All Chapters of ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH: Chapter 191 - Chapter 200
238 Chapters
192. KEDATANGAN SANG MANTAN
Zahra tengah menikmati hari libur. Seperti biasa dia gunakan untuk membantu sang ibu untuk membersihkan rumah. Pada saat sedang asik menyapu lantai, bel pintu berbunyi. Gadis itupun segera membuka pintu.Dan betapa terkejutnya saat melihat tamu yang mampu berdiri tegak dengan kaki yang sempurna di hadapannya. Bola matanya membulat dengan sempurna. Satu tangan menutup mulutnya yang terbuka lebar.Gadis itu menatap tamu seorang pria dari ujung rambut hingga ujung kaki. Benar-benar kaki pria itu menapak dengan sempurna. Sangat sulit untuk dipercaya.“Mas Budi?! Benarkah ini kamu?!” zahra masih tak percaya dengan penglihatannya sendiri. Dia mencoba mengucek matanya berkali-kali.Sementara pria dihadapannya tersenyum melihat sang mantan yang masih tak percaya dengan kedatangannya.“Iya. Ini aku. Budi! Kau tidak salah!” jawab Budi dengan tersenyum manis. Pria itu kini terlihat lebih percaya diri. Bahkan tubuhnyapun kini sudah mulai berisi. Senyum yang dulu tak pernah terlihat lagi, kini men
Read more
193 PERTANYAAN YANG SULIT DIJAWAB
Tiba-tiba wajah Budi berubah. Dia terlihat gugup dan cemas. Sepertinya ada sesuatu yang tak ingin Zahra mengetahuinya.“Kau tak perlu tahu!” sanggah Budi dengan cepat.“Kenapa?”“Mmm ... orang itu tak ingin ada satu orangpun yang tahu tentang kebaikan yang sudah dilakukannya.” Jawab Budi seraya mengusap wajah dengan kasar. Dia terlihat begitu gelisah.“Ya sudah kalau begitu. Oh.ya kau mau minum apa?”“Tidak usah.” Jawab Budi singkat.Keduanyapun saling terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Entah kenapa Zahra merasakan ada sesuatu yang sengaja disembunyikan oleh Budi tentang orang baik itu. Namun Zahra juga tak bisa memaksa jika Budi tak berkenan untuk memberitahunya.Budi juga sibuk dengan berbagai pikiran. Tujuannya kemari karena ada sesuatu yang penting dan akan dibicarakan dengan Zahra. Namun untuk memulainya terasa begitu berat. Dia takut kalau akan kecewa untuk yang kedua kali.Namun Budi sudah terlanjur datang ke rumah ini. Mau tidak mau dia harus tetap membicarakan ha
Read more
194. MELAMAR ZAHRA
194 MELAMAR ZAHRA“Oke. Aku mengerti. Maafkan aku kalau pertanyaanku membuat hatimu terluka. Tapi semua itu ada hubungannya dengan apa yang akan kubicarakan denganmu.”“Benarkah? Apa sebenarnya yang ingin kau bicarakan?” tanya Zahra dengan menatap wajah Budi. Dia penasaran dengan berita yang dibawa oleh pria yang selama setahun menghilang. Pastinya apa yang akan dibicarakan sangat penting.Budi terlihat menarik napas panjang dan membuangnya perlahan. Dia merasa tenggorokannya tiba-tiba kering. Lidah juga terasa kelu hingga sulit untuk berucap. Budi terus berdo’a supaya Tuhan memberi kekuatan kepadanya.“Zahra. kau tahu’kan aku orang yang tak pandai berbasa-basi?”“Iya!” Zahra menganggukkan kepala dengan tatapan mata yang fokus kepada Budi.“Kita berdua sudah melalui masa-masa yang sulit dengan problem yang tidak berbeda jauh. Kau ingat’kan dulu kita pernah menjalin hubungan yang begitu dekat? Bahkan kita berdua sudah merencanakan untuk menikah. Namun sayangnya semua terbentur dengan t
Read more
195 BUDI SEDIKIT MEMAKSA
