All Chapters of Honey Baby: Chapter 71 - Chapter 80
155 Chapters
Honey Baby - 71
Kutepis segala macam pikiranku mengenai apa yang Roger ucapkan padaku tadi pagi. Aku harus fokus! Pagi ini aku harus kembali mengajari Alex banyak hal. "Selamat pagi, Anna." Sapa Alex saat aku membuka pintu kantornya. "Eh? Selamat pagi, Tuan Alex. Maaf aku terlambat." Ucapku yang segera beranjak ke mini bar dan membuatkannya segelas kopi. "Tidak, Anna. Aku yang kepagian. Tidak sabar untuk segera melanjutkan pelajaran darimu. Setelah makan malam, aku semakin bersemangat." "Hm? Memangnya ada apa, Tuan?" "Bertemu dengan orang tua kekasihku membuatku ingin segera bekerja dan memantaskan diri. Setidaknya aku harus tampil lebih mengagumkan lagi. Aku ingin membuat orang tua Gwen menyukaiku." Cengirnya dengan semangat membolak-balikkan sebuah dokumen. "Dengan senang hati aku akan membantumu." Kekehku yang kemudian memberikannya segelas kopi hangat untuk menemani semangatnya. "Terima kasih, Anna. Oh iya, tolong berikan laporan ini untuk Papaku dan olong catat apa saja yang masih kurang."
Read more
Honey Baby - 72
Rayes sudah terlanjur memasukkan miliknyanya tanpa membungkusnya terlebih dahulu. Aku menyesali atas ucapca yang keluar dari mulutku barusan. Tidak seharusnya aku mendundangnya tanpa meyakinkannya aman terlebih dahulu. Bayangan Violla seketika menghujamiku. Aku takut akan bernasib sama dengannya jika tidak hati-hati.Tapi segala macam kekahwatiranku sirna sejalan dengan suhu panas yang Rayes salurkan padaku dari bawah sana. Hujaman dan hentakan lembut yang perlahan mengeras membuatku mengesampingkan akal sehatku demi mempertahankan suara kenikmatan yang berkali-kali hampir lolos dari mulutku."Baby?! Damn, your lava!" Bisik Rayes saat aku mencapai klimaksku.Semburan lahar panasku semakin membuat Rayes mempercepat hentakannya."Jangan di dalam, Daddy!" Aku mencengkram tubuh Rayes untuk menyadarkan pria yang sedang di mabuk kenikmatan itu."ARGHHH!!!!" Pekik Rayes saat ia menarik keluar batang kejantanannya dan memuncratkan cairan putihnya tepat di wajahku.Aku hanya bisa menutup mata
Read more
Honey Baby - 73
Roger membuka pintu kamar apartemenku dengan sangat hati-hati. Tantu saja ia sedikit kesulitan itu karena dia bersikeras tidak ingin melepaskan pelukannya padaku. Hingga akhirnya pintu terbuka dan membuat hatiku semakin berdebar karena takut kalau saja Rayes sudah menungguku di dalam."What a luxirous appartement." Komentar Roger saat pertama kali melihat interior apartemenku yang memang memanjakan mata."Can't refuse. Dia memanjakanku dengan kemewahannya. Begitulah cara dia menyampaikan perasaannya." Timpalku datar.Roger hanya diam dan terus berjalan mendekati kamar yang ia yakini sebagai kamar utama. Begitu pintu terbuka Roger semakin mengeratkan pelukannya. Entah apa yang dia pikirkan tapi aku bisa merasakan dia sedang mengontrol emosinya."Istirahatlah. Biar Daddy yang merawatmu. Badanmu hangat. Mungkin karena kelelahan." Roger merebahkan tubuhku dengan sangat hati-hati.Ia lalu berlutut dan melepaskan high heels yang masih menghiasi kakiku. Lalu melucuti segala aksesoris yang me
Read more
Honey Baby - 74
