All Chapters of Wanita Lain Dalam Hatiku: Chapter 21 - Chapter 30
120 Chapters
Pulang atas perintah Mama
Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***POV Ardan.Hari berganti, semua kenalanku di sini sudah aku hubungi. Pencarian Resti berjalan tanpa henti. Aku tak mau kalah cepat dari Gilang.Bahkan Bima juga sudah berangkat, tak lama lagi dirinya akan sampai.Aku pun tak berdiam diri, aku turut dalam pencarian. Sepanjang jalan aku telusuri bersama orang-orang kenalanku yang tentunya akan lebih paham akan tempat ini.'Aku harus menemukanmu, Res. Apapun alasannya.'Tak lepas pandanganku mencari sosok itu. Namun, memang Amerika sangat luas. Mencari Resti membutuhkan kesabaran yang penuh, dan kesungguhan yang besar.Waktu terus berlalu ....Hingga sore datang, aku tak menemukan apa-apa. Orang suruhanku yang lain pun tak mendapatkan informasi saat ini.Akhirnya aku kembali ke hotel untuk beristirahat sejenak, dan membersihkan diri.Saat tiba di kamar hotel, kurebahkan tubuh yang terasa begitu lelah. Ma
Read more
Kembali ke Indonesia
Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***Pov Resti.Aku telah pindah, dan bersembunyi dari semua keluarga Bang Ardan. Namun, lagi-lagi Gilang menemukanku.Tak mengerti kenapa Gilang begitu gigih mencari keberadaanku."Mbak, jangan pergi lagi! Saya tidak akan memberitahu siapa pun. Saya berjanji," ucap Gilang."Maafkan saya, Gilang. Namun, saya benar-benar belum siap bertemu dengan Bang Ardan. Saya ...." Aku menunduk."Sudahlah, Mbak. Saya mengerti. Mbak masih mencintai Kak Ardan, bukan?"Cinta?Aku benci padanya. Sungguh benci, karena perasaan ini masih saja tetap dalam dan utuh. Mendengar kabarnya yang tengah mencariku, rasanya aku ingin luluh. Aku ingin menyambutnya, dan melepaskan semua kerinduan yang bergelora. Namun, apalah daya aku bukan untuknya lagi, dan dia sudah asing bagiku.Lalu kenapa hati ini tetap mendamba, mendengar kesungguhannya dalam usaha mencariku, membuat seulas s
Read more
Pertemuan dan vonis tumor
Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***POV Resti.Hari ini Pak Tarjo membawa aku ke rumah Ayah untuk bertemu dengan keluarga Bang Ardan.Detak jantungku tak beraturan, gugup serta belum siap berhadapan dengan mereka.Sampai di rumah, Ibu menyambut dengan senyum khasnya. Ada kecemasan dari balik bola matanya."Res, kamu tidak sendiri, Nak. Jangan khawatir," ucapnya dengan lembut."Iya, Bu. InsyaAllah Resti tidak akan kenapa-napa," sahutku.Aku dan Ibu melangkah ke dalam bersama-sama. Terlihat Ayah sudah duduk dengan tenang di ruang tengah."Sebentar lagi Ardan dan orang tuanya sampai," ujar Ayah.Aku hanya berdehem pelan sambil memaksakan sebuah senyuman. Biar bagaimana pun, kedua orang tuaku tak boleh merasa dilema. Aku tahu, banyak bantuan yang diberikan mantan mertuaku itu hingga membuat kehidupan Ayah menjadi sukses seperti sekarang ini.Aku juga percaya, bahwa mantan Papa mertuaku tida
Read more
Memperkenalkan Gilang dan Rumi
Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***POV Resti.Setelah dua jam berlalu, tiba-tiba bel rumah berbunyi. Itu pasti Gilang.Rumi dengan sigap membukakan pintu. "Hay, Mbak! Eh, maaf ... saya kira Mbak Resti yang membukakan," ucap Gilang.Aku yang duduk di ruang tengah dapat melihat dan mendengar mereka."Mbak Resti ada di dalam. Silakan masuk!"Rumi melangkah ke arahku bersama Gilang."Hey, apa kabar?" tanyaku sambil tersenyum."Saya baik, dan menjadi lebih baik ketika melihat senyummu itu lagi, Mbak."Gilang memang begitu, selalu membuatku tertawa."Saya akan membuatkan minum," ujar Rumi sembari berlalu.Seperginya Rumi ke dapur, aku langsung membisikan sesuatu pada Gilang."Bagaimana menurutmu tentang sosok wanita itu?" Alis Gilang bertaut mendengar pertanyaanku."Maksudnya gimana, Mbak?" "Itu si Rumi. Cantik dan baik, menurutmu g
Read more
Persaingan memanas
Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***POV Ardan.Hari ini aku ke rumah sakit karena Marasa sedikit kurang sehat. Namun, aku bertemu dengan Resti. Aku menghampirinya, dan wajah mantan istriku itu sangat pucat.Aku ingin mengantarnya, tapi ia menolak. Sepertinya Resti benar-benar masih menutup diri dariku.Sembunyi-sembunyi aku mengikuti mobilnya, hingga sampai ke rumah yang ia huni.Akan tetapi aku melihat Gilang juga di sana. Jadi terpaksa aku menampakkan diri untuk bertamu.Aku pikir Gilang tidak akan nekat mendekati Resti lagi, ternyata aku salah.Gilang bahkan tak gentar, ia berusaha mengambil hati Resti. Dasar tidak punya pikiran sehat.Setelah berbasa-basi sebentar, Gilang berpamitan pulang, dan aku juga pulang..Sampai di rumah aku langsung mengajak Gilang bicara di harapan Mama dan Papa."Kalian dari mana?" tanya Mama menatap ke arah kami berdua.Gilang hanya berge
Read more