“Belum. Hanya saja ini terlalu cepat dan aku tak bisa langsung mengambil keputusan!”“Apa kau masih mencintai mantan suamimu?” Budi menatap wajah Zahra dengan tajam. Dia ingin mencari jawaban dari sorot mata yang begitu indah.“Tolong, jangan terus memberondongku dengan pertanyaan yang memojokkanku!” Zahra merasa jengah dengan keadaan ini. Budi seolah terus ingin mengusik tentang masa lalunya.“Memojokkan? Apa pertanyaanku membuatmu terpojok, atau memang kau tak mampu menjawabnya karena memang masih tersimpan cinta dalam hatimu untuknya?!” budi berbicara dengan nada tinggi. Dia terlihat kesal.Pria itu berdiri dan membelakangi Zahra. Rasanya ingin berteriak untuk membuang sesak dalam dada. Budi tak mengira jika gadis impiannya masih menyimpan rasa untuk mantan suaminya.Huch. Sebesar itukah kharisma Elang hingga Zahra tak mampu melupakannya. Padahal mereka sudah bercerai. Gila! Ini sungguh gila!“Mas Budi. Aku minta maaf, karena belum bisa menjawab sekarang. Tolong beri aku waktu!”B
Read more
196 BERNOSTALGIA
Tak dipungkiri jauh dalam hati ada rindu yang membuncah dalam dada setelah sekian lama tak bertemu dan putus komunikasi. Setelah saling berbalas komentar pada sosial media, membuat rasa rindu semakin menggebu.Kembali memory otak Elang mengulang masa-masa indah bersama sang mantan hingga rindu tak tertahankan dan membawanya datang ke rumah sang mantan.Namun sayang, saat dia hendak turun dari mobil, Elang melihat Budi yang sudah lebih dahulu bertamu ke rumah Zahra. Elangpun memutuskan untuk kembali masuk ke dalam mobil dan terus memperhatikan keduanya.Saat melihat Zahra menerima dan mencium Bunga pemberian dari Budi, membuat hati Elang perih tak tertahankan. Rasanya bagai tertusuk ribuan pedang yang tajam. Pria itupun mrngurungkan niat untuk bertemu dengan sang mantan.Zahra. Aku tahu peristiwa ini bakal terjadi. Kau akan kembali bersama cinta sejatimu. Dan aku akan selalu menjadi mantan yang tak pernah bisa move on darimu. Aku ikhlas. Semoga kau bahagia bersama Budi.Kelopak mata El
Read more
197 BERTEMU MANTAN SUAMI
Aku tak tahan lagi. Aku bisa gila jika terus berada di sini dan berhalusinasi tentangnya. Lebih baik aku pulang saja.Zahra membalikkan badan dan hendak berlari. Namun sayang dia menabrak seseorang yang berada di belakangnya, hingga ponsel pria itu terjatuh.Zahra limbung dan tak bisa menguasai diri. Untung saja pria yang ditabrak segera menopang tubuhnya hingga tak sampai terjatuh.Sesaat mata keduanya saling bertatapan. Dan alangkah terkejutnya saat Zahra menatap pria tampan di hadapannya. Bola mata menbulat dan mulutnya menganga lebar.“Elang?!”Pria itupun sama terkejutnya. Dia juga tak menyangka gadis yang berada dalam dekapannya adalah mantan istri yang sangat dia rindukan.“Zahra?!”Bibir Elang bergetar saat menyebut nama mantan istrinya. Dia benar-benar tak menyangka akan bertemu dengannya di sini.Sebelumnya, Elang merasakan ada dorongan entah darimana yang menuntunnya untuk datang ke tempat ini. Ternyata Tuhan punya rencana indah dengan mempertemukan mereka di tempat yang in
Read more
198 MENGULANG MASA INDAH
“Kamu itu dari dulu tak pernah berubah. Selalu membalas pertanyaan dengan pertanyaan yang sama jika sudah terpojok.” Elang tersenyum. Bunga-bunga terasa bersemi dalam dadanya.“Habis kamunya sih tanya yang aneh-aneh!” jawab Zahra dengan mencebik.“Kalau begitu kita berdua harus jujur jika memang punya tujuan yang sama. Yaitu melihat matahari terbenam. Bukan begitu?” ucap Elang sembari tersenyum manis.“Iya. Setuju!” jawab Zahra sembari menatap wajah Elang.Keduanyapun tertawa lepas bagai tanpa beban. Sejenak keduanya mampu melupakan berbagai masalah dalam hidup. Dunia terasa milik berdua.Tepat pada saat matahari akan terbenam, Elang mensejajarkan diri dengan Zahra. Dia memberanikan diri untuk menggengam jemari sang mantan sembari menatap mata bening itu dengan tersenyum.Zahrapun tak kuasa untuk menolak. Sejenak menatap ke arah jemari yang digenggam erat oleh Elang. Dan tak perlu berpikir lama diapun balas menggengam erat jemari sang pria yang masih sangat dicinta. Keduanya saling b