Aku memeluk tubuh Roger yang ikut tidur di atas kasur tempatku memadu kasih dengan Rayes jika pria itu menginap di apartemenku. Setelah pertengkaran yang cukup hebat itu, aku merasa lebih bisa mempercayakan hatiku pada Roger. Pria ini benar-benar memikirkanku diatas segalanya. Meski begitu aku tidak mau besar kepala. Aku tetap sadar posisiku hanya sebagai pemanis hidupnya."Jadi bagaimana progres kedepannya untuk status kita Daddy?""Apa maksudmu, sayang?""Maksudku mau sampai kapan Daddy menjadi Sugar Daddyku. Daddy tau aku tidak akan selamanya begini kan?""Jadi kamu sudah mau menikah?" Kekehnya."Punya calonnya saja belum.""Lalu kamu mau sampai kapan menjadi Sugar Baby Daddy?""Loh? Kok balik nanya? Ya sampai Daddy bosanlah.""Kalau Daddy bilang Daddy tidak akan bosan, bagaimana?""Kalau soal hati mana ada yang tau Daddy. Buktinya Daddy bisa melupakan istri yang sudah memberikan Daddy anak. Aku yang tidak memberikan Daddy apapu,n mungkin Daddy bisa lupakan sekejap mata.""Kalau ka
Read more
Honey Baby - 75
"Pagi, Anna." Sapa Alex mengagetkanku dari belakang. "Selamat pagi, Tuan Alex. Aku sudah memilah laporan yang bisa kita kerjakan hari ini." Balasku yang segera bergerak membuatkan Alex kopi paginya. "Sepagi ini? Sejak jam berapa kamu datang ke kantor?" "Sedikit lebih awal." Cengirku. "Oh, ayolah. Ayo kita sarapan dulu. Pekerjaan jangan dibawa beban. Bagaimana kalau kita menikmati breakfast menu di kafe depan?" Tawarnya. "Apa tidak masalah?" Raguku. "20 menit bagaimana?" Rayu Alex. "Baiklah. Setelah itu tidak ada lagi alasan pengalihan. Besok kita harus berangkat." Ucapku. "Great. Let's go." Alex kemudian berjalan keluar dan aku meninggalkan secangkir kopi yang untungnya belum kuselesaikan untuk mengikuti Alex turun ke lantai dasar dan menikmati satu set menu sarapan di kafe yang terletak persisi di depan kantor. "Alangkah bagusnya kalau kita juga punya kafe khusus untuk karyawan kita sendiri. Pembelian menggunakan id kantor akan mendapatkan diskon. Promo yang cukup menarik un
Read more
Honey Baby - 76
Aku dan Alex berhasil menyelesaikan segala pekerjaan kami tepat waktu tanpa harus lembur. Bersyukur untuk makan siang yang dikirim oleh entah siapapun itu, kami bisa memaksimalkan jam makan kami tanpa harus membuang-buang waktu."Baiklah, Anna. Ayo kita pulang." Ajaknya saat keluar dari ruangannya."Pulanglah duluan, Tuan Alex. Aku masih harus memberikan laporan akhir ini ke Tuan Rayes. Setelah itu baru aku akan pulang.""Baiklah aku akan menunggumu.""Oh tidak perlu. Aku bisa sendiri. Tolong jangan menjadikanku sebagai alasan untukmu pulang tidak tepat waktu, Tuan." Aku segera merapikan laporan yang perlu kuberikan pada Rayes."Apa kau yakin Anna?"Aku mengangguk."I'm pretty sure. Now drive safe. See you tomorrow at the airport." Senyumku segera melambaikan tangan di depannya.Ia tersenyum mengejek. "Baiklah. Aku dihusir sama sekertarisku sendiri."Rayes lalu berjalan menjauhiku menuju ke lift yang membawanya turun ke lobby. Melihatnya sudah tidak di ruangan ini lagi, segera kuberes
Read more
Honey Baby - 77
"Something wrong?" Tanya Roger saat aku melepaskan genggaman tangan kami begitu sampai di unit apartemenku. "Nothing Daddy. Tapi jangan menungguku di tempat terbuka seperti tadi. Aku takut." Balasku yang segera melonggarkan pakaianku satu persatu hingga terasa nyaman di tubuhku. "Takut? Someone threat you?" "No, Daddy. I mean, Rayes mempersiapkan anggotanya untuk mengawasi gerak-gerikku mulai besok saat aku keluar kota. Aku takut kalau dia tau tentangmu." Jelasku yang beranjak ke kamar. Roger diam tidak mengikuti langkahku. Aku membiarkannya dan sibuk menyiapkan keperluan pribadi yang akan kubawa besok. Cukup lama aku terhanyut dengan kegiatanku hingga saat aku mencium bau yang sangat enak yang berasal dari dapur. Segera kuakhiri kegiatanku yang memang sudah selesai dan melangkah keluar kamar mengikuti jejak aroma yang menggiurkan itu. "Ayo makan." Ajar Roger saat yang sudah menyiapkan semangkuk bubur hangat di meja bar. "Daddy masak? Kirain udah pulang." "Dan membiarkanmu kela
