluarkan jurus Sisik ular yang beracun, beberapa serangan itu mengarah ketubuh Jarga.''awas, Darga dengan cepat mendorong Jarga, sedikit menjauh dari serangan itu, sisik ular beracun hampir mengenai dirinya, '' Kau tidak bisa membaca serangan wanita itu, karna kelingahanmu bisa membuatmu hampir celaka, biarkan wanita ini aku yang menghadapinya. '' sorak Darga.Jarga dengan sedikit kesal kepada Darga, sebab dia yang terbiasa tenang dalam berbagai kondisi, tidak pernah tepikir olehnya, dia harus diselamatkan oleh Darga, setelah dia berkata sombong pada lawannya.Lalu Darga menyerang terlebih dahulu, dengan mengeluarkan belati kecil yang dikeluarkan dari baju jubahnya yang gelap.Lalu belati itu terbang berbenturan dengan beberapa sisik ular beracun,
Magbasa pa
48. Tekanan Energi Pedang
Sisik ular beraacun yang digunakan oleh Kinanti sangat kuat, bahkan sekarang tinggal menunggu waktu hingga kelumpuhan datang kepada Darga, karena ini termasuk ilmu yang bebahaya yang dimiliki Kinanti.Jarga Melihat Darga yang agak kesulitan berjalan, dan tidak ada kesempatan jika sempat pergi dari tempat itu, tapi Galuh Tapa tidak akan melepaskan mereka bertiga dengan muda, Jadi Jarga berniat menjadikan Darga sebagai umpan.Disisi lain Darga telah banyak mengeluarkan tenaga dalam kepada kakinya yang terkena racun, sekarang terlihat warna hitam pekat pada bekas sisik beracun.Darga berusaha dengan sekuat jiwa menahan racun itu, dia tidak telalu paham tentang penangkal racun, tapi dengan dikerahkan tenaga dalam ke kakinya, mungkin bisa menangkal racun itu hingga bisa bertahan selama dua jam lamanya sebelum menjalar kedalam organ jantung.Namun jika dia masih sempat hidup, sempat terlintas dalam benahnya, ''mungkin hanya ada satu cara, Darga masih memikirkan rencananya sembari meng
Magbasa pa
49. Sepucuk Surat
Disisi lain Galuh Tapa dan Kinanti pergi dari tempat itu, karena Jarga telah tewas oleh amukan pedang pusaka lintang Kuning, mereka kembali menuju kerajaan Fasema untuk menemui sang raja yang bernama Jagat Satria.Galuh Tapa dan Kinanti berniat pergi kewilayah kerajaan itu, sebab mereka berdua sudah lama tidak bertemu dengan orang-orang kerajaan, terurtama raja Jagat Satria.Tanpa menunggu lama mereka berdua segera berangkat ketempat itu.lalu sepasang pendekar muda ini segera berangkat, mereka lebih memilih terbang, sebab kalau mereka berjalan kaki mungkin bisa memakan waktu lima jam untuk sampai kesana, sedangkan jika mereka terbang hanya memakan waktu kurang dari satu jam.Jadi Galuh Tapa dan Kinanti lebih memilih untuk terbang.Hingga dalam waktu sekejap Galuh Tapa dan Kinanti telah tiba dikerajaan yang mereka tuju, sepasang pendekar muda ini disambut dengan baik oleh orang-orang kerajaan.Terutama oleh seorang panglima kerajaan Fasema lebar, kedatangan mereka berdua disambut ha
Magbasa pa
50. Menghimpun Tenaga Dalam
Setelah sang surya mulai berada diatas kepala, Jagad satria mulai menyelesaikan meditasinya, sekitar sepulu persin dari tenaga dalamnya sudah kembali, dan itu lebih dari cukup untuk membawa Ayu Andira terbang menuju kepengungsian.Lalu dia menyapu pandangan hitam, mencoba merasakan jika ada energi hitam yang ada didekatnya, akan tetapi tidak ada, kemudian menghampiri Ayu Andira yang sedang bermain kerikil kecil yang ada ditepi sungai.'' Sekarang ini sudah saatnya kita kembali, '' ucap Jagat Satria, '' kita tidak mempunyai waktu yang tersisa, mungkin kelompok Kelabang Iblis, juga menyiapkan pasukan untuk menyerang lembah teratai putih, sebelum hal itu terjadi kita menyerang mereka terlebih dahulu, sambung pemuda itu.'' Akan tetapi tenagaku belum kembali, karena aku tidak memiliki kemampuan menghimpun tenaga dalam waktu secepat dirimu, '' ucap Ayu Andira dengan nada rendah.Mendengar ucapan wanita itu, lalu Jagat Satria tanpa mendapat izin dia langsung menggendong Ayu Andira terbang
Magbasa pa
PREV
1
...
34567
...
25
DMCA.com Protection Status