Kegelisahanku
Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***POV Ardan.Waktu terus berjalan, usia kehamilan Resti semakin membesar. Sesekali aku mengunjunginya dengan Mama. Sikap mantan istriku itu masih tetap sama. Ia sedikit menutup diri dariku.Sedangkan Gilang pun masih sering mendatangi Resti. Bahkan Bima sempat merekam kebersamaan mereka. Resti tampak ceria dan bahagia saat bicara dengan Gilang. Berbeda saat bersamaku.Jujur saja, sekarang ini aku sudah lemah. Namun, tak ada niat sedikit pun untuk menyerah.Sebulan lagi calon anakku akan lahir ke dunia ini. Aku harus bisa memenangkan hati ibunya kembali."Ardan, kamu tidak ke kantor Nak?" tanya Mama saat aku datang ke rumahnya."Tidak, Ma. Pikiran Ardan sedang tak karuan. Ardan ingin di sini berbagi bersama Mama," ucapku.Mama tersenyum sambil meraih tanganku."Sini, sayang! Dirimu memang sudah sangat dewasa, bahkan sebentar lagi akan m
Read more
Resti kritis
Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***Sampai di rumah Mama, aku langsung masuk setelah dibukakan pintu."Mbok, di mana Mama?" tanyaku panik."Di dalam kamar. Nyonya menolak ketika saya yang menawarkan obat," ujar Si Mbok.Aku bergegas berlari menuju kamar Mama."Ma, apa masih sakit? Ayo kita ke dokter saja," ajakku sambil menyentuh lembut kening Mama."Tidak, Ardan. Mama hanya perlu istirahat dan minum obat.""Tadi kata Si Mbok, Mama menolak ketika diberi obat.""Iya. Mama maunya kamu ada di sini menemani Mama, barulah Mama akan minum obat."Aku tersenyum, kemudian meraih obat yang sudah disediakan Si Mbok di meja samping tempat tidur Mama."Ya, sudah. Sekarang Mama minum obat ini, dan istirahat. Ardan akan tetap di sini sampai Papa kembali," ucapku.Mama mengangguk. Detik berikutnya Mama tertidur setelah meminum obat tersebut.Aku perlahan keluar dari kamar. Kini aku duduk
Read more
Cinta tak terbalas. POV Gilang
Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***POV Gilang.Tadi sore aku dikejutkan dengan panggilan suara dari Rumi. Ia mengatakan bahwa Mbak Resti sedang kritis di rumah sakit.Tanpa banyak bertanya, aku langsung bergegas ke sana. Hatiku terasa perih saat menyaksikan wanita yang kini menghuni jiwaku terbujur tak sadarkan diri.Rumi menjelaskan semuanya dengan detail. Aku menyesal, karena tidak peka dengan penyakit yang diderita Mbak Resti.Saat aku berada di sampingnya, mata indah itu masih terpejam. Namun, bibirnya tiba-tiba memanggil seseorang.Aku mendekatkan telingaku dan mencoba menangkap ucapannya."Bang Ardan ...."Samar-samar suara Resti terdengar, dalam kondisi begini pun, dirinya masih menyebut Kak Ardan.Aku lemah, aku sedih, aku ingin marah. Akan tetapi apa hak-ku?Tak berapa lama Kak Ardan datang, ia pun syok dan ambruk ke lantai. Aku mencoba menguatkannya. Walau tak ad
Read more
Ketakutanku berlipat ganda
Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***POV Ardan.Gilang benar-benar mengungkapkan perasaannya dengan jantan. Ia berani berterus terang pada Resti di hadapanku dan Rumi.Ada rasa was-was yang menyelimuti hatiku ketika menunggu jawaban Resti.Namun, syukurlah mantan istriku itu tidak membalas perasaan Gilang. Aku lega, aku bahagia.Gilang tampak kecewa dan sangat sedih. Ia berlalu dengan mengatakan tak akan menemui Resti lagi.Seperginya Gilang, tinggal aku Resti, dan Rumi di sini.Aku menatap serius ke arah Resti, jika ia menolak Gilang, tentunya aku masih punya harapan. Apa lagi hari ini sikapnya sangat manis padaku."Dek, Abang pun tak mau menunda ini. Anak kita telah lahir, Abang ingin Arti merasakan kasih sayang utuh dari kedua orang tuanya. Abang harap Adek mau menerima Abang satu kali lagi," ujarku.Resti terlihat menarik napas dengan panjang. Ia bersandar di badan sofa. Kondisinya yang masih lema
Read more
Sisa umur satu bulan
Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***POV Ardan.Dokter lama sekali di dalam ruang rawat Resti. Aku semakin gelisah. Tak lama kedua orang tuaku datang. Mereka saling menguatkan.Sedangkan Rumi diperintahkan untuk pulang karena ada Arti yang harus ia urus.Suasana semakin riuh dengan suara tangisan. Aku pun rasanya ingin berteriak melampiaskan kegelisahanku.Empat puluh lima menit berlalu, dokter keluar dengan keringat yang penuh di wajahnya.Aku langsung berdiri menghampiri dokter itu."Resti baik-baik saja kan, Dok? Dia masih bisa sembuh kan?" tanyaku beruntun.Dokter Ayu berdehem pelan dan menatapku dengan tak berdaya."Tumor Buk Resti sudah menjalar ke seluruh bagian kepala. Dalam dunia kedokteran, hitungan umur yang tersisa tidaklah lebih dari satu bulan lagi," papar Dokter Ayu menunduk menyembunyikan kesedihannya.Pertahananku ambruk. Aku nyaris tumbang jika Papa tidak dengan sigap menahan
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status