Read more
Honey Baby - 78
"Astaga kenapa orang itu di sini?!" Kesal Alex saat kami di jalan pulang menuju hotel untuk beristirahat. "Sabar, Tuan." Pesanku menenangkannya. "Anna, apa kamu tidak kesal melihat tampangnya itu? Kamu tidak ingat sudah beberapa kali dia berusaha melecehkanmu?" Alex menatapku. "Tentu saja aku masih mengingatnya. Tapi tolong fokus dan ingat kembali tujuan kita kemari. Bukan buat mencari masalah apalagi balas dendam. Jadi kembalikan fokus anda, Tuan Alex." Balasku yang berhasil mengingatkan Alex untuk bersikap lebih profesional. Aku sudah terlatih untuk memasang topeng atau muka palsu untuk menghadapi kasus seperti ini. Jadi tidak masalah buatku. Hanya saja ini pengalaman Alex yang pertama. Jadi aku masih harus terus mengingatkan pria ini. "Baiklah, Anna." Patuhnya yang mendengus kasar. Pada akhirnya kami tiba di hotel dan mengistirahatkan tubuh kami sejenak sebelum malamnya kami akan disambut untuk makan malam bersama tim yang akan membantu kegiatan kami besok dan seterusnya. Tent
Read more
Honey Baby - 79
Rasa nyeri yang sangat hebat menyerang kepalaku. Meski sudah meminum obat anti mual sesuai dengan pesan Rayes semalam, aku masih merasa tidak enak di daerah perut dan kini menjalar ke badan dan kepalaku. Something wrong about my body. Tapi aku tidak boleh mengulur waktu. Aku kemari untuk bekerja, bukan untuk sakit. Terlebih, aku sudah memancing amarah Mike dengan mengucapkan kata-kata provokatif itu, aku tidak boleh menunjukkan kelemahanku!"Kau baik-baik saja? Mukamu terlihat sedikit pucat?" Tanya Alex yang memegang dahiku dengan telapak tangannya.Sontak aktivitas skinshipnya membuat satu ruangan segera melirik kami berdua dengan sedikit tatapan terkejut. Aku yang sadar segera mengelak dari tangan Alex dan mencoba mengembalikan fokusnya kembali ke pekerjaan."Aku baik-baik saja, Tuan Alex. Ini data yang saya coba rangkum dari bagian penjualan." Ucapku yang berhasil membuat Alex kembali melihat dokumen yang kuberikan.Tentu saja Mike masih terus memperhatikanku dengan tatapan tidak s
Read more
Honey Baby - 80
Aku terperanjak. Sesuatu yang tidak beres sedang terjadi disini. Dengan segala keberanian yang sudah kukumpulkan aku memberanikan diri untuk melangkah lebih dekat dan melihat secara langsung sepasang pria dan wanita yang sedang berusaha memadu kasih di tangga darurat kantor."Kamu berani menentang saya?" Tanya suara pria yang sangat tidak asing di telingaku."Tapi, Pak...""Please stop it, Mr. Mike." Perintahku menatap kedua orang yang sudah menempel dalam pelukan tangan Mike yang cukup besar itu.Mataku sesaat terfokus pada seorang gadis kecil yang memakai pakaian putih hitamnya yang tampak sangat jelas sebagai pegawai baru atau bahkan anak magang yang baru bekerja di perusahaan ini sedang menatapku dnegan ekspresinya yang tidak nyaman, seolah meminta pertolongan. Jelas saja hatiku nyeri dibuatnya, aku kembali mengingat masa laluku. Menjadi sasaran tindak pelecehan oleh atasan sendiri hingga menjadi kebiasaan selama bertahun-tahun itu bisa membuat mental seorang wanita menjadi tidak
Read more
PREV
1
...
678910
...
16
DMCA.com Protection Status