Read more
199 PERTANYAAN TENTANG BUDI
“Kalau kau keberatan, tidak usah dijawab.” Zahra merasa tidak enak dan merasa serba salah.“Aku tidak keberatan. Tapi apa jawabanku nantinya akan membuatmu sedih atau bahagia, itu yang membuatku berat.” Jawab Elang sembari membuang pandangan jauh. Satu sisi dia sangat bahagia bertemu dengan sang mantan yang masih sangat dicintai. Namun di sisi lain ada seorang wanita yang hatinya harus dijaga.”Sudahlah. Kalau pertanyaanku menjadi beban untukmu, lebih baik kita beralih topik saja.”“Baiklah. Sekarang aku yang akan bertanya padamu. Bagaimana hubunganmu dengan Budi?” tanya Elang tanpa basa-basi. Dia memang tak pandai dalam merangkai kata.Pertanyaan Elang membuat Zahra tersentak. Tak menyangka jika dia akan bertanya tentang hal itu.“Kenapa kau bertanya seperti itu? apa kau tahu tentang sesuatu?” Zahra balik bertanya. Dia merasa heran kenapa Elang bertanya mengenai hubungannya dengan Budi. Padahal sudah setahun mereka tak bertemu.Apakah elang masih menduga jika Budilah yang membuat kam
Read more
2OO. DILABRAK TUNANGAN ELANG
“Arneta! Apa yang kau lakukan?!” mata Elang terbelalak saat melihat siapa yang berani menamparnya dengan tiba-tiba. Wanita cantik berbalut gaun sexy berdiri dihadapan dengan wajah yang penuh amarah.Ada hal yang membuat Elang begitu kesal saat melihat gadis sexy itu menarik lengan seorang wanita yang begitu disayangi oleh Elang.“Makanya aku telpon berkali-kali kamu tidak mengangkatnya. Ternyata kamu sedang asik dengan perempuan lain! Ini dia anak yang Anda banggakan ternyata tukang selingkuh!” gadis yang ternyata adalah tunangan Elang menarik lengan wanita yang melahirkan Elang dan menjatuhkannya di hadapan Elang.“Arneta! Jangan kelewatan!” seru Elang dengan kesal.“Siapapun kamu, tapi tak selayaknya memperlakukan orang yang lebih tua darimu seperti ini!” Zahra terlihat tidak suka dengan sikap gadis itu kepada mantan ibu mertuanya. Dengan sigap diapun membantu sang mantan ibu mertua untuk berdiri.“Ibu tidak apa-apa?” tanya Zahra sembari menggengam jemari sang mantan mertua.“Aku t
Read more
2O1. MENGANTAR ZAHRA PULANG
2O1.MENGANTAR ZAHRA PULANG“Lang. Apa yang harus Mamah katakan pada Diana!”“Mamah tak perlu mengatakan apapun kepada Tante Diana. Karena Arneta yang memilih untuk melepas cincin dariku!” jawab Elang dengan kesal.“Iya, Nak. Tapi Arneta pasti memutarbalikan fakta, hingga nantinya kamu yang terlihat buruk di mata Diana!”“Aku tak peduli. Mamah tahu sendiri’kan bagaimana tabiat buruk gadis yang dijodohkan denganku? Bagaimana mungkin aku bisa hidup dengan wanita seperti dia? Selama ini aku hanya menghormati Mamah. Dan Mamah pasti tahu jika aku tak bisa menolak apapun keinginan Mamah.”“Benarkah, Nak? jadi kau terpaksa menerima Arneta hanya demi Mamah? Kau sama sekali tak mencintainya?” tanya Widya dengan serius. Dia merasa sangat bersalah.“Iya! Aku tak pernah mencintainya. Bahkan aku sangat tersiksa menjalani hubungan dengan wanita yang sangat manja dan kekanakan seperti dia! Semua aku lakukan demi Mamah dan juga Papah!”“Betapa bodohnya Aku yang tak bisa membaca perasaanmu. Maafkan Mam
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
24
DMCA.com Protection Status